Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA,

KECUKUPAN MODAL DAN RISIKO KREDIT


TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO PUBLIK
TAHUN 2012-2016

Dosen pengampu : MUCH. IMRON, S.E., MM.


DISUSUN OLEH :
ILMAN YAZID ( 131120001159 )
KELAS : AKUNTANSI E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL
ULAMA
Jl. Taman Siswa ( Pekeng ) Tahunan Jepara 59427
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik dan hidayat-nya, sehingga proposal ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang berjudul “ ANALISIS PENGARUH
DANA PIHAK KETIGA, KECUKUPAN MODAL DAN RISIKO KREDIT
TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG GO
PUBLIK TAHUN 2012-2016”.

Atas terselesainya penyusunan makalah ini, kami ucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atau dorongan sehingga
proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.Ucapan terima kasih ini terutama
untuk Bapak Much. Imron, S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah Metodologi
Penelitian dan Bapak H. Muhammad Ridho, S.E. M.Si. selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing, serta mengarahkan dalam pembuatan proposal ini dan
seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya proposal penelitian ini.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,


memiliki banyak kekurangan dan membutuhkan perbaikan, sehingga kritik dan
saran sangat kami butuhkan demi perbaikan di masa mendatang.Akhir kata, saya
berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

Jepara, 07 Januari 2018

Penulis

DAFTAR ISI

II
ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, KECUKUPAN MODAL DAN
RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG GO PUBLIK TAHUN 2012-2016...........................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup..................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................7
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................9
2.1 Landasan Teori...................................................................................................9
2.1.1 Dana Pihak Ketiga.....................................................................................9
2.1.2 Kecukupan Modal....................................................................................10
2.1.3 Risiko Kredit............................................................................................10
2.1.4 Profitabilitas.............................................................................................11
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu..............................................................................13
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Dan Hipotesis.................................................15
2.3.1. Hipotesis....................................................................................................15
2.3.2. Kerangka Pemikiran................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................16
3.1 Variabel Penelitian dan Denifisi Operasional................................................16
3.1.1 Varibel Dependen.....................................................................................16
3.1.2 Variabel Independen................................................................................16
3.2 Jenis Data Dan Sumber Data..........................................................................18
3.3 Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sempel.....................................19
3.3.1 Populasi.....................................................................................................19
3.3.2 Sampel Dan Teknik Pengambilan Sempel..............................................20
3.4 Metode Pengumpulan Data.............................................................................21
3.5 Metode Pengolahan Data.................................................................................21
3.6 Metode Analisis Data.......................................................................................21
3.6.1 Pengujian Asumsi klasik..........................................................................22

III
3.6.2 Uji Regresi Linier Berganda...................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................29

IV
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Penelitian Terdahulu..................................................................................13

Tabel 2 : Tabel Perusahaan Perbankan Go Publik Tahun 2012 – 2016...............................19

V
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Kerangka berfikir............................................................................................15

VI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan.

Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas

ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka

salah satu cara mengembalikan stabilitas ekonomi adalah menata sektor perbankan.

Oleh karena itu pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan

perbankan dalam struktur perekonomian nasional. Salah satu upaya yang telah

dilakukan pemerintah melalui Bank Indonesia yaitu dengan dikeluarkannya

deregulasi di bidang keuangan, moneter, dan perbankan yang berkelanjutan dengan

tujuan untuk menciptakan iklim perbankan yang sehat, mandiri, dan efisien. Bank

Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API (Arsitektur

Perbankan Indonesia) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan

pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, bank memiliki tujuan utama

yaitu mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan

kemampuan bank untuk menghasilkan/ memperoleh laba secara efektif dan efisien.

Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan

1
pendapatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Intinya adalah profitabilitas

menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2002:44).

Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur

kinerja suatu bank (Syofyan, 2002). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur

profitabilitas dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA). Menurut Surat

Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, ROA

merupakan rasio antara laba sebelum pajak atau Earning Before Tax (EBT)

terhadap total asset. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di

dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Apabila ROA meningkat berarti profitabilitas perusahaan meningkat sehingga

dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas (Husnan, 1998).

Sumber dana merupakan hal terpenting bagi bank untuk dapat

meningkatkan jumlah kredit yang akan dilempar ke masyarakat. Dalam

memberikan kredit, sektor perbankan memerlukan ketersediaan sumber dana.

Semakin banyak dana yang dimiliki oleh bank, maka akan semakin besar peluang

bank untuk menjalankan fungsinya. Dana-dana yang dimaksud meliputi dana yang

bersumber dari bank itu sendiri, dana yang bersumber dari lembaga lainnya, dan

dana yang bersumber dari masyarakat (Kasmir,2002:62). Dana yang bersumber

dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana

terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran

keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini

(Kasmir, 2002:64). Dana tersebut dapat berasal dari simpanan berupa tabungan,

giro, dan deposito. Dendawijaya (2009:49) mengungkapkan dana-dana pihak

2
ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang

paling diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola

oleh bank).

Permodalan menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal

yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul dan dapat berpengaruh

terhadap besarnya modal bank (Prastiyaningtyas, 2010). Kegiatan operasional bank

dapat berjalan dengan lancar apabila bank tersebut memiliki modal yang cukup

sehingga pada saat-saat kritis, bank tetap dalam posisi aman karena memiliki

cadangan modal di Bank Indonesia. Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia

No. 10/15/PBI/2008 tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum,

bahwa setiap bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva

tertimbang menurut risiko. Kecukupan modal pada penelitian ini diproksikan

dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Dendawijaya (2009:121)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank

yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank

lain) ikut dibiayai dari dan modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana

dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman, dan

sebagainya.

Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mengandung risiko yaitu

berupa tidak lancarnya pembayaran kredit atau dengan kata lain disebut risiko

kredit. Menurut Ali (2006), risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya

kerugian bank sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan

3
bank kepada debitur. Menurut Dendawijaya (2009:82), kredit bermasalah dapat

diukur dari kolektibilitasnya dengan kriteria kurang lancar, diragukan dan macet.

Kemacetan fasilitas kredit disebabkan oleh tiga faktor yaitu faktor ekstern, faktor

intern dari pihak perbankan dan faktor intern dari pihak nasabah. Alat ukur yang

digunakan untuk mengukur risiko kredit dalam penelitian ini adalah Non

Performing Loan (NPL).

Alasan melakukan penelitian terhadap profitabilitas, dana pihak ketiga,

kecukupan modal, dan risiko kredit adalah sebagai berikut:


1. Perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang sekarang sangat

digemari oleh investor, karena sepanjang tahun 2012 perusahaan perbankan

BUMN membukukan kenaikan laba yang cukup signifikan. Tiga bank

besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI),

dan Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat peningkatan laba lebih dari

20% pada laporan keuangan audited 2012 (Detik Finance, 2013). Oleh

karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti faktor-faktor

yang menyebabkan kenaikan laba yang dilihat dari rasio rasio keuangan

perusahaan perbankan.
2. Perusahaan perbankan merupakan suatu jenis perusahaan yang sarat

dengan risiko karena melibatkan pengelolaan uang milik masyarakat dan

diputar kembali dalam berbagai bentuk seperti kredit atau pun investasi

lainnya, sehingga dapat menyebabkan fluktuasi laporan keuangan yang

cukup signifikan, khususnya pada fluktuasi laba.


3. Karena penulis banyak menemukan perbedaan hasil penelitian mengenai

pengaruh antar variabel tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti

kembali hubungan antar variabel tersebut. Oleh karena rasio keuangan

4
masih menjadi perhatian yang penting bagi investor dalam mengambil

keputusan investasi maka penelitian ini bertujuan menganalisis kembali

pengaruh dana pihak ketiga, kecukupan modal, dan risiko kredit dengan

proksi DPK, CAR, dan NPL.

Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Yoli lara sukma (2013) dana

pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan.

Yoli lara sukma (2013) Kecukupan modal yang diukur dengan menggunakan

Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

perbankan. Berbeda dengan hasil penelitian dari Fifit syaiful putri (2013) Tingkat

kecukupan modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan.

Selanjutnya Caria lisa rahmi (2014) Tingkat kecukupan modal yang diukur dengan

Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas pada perusahaan perbankan.

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian membatasi masalah agar penelitian ini lebih

terarah dan pembahasan yang dilakukan lebih terfokus, sehingga pemecahan

masalah sesuai dengan pembahasan. Batasan-batasan yang perlu diperhatikan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5
1. Penelitian ini ditekankan pada masalah yang meliputi faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas seperti tingkat dana pihak ketiga, kecukupan

modal dan risiko kredit.


2. Dalam penelitian ini objek yang diambil adalah perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2016.

1.3 Rumusan Masalah

Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan.

Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas

ekonomi. Hal ini dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka

salah satu cara mengembalikan stabilitas ekonomi adalah menata sektor perbankan.

Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, bank memiliki tujuan utama yaitu

mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas merupakan

kemampuan bank untuk menghasilkan/ memperoleh laba secara efektif dan efisien.

Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan

pendapatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Intinya adalah profitabilitas

menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2002:44). Berdasarkan uraian diatas

perumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap profitabilitas kinerja

perbankan ?
2. Bagaimana pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas kinerja

perbankan ?
3. Bagaimana pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas kinerja

perbankan ?

6
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah:

1. Untuk menganalisa pengaruh antara dana pihak ketiga terhadap

profitabilitas perusahaan perbankan yang go publik


2. Untuk menganalisa pengaruh antara kecukupan modal terhadap

profitabilitas perusahaan perbankan yang go publik


3. Untuk menganalisa pengaruh antara risiko kredit terhadap profitabilitas

perusahaan perbankan yang go publik

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian maka


penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pengaruh dana pihak ketiga, kecukupan modal, dan risiko kredit terhadap

terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi investor, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

investor dalam berinvestasi.


2. Bagi emiten, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam

bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan

profitabilitas.
3. Bagi mahasiswa S1 dapat dijadikan acuan, pedoman, dan motivasi

dalam melakukan penelitian selanjutnya.


4. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan referensi yang akan

mengadakan kajian lebih luas dalam bahasan ini.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Dana Pihak Ketiga

Dana pihak ketiga adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik

perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan

berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank (Kuncoro, 2002).

Menurut Kasmir (2002:64), dana pihak ketiga memiliki kontribusi terbesar dari

beberapa sumber dana tersebut sehingga jumlah dana pihak ketiga yang berhasil

dihimpun oleh suatu bank akan mempengaruhi kemampuannya dalam

menyalurkan kredit. Kredit diberikan kepada para debitur yang telah memenuhi

syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian yang dilakukan antara pihak debitur

dengan pihak bank. Kasmir (2002:65) mengemukakan bahwa dana yang

dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dapat berupa giro, tabungan, dan

deposito. Dendawijaya (2009:49) mengungkapkan dana-dana pihak ketiga yang

8
dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling

diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh

bank). Pengukuran dana pihak ketiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

DPK =

2.1.2 Kecukupan Modal

Posisi modal bank menjadi jaminan bagi masyarakat yang berniat

menyimpan dananya diperbankan, sehingga dengan adanya setoran modal dari

pemegang saham maka masyarakat akan percaya untuk menyetor dananya. Bank

Indonesia mensyaratkan perhitungan permodalan bank dengan menggunakan

Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia

No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, rasio CAR dapat dirumuskan sebagai

perbandingan antara modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut risiko.

Secara sistematis dapat ditulis :

CAR =

Bank Indonesia menetapkan kebijaksanaan bagi setiap Bank untuk memenuhi

CAR minimal 8%, jika kurang dari 8% maka akan dikenakan sanksi oleh Bank

Indonesia.

9
2.1.3 Risiko Kredit

Menurut Siamat (2005) risiko kredit atau sering disebut kredit bermasalah

dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat

adanya faktor kesengajaan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan kendali

debitur. Menurut Untung (2005) menetapkan jenjang kualitas kredit sebagai

berikut :

1. Kredit lancar merupakan pembayaran yang tepat waktu.

2. Kredit yang dalam perhatian khusus terdapatnya tunggakan pembayaran pokok

pinjaman dan bunga sampai dengan 90 hari.

3. Kredit kurang lancar terdapatnya tunggakan pembayaran pokok pinjaman dan

bunga yang telah melampaui 90 sampai dengan 180 hari.

4. Kredit diragukan terdapatnya tunggakan pembayaran pokok pinjaman dan

bunga yang telah melampaui 180 sampai dengan 270 hari. 5. Kredit macet

terdapatnya tunggakan pembayaran pokok pinjaman dan bunga yang telah

melampaui 270 hari.

Risiko kredit dihitung. Pengukuran risiko kredit suatu bank dapat dihitung

menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) dengan rumus :

NPL = x 100 %

10
Besarnya NPL yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal

5%, jika melebihi 5% maka akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank

yang bersangkutan, yaitu akan mengurangi nilai/skor yang diperolehnya.

2.1.4 Profitabilitas

Menurut Sartono (2001), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannnya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri. Para investor tetap tertarik terhadap profitabilitas perusahaan karena

profitabilitas mungkin merupakan satusatunya indikator yang paling baik

mengenai kesehatan keuangan perusahaan. Bagi perusahaan pada umumnya

(termasuk bank) masalah profitabilitas merupakan hal yang penting disamping

masalah laba, karena laba yang besar belum merupakan suatu ukuran bahwa suatu

perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan

membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau kekayaan yang digunakan

untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung

profitabilitas. Rasio yang di gunakan dalam mengukur profitabilitas dalam

penelitian ini berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP tanggal

25 Oktober 2011 adalah Return on Assets (ROA). Rasio ini di gunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut

dari segi penggunaan aset.

Rasio ini dapat di rumuskan sebagai berikut :

11
ROA =

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 1 : Hasil Penelitian Terdahulu

Judul
No Peneliti Varaibel Metodologi Hasil
penelitian
1 Yoli lara Pengaruh dana Variabel Regresi 1. Dana pihak ketiga
sukma pihak ketiga, bebas berganda tidak berpengaruh
(2013) kecukupan dana pihak terhadap
modal dan ketiga (X1), profitabilitas pada
risiko kredit kecukupan perusahaan
terhadap modal (X2), perbankan.
profitabilitas dan risiko 2. Kecukupan modal
kredit (X3) yang diukur dengan
. menggunakan
Variabel Capital Adequacy
terikat Ratio tidak
Profitabilitas berpengaruh
(Y) terhadap
profitabilitas pada
perusahaan
perbankan.

12
3. Risiko Kredit yang
diukur dengan Non
Performing Loan
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap
profitabilitas pada
perusahaan
perbankan, yang
berarti semakin
tinggi Non
Performing Loan
maka profitabilitas
akan semakin
rendah.

2 Fifit syaiful Pengaruh Variabel regresi 1. Risiko kredit yang


putri (2013) risiko kredit bebas berganda diukur dengan Non
dan tingkat Risiko Kredit Performing Loan
kecukupan (X1) dan (NPL) mempunyai
modal Tingkat pengaruh negatif
terhadap Kecukupan dan signifikan
tingkat Modal (X2) terhadap
profitabilitas profitabilitas pada
pada Variabel perusahaan
perusahaan terikat perbankan yang
perbankan Profitabilitas terdaftar di Bursa
yang terdaftar (Y) Efek Indonesia
di bursa efek (BEI) pada tahun
indonesia 2006-2010.

2. Tingkat kecukupan
modal yang diukur
dengan Capital
Adequacy Ratio
(CAR) mempunyai
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap
profitabilitas pada
perusahaan
perbankan yang

13
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
(BEI) pada tahun
2006-2010.
3 Ceria Lisa Pengaruh Variabel regresi 1. kecukupan modal
Rahmi risiko kredit bebas berganda memiliki pengaruh
(2014) terhadap Risiko kredit negatif dan signifikan
profitabilitas (X1) terhadap profitabilitas.
dengan 2. risiko kredit memiliki
kecukupan Variabel pengaruh negatif dan
modal sebagai pendukung signifikan terhadap
variabel Kecukupan profitabilitas
mediasi modal

Variabel
terikat
Profitabilitas
(Y)
Sumber: Yoli lara sukma (2009), Fifit syaiful putri (2008), Hiras Pasaribu (2011).

Keterangan:

 Variabel independen (X) terdiri dari: Dana pihak ketiga (X1), Kecukupan
modal (X2), dan Risiko kredit (X3).
 Variabel dependen (Y): Profitabilitas.

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Dan Hipotesis

2.3.1. Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel dana pihak ketiga, kecukupan modal


dan risiko kredit berpengaruh terhadap profitabilitas maka penelitian ini
merimuskan hipotesis sebagai berikut:

H1. Diduga Dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas

H2. Diduga kecukupan modal negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

H3. Diduga risiko kredit memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas

2.3.2. Kerangka Pemikiran

14
Gambar 1 : Kerangka berfikir

Dana pihak ketiga


( X1 )

Kecukupan modal Profitabilitas


( X2 ) (Y)

Risiko kredit
( X3 )

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Denifisi Operasional

3.1.1 Varibel Dependen

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannnya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Para investor

tetap tertarik terhadap profitabilitas perusahaan karena profitabilitas mungkin

merupakan satusatunya indikator yang paling baik mengenai kesehatan keuangan

perusahaan. Bagi perusahaan pada umumnya (termasuk bank) masalah

profitabilitas merupakan hal yang penting disamping masalah laba, karena laba

yang besar belum merupakan suatu ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja

15
secara efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang

diperoleh dengan modal atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba

tersebut, atau dengan kata lain ialah menghitung profitabilitas.

3.1.2 Variabel Independen

Variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Dana pihak ketiga

Dana pihak ketiga adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik

perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan

berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank (Kuncoro, 2002).

Menurut Kasmir (2002:64), dana pihak ketiga memiliki kontribusi terbesar dari

beberapa sumber dana tersebut sehingga jumlah dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun oleh suatu bank akan mempengaruhi kemampuannya dalam

menyalurkan kredit. Kredit diberikan kepada para debitur yang telah memenuhi

syarat-syarat yang tercantum dalam perjanjian yang dilakukan antara pihak

debitur dengan pihak bank. Kasmir (2002:65) mengemukakan bahwa dana

yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dapat berupa giro, tabungan,

dan deposito. Dendawijaya (2009:49) mengung- kapkan dana-dana pihak

ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang

paling diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang

dikelola oleh bank).

2. Kecukupan modal

16
Menurut Hasibuan (2004: 61), secara umum mengemukakan bahwa modal sendiri

bank atau equity fund adalah sejumlah uang tunai yang telah disetorkan pemilik dan

sumber-sumber lainnya yang berasal dari dalam bank itu sendiri yang mana terdiri dari

modal inti dan modal pelengkap. Modal bank juga merupakan dana yang

diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan

untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping memenuhi peraturan yang

ditetapkan (Dahlan Siamat, 2000: 56). Dapat disimpulkan bahwa modal bank

merupakan dana yang diinvestasikan oleh pemilik untuk membiayai kegiatan usaha

bank yang jumlahnya telah ditetapkan pada saat pendirian usaha bank tersebut.

3. Risiko kredit

Menurut Siamat (2005) risiko kredit atau sering disebut kredit bermasalah

dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami kesulitan pelunasan akibat

adanya faktor kesengajaan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan

kendali debitur. berarti kredit bermasalah merupakan pinjaman yang

mengalami penangguhan dalam pembayaran angsuran pokok dan tunggakan

bunga atau bahkan tidak dilunasi sama sekali, dikarenakan ketidak mampuan

debitur untuk membayarnya, sehingga pengembalian kredit tidak dilakukan

tepat waktu dan tepat jumlah sesuai perjanjian kredit.

3.2 Jenis Data Dan Sumber Data


Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data dokumenter

(documentary data). Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari www.idx.co.id, Bank Indonesia dan www.sahamok.com. Data

sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

17
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data ini umumnya

berupa bukti, catatan, laporan historis yang telah disusun. Teknik Pengumpulan

Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh

perusahaan mengenai infomasi laporan keuangannya. Data diperoleh melalui

ICMD, data dari pojok BEI FE UNP, situs resmi Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) dan (www.sahamok.com) web-web terkait lainnya.

3.3 Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sempel


3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang go publik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 sampai dengan 2016 dalam

penelitian ini sebanyak 43 Perusahaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari

www.sahamok.com diketahui bahwa perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 2012-2016 adalah sebanyak 43. Daftar perusahaan

perbankan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2 : Tabel Perusahaan Perbankan Go Publik Tahun 2012 – 2016


No. Nama Bank
1 BANK RAKYAT INDONESIA AGRO
2 BANK AGRIS
3 BANK ARTOS INDONESIA
4 BANK MNC INTERNASIONAL
5 BANK CAPITAL INDONESIA
6 BANK CENTRAL ASIA
7 BANK HARDA INTERNASIONAL
8 BANK BUKOPIN
9 BANK MESTIKA DHARMA
10 BANK NEGARA INDONESIA
11 BANK NUSANTARA PARAHYANGAN
12 BANK RAKYAT INDONESIA
13 BANK TABUNGAN NEGARA

18
14 BANK YUDHA BHAKTI
15 BANK J TRUST INDONESIA
16 BANK DANAMON INDONESIA
17 BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN
18 BANK GANESHA
19 BANK INA PERDANA
20 BANK JAWA BARAT DAN BANTEN
21 BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR
22 BANK QNB INDONESIA
23 BANK MASPION INDONESIA
24 BANK MANDIRI
25 BANK BUMI ARTHA
26 BANK CIMB NIAGA
27 BANK MAYBANK INDONESIA
28 BANK PERMATA
29 BANK SINAR MAS
30 BANK INDIA INDONESIA
31 BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL
32 BANK VICTORIA INTERNASIONAL
33 BANK DINAR INDONESIA
34 BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL
35 BANK MAYAPADA INTERNASIONAL
36 CHINA CONTRUCTION BANK
37 BANK MEGA
38 BANK MITRANIAGA
39 BANK OCBC / NISP
40 BANK NASIONALNOBU
41 BANK PAN INDONESIA
42 BANK PANIN SYARIAH
43 BANK WOORI SAUDARA INDONEISA 1906
Sumber : www.sahamok.com

3.3.2 Sampel Dan Teknik Pengambilan Sempel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling. Dalam teknik ini, sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan tidak mengalami delisting

selama periode pengamatan.

19
2) Tersedia laporan keuangan tahunan selama periode pengamatan.
maka sampel pada penelitian ini berjumlah 40 perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20112 hingga 2016

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dan diperoleh dengan cara

dokumentasi dari berbagai sumber. Untuk pengambilan data profitabilitas

bersumber dari BEI, sedangkan data dana pihak ketiga, kecukupan modal dan

risiko kredit bersumber dari BANK INDONESIA.

3.5 Metode Pengolahan Data

Metode pengelolaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut ini:

1) Pengeditan (editing) yaitu proses pengecekan dan penyesuaian guna

menjamin kelengkapan, konsistensi, serta kesiapan data penelitian dalam

proses analisis.
2) Pemberian kode (coding) yaitu proses pemberian kode untuk
mempermudah dan meningkatkan efisiensi proses data entry ke dalam
computer.
3) Tabulasi data (tabulating) yaitu proses penempatan data dalam tabel
dengan cara membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan
analisis.
4) Pemrosesan data (data processing) yakni dalam penelitian ini data akan

diproses serta diolah dengan menggunakan aplikasi Statistical Package

for the Social Sciences (SPSS).

20
3.6 Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data menggunakan analisis kuantitatif yaitu metode

analisis data dengan menggunakan teknik-teknik statistik. Dalam analisis

kuantitatif suatu masalah dipecahkan dengan mendasarkan pada perhitungan-

perhitungan tertentu atau berupa angka. Analisis kuantitatif merupakan analisis

data dengan cara mengumpulkan data yang sudah ada, kemudian mengolahnya

dan menyajikannya dalam bentuk tabel, grafik, dan dibuat analisis agar dapat

ditarik suatu kesimpulan yang beragam bagi pengambil keputusan sebagai dasar

dalam membuat keputusan. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis

masalah-masalah yang dapat diwujudkan dalam jumlah tertentu atau diwujudkan

dalam kualitas tertentu. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

3.6.1 Pengujian Asumsi klasik

Uji asumsi klasik dirunkan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan

dalam penelitian. Hal ini dilakukan agar memperoleh model analisis yang tepat.

model analisis regresi linier penelitian ini mensyaratkan uji asumsi klasik terhadap

data data yang meliputi, uji Multikolenieritas dengan matrik korelasi antara

variabel- variabel bebas, uji heteroskadasitas dengan menggunakan grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID), uji

normalitas menggunakan scatter plot (Ghozali, 2002) dan uji autokorelasi melalui

uji Durbin-Watson (DW test) (Ghozali 2001).

21
3.6.1.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakh pada model regresi


ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pda model regresi yang baik
seharusnya antar variabel tidak terjadi korelasi. Untuk mengetahui ada atau
tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari toelerance value
atau variance inflation factor (VIF) . untuk mengetahui ada atau tidknya
multikolinearitas dalam model regresi sebagai berikut:
a. Nilai R2 sangt tinggi, tetapi secar individu variabel-variabel bebas
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat
b. Menganalisa matrik korelasi antara variabel bebas. Jika terdapat
korelasi antara variabel bebas yang cukup tinggi (>0,9) hal ini
meru[akan adanya multikolenearitas
c. Dilihat dari nilai VIF dan tolerance, nilai cut off tolerance < 0,10 dan
VIF > 10, maka dapat diartikan terdapat multikolinearitas

Jika terjadi gejala multikolinearitas yang tinggi, standard error koefisien

regresi akan semakin besar dan mengakibatkan confidance interval untuk

pendugaan parameter semakin besar. Dengan demikian terbuka kemungkunan

terjadi kekliruan yaitu menerima hipotesis yang salah. Uji multikolinearitas dapat

dilaksanakan dengan jalan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi

antara variabel independen dengan menggunakan VIF. Batas VIF adalah 10 apabila

nilai VIF lebih besar dari pada 10 maka terjadi multikolinearitas (Ghozali 2002)

3.6.1.2 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi

secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal

akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan

22
garis diagonal.jika distribusi data adalah normal, maka data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya (Ghozali 2002).


Uji dilkakukan dengan cara melihat penyebatran data (titik)pada sumbu
diagonal atau grafik. Apabila dta menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Apabila data
menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2001). Pngujian
normalitas dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.
1. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan


melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati normal. Metode lain yang dapat
digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Dasar
pengambilan keputusan normal probability plot adalah sebagai berikut:

 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhI asumsi normalitas
 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikutiarah
garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka modela
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
2. Analisis Statistik

Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan juga melalui


analisis statistic yang salah satunya dapat dilihat melalui kolmogorov-
smirnov test (K-S), uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0 = data residual terdistribusi normal

Ha = data residual tidak terdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

23
 Apabila probabolitas nilai Z uji K-s signifikan secara statistic maka H0
ditolak dan Ha diterima yang artinya data terdistribusi tidak normal.
 Apabila probabolitas nilai Z uji K-S tidaksignifikan secara statistic
maka H0 gagal diterima dan Ha ditolak yang artinya data terdistribusi
normal.

3.6.1.3 Uji Autokerelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada peride t dengan kesalahan
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi mka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk
mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan uji statistic melalui uji Dubin_watson
(DW test) (Ghozali, 2001). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut:

 Apabila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan
(4-du) maka koefisien autokorelasi = 0, artinya tidak ada autokorelasi
 Apabila nilai DW terletak antara batas bawah atau lower bound (dl)
maka koefisien autokorelasi > 0, artinya autokorelasi positif.
 Apabila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi <
0, artinya autokorelasi negative.
 Apabila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-
du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.6.1.4 Uji Hetero Skedastisitas


Uji hetero skedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lainnya (Ghozali,2005). Jika variance dari residual satu pengematan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika tidak berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Kebanyakan data
crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas, karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).Adapun dasar
analisisnya adalah sebagai berikut: (Ghozali, 2005).

24
a. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar dan kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

3.6.2 Uji Regresi Linier Berganda


Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen
(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas atau bebas),
dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau
nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui (Gujarati, 2003).

Rumus regresi linier berganda dalam penelitian ini yaitu :

Rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :
Y = profitabilitas
X1 = dana pihak ketiga
X2 = kecukupan modal
X3 = risiko kredit
a = Konstanta
e = error (nilai residual)

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh


variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian statistik
yang dilakukan sebagai berikut :

25
3.6.2.1 Koefisien Determinan
Koefisien Determinan merupakan besaran yang memberikan informasi
goodness of fit dari persamaan regresi, yaitu memberikan proporsi atau presentasi
kekuatan pengaruh variabel yang menjelaskan (X1,X2,X3) secara simultan
terhadap vriasi dari variabel dependen (Y). koefisien determinan (R2) digunkan
untuk mengukur seberap jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinsi adalah antara 0 dan 1, nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen terbatas (Ghozali, 2005). Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-varibel independen hampir memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.6.2.2 Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan


(Uji F)
Pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan dilakukan dengan uji F.
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
yang terdapat dalam model secara bersama- sama terhadap variebel dependen.
Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% nilai F ratio dari masing-masing koefisien
regresi kemudian dibandingkan dengan nilit t table, jika F ratio > F tabrl atau prob-
sig <a = 5% artinya masing-masing variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh
variabel independen dan dependen secara simultan. Langkah langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis (Ha)
Ha diterima: dapat diartikan terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan
(bersam-sama)
2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 0,05 (α = 0,05)
3. Membandingkan F hitung dengan F table, nilai F hitung ,jika:
 Apabila Fhitung < F table, variabel independen secara bersama-sama
(simultan) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
PV hasil < PV peneliti (α < 0,05) maka h0 ditolak dan ha diterima.

26
 Apabila Fhitung > F table, variabel independen secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen.
PV hasil > PV peneliti (a > 0,05) maka h0 gagal ditolak dan ha ditolak.
4. Berdasarkan probability value
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima dan h0
ditolak, jika probabilitas kurang dari 0,05
5. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien menunjukkan
seberapa besar variabelindependen pada model yang digunakan
mampumenjelaskan variabel dependenya.

3.6.2.3 Pengujian Dengan Koefisien Regresi Persial (Uji T)


Pengujian terhadap koefisien regresi secara persial antara
variabelindependen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa
variabel independen lain dianggap konstan. Dengan tingkat signifikan sebesar 95%
nilai t hitung dari masing-masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan
nilai t table. Jika t hitung > t table atau prob-sig < α = 5%artinya bahwa masing-
masing variabel independen berpengruh secara positif terhadap variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA

Sukma, Y. L. (2013). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal Dan Risiko Kredit
Terhadap Profitabilitas (Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei). Padang.

Putri, F. S. (2013). Pengaruh Risiko Kredit Dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat
Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Padang.

27
Rahmi, C. L. (2014). Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas Dan Risiko Tingkat Bunga
Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia). Padang.

Sukma, Y. L. (2013). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal Dan Risiko Kredit
Terhadap Profitabilitas (Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei). Padang.

28

Anda mungkin juga menyukai