PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah METOPEN Yang Diampu Oleh Dr., M. Elfan
Kaukab., S.E., MM, MHI, MFP, CMA, CHRA
Oleh
WENI DWI SUSANTI
2020100042
Akuntansi
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3 Pertanyaan Penelitian ....................................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 6
BAB II ............................................................................................................................................ 7
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................ 7
2.1 Deskripsi Teori ................................................................................................................. 7
2.1.1 Koperasi ........................................................................................................................ 7
2.1.2 Laporan Keuangan........................................................................................................ 7
2.1.3 SAK ETAP ................................................................................................................... 7
2.1.4 Karakteristik Kualitatif Informasi Dalam Laporan Keuangan ..................................... 7
2.1.5 Kebijakan Sesuai SAK ETAP .................................................................................... 11
2.1.6 Laporan Keuangan Sesuai SAK ETAP .................................................................... 12
2.2 Review Penelitian ........................................................................................................... 15
BAB III......................................................................................................................................... 20
METODE PENELITIAN ........................................................................................................... 20
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................................... 20
3.2 Informan Penelitian ........................................................................................................ 20
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................................................... 20
3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................................................ 21
3.5 Informan Penelitian ........................................................................................................ 22
3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................................................... 22
3.7 Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dan sebagai salah satu pilar
Undang No. 17 Tahun 2012), koperasi didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum
koperasi, yang memisahkan kekayaan anggota sebagai modal untuk mempertahankan suatu
usaha, yang memenuhi tujuan dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya
Informasi akuntansi yang terbatas dan kelemahan dalam laporan keuangan yang tidak
terstruktur dengan baik dan tidak memiliki standar, menyulitkan koperasi di Indonesia
dalam memperoleh dana atau bantuan modal dari pemerintah, rekan kerja atau perbankan.
Kondisi ini secara positif akan menyulitkan koperasi untuk meningkatkan kapasitas
koperasi adalah karena sulitnya mencari data formal seperti laporan keuangan dan strategi
yang belum jelas. Oleh karena itu, pelaku koperasi diharapkan untuk melakukan pelaporan
keuangan yang formal dan terstruktur sesuai dengan standar peraturan yang berlaku
sehingga tidak hanya dapat dipahami oleh pemilik tetapi juga oleh pihak eksternal.
Setiap koperasi harus memiliki laporan keuangan dengan mengacu pada SAK ETAP
wajib dilakukan sebagai salah satu laporan pertanggung jawaban tahunan koperasi yang
1
Saat ini, Indonesia memiliki empat standar keuangan yaitu PSAK berbasis IFRS,
PSAK syariah, Standar Akuntansi Pemerintahan, dan SAK ETAP. Menurut Peraturan
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia NO:12/Per
/M.KUKM/IX/ 2015 Tentang Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Sektor Riil Pasal 3
disebutkan, koperasi sektor riil yang tidak memiliki akuntabilitas publik, maka
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), koperasi sektor riil yang memiliki akuntabilitas
(SAK-Umum).
kemampuan pelaku koperasi dalam bidang akuntansi, kurangnya sumber daya manusia yang
menguasai SAK ETAP dan kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang SAK ETAP
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Kurniawati (2018) yang berjudul ”Penerapan
SAK ETAP Pada Perkoperasian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Koperasi Unit Desa
(KUD) Karya Agung Kecamatan Singingi” menyimpulkan bahwa KUD Karya Agung
belum sepenuhnya menerapkan SAK ETAP dalam penyajian laporan keuangannya. Hal ini
dikarenakan Laporan keuangan KUD Karya Agung hanya membuat tiga laporan keuangan
saja yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal. Sedangkan
2
(SAK ETAP) meliputi lima laporan yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Hafidzah (2022) yang berjudul ”Analisis
Penerapan SAK ETAP Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan
PTPN IV Kebun Bah Jambi” menyimpulkan bahwa penyajian laporan keuangan Koperasi
Karyawan PTPN IV Kebun Bah Jambi belum sepenuhnya sesuai dengan SAK ETAP.
Dalam penyajian laporan keuangan Koperasi Karyawan PTPN IV Kebun Bah Jambi
terdapat beberapa pos yang tidak sesuai dengan ketentuan SAK ETAP yaitu tidak
terdapatnya akun properti investasi, akun aset tidak berwujud, akun aset dan kewajiban
pajak, akun kewajiban diestimasi, akun bagian laba atau rugi dari investasi yang
menggunakan metode ekuitas, akun beban pajak dan penyajian catatan atas laporan
keuangan belum sesuai dengan SAK ETAP. Sehingga penyajian laporan keuangan kurang
Penelitian yang dilakukan oleh Fenni Faraidhika, Kadori Haidar, dan Ilham Abu
(2022) yang berjudul “ Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK
ETAP Pada Koperasi Pertanian Semoga Jaya Di Kabupaten Kutai menyimpulkan Koperasi
Pertanian Semoga Jaya belum menyusun laporan keuangan lengkap menurut SAK ETAP.
Hal ini berdasarkan SAK ETAP yang mensyaratkan laporan keungan lengkap terdiri atas
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan
Atas Laporan Keuangan. Penerapan akuntansi dilihat dari penyajian Pelaporan keuangan
pada koperasi tersebut masih sederhana yaitu dengan melakukan pencatatan atas transaksi
yang sering terjadi dalam usahanya. Penerapan akuntansi yang dilakukan Koperasi Pertanian
Semoga Jaya belum sesuai dengan SAK ETAP disebabkan karena kurangnya pengetahuan
3
mereka mengenai SAK ETAP serta masih kurangnya sosialisasi ataupun pelatihan dari
pihak pemerintah maupun lembaga, sehingga pentingnya SAK ETAP masih belum
dipahami.
Penelitian ini mengacu pada penelitian Dewi Kurniawati, 2018. Perbedaan penelitian
ini dengan sebelumnya yaitu lokasi penelitian. Lokasi penelitian Dewi Kurniawati yaitu
pada pada Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Agung Desa Sumber Datar Kecamatan
Singingi. sedangkan lokasi penelitian saya sendiri pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Dalam wawancara tahap awal, Dinas Koperasis Wonosobo tidak memiliki data
berkaitan dengan daftar Koperasi yang menerapkan SAK ETAP namun menyatakan bahwa
Sebagian besar koperasi yang ada di Kabupaten Wonosobo telah menerapkan SAK ETAP.
Selanjutnya ada koperasi yang terdata telah menerapkan SAK ETAP yakni KSP Sorya
Mandiri namun setelah di lakukan kunjungan dan wawancara kepada pihak KSP Sorya
Mandiri ternyata benar telah menerapkan SAK ETAP dan telah beberpa kali presentasi di
tingkat provinsi tetapi masih ada beberapa hal yang ternyata tidak sesuai. “Iya mbak kami
memang telah menerapkan proses pencatatan keuangan dan pelaporan sesuai dengan SAK
ETAP, kami juga telah beberpa kali presentasi di tingkat nasional tetapi ada beberpa hal
yang harus direvisi, kemarin itu masih ada catatan yang tidak perlu tapi masuk didalam
laporan dan beberapa hal perlu disempurnakan” Kata Wakhidatun Janah selaku direktur
KSP Sorya Dana Mandiri, “Jika mbaknya jadi penelitian disini tentu sangat membantu kita
mbak dalam mempercepat peyempurnaan penerapan SAK ETAP untuk Koperasi ini”
Imbuhnya. Hal ini menjadi temuan bahwa ternyata dinas koperasi tidak memiliki data yang
rinci terkait dengan daftar koperasi di kabupaten wonosobo yang menerapkan standar yang
4
berlaku, Dinas koperasi hanya menyatakan banyak koperasi yang telah menerapkan
termasuk KSP Sorya Dana Mandiri tetapi dalam prakteknya masih beberpa hal yang perlu
diperbaiki. Penelitian ini akan menliti seberapa besar penerapan KSP Sorya Dana Mandiri
dalam menerapkan SAK ETAP yang dimana pernyataan dari Dinas Koperasi telah
menerapkan SAK ETAP termasuk KSP Sorya Dana Mandiri, padahal berdasarkan
pernyataan dari pihak KSP Sorya Dana Mandiri menyatakan belum sepenuhnya mematuhi
SAK ETAP. Sehingga seberapa besar penerapan KSP Sorya Dana Mandiri dalam
menerapkan SAK ETAP perlu digali lagi yang dimana pernyataan dari Dinas Koperasi telah
Simpan Pinjam (KSP) Sorya Dana Mandiri Kabupaten Wonosobo dengan menerpakan
SAK ETAP
untuk ”Untuk mengetahui apakah dalam Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Sorya Dana Mandiri Kabupaten Wonosobo telah sesuai dengan akuntansi koperasi
5
1.5 Manfaat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan sebagai tuntunan bagi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sorya Dana Mandiri agar dalam penyajian laporan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Koperasi
yang didirikan oleh perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan
kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai
Publik atau SAK ETAP (IAI, 2016 :1) yaitu standar yang dimaksudkan untuk
b. Dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
1. Dapat dipahami
7
Kualitas penting informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
demikian, kepentingan agar laporan keuangan dapat dipahami tetapi tidak sesuai
informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertent.
2. Relevan
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
3. Materialitas
tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi
8
ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi keuangan, kinerja keuangan
4. Keandalan
andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan
bias, dan penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan. Laporan keuangan tidak bebas dari bias
5. Tepat Waktu
mungkin perlu menyeimbangkan secara relatif antara pelaporan tepat waktu dan
ekonomi.
9
6. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
substansial. Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung oleh pengguna yang
menikmati manfaat. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus memahami
bahwa manfaat informasi mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh pengguna
eksternal.
7. Dapat Dibandingkan
secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
suatu entitas, antar periode untuk entitas tersebut dan untuk entitas yang berbeda.
tersebut
8. Kelengkapan
10
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu
tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi ditinjau dari segi relevansi
9. Pertimbangan Sehat
sehingga aset atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau
rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebih tinggi. Singkatnya,
Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Hal ini untuk
1. Pengakuan
kas. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, ekuitas,
11
2. Pengukuran
pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk
Dasar pengukuran yang digunakan adalah biaya historis dan nilai wajar.
3. Penyajian
Penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan antara lain penyajian wajar,
yaitu:
1. Neraca
Neraca merupakan salah satu komponen wajib yang harus dibuat tiap
laporan Laba/ Rugi dan akun- akun juga dikelompokkan sesuai jenis nama
a. Bagian aktiva, aktiva itu sendiri terdiri dari aktiva tetap dan aktiva lancar.
Sisa hasil usaha atau yang disebut juga dengan laporan laba rugi,
12
laporan laba rugi berdasarkan syarat yang berlaku pada SAK ETAP yaitu
ada 2:
yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar
sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu. Pendapatan yang di peroleh
b. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
menyajikan Laba/ Rugi entitas untuk tiap periode, pos-pos pendapatan dan
beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut,
dalam permen No. 12/2015 untuk Koperasi Sektor Rill menyebutkan bahwa
berjalan.
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan yang harus dibuat oleh
koperasi yang sesuai SAK ETAP, namun dibuat sesuai kebutuhan suatu
perubahan uang tunai dan setara tunai dalam suatu entitas untuk akhir periode.
13
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas dan saldo kas
uang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan maupun pengeluaran kas
koperasi,
c. Informasi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan untuk
14
2.2 Review Penelitian
Tabel 2.1
15
sesuai dengan SAK ETAP.
Sehingga penyajian laporan
keuangan kurang
memberikan informasi yang
lengkap.
Koperasi Pertanian
Semoga Jaya belum
menyusun laporan
keuangan lengkap menurut
SAK ETAP. Hal ini
berdasarkan SAK ETAP
yang mensyaratkan laporan
keungan lengkap terdiri
atas Neraca, Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus
Kas, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Analisis Penerapan akuntansi
Penerapan dilihat dari penyajian
Standar Pelaporan keuangan pada
Fenni
Akuntansi Koperasi koperasi tersebut masih
Faraidhika,
Keuangan Pertanian Analisis sederhana yaitu dengan
Kadori
3. Berdasarkan Sak Semoga Jaya kualitatif melakukan pencatatan atas
Haidar, dan
Etap Pada Di Kabupaten Deskriptif transaksi yang sering
Ilham Abu
Koperasi Kutai. terjadi dalam usahanya.
(2022)
Pertanian Semoga Penerapan akuntansi yang
Jaya Di dilakukan Koperasi
Kabupaten Kutai Pertanian Semoga Jaya
belum sesuai dengan SAK
ETAP disebabkan karena
kurangnya pengetahuan
mereka mengenai SAK
ETAP serta masih
kurangnya sosialisasi
ataupun pelatihan dari
pihak pemerintah maupun
lembaga, sehingga
pentingnya SAK ETAP
masih belum dipahami.
16
Koperasi Tunas Wira
Mandiri mengenai
penyajian laporan keuangan
berdasarkan SAK ETAP
dapat disimpulkan bahwa
dalam penyajian laporan
keuangan masih terdapat
PT. Charoen ketidaksesuaian dengan
Analisis Penyajian
Pokphand standard penyajian laporan
Laporan
Silmi Jaya Farm keuangan berdasarkan SAK
Keuangan
Mursidah1, Tanjung Analisis ETAP. Hal-hal yang
Berdasarkan
4. Juliana Morawa kualitatif membuat Koperasi Tunas
SAK-ETAP Pada
Nasution2, tepatnya di deskriptif Wira Mandiri memiliki
Koperasi Tunas
(2022) Koperasi kekurangan dalam
Wira Mandiri
Tunas Wira menyajikan laporan
Mandiri keuangannya berdasarkan
SAK ETAP adalah karena
kurangnya pengetahuan
tentang SAK ETAP dan
kurangnya kesadaran dari
pihak menajemen akan
pentingnya laporan
keuangan
Koperasi Wanita “Usaha
Bersama” belum sesuai
SAK ETAP karena hanya
membuat dua jenis laporan
yaitu laporan keuangan
laporan Laba/ Rugi dan
Srikalimah , Penyusunan Koperasi
Neraca, tetapi komponen-
Umi Laporan Wanita
komponen didalam laporan
Nadhiroh Keuangan “Usaha Analisis
yang disajikan sudah sesuai
5. ,Siti Berdasarkan Sak Bersama” di Kuantitatif
SAK ETAP. Bahwa di
Rochmah dan Etap Pada Kandat Deskriptif
dalam SAK ETAP
Indriani, Koperasi Wanita Kabupaten
disebutkan bahwa laporan
(2019) “Usaha Bersama” Kediri
keuangan terdiri dari
laporan laba/ rugi, lapora
perubahan ekuitas, neraca,
laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan
17
2.2 Kerangka / Model Penelitian
akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. SAK ETAP terpisah dari
SAK besar dimana SAK ETAP dalam pedoman penyusunan laporan keuangan dibuat
lebih sederhana. Menurut Sen Yung, dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan
pelaporan yang lebih kompleks. Latar belakang disusunnya SAK ETAP yang terpisah
dari PSAK adalah karena PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) yang
diterapkan oleh usaha kecil di Indonesia (Djanegara, 2005). Maka dari itu diperlukan
standar yang lebih sederhana dan memudahkan usaha kecil menengah dan koperasi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sorya Dana Mandiri Kabupaten Wonosobo telah
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, namun masih ada beberapa
hal yang belum terpenuhi sehingga seberapa jauh penerapannya dan bagaimana
18
Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Sumber : Olah Data dari penelitian Muhammad Yusuf, 2020 dan telah diperbaharui Weni Dwi
Susanti, 2023
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
pengelolaan keuangan di KSP Sorya Dana Masndiri sehingga Informan yang akan
dipilih ialah ketua, sekretaris, dan bendahara dan bagian keuangan yang membantu
Data primer menurut Anwar Sanusi (2011) dalam Elsa Dwi Wahyu
Dewiyanti (2015), data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan
dikumpulkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, data primer yang dimaksud
Data sekunder menurut Indriantoro dan Supomo (1999) dalam Dwi Febri
dan Taufik Kurrohman (2013) dalam Elsa Dwi Wahyu Dewiyanti (2015), data
langsung melalui media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
20
Dalam penelitian ini, juga menggunakan data sekunder sebagai data tambahan
yang berupa data data mengenai laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan Koperasi
diantaranya yaitu :
a. Wawancara
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pada saat
responden atau bila hal itu tidak mungkin dilakukan, juga bisa melalui alat
komunikasi, misalnya pesawat telepon. Informan yang menjadi sumber data dalam
b. Dokumentasi
dari berbagai sumber, baik pribadi maupun kelembagaan (Sanusi, 2011). Penelitian
Dana Mandiri.
21
3.5 Informan Penelitian
Sumber informasi yang akan dilibatkan dalam wawancara mengenai Penerapan
Simpan Pinjam Sorya Dana Mandiri Kabupaten Wonosobo. Untuk penguatan dan
pelengkap data, maka informan yang kaitkan adalah pihak yang berperan penting dalam
Koperasi Simpan Pinjam Sorya Dana Mandiri Kabupaten Wonosobo yaitu Ketua,
mengukur fenomena alam atau sosial (Anwar Sanusi, 2011 dalam Elsa Dwi Wahyu
digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah
mengorganisasikan data sintetis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting
dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
Koperasi Simpan Pinjam Sorya Dana Mandiri berdasarkan SAK ETAP. langkah-
22
b. Mempelajari penerapan SAK ETAP dalam penyajian laporan keuangan.
Analisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat
perbandingan antar elemen yang sama, seperti penelitian ini yang membandingkan
antara laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Sorya Dana Mandiri yang mengacu
Sektor Riil Pasal 3. Langkah awal sebelum melakukan analisis data, peneliti perlu
Akuntansi Koperasi Sektor Riil Pasal 3. Setelah peneliti memahami teori Tentang
Riil Pasal 3perlu dilakukan analisis dengan menggunakan data data yang telah
didapatkan. Data yang didapatkan dari penelitian ini merupakan data kualitatif hasil dari
wawancara, analisis dokumentasi serta dari hasil observasi. Tahapan tahapan dalam
1. Pengumpulan data, dimana peneliti mencatat data yang diperoleh sesuai dengan
hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi di lapangan. Pada tahap awal ini, data
2. Reduksi data, dimana peneliti merangkum dan memilih informasi inti yang sesuai
dengan fokus penelitian. Pemilihan dan perangkuman data dilakukan apabila data
yang diperoleh dari narasumber terlalu banyak dan takutnya tidak semua relevan
dengan rumusan masalah. Reduksi data dilakukan untuk menghasilkan data yang
23
lebih tepat dan jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
3. Uji keabsahan data, setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya data tersebut diuji
lain agar dapat diketahui bahwa data yang diberikan oleh informan merupakan
data yang benar, misalnya data hasil wawancara dengan Ketua Koperasi
Simpan Pinjam Sorya Dana Mandiri akan dibandingkan dengan data hasil
Anggota Koperasi
3. Membandingkan apa yang dikatakan informan didepan umum dengan apa yang
dikatan secara pribadi, misalnya data hasil wawancara dengan salah satu
dengan laporan keuangan yang telah disajikan oleh Koperasi Simpan Pinjam
24
4. Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat sehingga dapat
menentukan tahap selanjutnya yang akan dikerjakan. Data yang dapat disajikan
oleh peneliti dalam penelitian ini berupa laporan keuangan yang telah disajikan
terkait antara laporan keuangan yang telah disajikan oleh Koperasi Simpan
Pinjam Sorya Dana Mandiri dengan laporan keuangan sesuai SAK ETAP
kualitatif merupakan temuan terbaru yang belum pernah ada sebelumnya. Verifikasi
berdasar pada penyajian data dan reduksi data serta yang dapat menjawab rumusan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ayu Muji Sri Sekarwati and Nurul Mazidah. 2018. “Analisis Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Pada Laporan Keuangan
Koperasi Karyawan Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG).”Bojonegoro, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.
Dewi Kurniawati, 2018, Penerapan Sak Etap Pada Koperasian Dalam Penyajian Laporan
Keuangan Koperasi Unit Desa Karya Agung Kecamatan Singingi, Riau, Program Studi
Akuntansi,Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Kuantan Singingi
Fauzi, R., Pramiudi, U., & Djanegara, M. S. (2018). Penerapan SAK ETAP Dalam Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan. Bogor, Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan
Fenni Faraidhika, Kadori Haidar dan Ilham Abu 2022, Analisis Penerapan Standar Akuntansi
Keuangan Berdasarkan Sak Etap Pada Koperasi Pertanian Semoga Jaya Di Kabupaten
Kutai, Kalimantan Timur, Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP, Universitas Mulawarman.
Muhammad Yusuf, 2020, Analisis Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa (Studi Kasus di
Desa Slukatan Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo) Wonosobo, Fkultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sains Al-Qur’an
Nur Hafidzah, 2022, Analisis Penerapan Sak Etap Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada
Koperasi Karyawan Ptpn Iv Kebun Bah Jambi, Jambi, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Simalungun
Silmi Mursidah1, Juliana Nasution2, 2022, Analisis Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan
Sak-Etap Pada Koperasi Tunas Wira Mandiri, Sumatra Utara, Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
Srikalimah, Umi Nadhiroh ,Siti Rochmah Indriani, 2019, Penyusunan Laporan Keuangan
Berdasarkan Sak Etap Pada Koperasi Wanita “Usaha Bersama”, Kediri, Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri.
26