EKONOMI MAKRO
DISUSUN OLEH :
YUNISARI
(21020031)
MANAJEMEN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ekonomi Makro mengenai Uang dan Lembaga Keuangan.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen saya Drs. Joko Sutrisno, M.M. yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua transaksi jual-
beli baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Keberadaan uang menyediakan
alternatif transaksi yang lebih mudah dari padabarter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan
kurang cocok digunakan dalamsistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang
memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam
penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan
mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akanmeningkatkan
produktifitas dan kemakmuran.
Pada umumnya bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatanutamanya
menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian bankdikenal juga sebagai tempat
untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu bank
juga dikenal untuk menukar uang, atau menerima segala bentuk pembayaran seperti
pembayaran listrik, telepon, air,pajak, uang kuliah dan sebagainya.
Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta memberikan jasanya
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa ada tiga fungsi utama
bank yaitu:
1. bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpana
2. bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan
bentuk lainnya
3. bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan peredaran uang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan,
pokok permasalahan :
1. Apakah yang dimaksud dengan uang ?
2. Bagaimana sejarahnya sehingga kita dapat mengenal uang ?
3. Ada berapa macam uang ?
4. Apa fungsi dari uang itu sendiri ?
5. Apa motif seseorang membutuhkan uang ?
6. Apakah yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan ?
7. Ada berapa macam lembaga keuangan yang ada di Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui pentingnya arti uang dalam kehidupan
perekonomian manusia dan hubungan uang itu sendiri dengan lembaga keuangn di Negara kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN UANG
Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang sangat penting. Dengan adanya
uang, kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar. Uang digunakan oleh masyarakat
untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang juga digunakan untuk menyimpan
kekayaan dan untuk membayar hutang. Bahkan dengan adanya uang, kalian dapat mengatakan
bahwa bukumu lebih mahal daripada pensil temanmu, dan sebagainya. Apakah yang dimaksud
dengan uang itu? Setelah membaca uraian di atas, kalian dapat menyimpulkan bahwa uang
adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai,
menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang
bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.
B. SEJARAH UANG
Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana. Hal ini pernah
dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara
mengambil dan memanfaatkan barang yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Perkembangan
peradaban manusia juga menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat. Semula, masyarakat
memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu berkembang
menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan orang lain (untuk dijual). Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-
menukar antara barang dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura).
Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat
itu sebagai berikut.
1. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan
ditukarkan.
2. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang yang
akan dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.
3. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama. Seiring dengan
perkembangan peradaban manusia maka pertukaran dengan cara barter menjadi semakin
sulit dilakukan. Bahkan, karena kebutuhan setiap orang semakin banyak dan beragam,
maka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak mungkin lagi ditempuh dengan cara
barter. Karena menghadapi kesulitan dalam melakukan pertukaran barter, manusia
terdorong untuk mencari cara pertukaran yang lebih mudah. Manusia mulai menggunakan
uang barang dalam melakukan pertukaran. Contoh uang barang yaitu garam, senjata, dan
kulit hewan. Pada umumnya benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh
masyarakat setempat memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a. Digemari oleh masyarakat setempat.
b. Jumlahnya terbatas.
c. Mempunyai nilai tinggi.
Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung kelemahan juga
Kelemahannya sebagai berikut :
a. Sulit dipindahkan.
b. Tidak tahan lama.
c. Sulit disimpan.
d. Nilainya tidak tetap.
e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.
f. Bersifat lokal.
Kesulitan pertukaran dengan menggunakan uang barang tersebut mendorong manusia
untuk menetapkan benda yang dapat digunakan sebagai perantara tukar-menukar. Benda yang
dianggap cocok sebagai alat tukarmenukar adalah logam. Pada masa lalu, logam yang
digunakan sebagai uang adalah emas atau perak. Mengapa masyarakat memilih emas atau
perak sebagai alat perantara pertukaran? Alasannya sebagai berikut.
a. Emas dan perak merupakan barang yang dapat diterima oleh semua anggota masyarakat
karena memiliki nilai yang tinggi dan jumlahnya langka.
b. Jika dipecah nilainya tetap (tidak berkurang).
c. Tahan lama (tidak mudah rusak).
Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung kelemahan untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat. Kelemahannya sebagai berikut.
a. Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat
akan pertukaran.
b. Kandungan emas tiap daerah tidak sama sehingga menyebabkan persediaan emas tidak
sama.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat mendorong kegiatan transaksi menjadi
semakin sering dan bahkan semakin kompleks. Hal ini menimbulkan kesulitan bagi manusia
untuk membawa uang logam dalam jumlah besar (berat dan repot). Untuk mengatasinya,
pemilik emas dan perak cukup melakukan transaksi dengan menunjukkan bukti penyimpanan
emas dan perak yang berupa surat bukti penyimpanan. Surat bukti penyimpanan tersebut
dikeluarkan oleh lembaga yang menerima titipan emas dan perak. Lama kelamaan yang beredar
dalam masyarakat adalah kertas sebagai tanda bukti penyimpanan emas dan perak tersebut. Di
Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan Bank Indonesia.
Kedua jenis uang tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum
Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat umum karena masyarakat
percaya bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran.
b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap
Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil sehingga praktis
menyimpannya. Kalian dapat menyimpan uang di saku maupun di dompet karena ukuran
uang tidak besar. Uang Rp10.000,00 yang kalian simpan di saku selama seminggu tetap
bernilai Rp10.000,00.
c. Mudah Dibawa ke Mana-mana
Uang kertas dan uang logam mudah dibawa ke mana-mana karena ukurannya kecil dan
tidak berat. Namun demikian, jika kalian mempunyai uang logam cukup banyak agak berat
untuk membawanya. Kalian dapat menukarkannya dengan uang kertas dengan nilai yang
sama.
d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai
Jika kalian mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin
menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp20.000,00, kalian tidak mengalami
kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian Rp80.000,00. Dengan
demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut dapat dibagi tanpa mengurangi
nilainya. Sepuluh lembar uang sepuluhan ribu rupiah sama nilainya dengan selembar uang
ratusan ribu rupiah bukan?
e. Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga
Uang kertas dan uang logam dicetak dengan jumlah terbatas untuk menjaga nilainya. Uang
tersebut juga dibuat dari bahan khusus dan diberi ciri khusus sehingga sulit untuk
dipalsukan.
f. Ada Jaminan
Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu, semua orang
mau menerima uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran yang sah. Uang kertas yang
beredar merupakan uang kertas kepercayaan (fiduciary) atau uang tanda (token money).
Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan untuk membuat uang jauh lebih rendah
daripada nilai yang tertera (tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda,
karena masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat tanda sah sebagai
uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Hampir semua negara di dunia mengeluarkan uang kertas. Penggunaan uang kertas
mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ongkos bahan dan pembuatan murah.
b. Mudah dibawa.
Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.
a. Terkadang mudah dipalsukan.
b. Tidak tahan lama.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut adanya alat pembayaran yang lebih
mudah dan aman. Sekarang banyak diciptakan uang giral, yaitu rekening atau tagihan pada
suatu bank yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran. Contohnya cek, giro bilyet,
telegraphic transfer, kartu kredit (credit card), dan traveler’s check (cek perjalanan).
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi
modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai
alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya
serta untuk pembayaran hutang.Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat
penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang
lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern
karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran
dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan
uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian
akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
d. Berdasarkan Kawasan
1. Uang lokal
Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu. Contohnya rupiah
di Indonesia, yen di Jepang, ringgit di Malaysia, dan sebagainya.
2. Uang regional
Uang regional adalah uang yang berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang
lokal. Misalnya di kawasan Benua Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa yaitu euro.
3. Uang internasional
Uang internasional adalah uang yang berlaku antarnegara. Misalnya US dolar menjadi
standar pembayaran internasional.
D. FUNGSI UANG
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi: sebagai alat tukar umum dan sebagai satuan
hitung.
a. Uang sebagai alat tukar ( medium of exchange exchange)
Uang sebagai alat tukar dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan
melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Contohnya, ketika disuruh ibu membeli
sayur di pasar, kalian menukarkan uang yang kalian miliki dengan sayur yang ingin
kalian beli. Dengan demikian uang dapat mempermudah transaksi jual beli.
b. Uang sebagai alat satuan hitung ( unit account account)
Uang sebagai alat satuan hitung dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai
macam barang dan jasa yang diperjualbelikan. Uang juga dapat menunjukkan
besarnya kekayaan dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Contohnya, harga
sebuah tas sekolah sebesar Rp50.000,00. Sementara itu harga sepasang sepatu
sebesar Rp100.000,0. Contoh ini menunjukkan bahwa uang dapat dipakai untuk
menentukan dan membandingkan nilai suatu barang, yaitu nilai tukar sepasang
sepatu sama dengan nilai 2 buah tas sekolah.
2. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi: sebagai alat pembayaran, sebagai standar
pembayaran utang, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai alat pembentukan modal dan
pemindahan modal, dan sebagai ukuran harga atau pengukur nilai.
a. Uang sebagai alat pembayaran
Uang sebagai alat pembayaran digunakan untuk membayar berbagai bentuk transaksi
seperti pembayaran gaji, pembayaran tagihan listrik, dan sebagainya. Uang juga dapat
digunakan untuk mempermudah menentukan standar pencicilan utang piutang secara
tepat dan cepat. Selain itu, dapat mempermudah menentukan berapa besar nilai utang
piutang yang harus diterima atau dibayar.
b. Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Adakalanya penghasilan seseorang sebagian digunakan untuk konsumsi, sebagian lagi
ditabung. Uang yang ditabung tersebut dikatakan sebagai alat penimbun kekayaan yang
dapat digunakan untuk berjaga-jaga, spekulasi, dan untuk kegiatan investasi di masa
akan datang.
c. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Uang dapat juga berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan. Misalnya, Pak Tagor
tinggal di Medan. Kemudian Pak Tagor dipindahtugaskan ke Makassar. Pak Tagor
berniat pindah rumah ke Makassar. Pak Tagor memutuskan untuk menjual rumahnya
yang ada di Medan. Uang hasil penjualan rumah digunakan untuk membeli rumah baru
di Makassar. Dengan demikian Pak Tagor telah memindahkan kekayaan berupa rumah
dari Medan ke Makassar. Lebih jelasnya tentang pembagian fungsi uang lihat bagan di
bawah ini.
Jenis-Jenis Bank
Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank terdiri atas bank umum
dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat Bank Sentral yaitu Bank
Indonesia.
1. Bank Sentral
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral (Bank Indonesia) merupakan lembaga
negara yang independen/mandiri, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lain
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang. Bank Indonesia
merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang-undang.
Tujuan Bank Indonesia adalah mengatur dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah tampak dari perkembangan laju inflasi dan perkembangan nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia mempunyai
tugas sebagai berikut.
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c. Mengatur dan mengawasi bank.
d. Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuan likuiditas Bank
Indonesia.
2. Bank Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank umum berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum memiliki
bentuk hukum yaitu:
a. perseroan terbatas (PT),
b. koperasi, atau
c. perusahaan daerah.
Tugas pokok Bank Umum menurut Pasal 6 UU No.10 Tahun 1998 adalah sebagai berikut.
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menerbitkan surat pengakuan utang.
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya.
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
f. Menempatkan dana pada peminjam atau meminjamkan dana pada bank lain baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan cek atau sarana lainnya.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antarpihak ketiga.
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe deposit box).
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.
l. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Selain tugas pokok di atas, sesuai dengan Pasal 7 UU No. 10 Tahun 1998, Bank Umum
dapat pula melakukan kegiatan berikut ini.
a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
b. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan.
Contohnya sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek, asuransi, serta lembaga
kliring penyelesaian dan penyimpangan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
c. Melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan
syarat harus menarik kembali penyertaannya dan memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
Menurut pasal 14 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, BPR dilarang melakukan kegiatan
sebagai berikut.
a. Menerima simpanan dalam bentuk giro dan turut serta dalam lalu lintas pembayaran.
b. Melakukan usaha dalam valuta asing.
c. Melakukan penyertaan modal.
d. Melakukan usaha perasuransian.
e. Melakukan kegiatan usaha lain di luar kegiatan usaha, sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 13 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
A. Kesimpulan
1. Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dalam berbagai transaksi dan berlaku di dalam wilayah tertentu. Para
ahli dan pemikir ekonomi biasanya memberikan makna yang berbeda-beda mengenai uang.
Meskipun demikian, pengertian umum uang adalah sama, yakni benda yang digunakan
sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Syarat-syarat uang adalah sebagai berikut.
Diterima umum (acceptability), Mudah disimpan, Mudah diangkut atau mudah dibawa
(portable), Mudah dibagi-bagi, Tidak mudah rusak (durability), Mempunyai kestabilan
nilai (stability of value), Harus ada kontinuitas.
3. Fungsi uang yang sedemikian penting itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: fungsi
primer, fungsi sekunder, dan fungsi dinamis.
4. Ada dua lembaga keuangan yang penting, yakni bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Usaha pokok bank adalah (a) menghimpun dana dari masyarakat; (b) memberikan kredit
kepada masyarakat; (c) memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran; dan (d) memberikan
jasa-jasa dalam peredaran uang. Usaha pokok bank ini melekat secara inheren dalam setiap
bank.
5. Jenis-jenis bank meliputi:
a. Berdasarkan undang-undang jenis bank ada tiga, yaitu: bank sentral, bank umum, bank
perkreditan rakyat.
b. Berdasarkan kepemilikan modalnya, jenis bank antara lain: bank pemerintah, bank
swasta nasional, bank swasta asing, dan kerja sama bank swasta nasional atau swasta
asing.