Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MAKRO


diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro
Dosen Pengampu: Ali Nurdin, S.Kom.,M.Pd

Disusun Oleh:
1. Abdul Fatah
2. Ajis Nawawi
3. Amang Udas
4. Muhammad Jalaludin
5. wulan fatimah

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMA NEGARA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas karunia, rahmat
dan nikmat-Nyalah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Disusun nya makalah ini bermaksud untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pengantar Ekonomi Makro, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Ali Nurdin, S.Kom.,M.Pd. Selaku Dosen Mata Kuliah yang telah
memberikan ilmunya kepada kami.
Kami sadar dengan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh kami,
sehingga dengan adanya tugas ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi
perkembangan peserta dalam belajar kewirausahaan dan untuk meningkatakan
motivasinya dalam kegiatan pembelajaran untuk kedepannya.
Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, kami mengakui bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan tulisan kami kedepan. Akhir kata,
semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas segala amal
budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu penyusun dalam penyusunan
makalah ini dan semoga tulisan ini dapat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Uang merupakan salah satu hal penting dalam kegiatan perekonomian di
seluruh dunia. Uang adalah seperangkat aset dalam perekonomian yang digunakan
seseorang secara rutin untuk membeli barang–barang atau jasa dari orang lain [10].

Salah satu fungsi uang adalah sebagai alat tukar. Uang muncul menggantikan
sistem perdagangan barter yang dianut masyarakat sebelum era modern. Mata uang
umumnya akan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dalam wilayah tertentu,
sebagai contoh mata uang Rupiah merupakan alat pembayaran yang sah di
Indonesia. Pertukaran antara dua mata uang yang berbeda disebut kurs atau nilai
tukar.

Nilai tukar mata uang mencerminkan keseimbangan permintaan dan


penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing. Nilai tukar
mata uang cenderung berubah seiring waktu, sehingga harus diperhatikan dalam
melakukan investasi. Investasi merupakan penanaman modal sekarang, guna
mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntungan) dikemudian hari [5]. Namun
dalam berinvestasi tidak selalu menguntungkan ada halnya orang yang berinvestasi
mengalami kerugian. Oleh karena itu dalam investasi kita harus bisa memperkecil
resiko kerugian. Resiko merupakan suatu kemungkinan akan terjadinya hasil yang
tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi
sebagaimana mestinya. Resiko tidak harus dihindari, melainkan kita harus
memperhitungkannnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, berikut dibawah ini


merupakan pokok pokok permalasalahan dari uraian latar belakang di atas:

1. Apa pengertian dan jenis uang?


2. Apa fungsi uang?
3. Apayang dimaksud permintaan uang?
4. Berapa jumlah uang beredar?
5. Bagaimana proses penciptaan uang?
6. Apa yang dimaksud keseimbangan pasar uang dan kurva LM?
7. Perbedaan kebijakan moneter dan kurva LM?
8. Apa yang dimaksud lembaga keuangan perbankan?
9. Apa yang dimaksud lembaga keuangan non perbankan?
10. Pentingnya kerja sama ekonomi internasional!
11. Bagaimana teori perdagangan?
12. Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran?
13. Apa yang dimaksud pasar valuta asing?
14. Bagaimana cara penentuan nilai tukar uang
C. Tujuan
1. Uang
1. Untuk mengetahui pengertian dan jenis uang
2. Untuk mengetahui fungsi uang
3. Untuk mengetahui pengertian permintaan uang
4. Untuk mengetahui berapa jumlah uang beredar
5. Untuk mengetahui bagaimana proses penciptaan uang
6. Untuk mengetahui keseimbangan pasar uang dan kurva LM
7. Untuk mengetahui kebijakan moneter dan kurva LM
8. Untuk mengetahui lembaga keuangan perbankan
9. Untuk mengetahui lembaga keuangan non perbankan

2. Kerja sama ekonmi internasional

1. Untuk mengetahui pentingnya kerja sama ekonomi internasional


2. Untuk mengetahui Teori perdagangan
3. Untuk mengetahui Neraca pembayaran
4. Untuk mengetahui Pasar valuta asing
5. Untuk mengetahui penentuan nilai tukar uang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Jenis Uang
Uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat
pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga
lainnya juga untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang
sebagai alat penunda pembayaran.
Berikut ini merupakan pengertian uang menurut para ahli:
 Mankiw
Uang adalah persediaan aset yang bisa dengan segera digunakan untuk
melakukan transaksi, selain itu uang merupakan segala sesuatu yang dapat
dipakai atau diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun
hutang, uang memiliki satu tujuan fundamental dalam sistem ekonomi,
memudahkan pertukaran barang dan jasa, mempersingkat waktu dan usaha yang
diperlukan untuk melakukan perdagangan.
 Menurut Albert Gailort Hart
Pengertian uang menurut Albert Gailort Hart adalah suatu kekayaan yang
dimiliki untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang
tertentu pula. Menurut Walker Pengertian uang secara umum adalah semua hal
yang dapat dilakukan oleh uang itu. Dengan kata lain, uang adalah uang karena
fungsinya sebagai uang dan bukan karena fungsi-fungsi yang lain.
 Menurut pendapat dari A. C. Pigou
Menurut pendapat dari A. C. Pigou, pengertian uang dapat didefinisikan sebagai
segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.
 Thomas Rolling G. Thomas
Thomas Rolling G. Thomas menyatakan arti uang adalah segala sesuatu yang
tersedia dan umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran untuk pembelian
barang dan jasa, serta untuk pelunasan utang.
 Menurut R. S. Sayers
Pengertian uang menurut R. S. Sayers dalam bukunya berjudul Modern
Banking adalah segala sesuatu yang umum diterima bagi pembayaran utang.
 Menurut Irma Rahmawati
Irma Rahmawati mengemukakan pendapat bahwa uang merupakan suatu
benda yang mampu untuk disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai alat
untuk penukaran dalam perdagangan.
B. Fungsi Uang

Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk


pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan
cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli
dan fungsi turunan.
Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara
umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus
memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintahan.
Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung
sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak
mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah
dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung
stabil dari waktu ke waktu (stability of value). Fungsi asli uang terbagi menjadi:
 Sebagai Alat Tukar (medium of exchange) yang dapat mempermudah pertukaran.
Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi
cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan
cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
 Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang
juga berperan untuk memperlancar pertukaran.
 Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan
daya beli dari masa sekarang ke masa dipakai untuk menentukan harga barang atau
jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang juga mendatang. Ketika
seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan
membeli barang dan jasa pada masa mendatang.
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai
fungsi turunan. Fungsi turunan tersebut diantaranya:
 Sebagai Alat Pemindah Kekayaan: Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat
ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan
rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat
membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang
lama.
 Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil orang lebih
bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan
ekonomi akan semakin meningkat.
 Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang
semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar
atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang,
yaitu uang.
C. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah hasrat para pemilik kekayaan untuk memegang
kekayaannya dalam bentuk uang tunai dan tidak dalam bentuk kekayaan lainnya.
Pengertian lainnya, permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan
oleh masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.
Terdapat tiga motif yang mendorong masyarakat meminta uang. Ketiga motif tersebut
adalah motif transaksi, motif berjaga-jaga, dan motif spekulasi uang
Dikutip dari Ekonomi Makro Islam oleh Nurul Huda, berikut tiga motif
permintaan uang menurut Keynes.
1. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Permintaan untuk transaksi merupakan kebutuhan masyarakat akan uang
untuk melancarkan transaksi sehari-hari. Masyarakat selalu membutuhkan uang
untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Besarnya permintaan
uang oleh masyarakat untuk transaksi bergantung pada besarnya pendapatan
nasional (PNB). Kenaikan PNB cenderung mendorong naiknya permintaan uang
untuk transaksi karena masyarakat menginginkan uang tunai yang lebih banyak
untuk melakukan transaksi dalam jumlah yang lebih banyak pula. Selain itu,
permintaan uang dengan motif transaksi juga dipengaruhi oleh suku bunga.
2. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Dalam kehidupan masyarakat, banyak kejadian yang tidak bisa diduga
sebelumnya. Bisa jadi ada anggota keluarga yang tanpa diduga mengalami
kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit pasti
membutuhkan uang. Untuk hal-hal semacam inilah masyarakat memegang uang
tunai dengan motif untuk berjaga-jaga. Jadi, permintaan uang untuk berjaga-jaga
merupakan kebutuhan masyarakat akan uang untuk mengantisipasi kejadian yang
tidak bisa diramalkan sebelumnya. Seperti halnya permintaan uang dengan motif
transaksi, permintaan uang dengan motif berjaga-jaga oleh masyarakat juga
ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional.
3. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Memegang uang karena motif spekulasi muncul setelah permintaan uang
untuk transaksi dan berjaga-jaga terpenuhi. Motif spekulasi merupakan motif
masyarakat untuk memegang uang agar memperoleh keuntungan (dalam
kenyataannya bisa juga mengalami kerugian) karena adanya perubahan harga
surat-surat berharga.
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga surat
berharga. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah permintaan masyarakat
akan uang untuk tujuan spekulasi. Hal ini disebabkan apabila suku bunga surat
berharga naik, masyarakat akan lebih suka menggunakan uang yang dimiliki untuk
membeli surat berharga.
D. Jumlah Uang Yang Beredar
Jumlah uang beredar adalah jumlah uang yang telah diedarkan oleh bank
sentral ditambah dengan uang giral yang dimiliki perorangan, perusahaan, dan
pemerintah. Sedangkan dalam arti luas, jumlah uang beredar adalah jumlah uang
yang meliputi:
1. Uang kartal, yaitu uang kertas dan logam, atau mata uang dalam peredaran.
2. Uang giral, yaitu cek dan giro.
3. Uang kuasi, yang terdiri dari deposito berjangka, tabungan, serta valuta asing
milik swasta. [Darsono, 2020]

Darsono (2020) berpendapat bahwa, jumlah uang yang beredar dipengaruhi


oleh beberapa faktor, yaitu:
 Kebijakan Moneter
Kebijakan bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar
dan hak tunggal dalam mencetak uang akan mempengaruhi jumlah uang
beredar di pasaran.
 Pendapatan Masyarakat
Semakin tinggi pendapatan masyarakat, maka semakin banyak pula
uang yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga akan
menambah jumlah uang yang beredar.
 Tingkat Suku Bunga Bank
Hubungan Jumlah Uang beredar dengan suku bunga adalah jika suku
bunga tinggi, maka masyarakat cenderung akan menabung, sehingga
peredaran uang akan berkurang, begitu pula sebaliknya.
Dilansir dari Investopedia, salah satu cara menghitung uang
beredar yang paling terkenal adalah dengan menggunakan teori Irving
Fisher. Metode ini dikenal dengan nama teori kuantitas uang, yang
menjelaskan bahwa peningkatan jumlah uang yang beredar akan berpotensi
meningkatkan inflasi. Begitu juga sebaliknya.Rumus jumlah uang beredar
menurut Irving Fisher adalah sebagai berikut.
M×V=P×T
Keterangan:
M= Suplai uang
V= kecepatan uang
P= Tingkat harga rata-rata
T= Volume transaksi dalam perekonomian
Menurut teori ini, nilai V (kecepatan uang) dianggap konstan
dan nilai T (volume transaksi dalam perekonomian) dianggap stabil.
Oleh karena itu, perubahan nilai M (jumlah uang beredar/suplai
uang) akan berpengaruh secara langsung terhadap nilai P (tingkat
harga rata-rata).
E. Proses Penciptaan Uang
Penciptaan uang atau emisi uang adalah proses memproduksi atau
menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama
dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan
utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya
seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur
produksi, pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu
ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan
memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang. Bank
sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang menunjukkan
banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang baru yang tidak
diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara membandingkan
pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang berbeda. Perusakan atas
mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali
kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai
logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya
menarik kembali jaminan atas keamanannya.
F. Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva Lm
Keseimbangan pasar uang merupakan kurva yang menghubungkan titik
tingkat sebuah pendapatan nasional kepada berbagai macam kemungkinan dari
tingkat buga yang memelihara keseimbangan pasar uang. Akhyar, M. S. (2019).
Kurva LM adalah kueva yang menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan
nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi syarat keseimbangan pasar
uang.
G. Kebijakan Moneter dan Kurva Lm
Kebijakan moneter adalah kebijakan ekonomi yang menjadi bagian integral
dari kebijakan ekonomi makro, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan
kegiatan ekonomi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan.Sedangkan, kurva LM adalah kueva yang menghubungkan
tingkat-tingkat pendapatan nasional pada berbagai tingkat bunga di mana dipenuhi

syarat keseimbangan pasar uang.


H. Lembaga Keuangan Perbankan
Lembaga Keuangan Perbankan adalah lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menyalurkan jasa dalam pembayaran dan peredaran uang serta pemberian
kredit. Istilah bank yang berasal dari kata Banca memiliki arti sebuah meja yang
digunakan penukar uang di pasar.
Lembaga Keuangan Perbankan berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur
dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat
banyak.
I. Lembaga Keuangan Non Perbankan (Non Bank)
Lembaga keuangan non perbankan (non bank)adalah lembaga yang memiliki
perizinan resmi dalam menghimpun dana masyarakat. Dana yang terkumpul
kemudian dikelola untuk disalurkan menjadi surat berharga dan ataupun sebagai
pendukung aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan investasi.
J. Pentingnya kerja sama ekonomi internasional
a. Pengertian Kerja Sama Internasional
Kerja sama internasional dapat diartikan secara umum sebagai kerja sama
yang melibatkan negara-negara yang ada di seluruh dunia maupun sebagian besar
negara yang ada di dunia. Kerja sama ekonomi internasional ditujukan untuk dapat
memberikan keuntungan pada masing-masing negara. Kerja sama internasional
merupakan hubungan kerja sama antara dua negara maupun lebih untuk dapat
mencapai tujuan tertentu.Kerja sama internasional ini dilakukan oleh antar negara
untuk memenuhi kebutuhan rakyat serta kepentingan lain. Secara sekilas itulah
pengertian kerja sama internasional. Ada beberapa ahli yang mengemukakan
pendapat mengenai pengertian kerja sama internasional. Berikut adalah pengertian
kerja sama internasional menurut para ahli.
1. Perwita dan Yani
Perwita dan Yani mengemukakan kerja sama internasional
merupakan sistem hubungan yang dibuat berdasarkan kehidupan
internasional dan terbagi dalam berbagai macam bidang seperti bidang
ideologi, ekonomi, sosial budaya, politik, lingkungan hidup, kesehatan,
pertahanan serta keamanan.
2. Dougherty dan Pfaltzgraff
Kerja sama internasional menurut Dougherty dan Pfaltzgraff
merupakan hubungan yang dijalin antar negara dan tidak ada unsur
kekerasan maupun paksaan serta disahkan secara hukum internasional
dalam upaya memberikan kebebasan untuk membangun negaranya sendiri.
3. Holsti
Holsti berpendapat bahwa kerja sama merupakan kolaborasi yang
dilakoni oleh setiap negara ketika melihat ada masalah nasional yang
terjadi di negaranya. Masalah tersebut dianggap perlu ditangani dengan
baik karena dapat mengancam kesatuan dan persatuan negara, oleh karena
itu negara berusaha menyelesaikan masalah dengan cara menjalin kerja
sama dengan negara lain.
b. Tujuan Kerja Sama Internasional
Seperti yang telah dijelaskan oleh ahli-ahli mengenai pengertian kerja
sama internasional. Kerja sama internasional ini dilakukan oleh beberapa negara
yang ingin mencapai tujuan bersama. Tujuan utamanya, tentu saja untuk saling
memeroleh keuntungan. Namun ada beberapa tujuan lain dari kerja sama
internasional.
1. Mempererat Persahabatan
Tujuan pertama dari kerja sama internasional adalah untuk mempererat
persahabat antar negara yang menjalin kerja sama. Dengan mempererat
persahabatan atau hubungan antar negara, maka akan membuat negara-negara
tersebut terhindar dari rasa ingin bermusuhan.
2. Menciptakan Perdamaian Dunia
Sejalan dengan tujuan pertama, persahabatan yang terjalin antar negara
yang melakukan kerja sama dapat menciptakan perdamaian dunia.Perdamaian
dunia ini tentu saja hal yang diidam-idamkan oleh setiap orang. Karena dengan
terciptanya perdamaian, maka akan tercipta pula keadaan yang lebih baik.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Tujuan yang ketiga ini merupakan tujuan yang umumnya ingin dicapai
oleh setiap negara, karena salah satu faktor suatu negara menjalin kerja sama
adalah untuk dapat menunjang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
negaranya.
c. Manfaat Kerja Sama Internasional
Kerja sama internasional tentu memiliki banyak manfaat yang dapat
dirasakan oleh warga negara serta pemerintah dari negara yang menjalin kerja
sama tersebut, berikut di bawah ini merupakan manfaat dari kerja sama
internasional:
1. Memajukan perekonomian negara, kemajuan perekonomian suatu negara
dapat dilihat dari perjalanan atau transaksi ekspor serta impor barang dan
jasa yang dilakukan oleh negara tersebut.
2. Mendapatkan peluang maupun kesempatan untuk dapat mencari ilmu
pengetahuan maupun teknologi di negara yang lebih maju.
3. Memperkuat daya tawar serta posisi negara tersebut di mata dunia
internasional.Modal dari negara asing dapat masuk lebih mudah, ketika
perkembangan kegiatan ekonomi negara lebih baik melalui kerja sama
internasional.
4. Dengan adanya kerja sama internasional, maka akan membuat permintaan
barang serta jasa dari suatu negara meningkat, sehingga dapat menekan
harga pokok per unit di negara tersebut.
5. Negara yang menjalin kerja sama internasional dapat turut melakukan impor
barang yang memiliki harga lebih mahal.
K. Teori Perdagangan
Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan tentang arah
dan komposisi terhadap perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya tersebut
terhadap perekonomian suatu negara.
L. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran (balance of payment /BOP) adalah catatan yang
dilakukan secara sistemik atas keseluruhan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh
suatu negara dengan negara lain yang berupa perdagangan barang dan jasa, transfer
keuangan, dan moneter antara penduduk Indonesia dengan penduduk luar negeri
selama satu periode tertentu.
M. Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing adalah tempat untuk melakukan perdagangan
internasional. Pasar valuta asing adalah tempat terjadinya permintaan dan penawaran
terhadap valuta asing. Valuta asing sendiri biasanya digunakan sebagai alat
pembayaran sah saat melakukan transaksi di pasar ekonomi atau perdagangan
internasional.
Terdapat beberapa istilah penting yang perlu diketahui saat bertransaksi di
pasar valuta asing, yaitu:
1. Kurs beli, nilai saat pedagang valas membeli dan nasabah menjual.
2. Kurs jual, nilai saat pedagang quoting bank menjual dan calling
bank/pelanggan membeli.
3. Spread, yang merupakan selisih antara kurs jual dan beli.
Pasar valuta asing adalah tempat yang memiliki fungsi utama untuk
melakukan transaksi perdagangan internasional secara resmi.
Selain itu, terdapat beberapa fungsi pasar valuta asing lainnya, di antaranya:
1. Transfer Daya Beli
Fungsi pertama dari pasar valuta asing adalah sebagai transfer daya beli dari
negara yang berbeda-beda dan menggunakan mata uang berbeda pula. Fungsi kliring
internasional yang dilakukan oleh pasar valuta asing sangat berperan penting untuk
memfasilitasi perdagangan internasional dan pasar modal.
2. Penyedia Kredit
Valuta asing memberikan kemudahan untuk melakukan perjanjian atau
kontrak jual beli menggunakan sistem kredit. Perdagangan internasional sebagian
besar bergantung kepada fasilitas kredit. Eksportir mungkin memperoleh pinjaman
sebelum dan setelah melakukan pengiriman.
3. Memperlancar Perdagangan Internasional
Selanjutnya, fungsi pasar valuta asing adalah sebagai media untuk
memperlancar perdagangan internasional.
N. Penentuan Nilai Tukar Uang
Nilai tukar mengacu pada daya beli mata uang satu negara terhadap mata
uang negara lain. Dengan kata lain, kita menghitungnya dengan membagi jumlah
mata uang yang Anda miliki dengan jumlah mata uang yang ingin Anda
tukarkan. Misalnya, Anda memiliki uang kertas dengan nilai nominal Rp50.000 dan
ingin mendapatkan dolar AS. Anda menukarnya di money changer dan mendapatkan
USD3.57. Itu berarti nilai tukar mata uang Anda terhadap dolar adalah 14.000 per
dolar AS (50.000 / 3,57).
Sementara itu, mata uang mengacu pada nilai mata uang itu sendiri. Itu
adalah nilai nominal yang Anda lihat pada uang kertas atau koin yang Anda
pegang. Dalam kasus di atas, mata uang Anda adalah Rp50.000.
Daftar Pustaka

https://wwwhttps://www.gramedia.com/literasi/kerja-sama-https://stie-igi.ac.id/wp-
content/uploads/2020/04/Pengantar-Ekonomi-Makro-05.pptx - :~:
http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/viewFile/182/187
-/.https://www.gramedia.com/literasi/uang/ocbcnisp.com.https://cerdasco.com/
nilai-tukar/ - :~

Anda mungkin juga menyukai