Anda di halaman 1dari 15

UANG DAN PERANANNYA DALAM PEREKOMOMIAN

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah


Penghantar Ekonomi Makro

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Elsyafira Pipi 041899666
Putrizia Wengkau 041899634
Moh. Afandi 041899641

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan yang maha Esa, karena dengan

karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Penghantar Ekonomi

Makro.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, saya ucapkan

terima kasih banyak kepada pihak dan sumber informasi yang telah membantu kami.

Meskipun demikian, kami sangat menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dari segi

struktur kalimat dan bahasa. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca

sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga

makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu untuk teman-teman yang membacanya
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Uang merupakan bagian yang penting bagi kehidupan kita dalam kegiatan sehari –
hari. Bahkan ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darah dalam sebuah
perekonomian. Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan sejauh
mana peranan uang dalam perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter. Maka dari itu
apabila tidak ada uang mungkin perekonomian suatu Negara akan kacau akibat tidak adanya
uang untuk transakasi. Dan oleh sebab itulah uang tercipta untuk mempermudah jalannya
perekonomian sebuah Negara.
Dalam perekonomian modern sekarang ini hampir tidak bisa meninggalkan peranan uang
dalam kegiatan ekonomi dalam kehidupan kita. Definisi uang bisa dibagi menjadi dua
pengertian yaitu menurut hukum dan definisi uang menurut fungsi. Difinisi uang menurut
hukum yaitu sesuatu yang ditetapkan oleh undang – undang sebagai uang dan sah untuk alat
transaksi perdagangan. Sedangkan definisi uang menurut fungsi yaitu sesuatu yang secara
umum dapat diterima dalam transaksi perdagangan serta untuk pembayaran hutang – piutang.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan definisi dan fungsi uang


2. Sebutkan jenis uang dan uang beredar
3. Jelaskan permintaan dan penawaran terhadap uang
4. Peran bank sentral dan kegiatan moneter
5. Apa perbedaan kegiatan bank sentral dan bank umum

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui definisi dan fungsi uang


2. Mengetahui jenis uang dan uang beredar
3. Mengetahui permintaan dan penawaran terhadap uang
4. Mengetahui Peran bank sentral dan kegiatan moneter
5. Mengetahu perbedaan kegiatan bank sentral dan bank umum
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DAN FUNGSI UANG

1. Definisi Uang
Uang diciptakan untuk melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan dalam
perekonomian. Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar tersebut dapat berupa benda apa pun, yang
penting ia diterima sebagai alat tukar oleh masyarakat. Berbeda dengan masyarakat
zaman dulu yang menggunakan metode barter untuk melakukan pertukaran Kelemahan
dari barter ialah ketidakcocokan keinginan barang yang dipertukarkan dan adanya
perbedaan persepsi tentang nilai barang yang dipertukarkan.

Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, secara lebih spesifik uang didefinisikan
sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang dan jasa serta kekayaan berharga lainnya juga untuk pembayaran
hutang. Jadi, yang membedakan definisi uang pada ekonomi tradisional dengan ekonomi
modern adalah bahwa dalam ekonomi modern kekayaan berharga bisa dibilang sebagai
uang.
Suatu benda dapat disebut uang jika memenuhi syarat:
a) diterima sebagai alat tukar oleh banyak pihak
b) nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu;
c) mudah dibawa;
d) mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya:
e) tahan lama;
f) jumlahnya terbatas (tidak berlebihan);
g) bendanya mempunyai mutu yang sama

2. Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi dalam perekonomian, yaitu sebagai alat tukar, sebagai
satuan hitung, sebagai penyimpan nilai, dan alat pembayaran yang tertunda.
a) Uang sebagai alat tukar
Fungsi uang sebagai alat tukar (medium of exchange) menunjukkan bahwa uang
dapat digunakan untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa. Seseorang
yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi kebutuhannya
dapat dengan mudah melakukannya dengan menggunakan uang, asalkan
jumlahnya cukup untuk membeli kebutuhan tersebut. Orang itu tidak perlu lagi
menukarkannya dengan barang. seperti pada sistem barter.

b) Uang sebagai satuan hitung


Uang dikatakan berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang
dapat digunakan untuk menunjukkan:
1) nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan;
2) besarnya kekayaan; dan
3) besar kecilnya pinjaman.

Dengan adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan, yaitu
dengan menunjukkan jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh barang
tersebut. Di samping itu dengan membandingkan nilai berbagai jenis barang, akan
dapat ditentukan besarnya nilai suatu barang jika dibandingkan dengan barang
lain. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk
harga).

c) Uang sebagai penyimpan nilai


Uang dapat berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (store of value) karena uang
dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai
pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan
uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang

d) Uang sebagai alat pembayaran yang tertunda


Transaksi yang dilakukan dalam perekonomian banyak dilakukan dengan
pembayaran yang ditunda, atau secara kredit. Para pembeli terlebih dahulu
mendapatkan barangnya dan membayarnya di masa yang akan datang. Salah satu
syarat penting agar fungsi yang keempat ini dapat dijalankan dengan baik adalah
nilai uang yang digunakan harus tetap stabil. Nilai uang dikatakan stabil jika
sejumlah uang yang dibelanjakan akan tetap memperoleh barang yang sama
banyak dan sama mutunya dari waktu ke waktu..

B. JENIS UANG DAN UANG BEREDAR

Jenis Uang
Uang dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu uang komoditas dan uang fiat. Yang
dimaksud dengan uang komoditas adalah uang yang memiliki nilai intrinsik, yaitu nilai
yang tetap dimiliki oleh uang walaupun sudah tidak digunakan sebagai uang. Contoh
uang komoditas ini adalah uang emas dan perak. Nilai uang umumnya seharga bahan
baku yang terkandung dalam uang tersebut. Sebelum perang dunia I, emas pernah
digunakan sebagai uang oleh negara-negara di dunia. Namun seiring dengan kemajuan
ekonomi yang dicapai setelah revolusi industri, perdagangan yang terjadi bertambah
pesat. Permintaan akan emas dan perak sebagai uang juga bertambah dengan pesat
sekali. Sehingga mulai timbul kesulitan dalam menggunakan kedua logam tersebut
sebagai uang.

Secara garis besar penyebab utama dari kesulitan tersebut adalah:


a) Memerlukan tempat untuk menyimpannya
Kemajuan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan
menyebabkan nilai transaksi berkali lipat besarnya, sehingga lebih banyak uang
yang dibutuhkan dalam transaksi tersebut. Saat itulah mulai muncul kesulitan
dalam menyediakan tempat untuk menyimpan uang.
b) Merupakan benda yang berat
Dengan makin besarnya nilai transaksi karena makin majunya ekonomi, mata
uang emas dan perak yang dipertukarkan akan makin besar pula jumlahnya. Inilah
yang kemudian menimbulkan masalah untuk membawanya dari satu tempat ke
tempat lainnya.

c) Sulit untuk ditambah jumlahnya


Pertambahan emas dan perak tidak berjalan secepat perkembangan nilai
perdagangan. Ketidakseimbangan ini menghalangi perkembangan perdagangan
karena menimbulkan kekurangan uang untuk memperlancar transaksi dagang.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan uang logam emas dan perak
tersebut maka diciptakanlah jenis uang yang baru yaitu uang kertas sebagai alat
perantara dalam tukar menukar. Uang jenis ini dikenal juga sebagai uang fiat,
yaitu uang yang tidak memiliki nilai intrinsik. Hingga sekarang, penggunaan
uang fiat sebagai uang banyak di gunakan oleh negara-negara di Dunia,
termasuk di Indonesia.

C. KONSEP KEKAYAAN BERLIKUIDITAS TINGG

Kekayaan berlikuiditas tinggi adalah harta-harta yang bersifat uang, yaitu berbagai
jenis kekayaan yang dapat ditukarkan dengan barang atau uang dalam waktu yang
cepat dan tanpa terjadi kerugian nilai. Uang dipandang sebagai kekayaan mudah tunai
yang paling sempurna. Di berbagai tempat uang dapat digunakan untuk membayar
pembelian barang dan jasa yang digunakan. Terdapat beberapa kekayaan yang bersifat
uang tetapi tidak dapat dengan begitu saja digunakan untuk memperoleh barang-
barang. Tetapi mereka dapat dengan mudah menukarya dengan uang, seperti tabungan,
deposito berjangka, dan surat pinjaman jangka pendek pemerintah dan Sertifikat Bank
Indonesia.

Tabungan dan deposito berjangka adalah kekayaan yang mempunyai tingkat


Skuiditas yang hampir sama tingginya dengan uang, yaitu mudah dicairkan menjadi
uang Satu-satunya kelemahan adalah ia tidak dapat dengan serta-merta digunakan
untuk membeli barang dan jasa.. Tingkat likuiditas tinggi untuk tabungan dan deposito
dengan jangka pendek menyebabkan mereka dinamakan sebagai uang kuasi atau
hampir seperti uang (near money). Surat pinjaman jangka pendek pemerintah juga
dapat digolongkan sebagai hampir seperti uang karena apabila pemiliknya memerlukan
uang maka ia dapat menjual surat pinjaman jangka pendek pemerintah itu ke bank. Di
Indonesia uang kuasi meliputi pula tabungan valuta asing milik swasta domestik
D. PERMINTAAN TERHADAP UANG

Ada tiga hal utama dalam teori keuangan Keynes, yaitu tujuan-tujuan masyarakat
untuk meminta (menggunakan) uang, faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga
dan efek perubahan penawaran uang terhadap kegiatan ekonomi negara.
Berikut akan diterangkan bagaimana analisis Keynes terhadap permintaan akan uang.
Menurut analisis Keynes, permintaan akan uang mempunyai tiga tujuan yaitu untuk (a)
transaksi, (b) berjaga-jaga, dan (c) spekulasi.

a. Transaksi
Dalam perekonomian modern, uang sangat penting dalam kegiatan transaksi karena
sistem barter sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan. Orang menggunakan
uang sebagai alat transaksinya karena mudah untuk menggunakannya dalam membeli
barang-barang yang mereka inginkan. Faktor yang memengaruhi permintaan uang
untuk tujuan transaksi adalah faktor pendapatan. Makin tinggi pendapatan, makin
tinggi pula permintaan uang untuk transaksi.

b. Berjaga-jaga Di samping untuk membiayai transaksi, permintaan akan uang juga


bertujuan untuk berjaga-jaga. Karena masa depan tidak dapat diprediksi, maka
masyarakat memerlukan uang untuk ditabung yang nantinya akan digunakan untuk
menghadapi masalah-masalah yang mungkin timbul di masa depan, misalnya ada
anggota keluarga yang sakit atau kehilangan pekerjaan. Selain itu, uang dapat
ditabung untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, misalnya untuk biaya pendidikan
atau untuk membeli rumah di masa depan. Faktor yang memengaruhi permintaan
uang untuk berjaga-jaga adalah tingkat pendapatan, sama sepert faktor yang
mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi.

c. Spekulasi
Faktor yang memengaruhi tindakan penggunaan untuk tujuan spekulasi adalah tinggi
rendahnya tingkat suku bunga. Bila suku bunga tinggi, maka masyarakat akan
menggunakan uangnya untuk membeli surat-surat berharga tersebut karena returnya
akan tinggi. Sebaliknya, bila suku bunga rendah, maka masyarakat lebih suka
menyimpan uangnya daripada membeli surat-surat berharga karena dianggap tidak
menguntungkan.
Grafik Permintaan Uang

Permintaan uang ialah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untuk memenuhi
ketiga tujuan permintaan uang, yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Faktor yang
memengaruhi masing masing tujuan permintaan uang ini berbeda-beda, yaitu permintaan
uang untuk tujuan transaksi dan berjaga jaga lebih dipengaruhi oleh faktor pendapatan
nasional ketika makin tinggi pendapatan, makin besar permintaan uang untuk tujuan
transaksi dan berjaga-jaga.

E. PENAWARAN DAN HARGA

Teori keuangan yang menjelaskan tentang penawaran uang dibedakan menjadi dua,
yaitu teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori keseimbangan tunai (cash
balance theory). Walaupun mempunyai bentuk yang berbeda, kedua teori tersebut
mempunyai pandangan yang sama, yaitu "perubahan dalam penawaran uang akan
menimbulkan perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan
penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan

penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama". Menurut
pandangan klasik, perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan
yang sama presentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan
menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan
menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.

Mekanisme transmisi, yang didefinisikan sebagai rangkaian peristiwa yang


menggambarkan efek perubahan penawaran uang terhadap kegiatan ekonomi negara.
dibedakan menjadi 3 tahap, yaitu:
(1) Perubahan penawaran uang akan menimbulkan perubahan terhadap suku bunga;
(2) Perubahan yang terjadi pada suku bunga akan mengubah jumlah investasi,
(3) Perubahan investasi akan mengubah pengeluaran yang pada akhirnya akan
mengubah pendapatan nasional.
F. PERAN BANK SENTRAL

Bank Sentral
Menurut fungsinya, bank sentral dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga
keuangan yang diberi tanggung jawab untuk menjaga kestabilan harga, mengatur dan
mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan, serta menjaga kestabilan neraca
pembayaran. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia. Hal ini sesuai dengan
UU No. 13 Tahun 1968 yang kemudian ditegaskan lagi dengan UU No. 23 Tahun
1999.

Oleh karena itu, bank sentral memiliki otoritas dalam membuat kebijakan moneter.
Bersama-sama pemerintah, bank sentral berupaya mencapai target pertumbuhan
ekonomi yang sudah ditetapkan melalui instrumen-instrumen moneternya. Misalnya:
untuk menjaga tingkat inflasi rendah memengaruhi penawaran uang dan suku bunga
dalam perekonomian. Menurut Keynes, permintaan dan penawaran akan uang dapat
menentukan suku bunga, sedangkan Bank Sentral dapat menambah penawaran uang.
Penambahan uang dapat menurunkan suku bunga.

1. Perbedaan Kegiatan Bank Sentral dan Bank Umum


Jika dibandingkan terdapat perbedaan antara kegiatan yang dijalankan oleh bank
sentral dengan bank umum. Perbedaan itu antara lain:
a. Dalam perekonomian hanya terdapat satu bank sentral Berbeda dengan bank umum
yang mempunyai jumlah lebih banyak, hanya ada satu bank sentral dalam
perekonomian. Meskipun demikian bank sentral mempunyai kemampuan yang lebih
besar dalam memengaruhi kegiatan ekonomi jika dibandingkan dengan kemampuan
bank umum.
b. Kepemilikan Bank Bank sentral adalah bank yang dimiliki oleh pemerintah, berbeda
dengan bank umum yang kebanyakan dimiliki oleh pihak swasta. Meski tak jarang
ada pula bank umum yang dimiliki oleh pemerintah, ketika manajemen dan
kegiatannya tidak berbeda dengan bank umum swasta lainnya. Kegiatan utama
mereka adalah memberikan pinjaman dan melakukan investasi, dan dalam
menjalankan kegiatannya mereka mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh bank
sentral.
c. Tujuan Kegiatan
Tujuan bank umum terutama adalah berusaha agar kegiatannya dapat menghasilkan
dan memberikan keuntungan yang maksimum kepada para pemiliknya. Sedangkan
bank sentral didirikan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan bank-bank umum
dan lembaga keuangan lainnya.
d. Kekuasaan untuk Mencetak Uang Kertas dan Logam Pemerintah memberikan hak
kepada bank sentral untuk mencetak uang logam dan uang kertas. Tidak berarti
dengan tidak adanya kekuasaan bank umum untuk mencetak uang kertas dan logam,
maka bank umum tidak mempunyai kekuasaan untuk memengaruhi jumlah uang
yang beredar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa bank umum sangat
berpengaruh terhadap jumlah uang yang beredar dengan kemampuannya untuk
menciptakan uang bank atau uang giral.

2. Fungsi Utama Bank Sentral


Bank sentral mempunyai lima fungsi utama sebagai berikut:
a. Bank sentral sebagai bank kepada pemerintah
Salah satu fungsi bank sentral kepada pemerintah adalah untuk mengurus
pengeluaran dan pendapatan pemerintah. Bank sentral bertindak sebagai lembaga
keuangan yang menyimpan uang yang dimiliki oleh pemerintah, selanjutnya
pemerintah menggunakan jasa bank sentral untuk membayar dan mengirimkan
uang kepada pemerintah daerah dan departemen-departemen pemerintah lainnya.
b. Bank sentral sebagai bank kepada bank umum
Bank sentral disebut juga "bank kepada bank (bankers' bank)" atau "sumber
pinjaman terakhir (lender of last resort)". Maksudnya, bank sentral adalah bank
dari bank-bank lainnya dan merupakan sumber terakhir untuk meminjam bila
bank-bank umum tidak dapat memperoleh pinjaman dari sumber lainnya. Bank
sentral disebut sebagai bank dari bank-bank lainnya karena jasa yang diberikan
bank sentral kepada bank umum sama sifatnya dengan jasa yang diberikan bank
umum kepada masyarakat.
c. Mengawasi bank umum dan lembaga keuangan lainnya
Lembaga keuangan termasuk bank umum merupakan perusahaan yang mencari
keuntungan dari kegiatan meminjamkan uang yang dimiliki atau yang
ditabungkan kepadanya.
d. Mengawasi kestabilan kurs valuta asing Salah satu usaha untuk menciptakan
kestabilan ekonomi adalah dengan mempertahankan kestabilan kurs mata uang
asing. Untuk mencapainya maka bank sentral bertugas untuk menjaga kestabilan
kegiatan ekspor dan impor serta aliran modal luar negeri.
e. Mencetak uang logam dan uang kertas
Bank sentral diberi hak oleh pemerintah untuk mencetak uang logam dan uang
kertas yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan perdagangan dan produksi.
Selain itu, bank sentral juga bertugas menentukan besarnya jumlah uang yang
harus disediakan pada kurun waktu tertentu.

G. KEBIJAKAN MONETER
Tujuan dari kebijakan moneter adalah memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku
bunga dalam perekonomian. Untuk mewujudkan tujuan ini, terdapat tiga instrumen
kebijakan yang digunakan oleh Bank Sentral, yaitu operasi pasar terbuka, giro wajib
minimum, dan suku bunga diskonto.

1. Operasi Pasar Terbuka


Bank Sentral dapat memengaruhi penawaran atas jumlah uang dengan
melakukan jual beli surat-surat berharga. Tindakan bank sentral ini tergantung
pada kondisi perekonomian negara saat itu. Pada saat mengalami resesi, maka
penawaran uang perlu ditambah, hal tersebut dapat dilakukan dengan pembelian
surat-surat berharga. Bila surat surat berharga tersebut dibeli oleh bank sentral,
maka cadangan dana bank perdagangan akan meningkat sehingga dapat
memberikan peminjaman kepada masyarakat, yang dapat menginvestasikan
dananya sehingga dapat meningkatkan kegiatan perekonomian negara tersebut.

Agar operasi pasar terbuka dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan dua
jenis keadaan, yaitu:

a. Bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan Bila bank-bank


perdagangan memiliki kelebihan cadangan dana, maka ketika bank sentral
menjual surat-surat berharga bank perdagangan akan membelinya dengan
cadangan dana yang berlebih tersebut. Sehingga jumlah tabungan giral
masyarakat dalam bank perdagangan tidak mengalami perubahan, yang
menyebabkan penawaran uang juga tidak mengalami perubahan.
b. Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan Operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan apabila terdapat
cukup surat-surat berharga untuk diperjualbelikan. Bila jumlah surat-surat
berharga belum mencukupi maka operasi pasar terbuka belum dapat
dilaksanakan.

2. Suku Bunga Diskonto

Salah satu tugas dari bank sentral adalah mengawasi kegiatan bank-bank
perdagangan agar tidak kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Misalnya, dengan
memastikan bahwa bank-bank perdagangan tersebut mempunyai cukup dana bila
nasabahnya ingin mencairkan cek. Untuk menjalankan tugas ini, terdapat dua
langkah yang dapat diambil oleh bank sentral, yaitu membuat pengarahan-
pengarahan atau peraturan-peraturan tentang corak dan jenis investasi yang dapat
dilakukan oleh bank bank perdagangan, serta memberikan pinjaman kepada bank-
bank perdagangan yang mempunyai masalah dengan cadangan dana atau kepada
bank-bank perdagangan yang cadangan dananya kurang dari jumlah minimum yang
sudah ditentukan.
Bila suku bunga diskonto turun, maka bank-bank perdagangan akan
membayar lebih murah atas pinjamannya kepada bank sentral, sehingga dapat
memicu bank-bank perdagangan untuk memperbanyak pinjaman.

3. Giro Wajib Minimum

Dua instrumen di atas baru dapat dilaksanakan bila sebagian besar bank bank
perdagangan tidak memiliki cadangan dana yang berlebihan. Bila bank-bank
perdagangan tersebut memiliki cadangan dana yang berlebihan maka operasi pasar
terbuka dan perubahan suku bunga dan suku diskonto tidak akan memengaruhi
jumlah penawaran uang.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam perekonomian modern sekarang ini hampir tidak bisa meninggalkan peranan uang
dalam kegiatan ekonomi dalam kehidupan kita. Uang diciptakan untuk melancarkan kegiatan
tukar menukar dan perdagangan dalam perekonomian. Dalam ilmu ekonomi tradisional, uang
didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum/

Uang mulai banyak digunakan dalam masyarakat. Penggunaan uang oleh masyarakat
karena uang memiliki empat fungsi yaitu uang sebagai alat tukar-menukar (medium of
exchange), uang sebagai satuan nilai (measure of value), uang sebagai standar atau ukuran
pembayaran yang tertunda (standard for deferred payments) dan fungsi uang sebagai alat
penyimpan nilai dan kekayaan (store of value dan store of wealth). Beberapa syarat uang
antara lain diterima secara umum (acceptability), memiliki nilai yang cenderung stabil
(stability of value), ringan dan mudah dibawa (portability), bersifat tahan lama dan tidak
mudah rusak, dan memiliki kualitas yang cenderung sama.

Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang khusus yang mempelajari
tentang sifat, fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Beberapa alasan yang
dapat dikemukakan dalam mempelajari ekonomi moneter adalah pemahaman secara
mendalam tentang mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan
kebijakan moneter, serta pembayaran internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Bishop. M. (2004). Essential economics. London: The Economist Newspaper, Ltd.


Deliamnov. (2005). Perkembangan pemikiran ekonomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Flynn, S.M. (2005). Economics for dummies. United States: Wiley Publishing, Inc.

Kompas. (2007). Esai-esai nobel ekonomi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Parkin, M. (2008). Economics (8 edition). United States: Pearson Addison Weasley.

Schwartz, B. (2004). The paradox of choice why more is less. New York: Harper Perennial.

Anda mungkin juga menyukai