DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayahNya kami mampu mengerjakan dan menyelesaikan Mini riset mengenai
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Murabahah Dan Musyarakah Terhadap ROA
Dengan NPF Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Periode 2016-2020 dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Lembaga Keuangan Perbankan. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada
Bapak Dosen Pengampu yang telah memberikan arahan dalam mengerjakan makalah.
Kami memohon maaf apabila dalam kepenulisan tugas ini masih banyak terdapat
kesalahan, juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan tugas ini karena kami juga masih dalam tahap pembelajaran.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga dengan adanya makalah ini
dapat memberikan manfaat serta wawasan bagi pembaca dan tentunya bagi kami
sebagai penulis.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iv
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................................... 3
2.1 Pembiayaan Mudharabah .............................................................................. 3
2.2 Pembiayaan Murabahah ................................................................................ 3
2.3 Pembiayaan Musyarakah ............................................................................... 4
2.4 Non Perfoming Financing (NPF) ................................................................... 5
2.5 Return On Asset (ROA) ................................................................................. 6
2.6 Kerangka Pikir Dan Pengembangan Hipotesis .............................................. 6
BAB III ....................................................................................................................... 11
METODE PENELITIAN............................................................................................ 11
3.1 Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 11
3.2 Teknik Analisa Data .................................................................................... 11
BAB IV ....................................................................................................................... 19
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 19
4.1 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 19
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 29
BAB V ........................................................................................................................ 33
PENUTUP .................................................................................................................. 33
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 33
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 33
5.3 Saran ............................................................................................................ 34
iii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 35
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (jarah wa iqtina).
Bank syariah di Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan pesat dalam
beberapa tahun terakhir. Hal ini didukung oleh munculnya regulasi yang memudahkan
pendirian bank syariah serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
produk keuangan yang berbasis syariah. Namun dibalik itu, bank syariah dalam
menyalurkan dananya kepada masyarakat tidak akan terlepas dari risiko pembiayaan
dalam penyaluran dananya tersebut. Risiko dalam pembiayaan biasa disebut dengan
pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF). Menurut Wahyuni
dalam Nanda Suryadi, Burhan (2022:171) yang menunjukkan bahwa NPF memoderasi
pengaruh pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap profitabilitas dan NPF
mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memoderasi pengaruh pembiayaan
Murabahah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Murabahah Dan Musyarakah Terhadap ROA Dengan NPF Sebagai Variabel
Moderasi. Variabel independen yang digunakan adalah Pembiayaan Mudharabah,
Murabahah dan Pembiayaan Musyarakah kemudian variabel dependen yang
digunakan adalah Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA)
serta variabel moderasi yang digunakan adalah Non Performing Financing (NPF) Pada
Bank Umum Syariah Di Indonesia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
3
Murabahah merupakan termasuk dalam transaksi jual beli yang dimana bank
menyebut jumlah keuntungannya, disini bank bertindak sebagai penjual sementara
nasabah bertindak sebagai pembeli, dalam kegiatan perbankan murabahah dilakukan
dengan melalui cara pembayaran cicilan (Purwati & Sagantha, 2022). Pembiayaan
murabahah yang dimaksud pada artikel ini adalah total pembiayaan murabahah yang
disalurkan oleh bank syariah. Total pembiayaan murabahah diukur dengan logaritma
natural dari nilai pembiayaan murabahah pada akhir tiap tahun.
Menurut Ismail (2011:109) murahabah ialah akad jual beli atas barang-barang
tertentu, yang dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli
kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan memberikan syarat laba yang
diharapkan dapat sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Dalam kegiatan akad
murabahah, penjual menjual barang dengan meminta kelebihan atas harga beli dengan
harga jual. Perbedaan antara harga beli dengan harga jual pada barang tersebut dapat
disebut dengan margin keuntungan.
Berdasarkan pengertian tersebut menunjukkan bahwa transaksi murabahah
tidak harus dalam bentuk pembayaran kredit, tetapi dapat juga dalam bentuk tunai
setelah melakukan penerimaan barang, hal ini dapat berupa ditangguhkan dengan
mencicil setelah menerima barang, atau bisa ditangguhkan dengan membayar sekaligus
di kemudian hari.
4
untuk bagi hasil atas usaha bersama diberikan sesuai dengan kontribusi dana atau
sesuai dengan kesepakatan bersama.
Sedangkan menurut Bhinadi (2018:156), pembiayaan musyarakah merupakan
akad kerjasama diantara para pemilik modal atau mitra-mitra yang tergabung dalam
pembiayaan musyarakah untuk menggabungkan modal dan melaksanakan usaha
secara bersama dalam suatu kemitraan tertentu, dengan nisbah pembagian hasil sesuai
dengan kesepakatan yang telah dilakukan, dan untuk kerugian akan ditanggung secara
proporsional sesuai dengan ketentuan modal yang telah disepakati.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas transaksi musyarakah dilandasi dengan
keinginan antara para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang
mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang dilakukan akan
melibatkan dua pihak bahkan lebih dimana mereka secara bersama-sama akan
memadukan keseluruhan sumber daya yang dimiliki baik berwujud atau tidak
berwujud.
5
2.5 Return On Asset (ROA)
Return On Assets (ROA) ialah suatu ukuran mengenai efektifitas manajemen
dalam mengelola invetasinya. ROA dapat menunjukkan kemampuan bank dalam
menghasilkan laba melalui aset yang dimilikinya (Marginingsih, 2018). Penggunaan
ROA ini dikarenakan dapat menjadi ukuran mengenai efektifitas manajemen dalam
mengelola invetasinya terutama dalam mengukur profitabilitas suatu bank yang dapat
diukur dengan asset yang dimana dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan
masyarakat. Dan rasio yang digunakan pada umunya dalam mengukur tingkat
profitabilitas yaitu ROA.
Menurut Hery (2015:144), Return On Assets ialah rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas penggunaan asset perusahaan dalam menciptakan laba bersih, rasio
ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah pada laba bersih yang akan
dihasilkan dari setiap rupiah uang yang tertanam dalam total asset. Maka dapat
diketahui bahwa ROA ialah berupa metode pengukuran yang paling obyektif yang
dimana didasarkan pada data akuntansi yang tersedia, dan besarnya ROA dapat
menggambarkkan hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama pada
perbankan.
Pembiayaan
Mudharabah (X1) H
1
Pembiayaan H
Musyarakah (X3) 3 H
5
H H
4 6
NPF (M)
6
Gambar 1.Kerangka Pikir Dan Pengembangan Hipotesis
a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
Pada pembiayaan mudharabah Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada
nasabah akan mendapatkan berupa balas jasa yaitu bagi hasil, tergantung pada akad
pembiayaan atas perjanjian antara pihak bank syariah dengan nasabah. Pembiayaan
yang diberikan bank kepada nasabah akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas
bank.
Menurut Romdhoni (dalam Anisya Dwi Fazriani, Rimi Gusliana, 2019:15)
pembiayaan mudharabah secara statistik tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA). Kemudian menurut Permatta Dkk (dalam Arie Nugraha, Azib, 2022:31)
pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif serta tidak signifikan kepada ROA.
H1 : Pembiayaan Mudharabah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA
7
murabahah secara parsial mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap
ROA.
H2 : Pembiayaan Murabah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA
8
e. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap ROA melalui NPF pada Bank
Umum Syariah
Menurut Nanda Suryadi, Burhan (2022:180) NPF tidak mampu memoderasi
pengaruh pendapatan mudharabah terhadap ROA. Dapat diinformasikan bahwa risiko
kredit yang rendah atau pendapatannya yang lebih besar dapat menutupi risiko kredit
yang ada. Sehingga NPF tidak mampu memperkuat hubungan pendapatan mudharabah
terhadap rasio keuangan pada Return On Asset
H5 : Non Performing Financing (NPF) tidak mampu memoderasi pengaruh
pembiayaan mudharabah terhadap ROA
9
yang meningkat mempengaruhi profitabilitas pada Bank Umum Syariah tersebut.
Namun, pembiayaan Musyarakah yang meningkat diikuti dengan NPF maka
profitabilitas akan semakin rendah.
H7 : Non Performing Financing (NPF) mampu memoderasi pengaruh pembiayaan
Musyarakah terhadap ROA.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
ROA MUDHARABAH MURABAHAH MUSYARAKAH NPF
Mean 1.067200 960466.5 21091215 9868223. 2.774800
Median 1.150000 737156.0 19193843 7325664. 2.940000
Maximum 2.630000 3398751. 63027393 29120343 5.220000
Minimum 0.030000 0.000000 1360246. 343812.0 0.320000
Std. Dev. 0.649381 997769.6 19923843 8920459. 1.501269
Skewness 0.060995 1.422683 0.843749 0.653704 -0.249876
Kurtosis 2.806453 4.019416 2.493308 2.172623 2.089684
Observations 25 25 25 25 25
12
1) Common Effect Model
Common effect model atau model efek umum adalah salah satu model dalam
analisis regresi yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara satu variabel
independen dengan satu variabel dependen, dengan mempertimbangkan adanya
variabel mediator. Dalam model ini, terdapat satu variabel independen yang
mempengaruhi variabel mediator, yang kemudian mempengaruhi variabel dependen.
Variabel mediator ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam
model, namun efeknya diasumsikan sama untuk semua variabel independen.
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 03/28/23 Time: 09:58
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 25
Berdasarkan dari tabel diatas hasil regresi dengan Common Effect Model
(CEM) menunjukkan bahwa terdapat nilai Konstanta sebesar 1.591245 dengan
probabilitas sebesar 0.0000. Persamaan regresi pada nilai Adjusted R Square sebesar
13
0.294675 menjelaskan bahwa variasi ROA dipengaruhi oleh Pembiayaan
Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, NPF sebesar 29% dan sisanya sebesar 71%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Effects Specification
14
Schwarz criterion 1.494365 Log likelihood -4.194616
Hannan-Quinn criter. 1.177272 F-statistic 7.886422
Durbin-Watson stat 2.113912 Prob(F-statistic) 0.000256
Berdasarkan dari tabel hasil regresi diatas menunjukkan bahwa terdapat nilai
konstanta sebesar -0.273258 dengan probabilitas sebesar 0.7654. Persamaan regresi
pada nilai Adjusted R Square sebesar 0.696554 menjelaskan bahwa variasi ROA
dipengaruhi oleh Pembiayaan Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, NPF sebesar
69% dan sisanya sebesar 31% dipengaruhi oleh faktor lain.
Effects Specification
15
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Berdasarkan dari tabel hasil regresi diatas menunjukkan bahwa terdapat nilai
konstanta sebesar 1.591245 dengan probabilitas sebesar 0.0000. Persamaan regresi
pada nilai Adjusted R Square sebesar 0.294675 menjelaskan bahwa variasi ROA
dipengaruhi oleh Pembiayaan Mudharabah, Murabahah, Musyarakah, NPF sebesar
29% dan sisanya sebesar 71% dipengaruhi oleh faktor lain.
16
4. Jika nilai uji signifikan, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
pengaruh variabel independen pada variabel dependen di antara kedua
kelompok.
Menurut Purwati & Fitri Sagantha menyatakan bahwa uji chow adalah pengujian yang
digunakan untuk memilih pendekatan terbaik antara model pendekatan Common Effect
Model (CEM) dengan Fixed Effect Model (FEM) dalam mengestimasi data panel
dengan dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :
a) Apabila nilai probability dari cross section F dan cross section chi-square >
0,05 maka H0 diterima dan model regresi yang dipilih adalah Common Effect
Model (CEM).
b) Apabila nilai probability dari cross section F dan cross section chi-square <
0,05 maka H0 ditolak dan model regresi yang dipilih adalah Fixed Effect Model
(FEM).
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Berdasarkan dari tabel hasil uji chow menunjukkan bahwa nilai probabilitas cross
section chi square sebesar 0.0000 < 0.05, artinya H0 ditolak dan model regresi yang
dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM).
2) Hausman Test
Menurut Purwati & Fitri Sagantha menyatakan bahwa Uji hausman adalah pengujian
yang digunakan untuk memilih pendekatan terbaik antara model pendekatan Random
Effect Model (REM) dengan Fixed Effect Model (FEM) dalam mengestimasi data panel
dengan dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut :
a) Apabila nilai probability dari cross section random > 0,05 maka H0 diterima
model regresi yang dipilih adalah Random Effect Model (REM).
17
b) Apabila nilai probability dari cross section random < 0,05 maka H0 ditolak
model regresi yang dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM).
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Berdasarkan dari tabel hasil uji hausman menunjukkan bahwa nilai probabilitas
cross section random sebesar 0.0000 < 0.05, artinya H0 ditolak dan model regresi yang
dipilih adalah Fixed Effect Model (FEM). Dikarenakan dari kedua uji ini model yang
terpilih yaitu Fixed Effect Model (FEM) maka tidak perlu dilakukan uji LM.
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai durbin Watson sebesar 2,113.
Kemudian membandingkan nilai DW hitung dengan nilai tabel yang menggunakan
19
nilai signifikan 5% dengan variabel bebas (k = 3) dan n = 25. Maka didapatkan hasil
Du = 1,6540 dan 4 – Du = 2,346 yang berarti bahwa Du < Dw < 4 – Du sehingga
persamaannya menjadi 1,6540 < 2,113 < 2,346. Jika disimpulkan berarti uji ini tidak
terjadi masalah autokorelasi.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah sebuah metode statistik untuk menguji apakah
terdapat ketergantungan antara variabel-variabel independen dalam sebuah model
regresi. Multikolinearitas terjadi ketika dua atau lebih variabel independen dalam
sebuah model memiliki korelasi yang tinggi satu sama lain, sehingga sulit untuk
menentukan pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel dependen secara
terpisah. Menurut Ghozali (dalam Purwati dan Fitri Sagantha, 2022: 301) terdapat
dasar pengambilan keputusan, yaitu:
a) Jika nilai korelasi > 0.90 maka H0 ditolak, sehingga ada masalah
multikolinearitas.
b) Jika nilai korelasi < 0.90 maka H0 diterima, sehingga tidak ada masalah
multikolinearitas.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai yang diperoleh dari setiap
variabel < 0.90 maka H0 diterima. Jika disimpulkan maka tidak terdapat masalah
multikolinearitas pada setiap variabelnya.
c. Uji Heroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah metode yang digunakan untuk menguji varians
dari kesalahan atau residu dalam sebuah model regresi berbeda atau tidak konstan di
20
seluruh rentang nilai variabel independen. Menurut Ghozali (dalam Purwati dan Fitri
Sagantha, 2022: 301) terdapat dasar pengambilan keputusan, yaitu:
a. Jika nilai probabilitas > 0.05 maka Ha ditolak, H0 diterima yang artinya
tidak ada masalah dalam heteroskedastisitas
b. Jika nilai korelasi < 0.05 maka Ha diterima, H0 ditolak yang artinya ada
masalah dalam heteroskedastisidas.
Berdasarkan dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai probabilitas masing-
masing variabel nya > dari 0.05. Dapat disimpulkan bahwa dalam uji ini tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah sebuah tes statistik yang digunakan untuk menentukan
sampel data berasal dari distribusi normal atau tidak. Distribusi normal atau distribusi
Gaussian, juga dikenal sebagai kurva bell-shaped, adalah jenis distribusi probabilitas
yang sangat umum dijumpai dalam banyak fenomena alamiah dan sosial. Dalam
penelitian ini digunakan penekatan uji Jarque Bera untuk mendeteksi data. Menurut
untuk menguji normalitas digunakan Jarque Bera (JB) yang dilakukan terhadap data
residual model regresi, dengan ketentuan:
a) Jika tingkat probabilitasnya > 0.05, maka data normal
b) Jika tingkat probabilitasnya < 0.05, maka data tidak normal.
21
12
Series: Standardized Residuals
10 Sample 2016 2020
Observations 25
8
Mean -8.88e-18
Median -0.011220
6
Maximum 0.825812
Minimum -0.597254
4
Std. Dev. 0.292076
Skewness 0.579637
2
Kurtosis 4.232407
0
-0.5 0.0 0.5 1.0 Jarque-Bera 2.982025
Probability 0.225145
Berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai Jarque Bera sebesar 2.982025
dengan Probability sebesar 0.225145. Maka nilai prob 0.22 > 0.05, dapat disimpulkan
bahwa dalam uji ini data berdistribusi normal.
e. Uji F (Simultan)
Uji F simultan untuk data panel menghitung nilai F-statistik yang
mencerminkan perbedaan antara model regresi yang diuji dan model kosong (null
model) yang hanya memuat konstanta dan efek acak waktu (time effects). Menurut
Ghozali (dalam Purwati dan Fitri Saganta :306) menyatakan bahwa dasar pengambilan
keputusannya adalah:
a. Jika nilai prob > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. Jika nilai prob < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Adapun yang menjadi kriteria ujinya antara lain:
a. Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima (tidak berpengaruh)
b. Jika F hitung > F tabel maka Ha diterima (berpengaruh)
R-squared 0.863577
Adjusted R-squared 0.807403
S.E. of regression 0.284987
Sum squared resid 1.380698
Log likelihood 0.730124
22
F-statistic 15.37319
Prob(F-statistic) 0.000003
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Uji F hitung sebesar 15.373
sedangkan nilai F tabel sebesar 2.87 yang berarti bahwa F hitung > F tabel dengan nilai
signifikan 0.00 < 0.05 maka Ha diterima. Sehingga variabel independent berpengaruh
signifikan terhadap variabel ROA.
f. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi mengukur proporsi variasi dalam variabel respon
(dependent variable) yang dapat dijelaskan oleh model regresi linier dan variabel
independen (predictor) yang digunakan dalam model tersebut.
R-squared 0.863577
Adjusted R-squared 0.807403
S.E. of regression 0.284987
Sum squared resid 1.380698
Log likelihood 0.730124
F-statistic 15.37319
Prob(F-statistic) 0.000003
Dari tabel diatas diketahui nilai Adjusted R-squared sebesar 0.807 atau sebesar
80.7% yang berarti bahwa variabel mudharabah, murabahah, musyarakah dan NPF
berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan sisanya sebesar 19.3% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
g. Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis moderated regression analysis (MRA)
karena variabel yang digunakan adalah variabel moderasi. Adapun persamaan regresi
yang digunakan dalam uji ini sebagai berikut:
Y = α + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑍 + 𝜀
Berikut disajikan hasil uji regresi:
23
Date: 04/06/23 Time: 21:56
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 5
Total panel (balanced) observations: 25
Effects Specification
Berdasarkan dari tabel hasil uji diatas, dapat dibentuk persamaan regresi pertama
sebagai berikut:
ROA = -0.273257752739 - 3.81649152503e-07*MUDHARABAH + 1.74154929054e-
08*MURABAHAH + 5.7704632729e-08*MUSYARAKAH + 0.277592213558*NPF
Keterangan:
a. Konstanta -0.273 menyatakan bahwa jika variabel Mudharabah, Murabahah,
Musyarakah dan NPF dianggap konstan, maka tingkat ROA akan memiliki nilai
sebesar -0.273.
24
b. Koefisien regresi Mudharabah sebesar -3.816 yang berarti bahwa jika variabel
Mudharabah mengalami peningkatan 1 satuan maka ROA akan mengalami
penurunan sebesar 3.816 dengan asumsi variabel lain konstan.
c. Koefisien regresi Murabahah sebesar 1.741 yang berarti bahwa jika variabel
Murabahah mengalami kenaikan 1 satuan maka ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 1.741 dengan asumsi variabel lain konstan.
d. Koefisien regresi Musyarakah sebesar 5.770 yang berarti bahwa jika variabel
Musyarakah mengalami kenaikan 1 satuan maka ROA akan mengalami
peningkatan sebesar 5.770 dengan asumsi variabel lain konstan.
e. Koefisien regresi NPF sebesar 0.277 yang berarti bahwa jika variabel NPF
mengalami kenaikan 1 satuan maka ROA akan mengalami peningkatan sebesar
0.277 dengan asumsi variabel lain konstan.
Berikut penjelasan hasil uji hipotesis:
1. Pengaruh pembiayaan Mudharabah terhadap ROA
Dilihat dari hasil uji regresi dapat diketahui bahwa variabel Mudharabah secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi
sebesar 0.0728 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan H1 yang menyatakan
Pembiayaan Mudharabah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah di Indonesia diterima.
2. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap ROA
Dari hasil uji regresi dapat dilihat bahwa variabel Murabahah secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi sebesar 0.3982 >
0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 yang menyatakan Pembiayaan
Murabah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah di Indonesia ditolak.
3. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap ROA
Dari hasil uji regresi dapat diketahui bahwa variabel Musyarakah secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi sebesar
0.0888 > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan H3 yang menyatakan Pembiayaan
25
Musyarakah secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah di Indonesia ditolak.
4. Pengaruh NPF terhadap ROA
Dari hasil uji regresi diatas dapat diketahui bahwa variabel NPF secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi sebesar 0.1332 >
0.05. sehingga dapat disimpulkan H4 yang menyatakan Non Performing Financing
(NPF) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank
Umum Syariah di Indonesia ditolak.
Uji Moderate Regression Analysis (Uji MRA)
Berikut disajikan hasil uji iteraksi menggunakan Eviews 12:
A. NPF memoderasi pembiayaan mudharabah terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
Effects Specification
26
Hannan-Quinn criter. 1.003900 F-statistic 10.57428
Durbin-Watson stat 1.884681 Prob(F-statistic) 0.000041
Tabel 14. NPF memoderasi pembiayaan mudharabah terhadap ROA pada Bank
Umum Syariah
Effects Specification
27
Hannan-Quinn criter. 0.987480 F-statistic 10.78954
Durbin-Watson stat 1.704657 Prob(F-statistic) 0.000036
Tabel 15.NPF memoderasi Pembiayaan Murabahah terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
Effects Specification
28
Tabel 16. NPF memoderasi pembiayaan musyarakah terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien pembiayaan
musyarakah yang telah dimoderasi NPF sebesar -4.91E-08 dan prob sebesar 0.0016 <
0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPF mampu memoderasi pembiayaan
musyarakah terhadap ROA. Sehingga H7 yang menyatakan Non Performing Financing
(NPF) mampu memoderasi pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap ROA
diterima.
4.2 Pembahasan
a. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan diketahui pembiayaan
mudharabah mempunyai nilai t hitung sebesar -1.920 dengan nilai prob sebesar 0.072
> 0.05. Sehingga menerima H1 yang menyatakan Pembiayaan Mudharabah
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di
Indonesia. Artinya, Pembiayaan mudharabah seharusnya menjadi salah satu sumber
utama pendapatan bagi bank umum syariah karena merupakan produk utama dalam
prinsip syariah. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa
pembiayaan mudharabah tidak selalu berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset pada bank umum syariah salah satunya yaitu resiko kredit yang tinggi, resiko ini
disebabkan oleh ketidakmampuan pengusaha untuk memnuhi kewajiban mereka dalam
mengembalikan pembiayaan atau memenuhi kewajiban dengan pembagian hasil yang
adil. Ketika bank umum syariah menghadapi risiko kredit yang tinggi, maka kinerja
bank dapat terganggu. Penelitian ini sama dengan penelitian Romdhoni serta penelitian
Permatta Dkk (dalam Arie Nugraha, Azib, 2022:31) pembiayaan mudharabah
berpengaruh negatif serta tidak signifikan kepada ROA.
b. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
29
Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan diketahui pembiayaan
murabahah mempunyai nilai t hitung sebesar 0.868 dengan nilai prob sebesar 0.398 >
0.05. Sehingga menolak H2 yang menyatakan Pembiayaan Murabahah berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Artinya,
Pembiayaan Murabahah tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank
Umum Syariah ini disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat di antara bank-bank
syariah dalam menawarkan produk pembiayaan murabahah juga dapat mempengaruhi
kinerja bank. Persaingan ini dapat mengakibatkan penurunan margin keuntungan,
sehingga return on asset juga akan menurun. Penelitian ini tidak sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Herman dan Inta (2017:15).
c. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap ROA pada Bank Umum
Syariah
Berdasarkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan diketahui pembiayaan
musyarakah mempunyai nilai t hitung sebesar 1.811 dengan nilai prob sebesar 0.088 >
0.05. Sehingga menolak H3 yang menyatakan Pembiayaan Musyarakah secara parsial
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Artinya Pembiayaan Musyarakah
tidak berpengaruh terhadap ROA pada Bank Umum Syariah. Hal Ini disebabkan oleh
pasaar untuk pembiayaan musyarakah yang cenderung lebih terbatas dibandingkan
dengan pasar pembiayaan lainnya seperti pembiayaan murabahah dan mudharabah.
Karena pembiayaan musyarakah hanya cocok untuk proyek-proyek besar dan
kompleks yang membutuhkan modal yang besar. Penelitian ini tidak sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Chalifah serta penelitian yang dilakukan oleh Rosa dan
Madjidainun (2022:454).
d. Pengaruh NPF terhadap ROA pada Bank Umum Syariah
Dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui NPF
mempunya nilai t hitung sebesar 1.581 dengan nilai prob sebesar 0.133 > 0.05.
Sehingga menolak H4 yang menyatakan Non Performing Financing (NPF) secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Artinya NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah. Hal ini disebabkan
oleh pembiayaan yang terbagi dalam berbagai sektor industri yang berbeda, sehingga
30
resiko kegagalan pembiayaan terbagi secara merata. Dengan demikian, jika satu jenis
pembiayaan mengalami masalah, pembiayaan lainnya masih dapat memberikan
kontribusi positif terhadap ROA. Penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rahman serta penelitian yang dilakukan oleh Aulia dan Ridha (2012).
e. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap ROA melalui NPF pada
Bank Umum Syariah.
Berdasarkan hasil pengujian MRA yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
variabel NPF mampu memoderasi pengaruh Pembiayaan Mudharabah dengan nilai
prob sebesar 0.02 < 0.05. Sehingga menolak, H5 yang menyatakan bahwa Non
Performing Financing (NPF) tidak mampu memoderasi pengaruh pembiayaan
mudharabah terhadap ROA pada Bank Umum Syariah. NPF dapat memoderasi
pembiayaan mudharabah ini karena pembiayaan mudharabah melibatkan Kerja sama
antara bank sebagai investor dan nasabah sebagai pengelola usaha. Jika usaha yang
didanai mengalami kegagalan atau tidak mampu menghasilkan keuntungan, maka bank
akan mengalami kerugian finansial. Oleh karena itu, pembiayaan mudharabah
memiliki risiko default yang tinggi. Risiko default ini dapat meningkatkan NPF yang
kemudian memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap ROA. Penelitian
ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanda Suryadi dan Burhan.
f. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap ROA melalui NPF pada
Bank Umum Syariah
Berdasarkan hasil pengujian MRA yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
variabel NPF mampu memoderasi pengaruh Pembiayaan Murabahah dengan nilai
prob sebesar 0.00 < 0.05. Sehingga menerima H6 yang menyatakan Non Performing
Financing (NPF) mampu memoderasi pembiayaan murabahah terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah. Alasan NPF dapat memoderasi pengaruh pembiayaan
murabahah terhadap ROA ini dikarenakan pembiayaan murabahah melibatkan
penjualan barang kepada nasabah dengan sistem pembayaran yang dilakukan secara
kredit. Oleh karena itu, risiko kredit pada pembiayaan murabahah sangat tinggi,
terutama jika nasabah tidak dapat membayar cicilan kredit tepat waktu. Risiko ini dapat
meningkatkan NPF yang kemudian memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah
31
terhadap ROA. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggi
safitri.
g. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap ROA melalui NPF pada
Bank Umum Syariah
Berdasarkan dari hasil pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa
variabel NPF mampu memoderasi pengaruh Pembiayaan Musyarakah dengan nilai
prob 0.00 < 0.05. Sehingga menerima H7 yang menyatakan Non Performing Financing
(NPF) mampu memoderasi pengaruh pembiayaan Musyarakah terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah di Indonesia. Alasan NPF dapat memodersi pengaruh
pembiayaan musyarakah terhadap ROA ini disebabkan pembiayaan musyarakah
biasanya dijadikan sebagai sarana diversifikasi portofolio oleh bank. Maka pengaruh
dari pembiayaan musyarakah terhadap return on asset bank tidak terlalu signifikan.
Sebaliknya, pengaruh NPF yang tinggi dapat mengurangi return on asset bank secara
signifikan. Dengan memoderasi pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap return on
asset bank, NPF dapat membantu bank dalam mengoptimalkan penggunaan
pembiayaan musyarakah sebagai sumber pendapatan dan menjaga stabilitas kinerja
keuangan bank secara keseluruhan.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan mulai dari tahap
pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data mengenai Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Murabahah, dan Musyarakah terhadap Return On Asset dengan NPF
sebagai variabel moderasi pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode Tahun 2016-
2020 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a) Pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah.
b) Pembiayaan Murabahah tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah.
c) Pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada
Bank Umum Syariah.
d) NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah.
e) NPF tidak mampu memoderasi pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap
ROA pada Bank Umum Syariah.
f) NPF mampu memoderasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah.
g) NPF mampu memoderasi pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap ROA
pada Bank Umum Syariah.
33
c) Terbatasnya objek penelitian yang hanya menggunakan 5 bank dari 14 bank
umum syariah yang ada.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah dipaparkan diatas,
maka peneliti dapat memberikan saran yaitu:
1. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambah periode penelitian. Hal ini
karena semakin lama rentang waktu yang digunakan maka semakin besar
kesempatan untuk memperoleh hasil uji yang lebih akurat.
2. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambahkan variabel lain yang
memiliki hubungan dengan pembiayaan pada bank syariah yang dapat
mempengaruhi ROA
3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat menambah atau menggunakan variabel
moderasi selain pada penelitian ini yang dapat memberikan pengaruh selain variabel
Non Performing Financing (NPF). Hal ini karena dapat memberikan informasi
apakah dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
34
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, M. R., & Nugroho, M. A. (2016). The Impact Of Mudarabah Financing And
Musharaka Financing On The Profitability Level Of Islamic Banks In The
Period 2010-2014. Jurnal Profita Edisi 4.
Agustiana, R. C., & Rahma, M. (2022). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Pembiayaan Musyarakah terhadap Tingkat Profitabilitas pada Bank Syariah
Yang Terdaftar di BI Periode 2017-2020. Jurnal Mirai Manajemen, 445-457.
Anisya Dwi Fazriani, ,. R. (2017). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
Dan Murabahah Terhadap Return On Asset Melalui Non Performing Financing
Sebagai Variabel Intervening (Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar
Diotoritas Jasa Keuangan). Jurnal Akuntansi dan Manajemen, 1-34.
Azhar, I., & Arin. (2016). Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil,
Dan Non Performing Finance Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank
Umum Syariah Di Indonesia Periode 2012 - 2014). Jurnal Aset (Akuntansi
Riset), 61-76.
Bhinadi. (2018). Muamalah Syar’iyyah Hidup Barokah. Yoyakarta: Deepublish.
Bowo, F. A. (2013). Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas. Jurnal
Studia, 61-72.
Diana, D. (2019). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Dan
Ijarah Terhadap Roa Dengan Bopo Dan Npf Sebagai Variabel Moderasi Pada
Bank Umum Syariah Periode 2014-2018 Skripsi.
Felani, H., & Setiawiani, I. G. (n.d.). Pengaruh Pendapatan Mudharabah, Musyarakah
Dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Periode
2013 – 2015. Peran Profesi Akuntansi, 1-17.
Hery. (2015). Analisis Kinerja Manajemen: The Best Financial Analysis Menilai
Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Karimah, N. A. (2021). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan
Murabahah Terhadap Profitabilitas Dengan Non Perfong Financing (Npf)
Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Di
Indonesia (Periode 2011-2020).
Marginingsih. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia. Jurnal Ecodemica BSI, 74-85.
Munir, & Mais, R. G. (n.d.). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Murabahah, Dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas Dengan Menggunakan Metode Dupont
System Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. 44-58.
35
Nanda Suryadi, B. (2022). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Murabahah Dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas Dengan Npf Sebagai Variabel Moderasi
Pada Bank Umum Syariah. Management Studies and Entrepreneurship
Journal, 169-183.
Nugraha, A., & Azib. (2022). Pengaruh Volume Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, dan Ijarah terhadap ROA Bank Umum Syariah. Jurnal Riset
Manajemen dan Bisnis, 27-36.
Nurhfidah, N., & Sagantha, F. (n.d.). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal
dan Likuiditas Terhadap Pembiayaan Mudharabah dengan Pembiayaan
Bermasalah Sebagai Variabel Moderasi Pada Perbankan Syariah di Indonesia
Tahun 2017–2021. Journal Islamic Accounting Competency, 86-101.
Purwati, & Sagantha, F. (2022). Pengaruh Pembiayaan Murabahah Dan Pembiayaan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas Dengan Non Performing Financing (Npf)
Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Empiris Pada Bank Syariah Yang Terdaftar
Di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2017-2021 ). Jurnal Revenue, 290-
311.
Rahman, A. F., & Rochmanika, R. (n.d.). Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan
Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di Indonesia.
Safitri, A. (2019). Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Dan Musyarakah
Terhadap Profitabilitas Dengan Non Performing Financing (Npf) Sebagai
Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Di Indonesia (Tahun 2013-2017).
Suryadi, N., & Burhan. (2022). The Effect Of Mudharabah Murabahah And
Musyarakah Financing On Profitability With Npf As A Moderation Variable In
Sharia Commercial Banks. With Npf As A Moderation Variable In Sharia
Commercial Banks, 169-183.
Undang-Undang Republik Indonesia No 21 Tahun 2008 Tentang. (n.d.).
Wahyuni, M. (2016). Effect of Profit Sharing Financing and Murabahah Financing to
Islamic Bank Performance with NPF as Moderation Variable . Jurnal
EBBANK, 1-10.
36