ABSTRAKSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4 Sistematika Penelitian 1.5 Metodologi Penelitian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Organisasi Nirlaba 2.2 Karakteristik Organisasi Nirlaba 2.3 Standar Akuntansi Keuangan 2.4 Pencatatan J urnal Standar Pada Organisasi Nirlaba 2.5 Laporan Keuangan Entitas Nirlaba BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 J enis Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 J enis Data 3.5 Metode Analisis Data
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Aset 4.2 Liabilitas 4.3 Aset Neto 4.4 Pendapatan dan Penghasilan 4.5 Beban 4.6 Penyajian dan Pengungkapan Analisis Laporan Keuangan Yayasan Sahabat Cipta Berdasarkan PSAK Nomor 45 (Revisi 2010) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran RENCANA DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berdirinya yayasan sudah dimulai sejak zaman pra kemerdekaan. Ketika itu tujuan pendiriannya lebih banyak untuk ikut mengatasi masalah- masalah sosial dalam masyarakat di suatu daerah. Sektor di tempat yayasan terlibat umumnya adalah pendidikan dan kesehatan.
Yayasan secara mudah dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang didirikan bukan untuk mencari laba semata (nirlaba). Walaupun dalam perjalanannya ia membutuhkan dana yang diperoleh dari kegiatan bisnis, hal ini tetap berarti bahwa kegiatan bisnis hanya untuk perolehan dana saja bukan kegiatan utama yayasan.
Organisasi Nirlaba menyediakan jasa dan tidak beritikad untuk memperoleh laba, organisasi ini umumnya dibiayai dari kontribusi, perolehan dana dari endowment atau investasi, pengenaan tarif atas jasa yang diberikan dan pemberian bantuan dari pemerintah. Dalam pelaksanaan pengelolaan keuangannya suatu organisasi nirlaba dapat memperoleh suatu surplus yang merupakan selisih antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
Organisasi nirlaba pada umumnya memilih pemimpin, pengurus atau penanggungjawab yang menerima amanat dari para stakeholdernya, terkait dengan konsep akuntabilitas, akuntansi sebagai sarana pertanggungjawaban akuntabilitas merupakan bagian yang integral dengan organisasi nirlaba, sehingga suatu laporan keuangan perlu disajikan oleh organisasi nirlaba untuk menilai entitas organisasi nirlaba dalam memberikan pelayanannya dan keberlanjutan dalam pemberian pelayanan serta menilai pertanggungjawaban dari pengurus/manajemen atas tugas, kewajiban dan kinerja yang diamanatkan kepadanya.
Sejalan dengan semakin luasnya kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap suatu permasalahan untuk dibahas, peran yayasan atau lembaga nirlaba yang digerakkan oleh masyarakat sendiri menjadi semakin penting. Kini lembaga nirlaba berbentuk yayasan bergerak dalam berbagai variasi bentuk kegiatan. Selain itu area pelayanan juga semakin melebar bahkan dari segi ukuran lembaga nirlaba tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai raksasa dalam dunia bisnis. Beberapa yayasan yang bergerak di bidang kesehatan ternyata memiliki asset bernilai miliaran rupiah. Melihat kenyataan perkembangan organisasi nirlaba terutama yayasan yang begitu pesat di tengah masyarakat dengan melibatkan dana yang sangat besar pula.
Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang diterbitkan sebagai exposure draft atas standar bagi organisasi nirlaba yang kemudian menjadi PSAK 45 (revisi 2010) yang dijalankan secara efektif pada 1 J anuari 2012.. Standar ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba tersebut. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, daya banding dan dapat dipertanggungjawabkan. Laporan keuangan organisasi nirlaba menurut PSAK No.45 (Revisi 2010) meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas serta suatu catatan atas laporan keuangan.
Sesuai dengan Undang- Undang yang berlaku yakni UU Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan, pada pasal 52 ayat 1,2,3 yang menyatakan: Ayat 1 yang menyatakan bahwa Ikhtisar laporan tahunan Yayasan diumumkan pada papan pengumuman di kantor Yayasan. Ayat 2 menyatakan bahwa Ikhtisar laporan keuangan yang merupakan bagian dari ikhtisar laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib diumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia bagi Yayasan yang : a. memperoleh bantuan Negara, bantuan luar negeri, dan/atau pihak lain sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih, dalam 1 (satu) tahun buku; atau b. mempunyai kekayaan di luar harta wakaf sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) atau lebih. Ayat 3 menyatakan bahwa Laporan keuangan Yayasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib diaudit oleh Akuntan Publik.
Yayasan Sahabat Cipta yang selanjutnya disingkat dengan YSC merupakan salah satu yayasan yang dikategorikan dalam bentuk lembaga nirlaba yang didirikan dengan tujuan untuk tidak mencari keuntungan.
YSC didirikan pada 30 Nopember 2007 dan disahkan secara hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiia No. AHU 4494.AH.01.02 tanggal 9 Oktober 2008. Pembina YSC saat ini adalah Dollaris Riauty Suhadi. YSC dipimpin oleh Aldi Saboer Surianingrat sebagai Direktur Eksekutif. Visi YSC adalah menjadi mitra terdepan dalam peningkatan kehidupan masyarakat melalui solusi inovatif. YSC mempunyai misi untuk memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat yang kurang beruntung dengan keterampilan dan peluang-peluang baru agar mereka dapat mandiri. Untuk menjalankan misinya, YSC mengambil peran sebagai: 1. Katalisator perubahan-perubahan sosial yang terukur 2. Laboratorium pengembangan ide-ide pembangunan yang inovatif 3. Poros jejaring para mitra Laporan Keuangan Yayasan Sahabat Cipta disusun berdasarkan metode akrual. Laporan Keuangan tersebut disusun menggunakan metode langsung.
Selanjutnya arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas investasi, aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan. Laporan keuangan yang selama ini disusun YSC pada setiap akhir periode laporan antara lain Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sasaran utama laporan keuangan entitas nirlaba adalah menyajikan informasi kepada penyedia sumber daya, yang ada pada masa berjalan dan pada saat yang akan datang dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk mengambil keputusan rasional dalam pengalokasian sumber daya kepada entitas nirlaba. Tranparansi, akuntabilitas, responsibilitas, serta komparabilitas atas semua pengambilan keputusan serta pelaporan yang terkait menjadi bagian yang perlu diperhatikan secara seksama terkait dengan laporan keuangan yang dimiliki oleh organisasi nirlaba. Dengan demikian, untuk mencapai transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, komparabilitas, serta kesesuaian antara laporan keuangan organisasi nirlaba dengan standar yang berlaku yakni PSAK 45 terutama PSAK 45 (revisi 2010), maka dilakukanlah ANALISIS PENERAPAN PSAK 45 (REVISI 2010) TERHADAP PENGAKUAN, PENGUKURAN, PENYAJ IAN DAN PENGUNGKAPAN, LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA. (STUDI KASUS: YAYASAN SAHABAT CIPTA) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Pengakuan, Pengukuran, Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Yayasan Sahabat Cipta? 2. Bagaimana Penerapan PSAK Nomor 45 terhadap Pengakuan, Pengukuran, Penyajian, dan Pengungkapan, Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba? Penelitian ini terbatas pada penyusunan laporan keuangan yang diterapkan berdasarkan PSAK No.45 baik dari segi subyek maupun objek. Subyek Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi tentang penerapan PSAK No. 45 pada organisasi nirlaba atau sejenisnya, namun terbatas pada Yayasan Sahabat Cipta. Objek untuk analisa penelitian yaitu laporan keuangan yayasan, membatasi penelitian pada pos-pos (akuntansi) yang tampak pada berbagai laporan keuangan yang digunakan oleh yayasan yang bersangkutan. Laporan keuangan yang digunakan sebagai unit analisis adalah laporan keuangan periode tahun kerja 2012-2013 meliputi Aset, Liabilitas, Aset Neto, Pendapatan dan Penghasilan, Beban, serta Penyajian dan Pengungkapan Analisis Laporan Keuangan Yayasan Sahabat Cipta Berdasarkan PSAK No. 45 (Revisi 2010) C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi yang terjadi pada Yayasan Sahabat Cipta dengan mengacu pada ketentuan PSAK No. 45 (Revisi 2010). 2. Membandingkan sistematika penyusunan bentuk dan isi laporan keuangan Yayasan Sahabat Cipta dengan PSAK No. 45 (Revisi 2010), guna untuk mengetahui penerapan baik secara penuh atau tidak atas PSAK No. 45 (Revisi 2010) terkait dengan penyajian dan pengungkapan atas laporan keuangan.
2. Kegunaan Penelitian Dengan adanya analisis yang dilakukan ini, maka manfaat yang diharapkan antara lain: 1. Bagi Yayasan Sahabat Cipta 1. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, PSAK No. 45 (Revisi 2010). 2. Sebagai sarana dalam pencapaian tujuan pelaporan laporan keuangan yang memiliki akuntabilitas, responsibiltas, profesionalitas dan transparansi. 2. Bagi Pembaca 1 Sebagai sumber informasi atas aktivitas internal dan eksternal yang dilakukan oleh Yayasan Sahabat Cipta, terkait dengan keberadaan pembaca sebagai pihak-pihak terkait. 2 Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai akuntansi dalam hal pelaporan laporan keuangan organisasi nirlaba. 3. Bagi Peneliti 1. Dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap laporan keuangan entitas nirlaba serta PSAK No. 45 (Revisi 2010) sehingga dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan yang dimiliki. 2. Memberikan perbandingan atas teori yang telah dipelajari dengan kondisi aktual yang terjadi di Yayasan Sahabat Cipta. D. Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN Penerapan atas PSAK 45 (revisi 2010) telah diterapkan atau belum diterapkannya terkait dengan pengakuan, pengukuran, penilaian, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan organisasi nirlaba sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian atas hal tersebut guna memberikan manfaat kepada berbagai pihak. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori yang digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan analisis penelitian dimulai dari: definisi-definisi terkait baik secara umum (akuntansi pada umumnya) maupun secara spesifik (akuntansi organisasi nirlaba), perlakuan akutansi serta siklus akuntansi, pemahaman atas peraturan yang berlaku yakni terkait dengan objek penelitian yaitu UU No.28 Tahun 2004 tentang Yayasan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis data dan sumber data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, metodologi pengumpulan data, serta metode yang digunakan untuk membahas dan menganalisa data. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap ini, peneliti akan melakukan analisa, evaluasi, serta perbandingan atas teori-teori yang ada dengan kondisi aktual yang terjadi pada objek penelitian terkait dengan penerapan akuntansi yang ada, dimana secara spesifik analisa atas penerapan PSAK 45 (Revisi 2010).
BAB V PENUTUP Dalam bab ini, akan dimuat hasil akhir atas analisa yang telah dilakukan pada tahapan pembahasan. Dimana hasil akhir yang diperoleh adalah tingkat kepatuhan organisasi nirlaba yakni yayasan dalam menerapkan PSAK 45 (Revisi 2010). Berdasarkan simpulan inilah akan dapat diberikan saran perbaikan yang dapat melengkapi penerapan standar akuntansi pada organisasi nirlaba tersebut. E. Metodologi Penelitian a) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilakukan pada Yayasan Sahabat Cipta yang beralamat di J alan Mampang Prapatan XIV No. 47 J akarta 12790 Indonesia pada April 2014 dan direncanakan selesai pada bulan J uni 2014. b) J enis Penelitian J enis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian berbentuk deskriptif adalah penelitian dengan pendekatan spesifik untuk mengungkapkan fakta dalam hubungan sebab akibat, bersifat eksploratif untuk mencari keterangan apa sebab terjadinya masalah,bagaimana memecahkannya, akan tetapi sifatnya hanya mendalam pada suatu unit peristiwa. c) Metode Pengumpulan data Tahapan yang akan dilakukan dalam analisis laporan keuangan ini antara lain: 1. Wawancara Wawancara dilakukan pada Yayasan Sahabat Cipta dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang atau pihak lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi tentang penerapan PSAK 45 (Revisi 2010) terhadap Pengakuan, Pengukuran, Pengukuran Setelah Pengakuan Awal, Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Metode ini digunakan dalam rangka mendapatkan data primer berupa struktur organisasi, aktivitas operasional yang sering terjadi gambaran umum dan kondisi keuangan. 2. Observasi Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data secara detail. Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian. 3. Studi Kepustakaan Studi pustaka sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan yang merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari informasi-informasi yang dibutuhkan melalui dokumen-dokumen, buku-buku, majalah atau sumber data tertulis lainnya baik yang berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings) yang berhubungan dengan Analisis Penerapan PSAK No. 45 d) J enis Data J enis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder berupa Laporan keuangan Yayasan Periode Tahun 2012 dan dokumen resmi Yayasan dan Data yang telah diolah, seperti Sejarah Singkat Perusahaan, Dokumen Keuangan, Struktur Organisasi, dan dokumen-dokumen yang terkait dengan laporan keuangan Yayasan.
e) Metode Analisis Data Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif, tanpa menggunakan alat bantu rumus statistik. Pengolahan dan Penganalisaan data yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif menekankan pada segi pengamatan langsung.
F. Rencana Daftar Pustaka Harahap, Sofyan Syahri. 2012. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Cetakan Keduabelas. PT RajaGrafindo Persada. J akarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. J akarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 (Revisi 2010) Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia. J akarta.