Dosen Pengampu :
Dr. Dien Novianty R. S.E., M.M., Ak
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya-Nya, yang telahmelimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Akuntansi
Sektor Publik tentang Laporan keuangan yayasan.
Adapun makalah Akuntansi Sekor Publik tentang Laporan keuangan yayasan telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik
dari segi. bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu kami menerima semua kritikan
dan saran sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kelompok 7
ii
DAFTARISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Secara garis besar tujuan organisasi yang dikelola lembaga pendidikan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : memperoleh laba (bisnis), sedangkan yang lainnya
adalah tidak berorientasi laba (nirlaba). Baik itu lembaga pendidikan swasta maupun
yang didirikan oleh pemerintah seperti sekolah-sekolah negeri pada umumnya.
Namun, akuntansi tidak saja digunakan dalam praktek bisnis, tetapi juga berbagai
kehidupan. Pencatatan, penjurnalan, serta perhitungan anggaran juga termasuk dalam
sistem akuntansi. Tanpa disadari semua bidang membutuhkan akuntansi, termasuk
organisasi nirlaba (nonprofit). Sebagaimana halnya organisasi bisnis, organisasi
nirlaba seperti yayasan juga membutuhkan jasa akuntansi. Baik untuk menghasilkan
informasi keuangan maupun untuk meningkatkan mutu pengawasan yayasan yang
bersangkutan. Akan tetapi karena sifat yayasan atau nirlaba berbeda dengan
organisasi laba lainnya, maka sifat akuntansinya pun berbeda. Bagi yayasan, tujuan
utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, sedangkan bagi entitas
bisnis tujuan utamanya adalah mencari laba (profit) semata.
1
2
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun dari latar belakang timbulah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan ruang lingkup yayasan?
2. Bagaimana tahap pengembangan sistem akuntansi yayasan ?
3. Apa yang termasuk dalam akun yayasan?
4. Bagaimana pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ?
3. TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari rumusan masalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi sektor publik
2. Untuk mengetahun pengertian dan tujuan dari yayasan
3. Untuk mengetahui tahapan pengeembangan akuntansi yayasann
4. Untuk mengetahui akun-akun yang ada di yayasan
5. Untuk mengetahui cara pengendalian keuangan di yayasan.
6. Untuk mengetahu PSAK dalam yayasan
7. Untuk mengetahui pelaporan keuangan yayasan
BAB II
PEMBAHASAN
pasal 5 ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut: kekayaan yayasan baik berupa
uang, barang, maupun kekayaan lain yang diperoleh yayasan berdasarkan undang-
undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung atau tidak langsung,
baik dalam bentuk gaji, upah, maupun honorarium, atau bentuk lain yang dapat
dinilai dengan uang kepada Pembina, Pengurus dan Pengawas.
Yayasan merupakan badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan (UU No.16 Tahun 2001). Kemudian UU No.16
Tahun 2001 tersebut digantikan dengan UU No.18 Tahun 2004 tentang Perubahan
atas UU No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan. Menurut Sukmana dan Gusman
(2008:423) yayasan adalah suatu organisasi yang mendapatkan sumber daya dari
3
4
sumbangan para anggota dan donatur yang tidak mengharapkan imbalan dari
organisasi tersebut. Terlepas dari semua hal tersebut, semua hal yang menyangkut
keuangan baik itu uang yang masuk maupun keluar harus dilaporkan dalam laporan
keuangan. Karena keuangan yang dikelola oleh suatu manajemen juga menyangkut
kepentingan pihak lain, tidak terkecuali yayasan sebagai organisasi nirlaba
(Sukmana dan Gusman, 2008:433).
Yayasan memiliki tujuan yang spesifik dan unik yang dapat bersifat kuantitatif
maupun kualitatif. Tujuan yang bersifat kuantitatif mencakup pencapaian laba
maksimum, penguasaan pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan produktifitas.
Sementara tujuan kwalitatif dapat di sebutkan sebagai efensiensi dan efektivitas
organisasi, manajemen organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi,
reputasi organisasi, stabilitas pelyanan kepada masyarakat, dn citra perusahaan.
Prinsip akuntansi yang diterima umum bisa diterpkan dalam prakterk akuntansi
nonprofit, Namun ada beberapa perbedaan yang signifikan sebagai berikut.
Pada sebuah yayasan, penekanan diberikan pada penyediaan biaya data yang
disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang menggunakan sistem akuntansi
berbasis aktual yaitu akuntansi pendapatan dan biaya. akuntansi berbasis akural
menggunakan kriteria yang berbeda untuk menentukan kapan mengakui serta
mencatat pengeluaran dan penerimaan dalam catatan keuangan.
Pada akuntansi berbasis kas, pendapatan diakui ketika kas diterima dan
disetorkan, sementara biaya dicatat dalam periode akuntansi ketika tagihan
dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, pendapatan diwujudkan dalam
periode akuntansi ketika pendapatan itu di peroleh, misalnya,saat jasa yang
dikontrak diberikan dan ditentukan hibah terpenuhi,tanpa menghiraukan waktu
penerimaan kas dari donasi. Belanja dicatat sebagai pengurangan utang saat
pembayaran, misal ketika membayar persediaan yang dipesan, membayar lembur
karyawan, dan meminjam printer untuk pencetakan
Contoh transaksi:
Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi belum membayar cicilan akhir atas
pembelian printer secara kredit pada tahun ini, sehingga berhutang Rp
1.500.000. Maka pencatatan jurnal atas transaksi tersebut adalah
Bagan akun merupakan daftar prakiraan (rekening) sistem akuntansi yang dirancang
untuk mendapatkan informasi keuangan, mempertahankan jalur informasi keuangan,
dan membuat keputusan keuangan. Informasi tersebut hanya dicatat dengan kode akun
dari bagan akun. Bagan tersebut dibagi ke dalam 5 kategori yaitu aktiva, utang, aktiva
bersih, pendapatan, dan biaya.
1. Aktiva
Aktiva adalah item nyata dari suatu yayasan dimana sumber daya, termasuk kas,
akun piutang, perlengkapan, dan kekayaan, diungkapkan. Aktiva biasanya
dimasukkan dalam daftar menurut urutan menurun (descending) dari likuiditasnya.
Hal ini berarti bahwa kas dan aktiva lainnya yang mudah diubah menjadi kas
dicantumkan pada urutan awal; dan aktiva tetap seperti kekayaan dan peralatan
diurutan akhir. Akun aktiva biasanya dimulai dengan angka “1”.
2. Utang
Utang adalah kewajiban ke kreditor seperti pinjaman dan utang usaha. Utang yang
jatuh temponya sekarang dicantumkan lebih awal dibanding utang yang jatuh
temponya dalam tahun berikutnya. Utang usaha dan utang pajak upah biasanya
dicantumkan sebelum utang lainnya. Penerimaan yang ditangguhkan dan utang
lainnya sering kali dicantumkan dalam urutan berikutnya pada daftar. Utang sering
kali dimulai dengan angka “2”.
3. Aktiva Bersih
Aktiva bersih mencantumkan nilai keuangan dari suatu yayasan. Aktiva tersebut
mencerminkan saldo yang ada setelah kewajiban yayasan dilunasi. Perangkat lunak
akuntansi yang dirancang untuk yayasan melaporkan “aktiva bersih”. Sementara
itu, yayasan penerima pemberian yang tidak terikat memiliki satu akun aktiva
bersih. Aktiva tetap yang terikat, baik secara permanen maupun temporer, seperti
sumbangan memiliki lebih dari satu akun aktiva bersih, yang biasanya dimulai
dengan angka “3”.
4. Pendapatan.
5. Biaya.
Bagan akun akan menjadi lebih kompleks jika yayasan menginginkan laporan yang
lebih rinci. Namun, sekali lagi, hal itu tergantung pada waktu dan kemampuan staf
keuangan serta kerumitan transaksi keuangan.
Yayasan harus mencatat pembelian peralatan dan kekayaan yang bersifat jangka
panjang, karena jenis aktiva tersebut menanggung biaya per tahun sesuai dengan umur
manfaatnya. Proses ini disebut sebagai kapitalisasi dan penyusutan aktiva tetap.
Pencatatan akuntansi untuk mencatat penyusutan aktiva tetap yang dimiliki oleh
yayasan sama dengan pencatatan akuntansi untuk penyusutan aktiva tetap pada
umumnya.
8
Aset
Kas dan setara kas yang disajikan dalam laporan posisi keuangan merupakan
jumlah dari aset bersih pada setiap akhir tahun
Liabilitas dan Aset Neto
Untuk aset bersih tidak terikat, merupakan hasil perhitungan jumlah
pendapatan dan penghasilan tidak terikat dikurangi jumlah beban dan
pengeluaran. Aset bersih terikat temporer adalah saldo akhir yang merupakan
hasil dari perhitungan sumbangan terikat dikurangi dengan penggunaannya
9
Pendapatan
Dalam laporan pondok pesantren, akun Pendapatan terdiri dari Sumbangan, SPP
yang dibayarkan santri setiap bulannya, Penghasilan usaha, dan Lain-lain. Nilai
sumbangan merupakan total sumbangan yang diterima pondok pesantren. SPP
merupakan jumlah SPP selama periode setahun yang diterima pondok pesantren.
Penghasilan usaha adalah total dari usaha yang dilakukan pondok pesantren berupa
kantin dan penjualan buku. Sedangkan pendapatan lain-lain merupakan total dari
penerimaan lain-lain pondok pesantren.
Beban
Seluruh komponen yang termasuk dalam akun beban merupakan semua
penggunaan dana yang dikeluarkan pondok pesantren untuk membiayai setiap
program atau kegiatan yang dilaksanakan.
3.1 Kesimpulan.
Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih. Pertanggung jawaban
pengelola yayasan atas hasil pengelolaan sumber daya yayasan akan disajikan melalui
laporan aktivitas dan laporan arus kas. Dengan adanya standar pelaporan tersebut
laporan keuangan yayasan dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan
memiliki daya banding yang tinggi.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://indriellenzamaongko.blogspot.com/2011/09/akuntansi-yayasan.html?m=1
https://www.academia.edu/upgrade?feature=search&search_id=67816820&trigger=a
dvanced-search-result-count-email
https://www.slideshare.net/mobile/tarymarthen/makalah-akuntansi-sektor-publik-
studi-kasus-laporan-keuangan-yayasan-jiantari-c-301-09-013
http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/11/akuntansi-yayasan.html?m=1
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_Sektor_Publik.
13