Anda di halaman 1dari 15

Uang

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Moneter yang Diampu oleh Drs.
Widiharso, M.Si

Disususn oleh :

Muhammad Nisman Fadil (63020180162)

Amalia Afnan (63020180164)

Nur Syariah (63020180165)

KELAS :B

SEMESTER : 3 (Tiga)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Ekonomi Moneter
yang berjudul “Uang dan Lembaga Keuangan” dapat selesai seperti waktu yang telah kami
rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Widiharso, M.Si Selain untuk
menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Ekonomi Moneter. Makalah ini membahas tentang bagaimana kita bisa
memahami tentang ilmu ini yang kita pelajari.
Tak ada gading yang tak retak, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan

Salatiga, 19 Mei 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan perekonomian. Uang
sebagai alat pembayaran digunakan untuk transaksi jual beli, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dengan adanya uang kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar.
Uang digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Uang
juga digunakan untuk menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang. Oleh karena itu
semakin besar jumlah uang yang diperoleh maka makin puaslah seseorang karena barang
yang diperolehnya akan semakin banyak. Namun, tidak cukup hanya mengenal uang
sebagai alat pembayaran, kita juga perlu mengetahui pengertian uang, sejarah
terbentuknya uang, syarat-syarat terbentuknya uang, jenis maupun fungsi uang dalam
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk membahas makalah mengenai uang,
mulai dari pengertian uang, sejarah uang, syarat-sayarat terbentuknya uang, jenis juga
fungsi dari uang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan uang?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya uang hingga kita mengenal uang?
3. Apa saja macam-macam uang?
4. Apa fungsi dari uang?
5. Apa peran uang terhadap ekonomi moneter?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian uang.
2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya uang hingga kita mengenal uang.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam uang.
4. Untuk mengetahui fungsi dari uang.
5. Untk mengetahui peran dan posisi uang dalam ekonomi moneter.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uang
Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat
pembayaran utang. Atau sebagai alat untuk melakukan pembayaran barang atau
jasa yang sah. Dengan kata lain uang merupakan suatu alat yang dapat
digunakan dalam suatu wilayah tertentu.
Uang juga dapat didefinisikan sebagai suatu yang dapat diterima secara
umum sebagai alat tukar. Definisi ini merupakan hakikat kegunaan uang, tetapi
seiring berkembangnya zaman maka uang semakin dipandang sebagai
komoditas yang memiliki harga melalui tingkat bunga, maka hakikat uang
semakin bergeser menjauhi apa yang sebenarnya. Uang juga merupakan inovasi
terbesar dari peradaban perekonomian dunia dengan posisi uang yang sangat
strategis dalam suatu sistem ekonomi dan sampai sekarang sangat sulit
digantikan oleh variabel lainnya, bisa dikatakan juga uang adalah bagian yang
terintegrasi dalam satuan sytem ekonomi.
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun
yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran.1
B. Sejarah Uang
Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana.
Hal ini pernah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan cara mengambil dan memanfaatkan barang yang
ada di sekitar tempat tinggalnya. Perkembangan peradaban manusia juga
menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat. Semula, masyarakat
memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu

1
berkembang menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain (untuk dijual). Selanjutnya,
terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara barang dengan barang
lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura). Pertukaran barang dengan
barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai
berikut.
a. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki
barang yang akan ditukarkan.
b. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling
membutuhkan barang yang akan dipertukarkan tersebut pada waktu
yang sama.
c. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai
yang sama.

Seiring dengan perkembangan peradaban manusia maka pertukaran


dengan cara barter menjadi semakin sulit dilakukan. Bahkan, karena kebutuhan
setiap orang semakin banyak dan beragam, maka untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya tidak mungkin lagi ditempuh dengan cara barter. Karena menghadapi
kesulitan dalam melakukan pertukaran barter, manusia terdorong untuk mencari
cara pertukaran yang lebih mudah. Manusia mulai menggunakan uang barang
dalam melakukan pertukaran. Contoh uang barang yaitu garam, senjata, dan
kulit hewan. Pada umumnya benda-benda yang digunakan sebagai uang barang
oleh masyarakat setempat memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

a. Digemari oleh masyarakat setempat.

b. Jumlahnya terbatas.

c. Mempunyai nilai tinggi.

Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung


kelemahan juga. Kelemahannya sebagai berikut.

a. Sulit dipindahkan.

b. Tidak tahan lama.

c. Sulit disimpan.
d. Nilainya tidak tetap.

e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.

f. Bersifat lokal.

Kesulitan pertukaran dengan menggunakan uang barang tersebut


mendorong manusia untuk menetapkan benda yang dapat digunakan sebagai
perantara tukar-menukar. Benda yang dianggap cocok sebagai alat tukar
menukar adalah logam. Pada masa lalu, logam yang digunakan sebagai uang
adalah emas atau perak. Dan alasan masyarakat memilih emas atau perak
sebagai alat tukar menukar adalah

a. Emas dan perak merupakan barang yang dapat diterima oleh semua
anggota masyarakat karena memiliki nilai yang tinggi dan
jumlahnya langka.
b. Jika dipecah nilainya tetap (tidak berkurang).
c. Tahan lama (tidak mudah rusak).

Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung


kelemahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat.
Kelemahannya sebagai berikut.

a. Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi


kebutuhan masyarakat akan pertukaran.
b. Kandungan emas tiap daerah tidak sama sehingga menyebabkan
persediaan emas tidak sama.

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat mendorong kegiatan


transaksi menjadi semakin sering dan bahkan semakin kompleks. Hal ini
menimbulkan kesulitan bagi manusia untuk membawa uang logam dalam
jumlah besar. Untuk mengatasinya, pemilik emas dan perak cukup melakukan
transaksi dengan menunjukkan bukti penyimpanan emas dan perak yang berupa
surat bukti penyimpanan. Surat bukti penyimpanan tersebut dikeluarkan oleh
lembaga yang menerima titipan emas dan perak. Lama kelamaan yang beredar
dalam masyarakat adalah kertas sebagai tanda bukti penyimpanan emas dan
perak tersebut. Di Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang
dikeluarkan Bank Indonesia. Kedua jenis uang tersebut memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut.

a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum. Uang yang beredar di


Indonesia diterima oleh masyarakat umum karena masyarakat
percaya bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar dan
alat pembayaran.
b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap. Uang yang beredar di
Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil sehingga praktis
menyimpannya. Kalian dapat menyimpan uang di saku maupun di
dompet karena ukuran uang tidak besar. Uang Rp10.000,00 yang
kalian simpan di saku selama seminggu tetap bernilai Rp10.000,00.
c. Mudah Dibawa ke Mana-mana. Uang kertas dan uang logam mudah
dibawa ke mana-mana karena ukurannya kecil dan tidak berat.
Namun demikian, jika kalian mempunyai uang logam cukup banyak
agak berat untuk membawanya. Kalian dapat menukarkannya
dengan uang kertas dengan nilai yang sama.
d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai. Jika kalian mempunyai
selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya
untuk membeli buku seharga Rp20.000,00, kalian tidak mengalami
kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian
Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah
tersebut dapat dibagi tanpa mengurangi nilainya.
e. Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga. Uang kertas dan
uang logam dicetak dengan jumlah terbatas untuk menjaga nilainya.
Uang tersebut juga dibuat dari bahan khusus dan diberi ciri khusus
sehingga sulit untuk dipalsukan.
f. Ada Jaminan. Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh
pemerintah. Oleh karena itu, semua orang mau menerima uang
sebagai alat pertukaran dan pembayaran yang sah. Uang kertas yang
beredar merupakan uang kertas kepercayaan (fiduciary) atau uang
tanda (token money). Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan
untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera
(tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda,
karena masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan
terdapat tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Hampir semua negara di dunia mengeluarkan uang kertas. Penggunaan


uang kertas mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan
tersebut adalah sebagai berikut.

a. Ongkos bahan dan pembuatan murah.

b. Mudah dibawa.

Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.

a. Terkadang mudah dipalsukan.


b. Tidak tahan lama.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut adanya alat
pembayaran yang lebih mudah dan aman. Sekarang banyak diciptakan uang
giral, yaitu rekening atau tagihan pada suatu bank yang dapat dipergunakan
sebagai alat pembayaran. Contohnya cek, giro bilyet, telegraphic transfer, kartu
kredit (credit card), dan traveler’s check (cek perjalanan).
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar
yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun
yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah
daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan
dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki
keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam
penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada
akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.2

2
C. Macam-macam uang
Jenis-jenis uang dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu berdasarkan
bahan pembuatannya, nilainya, lembaga yang mengeluarkan, dan berdasarkan
kawasannya.
a. Berdasarkan Bahan Pembuatannya
1. Uang logam. Uang logam adalah uang dalam bentuk koin dan biasanya
terbuat dari logam perunggu, perak, dan emas. Contoh uang logam yang
ada di Indonesia yaitu Rp50,00; Rp100,00; Rp200,00; Rp500,00; dan
Rp1.000,00.
2. Uang kertas. Uang kertas merupakan uang yang bahannya terbuat dari
kertas atau bahan lainnya yang memiliki kualitas tinggi yaitu tahan air,
tidak mudah robek atau luntur. Uang kertas yang ada di Indonesia yaitu
Rp1.000,00; Rp2.000,00 Rp5.000,00; Rp10.000,00; Rp20.000,00;
Rp50.000,00; Rp100.000,00.
b. Berdasarkan Nilainya
1. Uang bernilai penuh ( full bodied money money). Nilai uang dikatakan
sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang sama dengan
nilai bahan yang digunakan dalam membuat uang. Dengan kata lain,
nilai nominal uang sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam
uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama
dengan nilai emas yang dikandungnya.
2. Uang tanda ( token money money). Nilai uang dikatakan sebagai uang
tanda apabila nilai yang tertera di atas uang lebih tinggi dari nilai bahan
yang digunakan untuk membuat uang. Dengan kata lain, nilai nominal
lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat
uang Rp1.000,00 bank sentral mengeluarkan biaya Rp750,00.
c. Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkan
1. Uang kartal. Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral
baik berupa uang logam maupun uang kertas yang berfungsi sebagai alat
pembayaran yang sah, dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual beli sehari-hari.
2. Uang giral. Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam
bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik setiap saat sesuai
kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga
masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang
atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Uang giral dapat
ditarik dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan perintah pembayaran
(telegraphic transfer).
a) Giro bilyet adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau sarana
perintah pembayaran lainnya dengan cara transfer uang. Giro sangat
bermanfaat bagi pengusaha, karena dengan giro berbagai
pembayaran untuk berbagai transaksi dalam jumlah besar tidak perlu
dilakukan dengan tunai. Cukup dengan menggunakan selembar
kertas cek (untuk pembayaran tunai) atau bilyet giro (untuk
pembayaran nontunai).
b) Cek adalah surat perintah dari seseorang yang mempunyai rekening
di bank agar bank membayar sejumlah uang kepada orang yang
namanya disebutkan dalam cek tersebut atau orang yang membawa
cek. Orang yang mempunyai rekening di bank dan mendapat buku
cek dari bank disebut client (nasabah).
c) Telegraphic transfer, pembayaran menggunakan telegraphic transfer
dilakukan dengan memindahkan sebagian atau seluruh rekening di
bank kepada seseorang yang ditunjuk yang bertempat di daerah lain.
d. Berdasarkan Kawasan
1. Uang lokal. Uang lokal merupakan uang yang berlaku di suatu negara
tertentu. Contohnya rupiah di Indonesia, yen di Jepang, ringgit di
Malaysia, dan sebagainya.
2. Uang regional. Uang regional adalah uang yang berlaku di kawasan
tertentu yang lebih luas dari uang lokal. Misalnya di kawasan Benua
Eropa berlaku mata uang tunggal Eropa yaitu euro.
3. Uang internasional. Uang internasional adalah uang yang berlaku
antarnegara. Misalnya US dolar menjadi standar pembayaran
internasional.3

3
D. Fungsi Uang
Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi
turunan.
a. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi: sebagai alat tukar umum
dan sebagai satuan hitung.
1. Uang sebagai alat tukar ( medium of exchange exchange). Uang
sebagai alat tukar dapat mempermudah pertukaran. Orang yang
akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan
barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Contohnya, ketika disuruh ibu membeli sayur di pasar, kalian
menukarkan uang yang kalian miliki dengan sayur yang ingin
kalian beli. Dengan demikian uang dapat mempermudah
transaksi jual beli.4
2. Uang sebagai alat satuan hitung ( unit account account). Uang
sebagai alat satuan hitung dapat digunakan untuk menunjukkan
nilai berbagai macam barang dan jasa yang diperjualbelikan.
Uang juga dapat menunjukkan besarnya kekayaan dan
menghitung besar kecilnya pinjaman. Contohnya, harga sebuah
tas sekolah sebesar Rp50.000,00. Sementara itu harga sepasang
sepatu sebesar Rp100.000,0. Contoh ini menunjukkan bahwa
uang dapat dipakai untuk menentukan dan membandingkan nilai
suatu barang, yaitu nilai tukar sepasang sepatu sama dengan nilai
2 buah tas sekolah.5
b. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi: sebagai alat
pembayaran, sebagai standar pembayaran utang, sebagai alat
penimbun kekayaan, sebagai alat pembentukan modal dan
pemindahan modal, dan sebagai ukuran harga atau pengukur nilai.
1. Uang sebagai alat pembayaran. Uang sebagai alat pembayaran
digunakan untuk membayar berbagai bentuk transaksi seperti
pembayaran gaji, pembayaran tagihan listrik, dan sebagainya.

4
5
Uang juga dapat digunakan untuk mempermudah menentukan
standar pencicilan utang piutang secara tepat dan cepat. Selain
itu, dapat mempermudah menentukan berapa besar nilai utang
piutang yang harus diterima atau dibayar.
2. Uang sebagai alat penimbun kekayaan. Adakalanya penghasilan
seseorang sebagian digunakan untuk konsumsi, sebagian lagi
ditabung. Uang yang ditabung tersebut dikatakan sebagai alat
penimbun kekayaan yang dapat digunakan untuk berjaga-jaga,
spekulasi, dan untuk kegiatan investasi di masa akan datang.
3. Uang sebagai alat pemindah kekayaan. Uang dapat juga
berfungsi sebagai alat pemindah kekayaan. Misalnya, Pak Tagor
tinggal di Medan. Kemudian Pak Tagor dipindahtugaskan ke
Makassar. Pak Tagor berniat pindah rumah ke Makassar. Pak
Tagor memutuskan untuk menjual rumahnya yang ada di
Medan. Uang hasil penjualan rumah digunakan untuk membeli
rumah baru di Makassar. Dengan demikian Pak Tagor telah
memindahkan kekayaan berupa rumah dari Medan ke
Makassar.6
E. Peran Uang Terhadap Ekonomi Moneter
Ekonomi moneter merupakanbagian dari ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang sifat, fungsi dan pengaruh uang terhadap kegiatan
ekonomi, dan secara umum kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai sesuatu
kegiatan yang mempengaruhi tingkat pengangguran produksi, harga dan
hubungan perdagangan atau pembayaran internasional yang tak lain itu adalah
suatu hal tidak bisa lepas dari uang.
Abraham H. Maslow dalam teori motivasinya mengatakan
bahwakebutuhan manusia yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik.
Kebutuhan fisik dari manusia tidak lain adalah barang dan jasa, untuk
memenuhi kebuyuhan barang tersebut yaitu dengan memiliki uang, karena uang
adalah benda yang dapat diterima secara umum sebagai alat untuk memudahkan
suatu transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa.
Dengan kata lain uang bisa disebut sebagai kebutuhan yang sangat mendasar

6
dalam perekonomian dan kehidupan sosial. Yang semula hanya digunakan
sebagi alat tukar menukar sekrang uang juga dapat diaplikasikan sebagai
properti yang dapat menentukan martabat seseorang ditengah masyarakat.
Sedangkan Aphra Behn, seorang dermawan abad ke-17 menulis dalam
bukunya “The Rover” (1677) “uang bicara dalam bahasa yang dimengerti
semua bangsa” uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa
mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lipa akan fungsi dan
peranan uang yang sesungguhnya, dengan uang yang notabennya adalah benda
mati tetapi napas hidup perekonomian suatu negara dapat dilihat dari uang.
Dengan uang manusia juga dapat membeli rasa aman dal bersosialisasi, dihargai
dan tentunya juga dihormati dan dengan uang manusia dapat
mengaktualisasikan dirinya.7

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Uang secara umum adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran yang sah dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran
utang.
2. Sejarah terbentuknya uang
3. Macam-macam uang
a. Berdasarkan bahan pembuatannya
1) Uang logam
2) Uang kertas
b. Berdasarkan nilainya
1) Uang bernilai penuh ( full bodied money money).
2) Uang tanda ( token money money)
c. Berdasrakan lembaga yang mengeluarkan
1) Uang kartal
2) Uang giral
d. Berdasarkan kawasan
1) Uang lokal
2) Uang regional
3) Uang internasionl.
4. Fungsi uang dibagi menjadi dua macam, yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi asli atau fungsi primer, meliputi: sebagai alat tukar umum dan sebagai
satuan hitung.
1) Uang sebagai alat tukar ( medium of exchange exchange).
2) Uang sebagai alat satuan hitung ( unit account account).
b. Fungsi turunan atau fungsi sekunder, meliputi: sebagai alat pembayaran,
sebagai standar pembayaran utang, sebagai alat penimbun kekayaan, sebagai
alat pembentukan modal dan pemindahan modal, dan sebagai ukuran harga atau
pengukur nilai.
1) Uang sebagai alat pembayaran.
2) Uang sebagai penimbun kekayaan.
3) Uang sebagai pemindah kekayaan.
5. Peran uang dalam ekonomi moneter adalah
a. Uang sebagai kebutuhan paling mendasar untuk perekonomian dan kehidupan
sosial.
b. Uang sebagai suatu benda yang dapat diterima sebagai alat untuk memudahkan
transaksi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
c. Sebagai alat tukar dan standar nilai yang sah.
d. Sebagai properti penentu martabat seseorang ditengah masyarakat.
e. Menjadi nafas hidup perekonomian suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai