FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya bermunculan sekolah-sekolah swasta baik yang berskala nasional maupun
internasional. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan juga
diperlukan jika ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Tanpa pendidikan maka akan menimbulkan kerugian dan kegagalan individu atau kegagalan
suatu bangsa. Hal ini menunjukan betapa pentingnya pendidikan, karena pendidikanlah dapat
merubah nasib bangsa. Secara garis besar tujuan organisasi lembaga pendidikan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : memperoleh laba (bisnis), sedangkan yang lainnya adalah
nirlaba. Baik itu lembaga pendidikan swasta maupun yang didirikan oleh pemerintah. Namun,
akuntansi tidak saja digunakan dalam praktek bisnis, tetapi juga berbagai kehidupan.
Pencatatan, penjurnalan, perhitungan anggaran dan biaya juga termasuk dalam sistem
akuntansi. Tanpa disadari semua bidang membutuhkan akuntansi, termasuk organisasi
nonprofit. Organisasi apapun bentuknya, yang mengelola uang dalam kegiatan selalu saja harus
membuat keputusan yang dipengaruhi oleh kondisi keuangannya, dan juga akan
mempengaruhi kondisi keuangan organisasi. Keputusan yang demikian dikenal dengan istilah
Keputusan Ekonomi. Sebagaimana halnya organisasi laba, organisasi nonprofit seperti yayasan
juga membutuhkan jasa akuntansi. Baik untuk menghasilkan informasi keuangan maupun
untuk meningkatkan mutu pengawasan yayasan yang bersangkutan. Akan tetapi karena sifat
yayasan berbeda organisasi laba lainnya, maka sifat akuntansinya juga berbeda. Bagi yayasan
tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, sedangkan bagi organisasi
laba tujuan utamanya adalah mencari laba (profit) semata. meskipun lembaga yayasan
mempunyai karakteristik dan tujuan organisasional yang berbeda dari perusahaan yang
orientasi laba, namun bukan berarti akuntansinya sama sekali berbeda. Persamaan antara
akuntansi yayasan dengan akuntansi perusahaan adalah meliputi keseluruhan proses akuntansi
mulai dengan pengakuan transaksi, selanjutnya diikuti dengan pencatatan ke buku kas umum
dan pencatatan dalam buku pembantu serta tambahannya dan pelaporan laporan keuangan.
Suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam
ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif
yang disebut akuntansi. Informasi akuntansi yang dihasilkan berupa laporan keuangan sangat
diperlukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, maka laporan keuangan yayasan
harus disusun berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 45.3) dalam PSAK No. 45 tentang Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba, Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba seperti yayasan meliputi
laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas
untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Tujuan pembuatan laporan
posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva
bersih dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi
yang relevan mengenai likuiditas, fleksibelitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan
kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban
yang memiliki karakteristik yang serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Tujuan
utama laporan aktivitas adalah menyediaakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya yang mengubah jumlah dan sifat aktiva, bersih, hubungan antara transaksi,
dan peristiwa lainnya, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa.Informasi dalam aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota
organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk (a) mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, (b)
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan (c)
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Misalnya, laporan tentang aktivitas pendanaan seperti : penerimaan kas dari penyumbang yang
penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang; penerimaan kas dari sumbangan dan
penghasilan investasi yang penggunaan dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan aktiva tetap; bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka
panjang. Dan laporan tentang pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan nonkas, seperti : sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
Yayasan BOPKRI adalah yayasan yang bergerak dibidang pendidikan dan hasilnya
pelayanan kepada masyarakat. Yayasan BOPKRI memiliki unit karya yaitu sejumlah 61
sekolah yang tersebar di wilayah Yogyakarta. Karena Yayasan BOPKRI adalah sebuah
organisasi nirlaba, maka informasi keuangan yang dihasilkan selain untuk kepentingan pihak
manajemen yayasan, donatur, dan masyarakat, informasi keuangan tersebut juga dibutuhkan
oleh pihak pemerintah. Oleh karena itu, laporan keuangan yayasan BOPKRI harus disusun
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba.
Berdasarkan uraian di atas, dalam laporan keuangan Yayasan BOPKRI telah sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam PSAK No. 45, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai dengan judul, “Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan
PSAK No. 45 Pada Yayasan BOPKRI Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, adapun yang menjadi tujuan
dari penelitian ini adalah:
C. Manfaat Penelitian
Dengan adanya analisis yang dilakukan ini, maka manfaat yang diharapkan antara lain:
1. Bagi Yayasan BOPKRI
a. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Pelaporan Keuangan
Entitas Nirlaba, PSAK No. 45 (Revisi 2010).
b. Sebagai sarana dalam pencapaian tujuan pelaporan laporan keuangan yang memiliki
akuntabilitas, responsibiltas, profesionalitas dan transparansi.
2. Bagi Pembaca
a. Sebagai sumber informasi atas aktivitas internal dan eksternal yang dilakukan oleh
Yayasan BOPKRI, terkait dengan keberadaan pembaca sebagai pihak-pihak terkait.
b. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mengenai akuntansi dalam hal pelaporan
laporan keuangan organisasi nirlaba.
3. Bagi Penulis
a. Dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap laporan keuangan entitas
nirlaba serta PSAK No. 45 (Revisi 2010) sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
serta wawasan yang dimiliki.
b. Memberikan perbandingan atas teori yang telah dipelajari dengan kondisi aktual yang
terjadi di Yayasan BOPKRI.
D. Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan pada Yayasan BOPKRI yang beralamat di Jalan Juadi, Kotabaru,
Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY, 55224.
2. Metode
a. Metode Deskriptif
Metode yang akan digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini ialah metode
deskriptif kuantitatif. Metode analisis kuantitatif ialah mengumpulkan data-data
yang di perlukan dalam penelitian akuntansi atas laporan keuangan yayasan untuk
mengetahui akuntansi suatu yayasan sudah sesuai dengan peraturan PSAK No. 45
(revisi 2010).
b. Teknik pengumpulan data yaitu:
1) Wawancara
Wawancara dilakukan pada Yayasan Sahabat Cipta dengan melakukan tanya
jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang atau pihak lain yang
berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi tentang
penerapan PSAK 45 (revisi 2010) terhadap Pengakuan, Pengukuran,
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal, Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Organisasi Nirlaba. Metode ini digunakan dalam rangka
mendapatkan data primer berupa struktur organisasi, aktivitas operasional yang
sering terjadi gambaran umum dan kondisi keuangan.
2) Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data secara detail. Observasi
dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang
diteliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian.
3) Studi Kepustakaan
Studi pustaka sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan
yang merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari informasi-
informasi yang dibutuhkan melalui dokumen-dokumen, buku-buku, majalah
atau sumber data tertulis lainnya baik yang berupa teori, laporan penelitian atau
penemuan sebelumnya (findings) yang berhubungan dengan Analisis
Penerapan PSAK No. 45 (revisi 2010).
4) Dokumentasi (Documentation)
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan meneliti bukti, dokumen –
dokumen dan keterangan – keterangan berupa laporan keuangan yayasan tahun
buku 2016, serta bahan-bahan referensi lain yang dibutuhkan untuk kelancaran
penelitian yang dilakukan oleh penulis.
3. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
Sekunder berupa Laporan keuangan Yayasan Periode Tahun 2016 dan dokumen resmi
Yayasan dan Data yang telah diolah, seperti Sejarah Singkat Perusahaan, Dokumen
Keuangan, Struktur Organisasi, dan dokumen-dokumen yang terkait dengan laporan
keuangan Yayasan.
Bersama proposal ini, kami lampirkan surat permohonan izin wawancara pada lembar
surat permohonan izin.
G. Penutup
Demikian proposal permohonan izin observasi dan wawancara ini, Kami buat dengan
harapan dapat memberikan gambaran singkat mengenai maksud dan tujuan diadakan
wawancara. Demikian atas kerjasama semua pihak yang terkait, kami ucapkan terimakasih.