Anda di halaman 1dari 10

UANG, BUNGA DAN PEDAPATAN

SEJARAH PEREKONOMIAN UANG, TEORI PERMINTAAN UANG


KLASIK, DAN TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES
DOSEN PENGAMPU : FITRAWATI, SP., M.Si., Dr

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7

RISTA Y. LUMBANGAOL (7212540015)


IRMA HUTAGALUNG (7211240006)
JAITON HABEAHAN (7213540012)
ILMAN AZHARI (7213540009)

PROGRAM STUDI S1 ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami kelompok 7
dapat menyelesaikan tugas makalah Uang, Bunga dan Pendapatan dari mata kuliah Teori
Ekonomi Makro.Makalah yang kami susun ini memberikan informasi yang mendorong
timbulnya pemahaman yang lebih baik mengenai materi sesuai judul tugas mata kuliah ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Fitrawati, SP., M.Si., Dr
selaku dosen pengampu Teori Ekonomi Makro yang telah mengarahkan untuk penyusunan dan
penulisan makalah ini.
Tak lupa juga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini, agar kedepannya bisa menjadi bahan pendukung bacaan yang lebih
baik lagi.
Demikian penulis sajikan,terimakasih kepada pihak yang membantu dan terkait dengan
penyelesaian makalah terkait Teori Ekonomi Makro.Dan kepada Dosen Pengampu penulis
mohon maaf atas segala kekurangan dari makalah ini.

Medan, September 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………........................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………......................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….............................4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….4
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..4
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………....9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara mengenai sejarah uang, semua tahu bahwa sebelum uang itu ada, orang-orang
pada zaman dahulu menggunakan sistem barter untuk proses transaksi jual beli ini atau
dalam arti saling menukarkan barang yang sama nilainya. Sistem transaksi barter ini
berupa pertukaran antara barang dengan barang, jasa dengan jasa, barang dengan jasa, atau
bahkan sebaliknya. Namun dalam sistem barter ini banyak menemukan kesulitan dalam
bertransaksi seperti sulit dipecah atau sulit untuk dibawa sehingga banyak dikeluarkan
uang kertas, logam atau bahkan sampai berbentuk sertifikat.Untuk memahami cara kerja
perekonomian kita harus memahami peranan uang serta sistem dan fungsi dari pada uang
tersebut.Pada negara kita Indonesia di tahun 2016, Bank Indonesia meluncurkan seri
pecahan uang terbaru seperti yang kita kenal sekarang sebagai rupiah.Peranan uang dalam
perekonomian seperti dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan
hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran barang.Selain itu ada juga yang
mendukung perkembangan dan munculnya uang dalam sebuah teori yang dikemukakan
oleh keynes dan permintaan uang klasik yang akan dibahas dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana awal munculnya dan dikenalnya uang dikalangan masyarakat ?
 Mengapa uang sangat berperan penting dalam semua perekonomian?
 Apa pengaruh uang terhadap perekonomian ?
 Apa pengaruh uang dalam perekonomian menurut teori permintaan klasik?
 Bagaimana pandangan klasik tentang permintaan uang ?
 Bagaimana mekanisme permintaan uang dalam teori permintaan uang keynes ?

1.3 Tujuan Penulisan


 Dapat memahami defenisi dari berbagai sumber mengenai uang dan sejarah uang.
 Paham tentang bentuk teori tersebut untuk dijadikan dasar atau pedoman dalam
melihat permintaan uang atau mekanismenya dalam perekonomian.
 Mengetahui cara-cara pelaksanaan teori uang di kehidupan sehari hari.
 Memenuhi tugas kuliah dalam pembuatan makalah dalam mata kuliah teori
ekonomi makro

1.4 Manfaat Penulisan


Membantu pembaca atau mahasiswa dalam memahami peranan uang dalam perekonomian
dan mampu menghubungkannya dengan teori teori yang sudah dikemukakan oleh para ahli
sehingga dapat mengetahui atau menggambarkan hubungan permintaan uang,
pertumbuhan, penawaran, dan apa sebenarnya peran uang dalam perekonomian.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.SEJARAH PEREKONOMIAN UANG


Pengertian Uang
Secara garis besar, uang bisa diartikan sebagai sebuah alat tukar yang berlaku dan bisa
diterima oleh umum.Uang atau alat tukar ini sendiri bisa berbentuk benda atau yang lain dengan
syarat diterima oleh masyarakat dalam satu wilayah tertentu untuk memproses pertukaran baik
barang maupun jasa.Uang merupakan aset yang digunakan orang orang untuk melakukan
berbagai transaksi.Dengan demikian, definisi uang adalah sebuah benda yang keberadaannya
diterima oleh umum atau masyarakat luas untuk melakukan penukaran barang atau jasa.
Sejarah uang bisa dilacak pada periode waktu 1.200 sebelum Masehi (SM). Menurut
Britanica, beberapa mata uang paling awal adalah benda-benda dari alam. Contohnya adalah
cangkang cowrie. Secara historis, banyak masyarakat tradisional di Cina telah menggunakan
cowrie sebagai uang, dan bahkan cowrie telah digunakan di beberapa bagian Afrika. Cowrie
merupakan mata uang yang paling banyak digunakan dan paling lama digunakan dalam
sejarah. Sepanjang sejarah uang, ada banyak koin berbeda yang digunakan di berbagai belahan
dunia. Contohnya sekitar tahun 500 SM, koin putaran pertama dibuat dan dicap dengan simbol
dewa serta kaisar untuk keasliannya. Lalu ada sen perak, yang merupakan koin standar di Eropa
Barat dari 794 hingga 1200 M. Sekitar 700 M, Kekaisaran Cina mulai berpindah dari koin ke
uang kertas. Sedangkan beberapa bagian Eropa masih menggunakan koin logam sebagai satu-
satunya bentuk mata uang mereka hingga abad ke-16. Hal tersebut disebabkan karena ekspedisi
yang dilakukan serta penaklukan Eropa pada wilayah jajahannya. Wilayah tersebut
menyediakan sumber baru dan logam mulia, sehingga memungkinkan negara-negara Eropa
untuk terus mencetak koin logam yang lebih besar. Eropa kemudian mulai mencetak uang
kertas.Di Indonesia mata uang yang dipakai adalah rupiah (Rp).Menurut Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia diberikan tugas dan kewenangan
pengelolaan uang rupiah mulai dari tahapan perencanaan, pencetakan, pengeluaran,
pengedaran, pencabutan dan penarikan, sampai dengan pemusnahan. Selain mata uang, proses
transaksi menggunakan uang pun mengalami perubahan. Di era digital, masyarakat dapat
melakukan transaksi ekonomi secara teratur melalui perangkat elektronik, tanpa pertukaran
uang fisik apa pun.
Kalau dirunut, sejarah uang sebagai alat tukar tidak bisa kita lepaskan dengan sistem
barter. Namun, sebelum sistem barter berlaku, manusia masih memenuhi kebutuhannya sendiri
dan bergantung pada alam. Pada masa ini, manusia masih belum menjadi makhluk sosial
sehingga tidak membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Semua kebutuhan
mereka penuhi sendiri karena saat itu manusia berperan sebagai produsen dan konsumen
sekaligus.
Awalnya, manusia memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan memanfaatkan
kekayaan alam. Namun lambat laun kebutuhan manusia semakin tidak bisa dicukupi hanya dari
alam sekitar.Hal inilah yang mendorong terjadinya tukar-menukar barang dengan barang atau
yang lebih dikenal dengan barter. Barter pun semakin ditinggalkan karena tidak praktis. Selain

5
itu, terkadang juga sulit untuk mencari barang dengan nilai yang cocok.Manusia pun berkreasi
dengan menggunakan manik-manik, kerang, atau beragam batuan untuk dijadikan sebagai alat
tukar. Karena dirasa tidak efektif, logam mulia seperti emas dan perak kemudian dipilih
menjadi alat tukar.Emas dan perak yang terbatas juga membuat uang dari bahan ini juga
kemudian perlahan ditinggalkan. Kemudian dipilihlah kertas dan logam lain sebagai uang yang
masih digunakan sampai sekarang.
Pengaruh uang terhadap perekonomian memiliki tiga peran utama dalam menompang
perekonomian masyarakat, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai
penyimpan uang. Tanpa adanya uang, manusia tidak akan dapat membeli sebuah barang
ataupun jasa. Arti dari fungsi ini adalah bahwa manusia menggunakan uang untuk membayar
jasa atau barang yang dibutuhkannya.Untuk peranan mata uang rupiah di Indonesia sendiri
adalah sebagai alat tukar barang, sebagai sebagai satuan hitung, sebagai penyimpan nilai,
sebagai alat pembayaran utang dan sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan
(modal).Masyarakat menggunakan uang yang berbeda dari masa ke masa karena nilai
kegunaan, keamanan dan penyesuaian akan situasi dan kondisi yang harus dapat dilaksanakan
dalam kegiatan ekonomi. Uang bukan hanya memenuhi kebutuhan primer, sekunder, tertier,
sosial dan rohani, tetapi uang bisa juga mengangkat ego. Dengan memiliki uang, harga diri bisa
terangkat, rasa percaya diri bertambah, berani mengeluarkan pendapat, berbicara di muka
umum, dan berani mengambil tugas-tugas sosial.

B. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK

Dalam buku Ekonomi Moneter (2008) karya Imamudin Yuliadi, dijelaskan bahwa
menurut kaum klasik permintaan uang ditentukan oleh besarnya volume transaksi ekonomi
yang bersifat proporsional terhadap pendapatan nasional.Jadi, menurut kaum klasik,
permintaan uang hanya ditentukan oleh pendapatan nasional saja. Permintaan uang tidak
ditentukan oleh faktor ekonomi lainnya, seperti tingkat bunga.Kaum klasik juga beranggapan
bahwa permintaan uang bersifat inelastis terhadap tingkat bunga karena tidak dipengaruhi oleh
besarnya tingkat bunga

Dalam buku Teori Ekonomi Makro: Pendekatan Grafis dan Matematis (2005) karya Kaman
Nainggolan, Nuhfil Hanani, dan Soekardono, dijelaskan beberapa ide teori permintaan uang
klasik pada pasar uang, yaitu:
 Motif permintaan uang hanya untuk kepentingan transaksi.
 Penawaran uang ditetapkan oleh pemerintah.
 Pasar uang selalu dalam keadaan seimbang, di mana permintaan uang sama dengan
penawaran uang yaitu sejumlah tertentu dari besarnya output nasional atau pendapatan
nasional.
Teori permintaan uang sebenarnya dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tentang
alokasi sumber-sumber ekonomi yang sifatnya terbatas. Pada prinsipnya, dengan sumber

6
ekonomi yang terbatas, manusia haruslah memilih alokasi yang memberikan kepuasan sebesar-
besarnya (prinsip ekonomi). Apabila mereka akan memperbanyak konsumsi misal-nya, maka
jumlah kekayaan (yang terdiri dari pendapatan dan kekayaan iainnya) akan semakin kecil.
Demikian juga apabila mereka ingin memiliki salah satu bentuk kekayaan lebih banyak maka
dengan sendirinya pemilihan bentuk kekayaan yang lain akan menjadi lebih sedikit. Mereka
akan selalu mencari keseimbangan antara keuntungan dan kerugian dari pemilikan sesuatu
bentuk kekayaan. Jadi, teori permintaan uang pada dasarnya ingin menjawab pertanyaan
mengapa (alasan-alasan apa) yang menyebabkan seseorang mengujudkan kekayaan dalam
bentuk kas. Teori permintaan uang klasik, tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada awal
mulanya teori ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa seseorang/masyarakat
menyimpan uang kas, tetapi lebih pada peranan daripada uang.
Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang sebagai berikut:
MV=PT di mana:
M = Jumlah uang beredar
V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan dalam satu periode
P = Harga barang dan T = Volume barang yang diperdagangkan.
Kaum klasik beranggapan bahwa keseimbangan pasar uang akan menentukan tingkat
harga. Selain itu, kaum klasik juga menganggap bahwa perubahan jumlah uang beredar tidak
akan berpengaruh terhadap pendapatan nasional, tetapi hanya akan berpengaruh terhadap
tingkat harga umum.Pengaruh uang dalam perekonomian menurut pandangan klasik dijelaskan
bahwa uang tidak mempunyai pengaruh terhadap sektor tetapi perubahan pada jumlah uang
beredar akan menyebabkan perubahan tingkat harga saja. Permintaan uang memegang peranan
penting dalam perilaku kebjakan moneter di setiap perekonomian. Banyak literatur yang
menjelaskan baik secara teoritis maupun empiris dari permintaan uang bagi negara- negara
maju maupun negara-negara yang sedang berkembang.
Perbedaan antara teori Klasik dengan teori dari Keynes adalah dalam teori Keynes
menekankan bahwa pasar uang (Md, Ms) terutama menentukan tingkat bunga, sedangkan teori
klasik menekankan bahwa pasar uang terutama menentukan tingkat harga.Dalam teori klasik
Menganggap nilai uang adalah stabil, Adanya tambahan jumlah uang beredar tak akan
mempengaruhi sektor riil, dan Permintaan dan penawaran uang menentukan tingkat harga
umum. Permintaan akan uang adalah Proporsion dengan tingkat pendapatan nasional. Atau
dengan kata lain permintaan akan uang tergantung dari tinggi rendahnya pendapatan nasional.

7
C. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES

Permintaan uang menurut Keynes merujuk pada permintaan uang untuk transaksi yang
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional. Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi,
semakin tinggi permintaan uang untuk kebutuhan transaksi.

Keynes yang memiliki nama lengkap John Maynard Keynes ini berpendapat dalam
buku Ekonomi Moneter karya Jimmy Hasoloa, teori permintaan uang adalah karena uang
diperlukan sebagai alat pembayaran, untuk keperluan berjaga-jaga, dan untuk keperluan sehari-
hari.Dalam buku Principles of Money, Banking, and Financial Markets karya Lawrence S.
Ritter dkk., ada beberapa ide teori permintaan uang Keynes pada pasar uang, yaitu tiga
motif masyarakat dalam memegang uang.

Keynes, dalam teorinya tentang permintaan akan uang kas, membedakan antara motif
transaksi (dan berjaga-jaga) serta spekulasi. Jadi dia juga rnengakui adanya motif transaksi,
hanya saja yang lebih penting (dalam arti pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi) adalah
motif spekulasi.

Permintaan uang untuk tujuan transaksi

Keynes menyatakan, bahwa permintaan uang kas untuk tujuan transaksi ini tergantung dari
pendapatan. Makin tinggi tingkat pendapatan, makin besar keinginan akan uang kas untuk
transaksi. Seseorang atau masyarakat yang tingkat pendapatannya tinggi, biasanya melakukan
transaksi yang lebih banyak dibanding seseorang atau masyarakat yang pendapatannya lebih
rendah. Penduduk yang tinggal di kota besar cenderung melakukan transaksi yang lebih besar
dari penduduk yang tinggal di kota kecil (atau pedesaan).Dari sini jelas bahwa Keynes
mengikuti jejak Kaum klasik (paling tidak Marshall) bahwa permintaan uang untuk transaksi
tergantung dari pendapatan. Namun Keynes berbeda dengan Kaum klasik dalam hal penekanan
pada motif spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam menentukan permintaan uang untuk
spekulasi.

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi

Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ini, menurut Keynes ditentukan oleh
tingkat bunga. Makin tinggi tingkat bunga makin rendah keinginan masyarakat akan
uang kas untuk tujuan/motif spekulasi. Alasannya, pertama apabila tingkat bunga
naik, berarti ongkos memegang uang kas (opportunity cost of holding money) makin
kecil. Sebaliknya semakin rendah tingkat bunga semakin besar keinginan masyarakat
untuk menyimpan uang kas. Akibatnya masyarakat menghendaki/ingin membeli
surat berharga lebih banyak dan dengan demikian permintaan uang kas makin kecil.
Sebaliknya apabila tingkat bunga kenyataanya di bawah normal, masyarakat akan
memperkirakan tingkat bunga akan naik kembali pada tingkat bunga normal tersebut.
Harga surat berharga diperkirakan turun (sebab tingkat bunga naik) sehingga mereka
akan menjual surat berharga dan dengan demikian keinginan memegang uang kas
naik.

Motif transaksi tergantung dari pendapatan sedang motif spekulasi tergantung dari
tingkat bunga. Masyarakat memegang uang dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan
transaksi sehari-hari. Contohnya, kalau kita mau membeli pensil di koperasi bayarnya harus
dengan uang cash (transaksi jual beli).Arti dari berjaga-jaga adalah untuk persiapan

8
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan atau yang tidak terduga. Misalnya, sakit atau
mengalami kecelakaan kalau tidak punya tabungan, bagaimana membayarnya. Nama lain dari
motif ini adalah motivasi spekulasi. Misalnya, kita membeli emas saat harga emas sedang
rendah dan menjualnya kembali saat harga emas tersebut naik.Kesimpulannya dapat
menghasilkan keuntungan.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sejarah uang baru dimulai ketika manusia mulai membutuhkan alat tukar untuk melakukan
transaksi demi mencukupi kebutuhan hidupnya melalui berdagang.Sebelum adanya uang,
aktivitas perdagangan dilakukan dengan sistem pertukaran barang, seperti barter dan uang
barang yang merupakan awal mula uang. Uang sangat berpengaruh dalam masyarakat dan
dianggap sangat mendukung aktivitas ekonomi dan sosial. Hal ini dikarenakan setiap orang
akan termotivasi untuk memperoleh uang sehingga mereka ingin bekerja atau melakukan
kegiatan ekonomi. Motivasi ini didapat juga karena uang adalah sebuah kebutuhan dalam
kehidupan. Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman.
Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan hitung, uang
berperan untuk memperlancar pertukaran barang. Menurut pandangan Klasik dalam teori
kuantitas uang, dijelaskan bahwa uang tidak mempunyai pengaruh terhadap sektor tetapi
perubahan pada jumlah uang beredar akan menyebabkan perubahan tingkat harga saja.
Golongan klasik berpendapat bahwa apabila telah mencapai pengerjaan penuh (full
employment) uang tidak berperan dalam perkembangan ekonomi karena pertambahan uang
hanya akan mengakibatkan peningkatan harga yang proporsional dengan pertambahan uang
tersebut.Ditambahi dengan pernyataan keynes yaitu permintaan uang untuk transaksi yang
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional merupakan hal yang tidak bisa dibantah.
Semakin tinggi kegiatan transaksi ekonomi, maka akan semakin tinggi permintaan uang untuk
kebutuhan transaksi.Selain itu disertai dengan 3 motif memegang uang menurut Keynes antara
lain: motif transaksi, untuk transaksi dan dipengaruhi oleh pendapatan. motif berjaga-jaga,
untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi di masa depan. motif spekulasi, untuk memperoleh
keuntungan pada masa depan.

SARAN

Sebaiknya semua masyarakat mempergunakan uang dengan baik dalam kegiatan


perekonomian dan memperhatikan serta menyesuaikan motif memegang uang yang sudah
dijelaskan dengan sebaik mungkin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Acemoglu Laibson &list.2015.Makroekonomi,Jakarta : Erlangga

http://e-journal.uajy.ac.id/8739/3/2EP17813.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/35946/10/9.%20NIM.%208166162008%20CHAPTER%20I.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai