Proposal Penelitian
Oleh:
Saangu
NIM 181811610
Nama : Saangu
NIM : 181811610
Prodi : Akuntansi
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
4
DAFTAR ISI
Cover .. ................................................................................. i
Halaman Pengesahan. .......................................................... ii
Daftar Isi. .............................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang . ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ....................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian. ........................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian. ...................................................... 7
iii
5
Daftar Pustaka
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Setiap akun yang disajikan pada
lengkap meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan posisi keuangan,
serta Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang tidak dapat dipisahkan
Menurut (Libby, Robert, Libby, Patricia A, and Short 2007) laporan laba
rugi merupakan laporan utama akuntan dalam mengukur kinerja operasional dalam
satu periode akuntansi tertentu, penyusunan laporan keuangan laba rugi bermanfaat
untuk dapat mengevaluasi hasil kinerja suatu entitas dimasa lalu, dan digunakan
yakni suatu laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan
yakni aktiva, kewajiban (utang) serta klaim kepemilkan terhadap sumber daya
yakni ekuitas pemilik. Pada laporan keuangan neraca pada sisi kiri disajikan jenis-
jenis aktiva (assets) dari suatu entitas, sedangkan pada sisi kanan disajikan
(Kasmir 2016) laporan keuangan perubahan modal berisi jumlah dan jenis modal
yang dikuasai oleh suatu entitas pada saat ini, laporan ini bermanfaat
menjadi haknya. Dalam sebuah entitas laporan arus kas juga sering disebut sebagai
laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut (Warren 2017) laporan arus kas
adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu entitas
dalam jangka waktu tertentu, dalam penyajiannya laporan arus kas digolongkan
laporan keuangan yang kelima yakni laporan catatan atas laporan keuangan,
berupa penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga
laporan keuangan entitas dapat memiliki dasar dalam hal membandingkan keadaan
keuangan dalam suatu periode tertentu, contohnya perbandingan pada tahun ini dan
satu tahun sebelumnya. Hasil dari perbandingan tersebut dapat digunakan sebagai
acuan untuk mengetahui apakah bisnis perusahaan berada dalam jalur yang tepat
serta mengalami peningkatan laba. Informasi tersebut juga dapat digunakan dalam
3
perusahaan.
mendanai kegiatan operasional perusahaan dengan modal yang berasal dari hutang.
tingkat laba yang maksimal, serta memakmurkan pemilik perusahaan maupun para
pemegang saham, dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan melalui nilai
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. Salah satu ukuran
dari rasio likuiditas adalah cash ratio yaitu rasio likuiditas yang paling konservatif
yang menghubungkan kas dan setara kas perusahaan dengan hutang lancar. Pada
rasio likuiditas tersebut menyatakan bahwa semakin tinggi nilainya maka likuiditas
karena itu, setiap perusahaan harus memahami rasio likuiditas dalam laporan
keuangan.
modalnya dengan membeli saham yang diterbitkan oleh perusahaan, dengan adanya
4
investor tersebut mengharapkan keuntungan atau imbal hasil dari aktivitas investasi
serta akan dituntut untuk mampu menghasilkan laba agar bisa memakmurkan para
baik. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan dapat
Selama ini, metode yang sering dipakai dalam hal menilai kinerja
ini memiliki kelemahan yakni tidak dapat mengukur kinerja keuangan dari sisi nilai
pengukuran kinerja keuangan bersumber dari nilai tambah (value added) atau biasa
perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang bisa
(Darminto 2011) yakni Pada saat manajemen memutuskan berapa banyak laba yang
harus dibagikan kepada pemegang saham, harus selalu mengingat bahwa tujuan
dalam keputusan pendanaan. Oleh karena itu dalam pembayaran dividen yang
memiliki jumlah relatif besar akan dapat memberikan perhatian bagi para investor
yang ingin membeli saham pada perusahaan karena perusahaan yang memiliki atau
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chaidir Thaib, Rita Taroreh, dengan
rendah tingkat hutang dari perusahaan maka akan semakin tinggi kemampuan
para pemegang saham. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
6
(Hardi, S., & Andestiana 2018) menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh
cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen, hal ini berarti
bahwa keberadaan kas menjadi pertimbangan yang tidak begitu besar bagi
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Ihwandi 2019) menunjukkan bahwa
Cash ratio memiliki koefisien positif dan signifikan. Hal ini berarti bila cash ratio
meningkat maka dividend payout ratio yang dibagikan juga positif atau meningkat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cash ratio yang tinggi bisa menjadi salah
2013. EVA positif menunjukkan nilai perusahaan yang baik sehingga sebagaian
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Vita kumala sari 2019) Hasil penelitian
kebijakan dividen. Sehingga dapat dikatakan semakin tinggi economic value added
economic value added, serta cash ratio diuji dengan variabel terikat yakni kebijakan
dividen, terlihat hasilnya masih tidak konsisten ada hasil penelitian yang
menujukkan berpengaruh positif dan signifikan namun ada juga hasil penelitian
yang menunjukkan tidak signifikan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
yang terdaftar pada bursa efek Indonesia periode 2016 sampai dengan 2020.
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian in, yakni adanya fenomena
penelitian melihat dari Kinerja perusahaan sektor perbankan dalam kuartal ketiga
2,63%. Pertumbuhan ini turun drastis, dari pertumbuhan keuangan pada kuartal
ketiga 2015 terhadap kuartal ketiga 2014 yang tumbuh 7,57%. BPS mencatat
merosot 12,65%, pinjaman dengan agunan yang anjlok 15,38%, serta reksadana
8
yang turun 13,94%, sehingga dalam penelitian ini perusahaan sektor perbankan
memiliki potensi untuk pengembangan pelayanan jasa keuangan dengan lebih cepat
penelitian serta adanya fenomena yang terjadi pada perusahaan sektor perbankan
dalam kurun waktu 2 tahun yakni tahun 2014 sampai dengan 2015, maka penulis
yakni “Pengaruh Kebijakan Hutang, Economic Value Added (EVA) dan Cash
bursa efek Indonesia (BEI) Periode 2016 sampai dengan periode 2020.
9
bursa efek Indonesia (BEI) Periode 2016 sampai dengan periode 2020.
bursa efek Indonesia (BEI) Periode 2016 sampai dengan periode 2020.
terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI) Periode 2016 sampai dengan
periode 2020.
2) Bagi para investor dan calon investor hasil temuan ini dapat menjadi
4) Bagi para peneliti lain yang tertarik untuk meneliti kajian yang sama
penelitian selanjutnya.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Hutang
Pada kajian Pustaka ini penulis akan menguraikan ruang lingkup hutang
indikator kebijakan hutang. Hal ini bertujuan agar memudahkan peneliti mencari
depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas tertentu
untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa
berikut: “Liabilitas adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa
(liabilities). Maka liabilities atau hutang merupakan kewajiban yang dimiliki oleh
pihak perusahaan yang bersumber dari dana eksternal baik yang berasal dari sumber
Dari definisi tentang hutang diatas dapat disimpulkan bahwa hutang adalah
Hutang disebut sebagai instrumen yang cukup sensitive terhadap perubahan nilai
perusahaan.
dengan jangka waktu pelunasan tidak lebih dari satu tahun (Kasmir 2016).
yang termasuk didalam aktiva lancar. Aktiva lancar yaitu aset yang dimiliki
empat jenis hutang jangka pendek, yaitu: Pertama, Hutang Dagang dan
Hutang Wesel Hutang ini timbul dari pembelian barang atau jasa dan dari
Tempo dalam Periode Tertentu Contoh hutang jangka panjang yang jatuh
ditetapkan oleh direksi dan disahkan dalam rapat umum pemegang saham
untuk dibagikan kepada para pemegang saham. Keempat, Uang Muka dan
13
Uang Jaminan Uang muka yang berasal dari pembeli atas barang-barang
perusahaan melunasi hutang tersebut jangka waktunya lebih dari satu tahun.
Biasanya jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang dalam satu periode
akuntansi adalah satu tahun atau bahkan bisa lebih. Pembiayaan yang
tidak lancar. Aktiva tidak lancar yaitu aset yang dimiliki perusahaan dengan
Adapun jenis dan bentuk utama dari hutang jangka panjang menurut
1. Hutang Obligasi
2. Hutang Hipotek
uang (kreditur) diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak,
agar jika pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat
dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup
14
3. Hutang bank,
Hutang bank yaitu pinjaman yang didapat dari bank sebagai modal
berfungsi untuk mengurangi konflik keagenan yang ada di perusahaan (Ahmad et Al,
2012) oleh karena pembayaran bunga akan mengurangi total cash flow perusahaan. Selain
itu, alternatif ini juga dianggap sebagai alternatif berbiaya murah. Dikatakan murah, karena
biaya bunga yang harus ditanggung lebih kecil dari laba yang diperoleh dari pemanfaatan
15
hutang tersebut (Deniansyah, 2009 dalam Prayudi, 2010). Kebijakan hutang pada
baru karena dirasa lebih aman, sehingga dengan demikian semakin tinggi kebijakan
hutang yang dilakukan pada tingkat tertentu maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan.
bersumber dari eksternal. Penentuan kebijakan utang ini berkaitan dengan struktur
modal karena utang merupakan bagian dari penentuan struktur modal yang optimal.
Perusahaan dinilai berisiko apabila memiliki porsi utang yang besar dalam struktur
modal, namun sebaliknya apabila perusahaan mengunakan utang yang kecil atau
tidak sama sekali maka perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan tambahan
Manfaat dari penggunaan utang adalah bunga utang yang dapat digunakan
perusahaan dapat menggunakan cara lain seperti depresiasi dan dana pensiun.
jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar karena aktiva
investasinya akan menggunakan utang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang
d. Risiko Bisnis Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan
beban yang harus ditanggung. Satu hal yang penting bahwa dengan
Beban yang harus ditanggung saat menggunakan hutang yang lebih besar
penerbitan saham.
3. SignalingTheory
4. Agency Approach
tergoda melakukan substitusi aset. Dalam hal ini, pemegang saham akan
diinginkan. Penggunaan hutang tetaplah harus dikelola dengan baik karena itu
merupakan hal yang sensitif bagi perusahaan terhadap tinggi dan rendahnya nilai
perusahaan.
penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER). Tujuan dari rasio ini adalah untuk
dimilikinya dengan modal atau ekuitas yang ada. Rumus debt to equity ratio adalah
Total Hutang
Debt to equity Ratio (DER) =
Total Modal
tertentu maka semakin tinggi nilai perusahaan, namun apabila tingkat hutang
19
melampaui proporsi hutang yang ditetapkan oleh perusahaan maka yang terjadi
Economic Value Added (EVA) menurut (Houston 2013) adalah nilai yang
ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama satu tahun tertentu.
EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal
termasuk modal ekuitas dikurangkan. Hal ini senada dengan pendapat Endri (2005)
yang mendefinisikan EVA sebagai sisa laba (residual income) setelah semua
penyedia kapital diberi kompensasi yang sesuai dengan tingkat pengembalian yang
dibutuhkan atau setelah semua biaya kapital yang digunakan untuk menghasilkan
laba tersebut dibebankan. Menurut Warsono (2003), EVA adalah perbedaan antara
laba operasi setelah dengan biaya modalnya. Jadi, EVA merupakan suatu estimasi
laba ekonomis yang benar atas suatu bisnis selama tahun tertentu. Dalam
menghitung EVA ada tiga variabel yang penting yaitu NOPAT (Net Operating
Profit After Tax) atau laba setelah pajak, COC (Cost of Capital) atau biaya modal
secara adil, dimana kepentingan dan harapan pemilik modal (kreditur dan
pemegang saham) diukur secara tertimbang dari struktur modal. EVA mengukur
nilai tambah perusahaan dengan cara mengurangi laba operasi setelah pajak dengan
biaya modal atau dengan kata lain EVA merupakan pengukuran pendapatan sisa
20
(residual income) yang menerangkan biaya modal terhadap laba operasi. Jadi EVA
ditentukan oleh dua hal yaitu keuntungan bersih operasional setelah pajak dan
tingkat biaya modal. Laba operasi setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan
value dalam perusahaan, sedangkan biaya biaya modal dapat diartikan sebagai
yang disebut residual income juga ditentukan sebagai laba operasi dikurangi dengan
biaya modal. Sedangkan nilai EVA merupakan suatu variasi dari residual income
memperhatikan secara adil. EVA dapat dihitung dengan rumus, (Kusuma 2017)
Dimana:
Net Profit After Tax (NOPAT) dapat dihitung dengan rumus:
Dimana:
Beban
Total Bungadan Ekuitas
Hutang
Cost of Debit (rd) =
Total Hutang
Beban Pajak
Tax =
Laba Sebelum Pajak
21
Total Ekuitas
Tingkat Modal (E) =
Total Hutang dan Ekuitas
Jika EVA > 0 maka telah ada tambahan nilai ekonomis ke dalam perusahaan
(bisnis) tersebut. Jika EVA = 0, maka artinya adalah bahwa secara ekonomis
perusahaan impas atau Break Event Point Jika EVA < 0, maka tidak ada nilai
Tabel 2.1
Tolak Ukur EVA
Nilai EVA Pengertian
EVA > 0 Maka telah ada tambahan nilai ekonomis
ke dalam perusahaan (bisnis) tersebut.
EVA = 0 Bahwa secara ekonomis perusahaan
impas, karena semua laba digunakan
untuk membayar kewajiban kepada
investor, baik kreditur maupun
pemegang saham.
EVA < 0 Tidak ada nilai tambah ke dalam
perusahaan tersebut karena laba yang
tersedia tidak bisa memenuhi
harapanharapan investor terutama
pemegang saham.
22
bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari
biaya modal (Utama, 1997). Sehingga dapat disimpulkan bahwa EVA adalah nilai
tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama
periode tertentu sehingga menjadi cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
pemiliknya.
Dalam kajian Pustaka ini, penulis akan menyajikan ruang lingkup mengenai
cash ratio yang meliputi, Pengertian cash ratio, faktor-faktor yang mempengaruhi
pendeknya melalui sejumlah kas yang dimiliki perusahaan. Selain itu pengertian
rasio kas menurut (Hanafi 2016) “Cash rasio merupakan alat ukur bagi kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan jumlah kas
yang dimiliki”. Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Rasio kas
menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar. Rasio ini adalah rasio
yang paling likuid. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan
23
mempengaruhi profitabilitasnya.
Selanjutnya menurut (Kasmir 2016) bahwa “Rasio kas atau cash ratio
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang
tersedia untuk membayar utang”. Kesediaaan uang kas dapat ditunjukkan dari
tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau
tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Salah satu ukuran dari rasio
salah satu ratio finansial yang sering digunakan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan kas atau setara kas yang
dimiliki perusahaan”.
lancar atau cash ratio merupakan salah satu rasio likuiditas. Likuiditas perusahaan
dana di waktu mendatang, makin tinggi dividen tunai yang dibayarkan. Hal ini
membayar dividen akan semakin besar pula. Ada pula suatu perusahaan yang
keadaan likuiditasnya sangat baik tetapi membayar dividen yang rendah karena laba
Ada beberapa rasio yang termasuk dalam rasio likuiditas antara lain current
ratio, quick ratio, loan to deposit ratio dan cash ratio. Cash ratio merupakan salah
satu dari rasio likuiditas. Menurut (Syamsuddin 2016) bahwa ada dua faktor penting
termasuk didalamnya cash ratio dari suatu perusahaan yaitu kas dan setara kas dan
Aktiva lancar meliputi kas dan lain-lain aktiva yang diharapkan akan dapat
dikonversikan menjadi kas, dijual atau dikonsumsikan dalam siklus operasi normal
perusahaan atau dalam jangka waktu satu tahun. Dalam pengertian aktiva lancar
semacam itu, jelaslah bahwa aktiva lancar (dalam keadaan normal) merupakan
perusahaan.
1. Ukuran Perusahaan
Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan.
2. Kesempatan Bertumbuh
25
akan datang merupakan suatu prospek yang baik untuk mendatangkan laba
ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas (liquidity ratio) yang
pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas dan setara kas yang
dimiliki perusahaan.
dipelihara oleh setiap bank. Cash ratio merupakan perbandingan antara alat-
alat likuid yang dikuasai bank, dengan kewajiban yang segera dibayar.
Current Liabilities
Kas dan surat berharga merupakan alat likuid yang paling dipercaya.
utang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam
Alat-alat liquid yang dikuasai oleh bank adalah bagian dari kekayaan
likuid untuk semua jenis bank adalah sama, yaitu saldo kas dan saldo
rekening BI. Untuk memperhitungkan cash ratio, hanya dua pos diatas saja
yang dianggap sebagai alat-alat likuid. Namun secara teoritis masih ada lagi
komponen alat liquid yang dikuasai yakni saldo giro pada bank lain
Indonesia (BI)
2.4 Dividen
Pada kajian Pustaka, penulis akan menyajikan ruang lingkup
investor yang dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham, (Ary
berusaha dalam suatu periode yang dilaporkan kepada dewan direksi atau
investor dalam bentuk kas dan juga merupakan aspek utama dalam
waktu yang tetap yaitu setengah tahun atau satu tahun. Dividen ditentukan
2. Dividen aktiva selain kas (property dividend) Dividen aktiva selain kas
pemegang saham.
perubahan.
dan juga dapat membayarkan deviden kepada para pemegang saham di lain
30
pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Sebab kalau makin
tinggi tingkat deviden yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang
berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam
berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak kedua
pihak perusahaan.
31
tinggi di masa depan dan akan menurunkan dividen apabila tidak terdapat
selanjutnya akan menurunkan harga saham dan sebaliknya, jika laba ditahan
2016) rasio pasar yang mengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.
Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor (atau
2011):
32
unsur besarnya dividen yang diperoleh selain selisih harga saham antara
berikut:
dividen yaitu dengan rasio dividend payout ratio, yaitu dengan membagi
besarnya dividen per lembar saham dengan laba bersih per lembar
menggunakan Dividen Pay Out Ratio (DPR) hal ini dikarenakan karena
Pembagian dividen akan turun, bahkan tidak ada jika suatu perusahaan
berada dalam siklus pertumbuhan yang tinggi dan secara bertahap besarnya
hal ini, berikut penulis sajikan daftar penelitian terdahulu, sebagai berikut:
Tabel. 2.2
Penelitian Terdahulu
signifikan
terhadap
Kebijakan
Dividen pada
Perusahaan Foods
and Beverages
yang terdaftar di
BEI tahun 2010-
2014.
Kebijakan Hutang
(X1)
H1
Cash Ratio
(X2) Kebijakan Dividen
H2 (Y)
H4
kebijakan dividen.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian besar, tetapi dengan mudah dapat dianalisis, baik melalui rumus-
5 tahun yakni mulai 2016 sampai dengan 2020. Dipilihnya BEI sebagai
Adapun waktu penelitian ini direncanakan selama 2 (dua) bulan yakni mulai
langsung melalui media perantara, yang dapat berupa bukti, catatan, atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentasi), baik
dan dari situs resmi www.idx.co.id. Semua data yang digunakan tersebut
berikut:
perusahaan.
2016-2020.
2016-2020
Added (EVA), Cash Ratio serta Kebijakan Dividen yang diperoleh dari
periode 2016-2020.
(EVA), dan Cash Ratio, serta terdapat 1 (satu) variabel terikat yakni
kebijakan dividen yang diproksikan dengan Dividen Pay Out Ratio (DPR)
41
1) Kebijakan Hutang
kebijakan hutang pada penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER).
ekuitas yang ada. Rumus debt to equity ratio adalah sebagai berikut:”
(Mardiyati 2012).
Total Hutang
Debt to equity Ratio (DER) =
Total Modal
42
3) Cash Ratio
saham dengan laba bersih per lembar saham. Secara sistematis Dividend
meliputi:
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimun, sum, range, kurtosis dan
dan linearitas.
a. Uji Normalitas
tidak (Ghozali 2013). Normal atau tidaknya suatu data dapat dilihat
b. Uji multikolinieritas
Factor (VIF), bila nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak
c. Uji Autokorelasi
sebagai berikut:
1) 0 < d < dl, berarti tidak ada autokorelasi positif dan keputusannya
ditolak.
no desicison.
keputusannya ditolak.
keputusannya no desicison.
46
5) du < d < 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif
DW Keterangan Keterangan
d. Uji Heteroskedastisitas
bukti dari sampel, dan memberikan dasar untuk membuat keputusan terkait
hipotesis meliputi:
digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih dan juga
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +e
Dimana :
Y = Kebijakan dividen
a = Konstanta
X1 = Kebijakan Hutang
X2 = Cash Ratio
e = error
Guna dari uji t ini untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial
dependen.
variabel dependen.
50
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Tatang Gumanti. 2011. Manajemen Investasi, Konsep, Teori Dan Aplikasi.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Chasanah, Amalia Nur. 2008. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend
Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia
(Perbandingan Pada Perusahaan Yang Sebagian Sahamnya Dimiliki Oleh
Manajemen Dan Yang Tidak Dimiliki Oleh Manajemen). Tesis Magister
Manajemen .”
Darminto, Dwi Prastowo. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Dwi Varanty Marleadyani, I Gusti Bagus Wiksuana. 2016. “Pengaruh Economic
Value Added Dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen
Tunai Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Moderating.” E-Jurnal
Manajemen Unud.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hanafi, Mamduh M. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Hardi, S., & Andestiana, R. 2018. “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang
Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Kebijakan Dividen (Pada Perusahaan Food
And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-
2017).”
Houston, Brigham dan. 2013. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kese.
Jakarta: Salemba Empat.
Ihwandi, Lalu Rizal. 2019. “Pengaruh Cash Ratio, Roa, Der, Pertumbuhan
Perusahaan Dan Investment Opportunity Set Terhadap Dividend Payout
Ratio (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia).”
Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. 2011. Intermediate
Accounting, Volume 1. IFRS Editi. United States of America:
Quad/Graphic,Inc.
Kusuma, Gendro Wiyono dan Hadri. 2017. Manajemen Keuangan Lanjutan:
Berbasis Corporate Value Creation. Yogyakarta: UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Libby, Robert, Libby, Patricia A, and Short, Daniel. 2007. Financial Accounting,
51