Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH “ MATA UANG DI INDONESIA”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah : Ekonomika Islam
Dosen : Atwal Arifin,Drs.,M.Si
Disusun Oleh :

Mohammad Syafiq Johari B200180378 Kelas H

PRODI AKUNTANSI
FEB UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’alla karena berkat,
rahmat, dan karunianya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata uang di Indonesia.
Terima kasih saya haturkan kepada bapak Atwal Arifin,Drs.,M.Si yang telah
memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pemahaman dan wawasan saya
tentang mata uang di Indonesia.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak
Atwal Arifin,Drs.,M.Si. Banyak kendala yang saya alami dalam menyusun makalah ini.
Namun, itu semua tidak menyurutkan niat saya untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya telah berupaya menyempurnakan makalah ini, maka saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari bapak Atwal Arifin,Drs.,M.Si, teman-teman ,dan
orang lain yang sudi meluangkan waktunya untuk menyimak isi dari makalah ini.
Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Yaa Robbal Alamin.

Sukoharjo, 4 juni 2020

Penulis.

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..…….2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3
2.1 Pengertian Uang .............................................................................................. 3
2.2 Fungsi dari Uang ............................................................................................. 3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mata Uang Logam dan Kertas ........................... 4
2.4 Jenis – jenis Mata Uang Kertas ....................................................................... 5
2.5 Sejarah Perkembangan Mata Uang di Indonesia ............................................ 5
2.6 Nilai Tukar Uang Menurut Pandangan Islam ................................................. 7
2.7 Prospek E-Money Sebagai Alat Pembayaran ................................................. 8
2.8 Kelebihan dan Kekurangan E-Money ............................................................. 9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………..10


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 10
2.8 Saran ................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata uang adalah suatu alat pembayaran atau alat pemenuh transaksi yg digunakan di
suatu negara. Sebagai alat pembayaran, uang mengalami perjalanan yang panjang. Orang
zaman dahulu menggunakan sistem barter untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan.
Namun, seiring berkembangnya waktu orang semakin kesulitan menemukan orang yang mau
diajak bertukar. Selain itu, orang semakin sulit mendapatkan barang untuk dipertukarkan
dengan nilai tukar yang hampir sama atau seimbang. Kemudian banyak orang yang
memunculkan pemikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu sebagai alat tukar. Tetapi
hal tersebut tak berlangsung lama, karena benda tersebut tidak memiliki daya tahan lama dan
mudah rapuh. Selanjutnya muncul uang logam seperti emas dan perak. Tak hanya memiliki
nilai tinggi, benda tersebut dapat dipecah tanpa mengurangi nilainya. Seiring dengan
berkembangnya perekonomian, uang logam dinilai sulit untuk digunakan sebagai alat tukar
dalam transaksi berjumlah besar. Hal tersebut membuat lahirnya uang kertas yang awalnya
hanya sebagai alat bukti kepemilikan emas dan perak.

Di era ekonomi modern, masyarakat beralih pada uang kertas, bukan lagi emas dan perak
sebagai alat pembayaran. Seperti di Indonesia, mata uang digunakan di Indonesia ada 2 jenis
yaitu mata uang logam dan mata uang kertas. Kedua mata uang tersebut digunakan oleh
masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi jual beli serta digunakan sebagai bukti
kepemilikan suatu barang.Dalam era yang terus berkembang maka keluarlah alat pembayaran
yang baru yaitu dengan menggunakan e- money, yang mulai digemari masyarakat. Mata
uang yang berlaku di Indonesia adalah mata uang rupiah. Dan setiap negara memiliki mata
uang masing – masing. Dalam melakukan pertukaran uang juga harus sesuai dengan aturan
islam.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas yang menjdi rumusan masalah yakni:
1. Apa pengertian dari uang ?
2. Apa fungi dari uang ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari mata uang kertas dan uang logam ?
4. Apa saja jenis – jenis mata uang kertas ?
5. Bagaimana sejarah perkembangan mata uang di Indonesia ?
6. Bagaimana nilai tukar uang menurut pandangan islam ?
7. Bagaimana prospek e-money sebagai alat pembayaran ?
8. Apa kelebihan dan kekurangan e- money ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Mampu mengetahui pengertian dari uang.


2. Mampu mengetahui fungsi dari uang.
3. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan mata uang kertas dan logam.
4. Mampu mengetahui jenis – jenis mata uang kertas.
5. Mampu mengetahui sejarah perkembangan mata uang di Indonesia.
6. Mampu megetahui nilai tukar uang yang sesuai pandangan islam.
7. Mampu mengetahui prospek E-Money sebagai alat pembayaran.
8. Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan e-money.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Uang

Dalam ekonomi tradisional, pengertian uang didefinisikan sebagai alat tukar. Tidak hanya
uang seperti sekarang ini, benda lain seperti emas, perak, bahkan garam pun bisa dijadikan
uang barang. Syaratnya ialah benda itu diterima secara umum oleh seluruh masyarakat
setempat. Dan Ilmu ekonomi modern mendefinisikan pengertian uang lebih luas lagi. Bukan
hanya sebagai alat pembayaran jual beli barang, jasa, dan kekayaan lain, melainkan juga
pembayaran utang. Beberapa ahli menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda
pembayaran

2.2 Fungsi Uang

Pada dasarnya fungsi utama uang adalah sebagai alat perantara pertukaran suatu barang
dengan barang lainnya yang nilainya dianggap sama. Penggunaan uang untuk menghindari
system barter yang seringkali menemui kendala. Pada jaman sekarang fungsi uang dapat
dibagi menjadi dua, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan. Berikut penjelasannya,

1. Fungsi Asli Uang

Dalam hal ini fungsi asli uang adalah fungsi yang mengacu pada tujuan utama
diciptakannya uang. Adapun beberapa fungsi asli uang adalah;

• Uang sebagai alat tukar umum (medium of exchange), yaitu fungsi uang yang
menggantikan sistem barter sehingga proses transaksi berjalan dengan lebih mudah
dan cepat.
• Uang sebagai satuan hitung (unit of account), yaitu menunjukkan nilai suatu
barang atau jasa sehingga mempermudah proses pertukaran.
• Uang sebagai alat penyimpanan nilai (valuta).

2. Fungsi Turunan Uang

Selain sebagai alat pertukaran, uang memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:

• Uang sebagai alat pembayaran transaksi (means of payment).


• Uang sebagai alat pembayaran utang (standard of deferred payment).
• Uang sebagai alat pembentukan dan pemindahan modal (transfer of value), dimana
dalam hal ini uang bisa memperbesar modal usaha.
• Uang sebagai ukuran harga atau nilai (standar of value).

3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mata Uang Kertas dan Logam

➢ Mata Uang Kertas

Ada beberapa kelebihan penggunaan uang kertas dalam perekonomian di antaranya :

 mudah dibawa.
 biaya penerbitan lebih kecil ketimbang uang logam.
 dapat dipecah dalam jumlah berapapun.

Pemakaian uang kertas ini mempunyai kekurang seperti :

 tidak terjaminnya stabilitas nilai tukar seperti halnya uang emas dan perak yang
mempunyai nilai tukar yang stabil.
 jika terjadi percetakan uang kerta dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan
inflasi.

➢ Mata Uang Logam

Kelebihan uang logam atau koin:

• Lebih kuat

• Tahan lama

• Tidak mudah rusak

• Efektif untuk transaksi kecil

• Jarang dipalsukan

• Bisa dimanfaatkan untuk kerokan, gosok hologram voucher, dan sebagainya.

Kekurangan uang logam atau koin:

• Bahan baku langka

• Bobot berat

• Tidak ringkas

• Susah dibawa-bawa (dalam jumlah banyak)

• Nominal kecil

• Membutuhkan waktu lama kalau menghitungnya (recehan).

4
2.4 Jenis – jenis Mata Uang Kertas

Uang kertas ada 3 jenis :

1. Uang kertas subsitusi yakni uang kertas yang mencerminkan kadar jumlah emas dan
perak dalam bentuk uang batangan yang disimpan ditempat tertentu.
2. Uang kertas yang dijamin yakni uang kertas yang disepakati oleh penandatanganya
untuk membayar mata uang logam tertentu kepada pembawanya.
3. Uang kertas yang tidak dapat ditukar dengan logam murni, uang ini merupakan kertas
uang yang dikeluarkan pemerintah sebagai uang utama.

2.5 Sejarah Perkembangan Mata Uang di Indonesia

1. Perkembangan mata uang Indonesia pada zaman kerajaan dan masa penjajahan Belanda &
Jepang

Seperti kita ketahui sebelum negara Indonesia lahir, dulunya di tempat ini ada banyak
bermacam-macam kerajaan. Misalnya kerajaan Mataram Lama, Sriwijaya, Majapahit, dan
sebagainya. Pada masa ini jangankan jual beli, uang pun sudah mulai ramai digunakan. Jadi
transaksinya bukan barter ataupun dengan uang-barang. Uang yang beredar zaman kerajaan
seperti ini umumnya berupa logam, bukan kertas. Bahkan bahan pembuatnya masih berupa
emas dan atau perak. Tidak seperti sekarang ini yang memakai kuningan, nikel, ataupun
aluminium.

Setelah penjajah Belanda datang, barulah pemerintah Hindia Belanda (sebutan wilayah
Indonesia sebelum merdeka) mendirikan De Javasche Bank tahun 1828. De Javasche Bank
ini merupakan cikal bakal Bank Indonesia sekarang. Dan dari De Javasche Bank inilah terbit
mata uang Sen dan Gulden. Kedua uang ini diciptakan khusus untuk dipergunakan di Hindia
Belanda saja. Jika anda penasaran bagaimana penampakannya, silakan lihat gambarnya di
bawah ini.

Pada tahun 1942, tentara Jepang mengambil alih kependudukan Belanda atas
HindiaBelanda. Pada masa ini salah satu kebijakan yang dilakukan adalah menarik semua
uang terbitan Belanda dan kemudian menyusun bank Nanpo Kaihatsu Ginko. Melalui bank
ini Jepang mencetak mata uang sendiri. Uang yang dicetaknya masih menggunakan bahasa
Belanda. Namanya “Gulden Hindia Belanda”. Silakan lihat gambar di bawah ini agar bisa
membedakan keduanya. Salah satu perbedaan yang paling menonjol adalah kalau tebitan
Belanda tertulis De Javasche Bank, sedang terbitan Jepang bertuliskan De Japansche
Regeering.

Menjelang berakhirnya pendudukan di Indonesia, Jepang mencetak uang baru lagi. Mungkin
hal ini dilakukan upaya menyenangkan hati rakyat Indonesia. Pasalnya uang yang tercetak
kali ini berbahasa Indonesia dan diberi nama “Rupiah Hindia Belanda”. Nah setelah
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, mungkin karena situasi
5
politik dan ekonomi yang masih kacau, ketiga uang ini baik gulden terbitan Belanda, gulden
cetakan Jepang, dan Rupiah Hindia Belanda, semuanya masih tetap digunakan oleh
masyarakat.

Kondisi semakin parah setelah tentara Sekutu mendarat di Indonesia dan berusaha
menduduki Indonesia kembali. Tentara sekutu ini juga dikenal sebagai Netherlands Indies
Civil Administration (NICA). Setelah di sini salah satu yang dilakukannya adalah menarik
semua Gulden yang dulu pernah dicetak sebelum masa pendudukan Jepang. Lalu kemudian
mulai menerbitkan uangnya sendiri di Indonesia Timur yang banyak disebut sebagai “Gulden
NICA” atau uang NICA. Gambar uang tersebut bisa dilihat di bawah ini.

Kalau diperhatikan lebih lanjut gambar uang NICA di atas, kita akan tau bahwa bahasa
yang digunakan adalah bahasa Belanda. Bahkan gambarnya pun berupa Ratu Wilhelmina,
Kepala Negara Belanda saat itu. Begitu juga lambang kerajaannya. Karena hal-hal tersebut
maka pejuang kemerdekaan Indonesia dengan tegas menolak uang itu. Dan saat uang NICA
mulai masuk ke wilayah pulau Jawa, Bung Karno segera mendeklarasikan bahwa uang NICA
itu ilegal. Sebagai alternatifnya, uang Rupiah Hindia Belanda cetakan Jepanglah yang
dijadikan pilihan untuk digunakan alat pembayaran pada saat itu, khususnya di wilayah Jawa
dan Sumatra.

2. Sejarah Oeang Republik Indonesia (ORI)

Akibat Uang NICA tersebut, pemerintah Indonesia yang baru lahir berkat proklamasi
tanggal 17 Agustus 1945 mulai mengambil langkah-langkah untuk menerbitkan uang sendiri.
Masalahnya, sumber daya yang dibutuhkan untuk mencetak uang tidaklah kecil. Selain itu,
tentara Sekutu berusaha menyerang pabrik percetakannya guna mencegah penerbitan uang
tersebut.

Setelah melampaui perjuangan berat, pemerintah Indonesia akhirnya berhasil merilis uang
pertamanya pada 3 Oktober 1946, dikenal juga sebagai “Oeang Republik Indonesia”, atau
ORI. Saat itu dideklarasikan bahwa semua uang terbitan Jepang harus ditukar dengan ORI
hingga tanggal 30 Oktober di tahun yang sama. Standar nilai tukarnya ditetapkan dengan
patokan 50 Rupiah Hindia Belanda = 1 ORI. Pemerintah juga menyatakan bahwa satu ORI
memiliki nilai setara dengan 0.5 gram Emas. Rupiah Hindia Belanda yang masih beredar
setelah bulan Oktober dinyatakan tidak berlaku lagi.

Namun selang beberapa waktu ORI mengalami masalah. Karena pemerintah mencetaknya
dalam jumlah banyak dengan maksud untuk mengisi kas negara, namun berefek juga pada
inflasi yang membumbung tinggi. Hal tersebut sesuai hukum ekonomi.

3. Sejarah perkembangan uang rupiah setelah kelahiran Bank Indonesia


6
Setelah terbentuk NKRI, dalam hal sistem keuangan pemerintah berupaya untuk
menghapuskan hal-hal yang berbau Belanda. Salah satu yang dilakukannya adalah
menggantikan mata uang terbitan Belanda berdenominasi rendah dengan koin Rupiah
pecahan 1, 5, 10, 25, dan 50 sen, serta penerbitan uang kertas 1 dan 2 1/2 Rupiah.

Selain itu pemerintah juga menasionalkan De Javasche Bank dan merubah namanya
menjadi Bank Indonesia. Di tahun 1952-1953, Bank Indonesia mulai merilis uang kertas
baru, mulai dari 1 Rupiah hingga 100 Rupiah. Ini menandai periode baru dalam sejarah
Rupiah, dimana penerbitan dan peredaran uang kertas Rupiah kini menjadi tugas Bank
Indonesia, sedangkan uang koin masih ditangani oleh Pemerintah secara terpisah. Barulah
pada masa Orde Baru, Bank Indonesia diberi wewenang untuk mencetak dan menerbitkan
uang, baik dalam bentuk koin ataupun kertas, serta mengatur peredarannya.

2.6 Nilai Tukar Uang Menurut Pandangan Islam

Nilai tukar suatu mata uang di dalam Islam di golongkan dalam dua kelompok, yaitu:
Natural dan Human. Dalam pembahasan nilai tukar menurut islam akan dipakai dua scenario
yaitu:

a. Terjadi perubahan-perubahan harga dalam negeri yang memengaruhi nilai tukar uang.
Sebab-sebab fluktuasi sebuah mata uang dikelompokkan sebagai berikut:

1. Natural Exchange Rate Fluctuation

a) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahan – perubahan yang terjadi pada
permintaan agregatif ( AD ). Expansi AD akan mengakibatkan naiknya tingkat harga secara
keseluruhan P ), seperti kita ketahui bahwa: P= e P, jika tingkat harga dalam negeri naik,
sedangkan tingkat harga di luar negeri tetap, maka nilai tukar mata uang akan mengalami
depresiasi. Sebalik nya jika AD mengalami kontraksi maka tingkat harga akan mengalami
penurunanyang akan mengakibatkan nilai tukar akan mengalami apresiasi.
b) Fluktuasi nilai tukar uang akibat perubahan-perubahan yang terjadi pada penawaran
agregatif (AS). Jika AS mengalami kontraksi, maka akan berakibat pada naiknya tingkat
harga secra keseluruhan, yang kemudian akan mengakibatkan melemahnya (depresiasi) nilai
tukar. Sebaliknya jika AS mengalami expansi maka akan berakibat pada turunya tingkat
harga secara keseluruhan yang akan mengakibatkan menguatnya nilai tukar.

2. Human Error Exchange Rate Fluctuation

a) Corruption dan Bad Administration yang buruk akan mengakibatkan naiknya harga
akibat terjadinya Missallocation of Resources serta Mark-up yang tinggi yang harus
dilakukan oleh produsen untuk menutupi biaya-biaya siluman dalam proses produksinya.
b) Excesssive Tax yang sangat tinggi yang dikenakan pada barang dan jasa akan
meningkatkan harga jual dari barang dan jasa tersebut.

7
c) Excessive Seignorage, pencetak full-bodyed money atau 100% reserve money tidak
akan mengakibatkan terjadinya inflasi. Akan tetapi jika uang yang dicetak selain dari kedua
jenis itu maka akan menyebabkan kenaikan tingkat harga secara umum.

b. Perubahan harga yang terjadi diluar negeri

Perubahan harga yang terjadi diluar negeri bisa digolongkan karena 2 sebab yaitu:

1. Non engineered/ non manifulated changes


Disebut sebagai non eminered/non manifulated changes adalah karena perubahan yang terjadi
bukan disebabakan oleh manipulasi (yang dimaksudkan untuk merugikan) oleh pihak-pihak
tertentu. Misalkan jika bank central singapura (BSS) mengurangi jumlah uang SGD yang
beredar, hal tersebut akan mengakibatkan IDR terdepresiasi tanpa diduga. Oleh karena itu BI
biasanya akan menghilangkan efek ini dengan menjual SGD yang dimilikinya (cadangan
devisa) baik dengan cara strilised intervention maupun dengan cara unsterilized intervention.

2. Enginered / Manipulated changes


Disebut sebagai enginered / manipulated changes adalah karena perubahan yang terjadi
disebabkan oleh manipulasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang dimasudkan untuk
merugikan pihak lain. misalnya para fund manager disingapura melepas IDR yang
dimilikinya sehingga terjadi banjir rupiah yang mengakibatkan nilai tukar rupiah mengalami
depresiasai secar tiba-tiba atau drastis diluar perkiraaan BI.

2.7 Prospek E-Money Sebagai Alat Pembayaran

E-money adalah sistem pembayaran menggunakan kartu yang diisi dengan sejumlah dana
dan dapat diisi ulang. Nominal uang yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan
menukarkan sejumlah uang atau melalui pendebitan rekening bank. Seiring dengan kemajuan
di bidang teknologi informasi dan perkembangan tingkat literasi keuangan masyarakat
Indonesia, maka cepat atau lambat electronic money (e-money) akan menjelma menjadi
produk keuangan yang diburu masyarakat. E-money bisa dikatakan sebagai kartu serba guna,
karena ia bisa dipakai untuk aneka transaksi, seperti pembayaran tol, pembelian bahan bakar
minyak di SPBU dan parkir. Selain itu ia juga bisa digunakan untuk membayar tagihan PLN,
pembelian tiket pesawat maupun tiket kereta api dan sebagainya.

8
2.8 Kelebihan dan Kekurangan E-Money
➢ Beberapa poin kelebihan penggunaan e-Money adalah:

• Efektif dan efisien menggunakan uang.


• Penggunaan e-Money akan lebih efektif untuk mengurangi peredaran uang palsu di
masyarakat.
• Mencegah tindak pidana yang disebabkan oleh tindakan membawa uang tunai dalam
jumlah besar.
• Efisiensi dalam penggunaan e-Money terjadi saat transaksi elektronik, Anda tidak
perlu repot menghitung uang kembalian, apalagi jika nominal angkanya unik.
• Anda dapat mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang yang digunakan.
• Anda juga dapat menghemat waktu antrian, misalnya antrian di jalan tol.
• Penggunaan e-Money juga dapat menekan penggunaan kertas yang dapat mengancam
kerusakan lingkungan.
• Berbagai potongan harga atau diskon dari produk-produk tertentu juga bisa Anda
nikmati dengan menggunakan e-Money.

➢ Beberapa poin kekurangan E-Money yang perlu Anda pertimbangkan adalah:

• Pengisian ulang saldo e-Money yang hanya dapat dilakukan pada mesin ATM tertentu
• Isi ulang saldo e-Money belum praktis
• Ketersediaan mesin-mesin elektronik penyedia jasa e-Money (merchant) saat ini
jumlahnya masih sedikit
• Apabila kartu e-Money Anda hilang, maka uang Anda juga akan hilang.
• Sisa saldo atau uang pada e-Money yang hilang tidak dapat dikembalikan. Berbeda
halnya dengan Kartu Debit atau Kartu Kredit yang jika hilang dapat diganti baru dan
memiliki potensi uang tetap aman.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
Uang adalah alat untuk melakukan transaksi . Di Indonesia mata uang yang digunakan
adalah mata uang rupiah. Mata uang rupiah memiliki dua bentuk yaitu berbentuk logam dan
berbentuk kertas. Seiring munculnya mata uang kertas maka mata uang logam ditinggalkan
karena mata uang logam memiliki banyak kekurangan seperti ribet dibawa kemana mana
kalau jumlahnya besar. Uang kertas dipilih oleh mayoritas masyarakat salah satunya karena
mudah dibawa. Antara mata uang kertas dan logam satu sama lain memiliki kelebihan dan
kekurangan masing – masing. Berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi muncul sebuah
alat pembayaran yang baru dan di jaman ini di gemari oleh masyarakat yaitu dengan EMoney.
E-Money ini adalah alat pembayaran berbasis elektronik sehingga sangat simple dan
memberikan kemudahan penggunannya. Banyak perusahaan swasta atau BUMN yang
mengeluarkan E-Money sehingga membuat masyarakat lebih mudah dalam melakukan
transaksi, serta dalam bertransaksi harus sesuai dengan pandangan Islam.

3.2 Saran

Penulis sudah berusaha sebaikmungkin dalam menyelesaikan makalah diatas, penulis juga
menyadari bahwa jika makalah diatas juga terdapat banyak kesalahan. Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman terhadap banyak sumber dan kritik dari
pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

PPT MATA UANG EKONOMIKA ISLAM

10
https://uangindonesia.com/tentang-uang-pengertian-sejarah-fungsi-syarat-jenis-dan-teorinya/
https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/pengertian-uang.html
https://uangindonesia.com/sejarah-perkembangan-uang-rupiah-di-indonesia/
https://uangindonesia.com/kelebihan-dan-kekurangan-uang-kertas-vs-uang-logam/
https://www.bm.co.id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-e-money/

11

Anda mungkin juga menyukai