Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (PSAK) NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN


ORGANISASI NIRLABA PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH
SUMBAWA

i
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitin ............................................................................................ 4

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Landasan Teori................................................................................................ 5
2.1.1 Standar Akuntansi Keuangan ................................................................ 5
2.1.2 Definisi Organisasi Nirlaba................................................................... 6
2.1.3 Karakteristik Organisasi Nirlaba........................................................... 6
2.1.4 Klasifikasi Organisai Nirlaba ................................................................ 7
2.1.5 Definisi Yayasan .................................................................................. 8
2.1.6 Tujuan Yayasan..................................................................................... 8
2.1.7 Pengertian Laporan keuangan ............................................................... 8
2.1.8 Tujuan Laporan Keuangan .................................................................... 9
2.1.9 Komponen-Komponen Laporan Keuangan Nirlaba ............................ 9
2.2 Penelitian Terdahulu.............................................................................................15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Berpikir.................................................................................................18
Jenis Penelitian..............................................................................................................19
Objek dan Waktu Penelitian..........................................................................................19
Sumber Data..................................................................................................................20
Tekhnik Pengumpulan Data..........................................................................................20
Tekhnik Analisis Data..................................................................................................21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Objek Penelitian......................................................................23
Profil Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa...........................................................23
Analisis Data.................................................................................................................25

ii
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................48

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Ada beberapa bentuk organisasi yang ada dalam masyarakat, salah satunya organisasi
yang bergerak dalam bidang sosial dan dikenal dengan istilah organisasi nirlaba. Organisasi
nirlaba sendiri adalah organisasi yang umumnya dibiayai dari kontribusi, perolehan dana dari
endowment atau investasi , pengenaan tarif atas jasa yang diberikan dan pemberian bantuan
dari pemerintah. Pada dasarnya, tujuan organisasi nirlaba mengarah pada manfaat ekonomis,
sosial, pendidikan atau spiritual daari individu atau golongan yang tidak memiliki
kepentingan dalam kepemilikan atau investasi dalam organisasi. Tujuan utama organisasi
nirlaba adalah menyediakan jasa kepada masyarakat sekitarnya dan bukan memakmurkan
pemegang saham ( Sartono, 2000).
Panti asuhan merupakan lembaga atau yayasan penyaluran bakat dan minat sekaligus
sebagai sarana peningkatan pendidikan bagi anak-anak dan tempat untuk merawat,
memelihara, membina, dan mengasuh anak yatim, yatim piatu dan juga anak-anak terlantar
karena keadaan tertentu ( Nuzuli, 2007). Sedangkan menurut UU No. 16 Tahun 2001, sebagai
dasar hukum positif yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya
terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk
menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan ikut
serta dalam suatu badan usaha (Hendrawan, 2011).
Sebagai lembaga nirlaba, Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa harus melakukan
pertanggung jawaban yang memadai kepada para donatur, dan kepada penyandang dana dan
pemberi bantuan sumber daya lainnya. Salah satu dari bentuk laporan pertanggung jawaban
itu adalah dengan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk informasi
akuntansi yang digunakan manajemen atas pengelolaan sumber daya kepada pihak donator
agar tetap percaya dan tidak menghentikan sumber dana kepada organisasi nirlaba tersebut.
Laporan keuangan adalah media yang sangat penting dalam proses pengambilan
keputusan ekonomis. Laporan keuangan biasanya diterbitkan secara periodik bisa tahunan,

1
semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Pengguna laporan keuangan entitas nirlaba
memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda demgan entitas bisnis, yaitu untuk menilai:
a) jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut; b) cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek kinerjanya (Harahap,
2015). Penelitian yang berkaitan dengan PSAK 45 ini pernah dilakukan di Samarinda oleh
Endra Julianto tahun 2017 tentang Penerapan PSAK 45 “ Laporan keuangan yayasan Al-
Ma’ruf Kota Samarinda yang selama ini masih disusun sederhana, yaitu berupa laporan
penerimaan dan penggunaan dana masing-masing badan pelaksana yang dilaporkan setiap
bulannya”.
Penelitian yang dilakuka oleh Lailatur Fitriah tahun 2016 tentang Penerapan PSAK No.
45 Pada Organisasi Nirlaba Yayasan Panti Asuhan Al-Iman Wuluhan Jember ”pada panti
asuhan Al-Iman ini ternyata hanya membuat laporan keuangan berupa pemasukan dan
pengeluaran saja dan tidak membuat pencatatan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK
45”.
Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh Ari Sita Nastiti tahun 2019 tentang Penerapan
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba berdasarkan PSAK No. 45 Pada Yayasan Panti Asuhan
Siti Masyitoh Besuki Situbondo “penelitian ini menghasilkan bahwa Yayasan Panti Asuhan
Siti Masyitoh Besuki Situbondo belum menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dngan
ketentuan PSAK No. 45. Pelaporan keuangan yang selama ini dilakukan adalah hanya
mencatat penerimaan dan pengeluaran dana atau uang tunai”.
Penelitian sejenis juga pernah dilakukan Norita Citra Yuliarti tahun 2014 tentang Studi
Penerapan PSAK 45 pada Yayasan Panti Asuhan Yabappenatim Jember, “yayasan panti
asuhan belum membuat catatan atas laporan keuangan dan untuk penyajian laporan
keuangannya yayasan Panti Asuhan Yabappenati Jember membuat dua laporan keuangan
yaitu neraca sederhana dan laporan sumberdaya dan pendayagunaan dana, dan juga Yayasan
Panti Asuhan Yabappenatim sudah memenuhi peraturan perundag-undangan zakat untuk
membuat laporan keuangan, namun komponen keuangan yang dibuat belum lengkap dan
belum memenuhi komponen laporan keuangan menurut PSAK 45, karena keterbatasan dona
yang dikelola dan SDM”.
Penelitian tentang PSAK 45 ini juga pernah dilakukan oleh Maulud Diana tahun 2015
tentang Implementasi PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba pada Panti
Asuhan Al-Kautsar Sukondo “yayasan hanya mengenal dua bentuk umum laporan, hanya
laporan penerimaan kas dan laporan pengeluaran kas. Dan juga yayasan belum memiliki
laporan keuangan yang sesuai PSAK 45 seperti laporan posisi keuangan dan laporan
aktivitas” .
Berdasarkan dialog singkat yang telah dilakukan, menurut Burhan selaku bendahara
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa “Laporan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah
Sumbawa selama ini disusun masih sederhana, yaitu masih berupa laporan penerimaan dan
pengeluaran dana masing-masing bidang saja dan melakukan evaluasi setiap bulannya”.
Berdasarkan PSAK 45, Laporan Keuangan yang harus disajikan oleh organisasi nirlaba terdiri
dari: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas
Laporan Keuangan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan masalah yang telah dijelaskan diatas, maka muncul perumusan
masalah yang harus dipecahkan, adalah sebagai berikut :
Bagaimana penyusunan laporan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
berdasarkan PSAK 45?
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui laporana keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa berdasarkan


dengan PSAK 45

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain :

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan, wawasan dan
pengalaman bagi peneliti.

b. Bagi Pembaca
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya dan diharapkan dapat menambah
wawasan pembaca.
c. Bagi Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penyusunana laporan keuangan
sesuai dengan PSAK 45
BAB II
KAJIAN TEORI

Landasan Teori
Standar Akuntansi Keuangan
Standar akuntansi keuangan merupakan pemberitahuan yang resmi yang
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Dalam standar akuntansi keuangan ini memuat
konsep standard an metode yang akan menjadi pedoman umum dalam praktik akuntansi
sebuah perusahaan dalam lingkungan tertentu. Selama masih relevan dengan keadaan
perusahaan yang bersangkutan maka standar akuntansi keuangan ini dapat diterapkan
pada perusahaan tersebut
Akuntansi Keuangan di Indonesia disususn oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan yaitu IAI. Indonesia juga telah memiliki Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Apabila terdapat pertentangan
antara kerangka dasar dan Standar Akuntansi Keuangan maka ketentuan Standar
Akuntansi Keuangan yang harus diunggulkan relative terhadap kerangka dasar ini.
Karena kerangka dasar ini dimaksudkan sebagai acuan Komite Penyusunan Standar
Akuntansi Keuangan dalam mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan di masa yang
akan datang dan peninjauan kembali terhadap Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku,
maka banyaknya kasus konflik tersebut akan berkurang dengan berjalannya waktu (IAI,
2009).
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interprestasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan
Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia
Definisi Organisasi Nirlaba
Menurut Salusu (2003) yang menyatakan organisasi non profit adala organissasi atau
badan yang tidak menjadikan keuntungan sebagai motif utamanya dalam melayani
masyarakat. Atau disebut juga sebagai korporasi yang tidak membagikan keuntungan
sedikitpun kepada para anggota, karyawan serta eksekutifnya. Menurut PSAK No. 45 (2011)
Standar khusus untuk akuntansi keuangan nirlaba adalah Pernyataan Standar Akuntasi
Keuangan Nomor 45. Karakteristik organisasi nirlaba ini sangat berbeda dengan organisasi
bisnis yang berorientasi untuk mencari laba, organisasi nirlaba ini adalah organisasi yang
tidak semata- mata mencari laba (non profit) nirlaba. Perbedaan yang sangat terlihat adalah
dari sumber mendapatkan sumber daya untuk keberlanjutan organisasi, organisasi nirlaba
memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi yang bersangkutan.
Karakteristik Organisasi Nirlaba
Dalam ruang lingkup PSAK No. 45 (2012 :1), dikatakan bahwa sebuah
organisasi nirlaba harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan menumpuk laba, dan jika entitas
nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau
pemilik entitas nirlaba tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas nirlaba bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual,dialihkan, atau ditembus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber
daya entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.

Dari penjelasan karakteristik organisasi nirlaba diatas, jadi secara umum yang
dikatakan organisasi nirlaba yaitu organisasi yang tidak mempunyai motif untuk mencari
keuntungan melainkan hanya untuk tujuan sosial semata. Dari karaktristik itulah yang
membedakan antara oraganisasi nirlaba dengan organisasi yang berorientasi dalam bisnis
seperti organisasi bisnis lainnya. Walaupun berbeda organisasi nirlaba juga memiliki
kesamaan dengan organisasi bisniss, yaitu salah satunya merupakan bagian yang integral
dari sistem perekonomian yang sama dan memanfaatkan sumber daya serupa dalam rangka
mencapai tujuan.

Klasifikasi Organisai Nirlaba


Menurut Kotler (2003 : 23) dalam Elsia (2004), organisasi nirlaba dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Badan pemerintah yang dibentuk dengan Undang – Undang dan diberi wewenang untuk
memberi pelayanan dan memungut pajak.
b. Organisasi non profit swasta atau sektor independen yang biasanya beroperasi sebagai
oraganisasi bebas pajak, tetapi diorganisir diluar wewenang pemerintah dan perundang-
undangan. Organisasi itu mungkin bergerak di bidang pendidikan, pelayanan
kemanusiaan, perdagangan, atau perhimpunan profesi.
c. Organisasi swasta atau pemerintah yang dibentuk dengan wewenang legislative dan
biasanya diserahi monopoli yang terbatas untuk memberikan pelayanan atau
menyediakan barang kenutuhan tertentu kepada kelompok-kelompook masyarakat.
Organisasi umunya bergerak dibidang utilitas, seperti listrik, air, dan gas.

Dari pengelompokkan tersebut, yayasan (termasuk panti asuhan) yang mendapatkan


donasi dari anggota yang tidak mengharapkan imbalan termasuk ke dalam kategori lembaga
nirlaba donasi. Yayasan yang mendirikan sekolah dan rumah sakit termasuk golongan
lembaga nirlaba yang komersial karena pendapartannya diperoleh dari pemakai jasanya.
Definisi Yayasan
Yayasan adalah suatu organisasi yang dapat membantu badan hukum yang memiliki
tujuan yang mana bertujuan untuk sosial, agama, dan bantuan. Yayasan didirikan dengan
memperhatikan persyaratan format yang ditetapkan pada undang-undang yang ada
diIndonesia. Menurut Undang-Undang No. 16 tahun 2001, yayasan adalah baddan hukum
yang terdiri atas kekayaan yang diselesaikan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan
tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kesejahteraan, yang tidak memiliki anggota.
Sedangkan menurut UUY Pasal 1 No. 1, yayasan adalah badan hukum yang terdiri dari
kekayaan yang dikumpulkan dan diperuntukkan sesuai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kesejahteraan yang tidak memiliki anggota.

Tujuan Yayasan
Tujuan yayasan berdasarkan Undang-Undang Yayasan antara lain :
a. Agar dapat diterima tujuan tertentu pada bidang sosial, keagamaan, dan dukungan
yang dibahas pada Pasal 1 ayat 1 UUY
b. Yayasan harus memiliki sifat sosial, agama, dan pertolongan yang diberikan di Pasal
3 ayat 2 UUY
c. Maksud dan tujuan yayasan harus mengacu pada anggaran dasar yaayasan yang
terdaftar di Pasal 14 ayat 2 huruf b UUY
Pengertian Laporan keuangan
Laporan keuangan bisa menunjukkan dengan jelas kondisi dari sebuah organisasi atau
perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasional organisasi akan
apat memberikan informasi keuangan yang sangat berguna bagi entitas-entitas di dalam
organisasi maupun entitas di luar organisasi. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2009:2)
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yanglengkap, biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, catatan atas laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan, disamping itu juga
segmen industry dan geografis serta pengungkapan perubahan harga. Menurut Munawir (2002)
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut PSAK No. 45 tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi
entitas nirlaba.
Komponen-Komponen Laporan Keuangan Nirlaba
Laporan keuangan yang lengkap menurut PSAK 45 meliputi :
a. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan atau biasa juga disebut neraca pada laporan keuangan komersial.
Laporan ini memberikan informasi mengenai besarnya asset atau harta lembaga dan sumber
perolehan asset tadi (bisa dari hutang atau dari aktiva bersih ) pada satu titik tertentu.
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota
organisasi, kreditur dan pihak lain untuk menilai :
1) Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan dan
2) Likuiditas, fleksibelitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan
kebutuhan pendapatan eksternal.

Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan
total asset, liabilitas, dan asset neto .

b. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan iinformasi mengenai pengaruh
transaksi dan peristiwa yang dapat mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar
transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
berbagai program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota
organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk mengevaluasi kinerja dalam ssatu periode,
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan pemberi jasa, dan menilai
pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan
jumlah ajtiva bersih selama satu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktvitas
tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas
menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak
terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban
secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP.
c. Laporan Arus Kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan asrus kas disajikan susai PSAK 2 tentang
Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut :
1) Aktivitas pendanaan
Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaanya dibatasi untuk jangka panjang.
Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaanya dibatasi untuk
pemerolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi
(endowment). Bunga dan deviden yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
2) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas :
sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.

d. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan adalah suatu catatan yang mengungkapkan tentang :
1) Informasi tentang dasar penyususnan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
diplih dan disajikan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting.
2) Informasi yang disajikan dalam PSAK tetap tidak disajikan di laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, dan laporan arus kas.
3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian yang wajar.
e. Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK No. 45

1. Laporan Posisi Keuangan

Gambar 1 : Contoh Laporan Posisi Keuangan


Sumber : PSAK 45
2. Laporan Aktivitas

Gambar 2 : contoh laporan aktivitas

Sumber : PSAK 45
3. Laporan Arus Kas

Gambar 3 : contoh laporan arus kas


Sumber : PSAk 45

4. Catatan Atas laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan pada organisasi/lembaga nirlaba memasukkan
informasi yang tidak tercantum dalam laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan
laporan arus kas.
Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini seperti :
1) Penelitian yang dilakukan Lailatul Fitriyah(2016), tentang Penerapan PSAK No. 45 Pada
Organisasi Nirlaba Yayasan Panti Asuhan Al-Iman Wuluhan Jember
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kulitatif dengan
memperoleh pemaparan yang objektif khusunya mengenai penerapan PSAK 45, yang
bertujuan untuk melihat apakah laporan keuangan dipanti asuhan tersebut telah sesuai atau
belum pada ketentuan laporan keuangan PSAK 45.
Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Al-Iman Wuluhan Jember. Peneliyian ini dilakukan
dengan membandingkan PSAK 45 dengan laporan keuangan panti asuhan. Hasil dari
penelitian ini adalah pada panti asuhan Al-Iman ini ternyata hanya membuat laporan
keuangan berupa pemasukan dan pengeluaran saja tidak membuat pencatatan laporan
keuangan yang sesuai dengan PSAK 45. Persamaan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kulitatif, dan objek penelitian yang sama-sama dilakukan
pada yayasan panti asuhan namun lokasinya berbeda. Perbedaan dengan penelitia ini adalah,
dalam penelitian ini laporan keuangan akan dianalisa dan kemudian akan disusun
berdasarkan PSAK 45 itu sendiri.
2) Penelitian yang dilakukan Yulianartati Mutammimah dan Ari Sita Nastiti(2019), tentang
Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba berdasarkan PSAK No. 45 Pada Yayasan
Panti Asuhan Siti Masyitoh Besuki Situbondo.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana dengan metode ini data
yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menentukan apakah Yayasan Panti Asuhan Siti MAsyitoh Besuki Situbondo telah
menerapkan PSAK No. 45 dan ingin menunnjukkan bahwa penting untuk menyiapkan
laporan keuangan untuk yayasan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Yayasan Panti Asuhan
Siti Masyitoh Besuki Situbondo belum menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dngan
ketentuan PSAK No. 45. Pelaporan keuangan yang selama ini dilakukan adalah hanya
mencatat penerimaan dan pengeluaran dana atau uang tunai.
Persamaan pada penelitian ini adalah metode yang digunakan deskriptif kualitatif, metode
pengumpulan data dan objek penelitiannya merupakan yayasan panti asuhan dan sama-sama
untuk menganalisa laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan ketentuan PSAK No. 45
atau belum. Dalam penelitiaan ini hanya dilakukan analisa saja namun pada penelitian yang
akan dilakukan akan menganalisa dan akan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan
PSAK 45.
3) Penelitian yang dilakukan Norita Citra Yuliarti (2014), tentang Studi Penerapan PSAK 45
Yayasan Panti Asuhan Yabappenatim Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian yang termasuk dalam kategori penelitian kulitatif
dengan mendekatan analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan, mengumpulkan serta menganalisis data sehingga mendapat gambaran yang
jelas mengenai masalah yang diteliti. Berdasarkan pendekatan tersebut peneliti akan
mengumpulkan, mempersiapkan, serta menganalisis datacberupa laporan keuangan yayasan
sehingga nantinya akan memberikan gambaran yang jelas mengenai PSAK 45 pada Yayasan
Panti Asuhan Yabappenatim Jember.
Hasil dari penelitian ini adalah yayasan panti asuhan belum membuat catatan atas laporan
keuangan dan untuk penyajian laporan keuangannya yayasan Panti Asuhan Yabappenati
Jember membuat dua laporan keuangan yaitu neraca sederhana dan laporan sumberdaya dan
pendayagunaan dana, dan juga Yayasan Panti Asuhan Yabappenatim sudah memenuhi
peraturan perundag-undangan zakat untuk membuat laporan keuangan, namun komponen
keuangan yang dibuat belum lengkap dan belum memenuhi komponen laporan keuangan
menurut PSAK 45, karena keterbatasan dona yang dikelola dan SDM. Pada penelitian yang
akan dilakukan ini akan menyusun laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan acuan
PSAK 45.
4) Penelitian yang dilakukan Maulud Diyana (2015), tentang Implementasi PSAK 45
Tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba pada Panti Asuhan Al-Kautsar Sukodono.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini akan
dikembangkan komsep penelitian dan akan menghimpun fakta-fakta tanpa melakukan
pengujian hipotesa dengan dengan metode statistic. Tujuan menggunakan pendekatan
kualitatif adalah untuk membuat gambaran deskriptif mengenai fakta-fakta yang ada serta
hubungan antara komponen yang diteliti. Hasil penelitian ini adalah yayasan hanya
mengenal dau bentuk umum laporan, hanya laporan penerimaan kas dan laporan
pengeluaran kaas. Dan juga yayasan belum mempunyai laporan keuangan yang sesuai
PSAK 45 seperti laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas. Persaman dengan penelitian
ini adalah pada alat analisisnya, yaitu menggunkan PSAK 45 dan juga objek penelitian yang
berada pada yayasan panti asuhan.
5) Penelitian yang dilakukan Endra Julianto, Nurita Affan, Ferry Diyanti (2017), tentaang
Analisis Penerapan PSAK 45
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dalam penelitian ini penulis
melakukan analisis dengan mengumpulkan data, menyususn, menafsirkan, dan menganalisa
sehingga dapat menghasilkan kesimpulan mengenai gambaran sebenarnya. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa laporan keuangan yang masih dilakukan oleh masaing-masing
Badan Pelaksana terdiri dari kegiatan masjid, Pendidikan dan Bisnis yag diarsir oleh
Yayasan Al-Ma’ruf Samarinda hanya berupa laporan pendapatan dan pengeluaran kas dan
tidak melakukan konsolidasi laporan keuangan. Laporan Keuangan diadopsi oleh Yayasan
Al-Ma’ruf Samarinda tidak sesuai dengan PSAK 45. Persamaan penelitian ini adalah metode
yang digunakan deskriptif kualitatif, dan alat analisis yang digunakan PSAK 45.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Berpikir
Penelitian ini menganalisis penyajian laporan keuangan yang dilakukan Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa dengan mengacu pada ketentuan PSAK No. 45.

Yayasan Panti Asuhan


Muhaammadiah Sumbawa

Laporan Keuangan Yayasan Panti


Asuhan Muhaammadiah Sumbawa

Analisis Laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan


Muhammadiah dengan PSAK 45

Laporan Hasil Analisis

Kesimpulan

Gambar 4 : kerangka berfikir penelitian

Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan
bergerak tidak untuk mencari laba, meskipun bergerak tidak untuk mecari laba, namun
organisai nirlaba atau entitas nirlaba ini membutuhkan laporan keuangan yang sesuai
dengan standar yang berlaku, berdasarkan PSAK Nomor 45 tentang organisasi nirlaba
ada 4 aspek yang harus ada dalam laporan keuangan organisasi nirlaba seperti laporan
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian pada Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa, kemudian memeriksa dokumen yang dimiliki panti dalam
hal ini merupakan laporan penerimaan dan pengeluaran bulanan panti yang kemudian
dianalisa dan di klasifikasikan berdasarkan aspek yang harus ada dalam laporan
keuangan yang sesuai dengan standar PSAK 45 tentang pelaporan keuangan organisasi
nirlaba.

jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan maksud
untuk menggambarkan suatu fenomena atau kondisi tertentu. Menurut Bungin (2008)
penelitian deskriptif bertujun untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,
berbagai situas, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang
menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu
cirri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi maupun
fenomena tertentu.

Objek dan Waktu Penelitian


Penelitian ini mengambil objek pada Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, dan
penelitian ini akan dilakukan dalam akhir dari tahun 2019 yaitu bulan November sampai
dengan Desember.

Sumber Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu :

1. Data Primer
Data primer adalah berupa data subjek yang diperleh secara langsung dari sumbernya,
yang berupa data tentang struktur organisasi, aktivitas operasional yang terjadi, dan
gambaran umum organisasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah berupa data internal yang diperoleh dari objek yang diteliti, yaitu
berupa laporan keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.
Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini tekhnik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data dalam metode penelitian
kualitatif. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kejadian dan suasana yang riil
pada Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.
2. Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara langgsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada
responden. Wawancara ini bersifat tidak terstruktur dan dilakukan kepada pengurus
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, khususnya dengan bagian keuangan atau
bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa. Metode wawancara ini dilakukan
guna untuk mendapatkan data primer yang berupa struktur organisasi, aktivitas
operasional, dan kondisi keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.
3. Studi Pustaka atau Dokumentasi
Studi pustaka sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan dan
merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari informansi-informasi
yang dibutuhkan melalui dokumen-dokumen, buku-buku, atau sumber data tertulis
lainnya yang berhubungan dengan keuangan yayasan. Metode ini digunakan untuk
memperoleh sejarah organisasi, bidang organisasi, termasuk juga laporan aktvitas Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.

Tekhnik Analisis Data


Menurut Patton dalam Moleong (2010:280) tekhnik analisis data adalah proses
kategori urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan
uraian dasar. Langakah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan mencatat hasil
wawancara dan observasi yang telah dilakukan pada Panti Asuhan Muhammadiyah
Sumbawa. Selain hal tersebut dokumentasi yang didapatkan dari tahap ini adalah
berupa laporan penerimaan dan pengeluaran sederhana yang telah disusun oleh
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.
2. Reduksi Data
Pada atahap reduksi data ini peneliti merangkum, mendeskripsikan dan memilih
data atau informasi yang diperoleh dari narasumber atau responden dari pihak Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, kemudian memfokuskan berdasarkan maslah
yang diungkapkan yaitu tentang Analisis Penerapan PSAK No 45 tentang pelaporan
keuangan organisasi nirlaba.

3. Penyajian Data
Penyajian data adalah suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dilakukan. Dalam hal ini penyajian data yang disajikan peneliti
adalah 4 aspek yang terdapat dalam PSAK 45 tentang pelaporan keuangan
organisasi nirlaba yang data tersebut diperoleh dari proses observasi, wawancara
dan studi pustaka atau dokumentasi seperti laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, dan data tersebut
disajikan dalam bentul tabel.
4. Penarikan Kesimpulan
Proses penarikan kesimpulan ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian dan
setelah terkumpulnya data, setelah data memadai maka dapat dilakukan analisis
sehingga dapat ditarik kesimpulan sementara dan setelah data benar-benar lengkap
maka dapat ditarik kesimpulan akhir.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Profil Yayasan Panti Asuhhan Muhammadiah Sumbawa

Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa adalah yayasan panti asuhan yang bukan
milik pemerintah dan berbentuk organisasi yang dikelola oleh anggota organisasi dan
beroperasi tidak semata – mata untuk mencari keuntungan atau laba.

Saat ini ada 35 anak asuh yang diasuh oleh panti asuhan Muhammadiah Sumbawa,
pelyanan yang diberikan oleh panti asuhan kepada anak – anak yang diasuh adalah mereka
mendapat fasilitas pendidikan, kesehatan, dan juga terdapat tempat ibadah. Penyelenggaraan
pelayanan Yayasan Panti Asuhan Muhammadiah ini didukung oleh Sumber Daya Manusia
seperti anggota organisasi yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan kepala bidang.
Struktur Organisasi Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa

PEMBINA

PIMPINAN DAERAH
MUHAMMADIYAH SUMBAWA

KETUA

IRWAN JAYADI, S. Pd

SEKRETARIS BENDAHARA

YENDI SUTRISNO, S. Pd BURHANUDDIN, S. Pd.I

Bidang PendidikanBidang Kebersihan Bidang LogistikBidang


dan Pengasuhandan Kesehatan Permakanan

SUMANTO, A. Ma ZULFAHMI, S. Ag SUNARTI, S. Pd MARIRUN

Gambar 5 : Struktur Organisasi Yayasan Panti Asuhan

Visi Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa

Visi Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa, menjadi panti Asuhan yang maju
dan unggul berdasarkan nilai – nilai agama Islam

Misi Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa

Untuk mencapai visi tersebut maka misi Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa
adalah :

1. Mengembangkan pelyanan pengasuhan kepada anak yang berstatus yatim, piatu,


dan anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu.
2. Mengembangkan pendidikan karakter dan akhlak mulia untuk mewujudkan anak –
anak asuhan yang berkepribadian muslim berdasarkan ajaran Agama Islam.
3. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga – lembaga formal untuk mewujudkan
anak asuh yang terdidik, terampil, dan mandiri.
4. dalam bidang sosial dan kesejahteraan.
5. Mengembangkan pendidikan kader Muhammadiah.

Analisis Data

Mengamati laporan keuangan yang ada pada periode 2019 ( Laporan keuangan bulanan Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa).

Hasil dari wawancara dengan bapak Burhanudin selaku bendahara Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa, maka didapatkan laporan keuangan yang dimiliki oleh Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, yaitu laporan keuangan Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa yang setiap bulannya hanya membuat laporan keuangan
bulanan, dimana laporan keuangan bulanan tersebut berisi pendapatan yang diterima
oleh yayasan dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh yayasan untuk keperluan
perasional yayasan. Pendapatann yang diterima oleh Panti Asuhan Muhammadiyah
Sumbawa berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Burhanudin selaku bendahara
yayasan adalah :

a. Pendapatan sewa bangunan : Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki


bangunan yang disewakan dan dijadikan butik serta pangkas rambut, Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa hanya memasang harga Rp. 600.000 setiap bulannya.
Pendapatan dari penyewaan bangunan ini digunakan untuk kegiatan operasional
yayasan.
b. Pendapatan donatur : Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa merupakan
organisasi nirlaba, yang dimana pendapatannya sebagian besar diperoleh dari
sumbangan para donatur yang berbaik hati memberikan sedikit rezekinya yang
dipunya.
c. Pendapatan dari penjualan barang gudang : Selain menerima bantuan berupa uang,
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa juga menerima bantuan berupa barang
dan sembako, hal ini menyebabkan penumpukan sembako di gudang, dan untuk
mencegah terjadinya kerusakan terhadap sembako tersebut maka pihak yayasan
menjual sebagian barang gudang dan hasil dari penjualannya digunakan untuk
kegiatan operasional yayasan.

Sedangkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah


Sumbawa berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Burhanudin selaku bendahara
yayasan adalah :

a. Inventaris Perlengkapan : inventaris perlengkapan ini merupakan pengeluaran


yang dilakukan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, seperti membeli
komputer, printer dan barang – barang panti.
b. Biaya Belanja dapur : biaya belanja dapur ini merupakan pengeluaran yang
dikeluarkan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, dimana biaya ini digunakan
untuk membeli bahan makan sehari – hari, seperti sayuran dan bahan – bahan
dapur.
c. Honor Karyawan : Honor karyawan merupakan biaya yang dikeluarkan Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa setiap bulannya untuk membiayai gaji
karyawan yang bekerja di Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.
d. Biaya Listrik : Biaya Listrik merupakan biaya yang dikeluarkan Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa untuk membayar tagihan listrik yayasan setiap
bulannya.
e. Biaya Aktiva Tetap : Biaya aktiva tetap merupakan biaya pengeluaran yang
dilakukan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa, seperti renovasi gedung,
atau perbaikan gedung.
f. Biaya Kendaraan : Biaya kendaraan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa. Biaya ini meliputi biaya BBM dan juga untuk
service kendaraan bermotor yang dimiliki yayasan jika kendaraan tersebut
bermasalah.

Mendata asset yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa:


Berdasarkan hasil wawanca dengan bendahara yayasan, maka Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa memiliki beberapa jumlah asset yang terdiri sebagai
berikut :

a. Motor
Yaysan Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa memiliki 1 unit motor atas
pemberian orang. Motor yang dimiliki adalah Honda Revo dengan tahun
pembuatan 2004 dan harga perolehannya sebesar Rp. 12.000.000
b. Mobil
Yaysan Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa memiliki 1 unit mobil Kijang
Cristal untuk kegiatan operasional di yayasan. Kijang Cristal dengan tahun
pembuatan 2003 dan harga perolehannya adalah sebesar Rp. 90.000.000

c. Gedung
Yaysan Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa memiliki aset gedung yang terbagi
menjadi 3 gedung, meliputi ruko, gedung utama, dan juga Mushallah. Dan harga
perolehannya adalah sebesar Rp. 1,400.000.000.
d. Tanah
Yaysan Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa memiliki tanah seluas lebih kurang
1 hektare yang merupakan hasil pemberian dari donatur, dan harga perolehannya
adalah sebesar Rp. 100.000.000
e. Komputer
Yaysan Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa memiliki 6 unit komputer untuk
membantu melengkapi keperluan kantor. Komputer yang dimiliki oleh yayasan
adalah merk Asus, harga perolehannya adalah sebesar Rp. 21.090.000
f. Printer
Yaysan Panti Asuhan Muhammadiah Sumbawa memiliki 4 unit printer untuk
membantu keperluan kantor dan mencetak persuratan dan laporan keuangan,
printer yang dimiliki oleh yayasan adalah merk Epson L360 dan Canon Ip2700,
dan harga perolehannya adalah Rp. 5.600.000
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Pak Burhanuddin selaku
bendahara Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa beliau mengatakan “ Laporan keuangan
yang kami susun disini masih sederhana, hanya berupa laporan penerimaan dan pengeluaran
masing-masing bidang saja “. Seperti dalam laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan
Muhammadiah sebagai berikut :

1. Laporan Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa tahun 2019.


Tabel 1 : Laporan Keuangan Yayasan Panti asuhan 2019
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Laporan Keuangan Panti Asuhan
Desember 2019
Uraian Penerimaan Pengeluaran
PENERIMAAN
Saldo kas 35,053,000
Rekening tabungan pada BSM Cab. Sumbawa 764,114,453
Rekening tabungan pada Bank NTB Syariah 138,327,926
Rekening tabungan di Bank Muammalat 300,000,000
Zakat, infaq, dan sadaqah 62,963,000
Penjualan barang gudang 11,670,000
Penyewaan kios 600,000
PIUTANG
Pinjaman PCM Lempeh 50,000,000
Investasi/penyertaan pada E Miracle Sumbawa 11,868,000
Pinjaman masjid Al-Abro 7,183,000
Pinjaman PDM Sumbawa 50,000,000
PENGELUARAN
Organisasi, manajemen & kerumah tanggan 1,131,000
Permakanan 3,086,000
Kesehatan dan pengobatan -
Pakaian dan peralatan sekolah 220,000
Pendidikan formal dan non formal 8,492,000
Pembangunan dan pemeliharaan gedung -
Pembangunan pagar dan pemeliharaan pekarangan 5,255,000
Lanjutan…
Pengadaan, pemeliharaan peralatan kamar tidur -
Pengadaan, pemeliharaan peralatan dapur 560,000
Pengadaan, pemeliharaan dan oprs kendaraan 797,500
Pengadaan, pemeliharaan alat kamar mandi/WC 30,000
Pengadaan, pemeliharaan peralatan ruang kantor 492,000
Pengadaan, pemeliharaan alat-alat elektronik 67,800
Biaya listrik, telfon dan air 1,928,997
Biaya honor pengurus Panti Asuhan Muhammadiah 12,250,000
Kewajiban setoran ke PDM Sumbawa 5,737.666
Santunan dan sumbangan sosial -
Lomba akhir tahun santri 11,579,500
Setor ke Bank Syariah Mandiri Cabang Sumbawa 30.000.000
Total 1,431,775,375 81,627,463
Sumber : Laporan Keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa

4.2.3. Menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 45

Berdasarkan dari tabel 1 yang merupakan data laporan keuangan sederhana Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa yang masih berupa laporan penerimaan dan
penngeluaran, maka penulis menyusun rekomendasi laporan keuangan yang sesuai
dengan PSAK 45 yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan
arus kas .
a. Laporan Posisi Keuangan
Tabel 2 : Laporan Posisi Keuangan 2018 & 2019

Laporan Posisi Keuangan


Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Desember 2019
2019
Aset Lancar :
Kas dan Setara Kas Rp. 1.267.495.379
Piutang Rp. 119.651.000
Total Aset Lancar Rp. 1.387.146.379
Lanjutan…
Aset Tetap :
Tanah Rp. 100.000.000
Bangunan Rp. 1.400.000.000
Mobil Rp. 90.000.000
Motor Rp. 12.000.000
Peralatan Rp.26.690.000
Total aset tetap Rp. 1.628.690.000
Total aset Rp. 3.015.836.379
Aset Neto
Aset Neto Tidak Terikat Rp. 1.387.146.379
Aset Neto Terikat Temporer Rp. 128.690.000
Aset Neto Terikat Permanen Rp. 1.500.000.000
Total Aset Neto Rp. 3.015.836.379

Komponen-komponen yang ada di laporan Posisi keuangan adalah :


1. Aset Lancar
a. Kas dan setara kas
Format pencatatan kas dan setara kas yang ada di panti telah benar karena
telah masuk di laporan posisi keuangan sebagaimana data yang didapat
peneliti pada lampiran.
Kas dan setara kas yang ada di Panti Asuhan telah disajikan sesuai dengan
penerimaan dan pengeluaran yang ada. Sebagian besar penerimaan kas dan
setara kas berasal dari sumbangan donatur dan tabungan yang di miliki di
Bank. Maka dalam hal ini kas dan setara kas Panti Asuhan Muhammadiyah
Sumbawa adalah sebesar Rp. 1.267.495.379
b. Piutang
Piutang yang ada dip anti asuhan telah disajikan sebagaimana mestinya,
pencatatan piutang ini sudah benar karena berdasarkan data yang telah didap
peneliti pada lampiran. Maka dalam hal ini piutang yag dimiliki Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa adalah sebesar Rp. 119.651.000
2. Aset Tetap
a. Tanah
Tanah yang dimiliki oleh panti asuhan telah disajikan, Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa memiliki tanah lebih kurang 1 hektare di dapatkan
pada tahun 1992 yang merupakan hasil wakaf, dan memiliki nilai sebesar Rp.
100.000.000.
Seperti dalam kutipan wawancara berikut ini
“ Aset tetap yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa ada tanah,
bangunan, komputer, printer, mobil, motor. Kalo tanah dan bangunannya
dek kami peroleh dari wakaf Hamba Allah, kalo motor nya kami punya motor
revo, mobilnya kijang crista, komputer kita asus dan printer ada canon dan
epson”
c. Bangunan
Bangunan yang dimiliki oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawatelah
disajikan, Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki bangunan
dengan luas lebih kurang 700m2, dan merupakan hasil wakaf dari seseorang
dan memiliki nilai sebesar Rp. 1.400.000.000.
Seperti dari kutipan wawancara berikut ini
“ Aset tetap yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa ada tanah,
bangunan, komputer, printer, mobil, motor. Kalo tanah dan bangunannya
dek kami peroleh dari wakaf Hamba Allah, kalo motor nya kami punya motor
revo, mobilnya kijang crista, komputer kita asus dan printer ada canon dan
epson”
d. Mobil
Mobil yang dimiliki oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa telah
disajikan, Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki 1 unit mobil
Kijang Crista tahun pembuatan 2004 dan harga perolehannya adalah Rp.
90.000.000
Seperti dalam kutipan wawancara berikut ini
“ Aset tetap yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa ada tanah,
bangunan, komputer, printer, mobil, motor. Kalo tanah dan bangunannya
dek kami peroleh dari wakaf Hamba Allah, kalo motor nya kami punya motor
revo, mobilnya kijang crista, komputer kita asus dan printer ada canon dan
epson”

e. Motor
Motor yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa telah disajikan,
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki motor Revo tahun
pembuatan 2003 dan harga perolehannya adalah Rp. 12.000.000
Seperti dalam kutipan wawancara dengan bendahara panti berikut ini
“ Aset tetap yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa ada tanah,
bangunan, komputer, printer, mobil, motor. Kalo tanah dan bangunannya
dek kami peroleh dari wakaf Hamba Allah, kalo motor nya kami punya motor
revo, mobilnya kijang crista, komputer kita asus dan printer ada canon dan
epson”

f. Peralatan
Peralatan yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa telah
disajikan. Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki 6 unit komputer
merk Asus dengan harga perolehan Rp. 21.090.000 dan memiliki 4 unit
printer, 2 printer dengan merk Epson dan 2 printer dengan merk Canon dan
memilki harga perolehan sebesar Rp. 5.600.000, dan untuk total seluruh
perolehan peralatan adalah senilai Rp. 26.690.000.
Seperti ang disajikan dalam kutipan wawancara dengan bendahara panti
berikut ini
“ Aset tetap yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa ada tanah,
bangunan, komputer, printer, mobil, motor. Kalo tanah dan bangunannya
dek kami peroleh dari wakaf Hamba Allah, kalo motor nya kami punya motor
revo, mobilnya kijang crista, komputer kita asus dan printer ada canon dan
epson”
3. Aset Neto
a. Tidak Terikat
Aset neto tidak terikat Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa telah tercatat.
Aset neto tidak terikat didapatkan dari segala sumber daya yang diberikan
tidak dikembalikan lagi atau tidak ada kaitannya lagi dengan si pemberi
sumber daya. Maka total aset neto yang dimiliki Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa adalah sebesar Rp. 1.387.146.379.
b. Terikat Temporer
Aset neto terikat temporer yang dimiliki panti asuhan sudah disajikan, aset
neto terikat temporer ini merupakan sumber daya yang didapatkan namun
memiliki keterbatasan untuk penggunaanya. Dalam hal ini total aset neto
terikat temporer yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa adalah
sebesar Rp. 128.690.000.
c. Terikat Permanen
Aset neto terikat permanen yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah
Sumbawa sudah disajikan, aset neto terikat permanen ini merupakan sumber
daya yang didapatkan dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Dalam hal ini total aset neto terikat permanen yang dimiliki Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa adalah sebesar Rp. 1.500.000.000
b. Laporan Aktivitas
Tabel 3 : Laporan Aktivitas Yayasan Panti asuhan 2019

Laporan Aktivitas
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Desember 2019
Perubahan Aset Neto Tidak Terikat
Pendapatan
Sumbangan Rp. 62.963.000
Pendapatan Penjualan Rp. 11.670.000
Pendapatan Sewa Rp. 600.000
Jumlah Rp. 75.233.000
Beban
Biaya Organisasi Rp. 6.868.666
Biaya Konsumsi Rp. 3.086.000
Biaya Pendidikan Rp. 8.492.000
Biaya Perawatan Gedung Rp. 5.255.000
Biaya Peralatan dan Inventaris Rp. 1.367.800
Biaya Gaji Karyawan Rp. 12.250.000
Biaya Operasional
Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan Rp. 797.500
Biaya listrik, tlfn, dan air Rp. 1.928.997
Biaya Lain-lain Rp. 11.579.500
Jumlah Rp. 51.625.463
Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat Rp. 23.607.537
Perubahan Aset Neto Terikat Temporer Rp. 128.690.000
Perubahan Aset Neto Terikat Permanen Rp. 1.500.000.000
Kenaikan Aset Neto Rp. 1.652. 297.537
Aset Neto Awal Periode Rp. 1.453.538.842
Aset Neto Akhir Periode Rp. 3.105.836.379
Komponen-komponen yang ada dalam laporan aktivitas adalah :
1. Perubahan Aset Neto Tidak Terikat
Komponen ini menyajikan pendapatan dan beban seperti :
a. Pendapatan dari Sumbangan
Penapatan dari sumbangan yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
maksudnya segala pendapatan yang diterima oleh panti asuhan yang berasal dari
donatur.
b. Pendapatan dari Penjualan Barang Gudang
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki pendapatan dari hasil
penjualan, pendapatan ini diperoleh dari penjualan barang gudang yang diterima
dari donatur biasanya berupa beras dan sembako lainnya.
c. Pendapatan dari Sewa Bangunan
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa memiliki pendapatan dari hasil
penyewaan bangunan yang dimiliki oleh panti, bangunan tersebut disewakan dan
dijadikan usaha oleh masyarakat.
d. Biaya Organisasi
Biaya organisasi panti asuhan merupakan segla biaya yang dikeluarkan oleh Panti
Asuhan Muhammadiyah Sumbawa untuk kegiatan organisasi, seperti keperluan
organisasi dan setoran ke PDM Sumbawa.
e. Biaya Konsumsi
Biaya konsumsi panti asuhan merupakan segala biaya yang dikeluarkan oleh
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa untuk keperluan konsumsi atau
permakanan seperti pembelian bahan-bahan dapur dan keperluan dapur lainnya.
f. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan merupakan segala biaya yang dikeluarkan Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa untuk keperluan pendidikan, seperti pendidikan formal
dan non formal.

g. Biaya Perawatan Gedung


Biaya perawatan gedung merupakan biaya yang dikeluarkan panti untuk
keperluan pemeliharaan bangunan atau gedung, seperti renovasi, pemeliharaan
pekarangan dan pemeliharaan gedung lainnya.
h. Biaya Peralatan dan Inventaris
Biaya peralatan dan inventaris adalah segala biaya yang dikeluarkan oleh panti
untuk keperluan pembelian peralatan dan inventaris Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa.
i. Biaya Gaji Karyawan
Biaya gaji karyawan merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh panti
untuk honor atau gaji karyawan.
j. Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan
Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan merupakan sejumlah biaya yang
dikeluarkan oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa untuk kegiatan
operasional kendaraan seperti servis kendaraan dan BBM.
k. Biaya listrik, tlfn, dan air
Biaya listrik, tlfn, dan air merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh panti
untuk pembayaran listrik, tlfn, dan air.
l. Biaya Lain-lain
Biaya lain-lain merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa untuk kegiatan yang diselenggarakan panti, seperti
kegiatan lomba akhir tahun santri.

2. Perubahan Aset Neto Terikat Temporer


Komponen ini menyajikan pendapatan dan beban yang berkaitan dengan aset neto
terikat temporer dalam satu periode.
3. Perubahan Aset Neto Terikat Permanen
Komponen ini menyajikan pendapatan dan beban yang berkaitan dengan aset neto
terikat permanen dalam satu periode.
c. Laporan Arus Kas
Tabel 4 : Laporan Arus Kas Yayasan Panti asuhan 2019

Laporan Arus Kas


Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Desember 2019
Aktivitas Operasi
Kas dari Pendapatan Penjualan Rp. 11.670.000
Kas dari Pendapatan Sewa Gedung Rp. 600.000
Kas dari Sumbangan Rp. 62.963.000
Biaya Operasional -Rp. 2.726.497
Biaya Gaji Karyawan -Rp. 12.250.000
Biaya Peralatan dan Inventaris -Rp. 1.367.800
Kas Neto yang diterima /digunakan untuk aktivitas Operasi Rp. 58.888.703
Aktivitas Investassi
Kas Neto yang diterima /digunakan untuk aktivitas Investasi -
Aktivitas Pendanaan
Kas Neto yang diterima /digunakan untuk aktivitas -
Pendanaan
Kenaikan /penurunan Neto dalam Kas dan Setara Kas Rp. 58.888.703
Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Rp. 1.208.606.676
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Rp. 1.267.495.379

Dalam laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan


pengeluaran kas dalam satu periode, laporan arus kas ini terdiri dari aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Laporan arus kas dari aktivitas operasi teridiri dari beberapa komponen, diantaranya
kas dari pendapatan sumbangan, kas dari pendapatan penjualan, penerimaan lain-lain dan
pengeluaran yang dikeluarkan seperti beban honor karyawan, beban operasional dan lain-
lain
Laporan arus kan dari aktivitas investasi memiliki beberapa komponen diantaranya
pembelian peralatan, pembelian investasi. Sementara laporan arus kas dari aktivitas
pendanaan memiliki beberapa komponen diantaranya investasi bangunan, investasi
perjanjian tahunan. Namun Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa tidak dapat
menampilkan aktivitas investasi dan pendanaan karena pada periode ini Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa tidak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan hal
tersebut.

4.4 Hasil Analisis

Dilihat dari analisis data diatas, maka pembahasan dari data tersebut sebagai
berikut :

1. Laporan Posisi Keuangan


Laporan posisi keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
mengklasifikasi aset berdasarkan aset lancar dan aset tetap. Aset lancar seperti kas,
bank, dan piutang. Selain itu untuk hutang atau liabilitas, Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa tidak dapat menyajikan liabilitas sesuai dengan yang
terdapat di PSAK 45 dikarenakan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa tidak
memiliki liabilitas sehingga tidak dimunculkan pada laporan posisi keuanngan.
Laporan posisi keuangan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa meyajikan
informasi mengenai aset aset yang dimiliki Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
dari aset neto tidak terikat, terikat permanen, dan terikat temporer.

2. Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah untuk menyediakan informasi mengenai
pengaruh transaksi dan peristiwa lain. Pada laporan aktivitas ini menunjukkan jumlah
pendapatan dan beban yang diterima dan dikeluarkan oleh Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa. Dan juga laporan aktivitas ini menunjukkan kenaikan
aset neto tidak terikat dan perubahan aset neto terikat temporer dan permanen.
Kenaikan aset neto tidak terikat didapat dari hasil pendapatan dikurangi dengan
beban pada laporan aktivitas Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa. Hasilnya
menunjukkan hasil yang positif dalam arti memperoleh keuntungan, maka seluruh
keuntungan itu diberikan untuk yayasan karena pendonor tidak meminta kembali dan
juga berdasarkan hasil wawancara dengan bendahara yayasan, menurut Pak
Burhanuddin antara yayasan dengan pendonor tidak memiliki program yang telah
disepakati dikarenakan dari pihak pendonor atau penyumbang hanya ingin
memberikan sumbangan untuk kebutuhan anak-anak di Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa.

3. Laporan Arus Kas


Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Adapun klasifikasi
penerimaan dan pengeluaran kas pada laporan arus kas organisasi nirlaba adalah arus
kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Dalam aktivitas operasi umumnya berasal dari pendapatan jasa, sumbangan
dan juga semua hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan operasional. Dalam
aktivitas investasi umumnya terdapat investasi yang dilakukan oleh Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa. Lebih lanjut dalam aktivitas pendanaan berasal dari
penerima kas dari penyumbang yang dapat digunakan dalam jangka panjang seperti
pembelian kendaraan, peralatan kantor, gedung, tanah dan semu hal yang
penggunaannya untuk jangka panjang.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan, laporan keuangan
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa tidak menggunakan dan tidak mengacu
pada PSAK 45 dalam penyusunannya karena kurangnya pengetahuan mengenai
hal tersebut. Peneliti menyusun laporan keuangan pada periode 2019 sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 45 adalah sebagai
berikut :
1. Laporan Posisi Keuangan

Tabel 5 : Laporan Posisi Keuangan Panti asuhan 2019

Laporan Posisi Keuangan


Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Desember 2019
2019
Aset Lancar :
Kas dan Setara Kas Rp. 1.267.495.379
Piutang Rp. 119.651.000
Total Aset Lancar Rp. 1.387.146.379
Aset Tetap :
Tanah Rp. 100.000.000
Bangunan Rp. 1.400.000.000
Mobil Rp. 90.000.000
Motor Rp. 12.000.000
Peralatan Rp.26.690.000
Total aset tetap Rp. 1.628.690.000
Total aset Rp. 3.015.836.379
Aset Neto
Aset Neto Tidak Terikat Rp. 1.387.146.379
Lanjutan…
Aset Neto Terikat Temporer Rp. 128.690.000
Aset Neto Terikat Permanen Rp. 1.500.000.000
Total Aset Neto Rp. 3.015.836.379

2. Laporan Aktivitas

Tabel 6 : Laporan Aktivitas Yayasan Panti asuhan 2019

Laporan Aktivitas
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Desember 2019
Perubahan Aset Neto Tidak Terikat
Pendapatan
Sumbangan Rp. 62.963.000
Pendapatan Penjualan Rp. 11.670.000
Pendapatan Sewa Rp. 600.000
Jumlah Rp. 75.233.000
Beban
Biaya Organisasi Rp. 6.868.666
Biaya Konsumsi Rp. 3.086.000
Biaya Pendidikan Rp. 8.492.000
Biaya Perawatan Gedung Rp. 5.255.000
Biaya Peralatan dan Inventaris Rp. 1.367.800
Biaya Gaji Karyawan Rp. 12.250.000
Biaya Operasional
Biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan Rp. 797.500
Biaya listrik, tlfn, dan air Rp. 1.928.997
Biaya Lain-lain Rp. 11.579.500
Jumlah Rp. 51.625.463
Kenaikan Aset Neto Tidak Terikat Rp. 23.607.537
Perubahan Aset Neto Terikat Temporer Rp. 128.690.000
Lanjutan…
Perubahan Aset Neto Terikat Permanen Rp. 1.500.000.000
Kenaikan Aset Neto Rp. 1.652. 297.537
Aset Neto Awal Periode Rp. 1.453.538.842
Aset Neto Akhir Periode Rp. 3.105.836.379

3. Laporan Arus Kas

Tabel 7 : Laporan Arus Kas Yayasan Panti asuhan 2019

Laporan Arus Kas


Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa
Desember 2019
Aktivitas Operasi
Kas dari Pendapatan Penjualan Rp. 11.670.000
Kas dari Pendapatan Sewa Gedung Rp. 600.000
Kas dari Sumbangan Rp. 62.963.000
Biaya Operasional -Rp. 2.726.497
Biaya Gaji Karyawan -Rp. 12.250.000
Biaya Peralatan dan Inventaris -Rp. 1.367.800
Kas Neto yang diterima /digunakan untuk aktivitas Operasi Rp. 58.888.703
Aktivitas Investassi
Lanjutan…
Kas Neto yang diterima /digunakan untuk aktivitas Investasi -
Aktivitas Pendanaan
Kas Neto yang diterima /digunakan untuk aktivitas -
Pendanaan
Kenaikan /penurunan Neto dalam Kas dan Setara Kas Rp. 58.888.703
Kas dan Setara Kas pada Awal Periode Rp. 1.208.606.676
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Rp. 1.267.495.379
Saran
Dari kesimpulan diatas, terdapat saran yang dapat dipertimbangkan bagi pengurus
Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa dalam menyusun laporan keuangan. Saran
yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam penyusunan laporan
keuangan yayasan, yaitu sebaiknya yayasan tidak hanya membuat laporan per enam
bulan, tetapi membuat laporan keuangan per tahun yang lengkap dan sesuai dengan
kondisi yayasan. Selain itu bendahara yayasan menambah pengetahuan dan
pemahaman mengenai PSAK 45 yang berkaitan dengan standar keuangan yang
berlaku di yayasan.

Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan sebagai berikut :
1. Peneliti tidak mendapatkan laporan keuangan tahunan Panti Asuhan
Muhammadiyah Sumbawa dikarenakan bersifat rahasia dan peneliti hanya
memperoleh laporan keuangan bulanan.
2. Peneliti hanya menyajikan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan
laporan arus kas saja yang masih bisa disesuaikan dengan kondisi laporan
keuangan bulanan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumbawa.
Daftar Pustaka

Andarsari,Rosita P. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba.Jurnal Ekonomi. Vol 1(2) September

2016. Universitas Kediri. Hal 143-152.

Ardiansyah., Linda Lambey. Penerapan PSAK No.45 Revisi Tahun 2015 pada Yayasan

Madrasah Ibtidaiyah Baitul Makmur Kota Mobagu. Jurnal Accounting.Volume 6(1).

Universitas Sam Martulangi. Halaman 92-102.

Charismawati, Maulud D. (2015). Implementasi PSAK 45 tentang pelaporan keuangan entitas

nirlaba pada Panti Asuhan Al-kautsar Sukundo.hal 3-22

Fitriyah,Lailatul.2018. Penerapan PSAK No. 45 pada Organisasi Nirlaba Yayasan Panti Asuhan

Al-Iman Wuluhan Jember. Mei 2018. Universitas Muhammadiah Jember. Hal 1-16

Hendrawan, Rony.(2011). Analisis Penerapan PSAK 45 Tentang Pelaporan Keuangan

Organisasi Nirlaba pada Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan Umum. Skripsi

Univesitas Diponegoro Semarang.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2011). Pelaporan Organisasi Nirlaba. Pernyataan Standar

Akuntansi (PSAK) No. 45 (Revisi 2011). DSAK-IAI. Jakarta

Julianto, Endra, Dkk.2017.Analisis Penerapan PSAK 45. Jurnal manajemen. Vol 9(2).

Universitas Mulawarman Samarinda. Hal 55-61.

Kotler,P. (2003). Strategi Pemasaran untuk Organisasi Nirlaba.ed3. Emilia O(1995)

(alihbahasa), ed. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Moeleong, Lexy. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PTRosdakarya


Munawir,S.(2002). Analisis Informasi Keuangan.Edisi Pertama. Yogyakarta : Liberty Yogya

Salusu,J.(2003).Pengambilan keputusan stratejik untuk organisasi public dan organisasi non

profit.Jakarta:Grasindo

Sartono. Agus. (2000). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE

Mutammimah,Yulinartati dan Ari Sita Nastiti. (2019). Penerapan Laporan Keuangan

Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK 45 pada Yayasan Panti Asuhan Siti Masyitoh

Besuki Situbondo. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol 9(1) April 2019. Universitas

Muhammadiyah Jember. Hal 264-276

Nuzuli, S.(2007).Pengawasan keuangan (KAS) panti asuhan muslimat nahdhlotululama

purwogondo.Yogyakarta

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D.Bandung : Alvabeta, CV

Supriono,Fenndi. (2015). Implementasi Undang-Undang Yayasan dalam Mencapai Maksud dan

Tujuan Yayasan. Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion. Vol 3 (1). Hal 1-9

Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.

Yuliarti, Norita Citra. (2014). Studi Penerapan PSAK 45 Yayasan Panti Asuhan Yabappenatim

Jember. Jurnal Akuntansi. Vol 12(2) Desember 2014. Universias Jember. Hal 58-73.

Anda mungkin juga menyukai