Disusun Oleh :
Ini Ok banget kualitas publikasi atau contoh kasus yang bisa dicetak, cuman lihat
catatan saya di Bab 2 dan Bab 4
KELAS 8-1
D-IV ALIH PROGRAM AKUNTANSI TUGAS BELAJAR
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JUNI 2018
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................................3
D. Ruang Lingkup..................................................................................................................3
E. Manfaat Penelitian Praktis dan Akademis.........................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................4
A. Organisasi Nirlaba.............................................................................................................4
B. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba.................................................................5
C. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK 45..............................................5
D. Yayasan.............................................................................................................................6
E. Penelitian Terdahulu..........................................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................9
A. Jenis Penelitian..................................................................................................................9
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................................9
C. Subjek dan Objek Penelitian..............................................................................................9
D. Jenis dan Sumber Data......................................................................................................9
E. Metode Pengumpulan Data...............................................................................................9
F. Metode Pengolahan Data.................................................................................................10
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...........................................................11
A. Gambaran Umum Yayasan Kita Bisa..............................................................................11
B. Analisis Data....................................................................................................................14
C. Pembahasan.....................................................................................................................22
BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................31
A. Simpulan..........................................................................................................................31
B. Saran................................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu sejauh mana kesesuaian Laporan Posisi Keuangan, Laporan
Arus Kas dan Laporan Aktivitas Yayasan Kita Bisa tahun 2017 yang telah disusun dan
dibandingkan dengan PSAK No. 45 yang berlaku di Indonesia.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesesuaian
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas dan Laporan Aktivitas pada Yayasan Kita
Bisa tahun 2017 dengan PSAP No.45.
D. Ruang Lingkup
Penelitian ini memiliki fokus pada penyajian laporan keuangan dari organisasi
nirlaba (Yayasan Kita Bisa) tahun 2017 yang terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan aktivitas, laporan arus kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dari Yayasan
Kita Bisa.
A. Organisasi Nirlaba
Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan,
dan catatan atas laporan keuangan (PSAK No. 45, Paragraf 9)
Laporan posisi keuangan mencakup entitas organisasi nirlaba secara keseluruhan
dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto (PSAK No. 45, Paragraf 11). Laporan
posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang
relevan, mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan
liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas
yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai
contoh entitas nirlaba biasanya melaporkan masing- masing unsur aset dalam kelompok
yang homogen, seperti: kas dan setara kas; piutang pasien, pelajar, anggota, dan
penerima jasa yang lain; persediaan; sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka;
instrumen keuangan dan informasi jangka panjang; tanah, gedung, peralatan, serta aset
tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. (PSAK No. 45, Paragraf
12).
Kas atau aset lain yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang
tidak terikat penggunaannya. Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masingmasing
kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang,
D. Yayasan
.........Menurut UU No. 28 tahun 2004, sebagai dasar hukum positif yayasan yang
berlaku sampai dengan saat ini, yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri
E. Penelitian Terdahulu
A. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, baik
berupa keadaan, permasalahan, sikap, pendapat, kondisi, prosedur atau sistem secara
faktual dan cermat (Soewadji, 2012: 26). Pendekatan kualitatif dipilih karena dalam
penelitian ini datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan
teknik statistik.
Jenis penelitian ini adalah berupa studi kasus yang memaparkan suatu objek
tertentu. Metode studi kasus merupakan strategi yang baik untuk penelitian kualitatif,
dimana sebagian besar data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancaran dan studi
kepustakaan. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Yayasan Kita Bisa.
Penelitian ini akan berfokus pada laporan keuangan tahun 2017 Yayasan Kita Bisa dan
kesesuaiannya dengan prinsip penyusunan laporan keuangan berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang Pengantar Keuangan Organisasi
Nirlaba.
A.3. Visi, Misi dan Tujuan Organisasi kegiatan utamanya aja yang disampaikan
gabung dengan A.1
Yang menjadi Visi dan Misi Yayasan Kita Bisa adalah menjadi channel no. 1
bagi orang yang ingin berdonasi dan menggalang dana untuk kebaikan.
Sejak tahun 2013, Yayasan menyediakan wadah dan teknologi dalam jaringan
bagi individu, komunitas, organisasi, maupun perusahaan untuk:
Menggalang dana dengan membuat halaman donasi online untuk beragam tujuan
sosial, personal, kreatif dan lainnya.
Melakukan donasi kapan saja secara online ke campaign-campaign Yayasan
sesuai dengan kategori atau organisasi.
A.4. Prosedur Kerja pada Kitabisa.com (Website) Gambaran Operasional Yayasan?
Yayasan Kita Bisa melalui website Kitabisa.com, merupakan website untuk
berdonasi dan menggalang dana secara online. Siapa saja, mulai dari individu,
komunitas, yayasan hingga organisasi dapat memulai kampanye (campaign)
penggalangan dana di Kitabisa untuk berbagai kategori seperti bantuan medis, beasiswa
& pendidikan, membangun rumah ibadah, dan lain-lain.
Yayasan Kita Bisa ingin mengangkat value gotong royong melalui platform
online. Yayasan mempercayai bahwa Indonesia bisa melakukan apapun dengan gotong
royong. Selaras dengan ucapan Bung Hatta puluhan tahun lalu tentang sifat masyarakat
Indonesia yang guyub, komunal, kolektif dan gemar gotong royong.
Pengguna KitaBisa
Pengguna Kitabisa (khususnya Kitabisa.com), Dari sisi supply adalah
individu/komunitas/organisasi yang ingin menggalang donasi. Baik untuk bantuan
individu (bantuan medis, santunan, hadiah umrah, beasiswa,dan lain-lain), program
sosial komunitas hingga proyek mahasiswa. Mereka memasukkan proposal
penggalangan dananya via kitabisa. Setelah masuk, mereka mendapatkan link campaign
yang selanjutnya mereka sebarkan ke teman-teman. Kitabisa menjadi alat untuk
menggalang dana secara online.
Aset
Aset Lancar
Kas dan setara kas 7.218.478
Kas yang dibatasi 20.136.359.132
Piutang lain-lain 534.312.433
Uang Muka 3.411.744.416
Biaya dibayar dimuka 25.485.000
Jumlah Aset Lancar 24.115.119.459
Jumlah Aset 24.115.119.459
Liabilitas dan Aset Bersih
Liabilitas Jangka Pendek
Utang Usaha 791.722.026
Biaya yang masih harus dibayar 104.831.475
Deposit Dompet 15.864.596.945
Utang Pajak 2.848.186
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 16.763.998.632
Aset Bersih
Dibatasi 10.998.275.377
Tidak Dibatasi (3.647.154.550)
Jumlah Aset Bersih 7.351.120.827
Jumlah Liabilitas dan Aset Bersih 24.115.119.459
Dari data laporan posisi keuangan tersebut dapat diperoleh data dan analisis
sebagai berikut :
Aset yang dimiliki oleh Yayasan Kita Bisa hanya berupa Aset Lancar, tidak ada Aset
Tetap/Aset Tidak Lancar. Aset Tetap tidak tercantum di laporan posisi keuangan
serta tidak diketahui nilai bukunya.
Pos Akun Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank serta semua investasi yang jatuh
tempo pada atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak
Pos Uang Muka merupakan transfer atas pencairan dana campaign wallet deposit
yang menggunakan jasa scraping rekening otomatis Kitabisa.com yang akan di
transfer ke rekening campaigner oleh PT Fliptech Lentera IP. Dengan total sebesar
Rp. 3.411.744.416, rinciannya adalah sebagai berikut :
Pos Hutang Usaha merupakan tagihan atas invoice Platform fee dari PT Kita Bisa
Indonesia.
Pos Biaya yang Masih Harus Dibayar merupakan beban akrual perusahaan, yaitu
akun beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat dalam akun, karena saat pertama
muncul dicatat sebagai hutang dan seiring waktu berubah menjadi beban. Rincian
biaya yang masih harus dibayar oleh yayasan adalah sebagai berikut :
Pos Deposit Dompet merupakan merupakan total Saldo dompet kebaikan. Per 31
Desember 2017 saldo tersebut terdiri atas 13.475 dompet akun pengguna, dengan
saldo terbesar senilai Rp1.263.303.669, saldo terkecil Rp1 dan saldo rata- rata
senilai Rp1.177.336. Per 31 Desember 2016 saldo tersebut terdiri atas 2.798 dompet
akun pengguna, dengan saldo terbesar senilai Rp1.873.129.827, saldo terkecil Rp1
dan saldo rata-rata senilai Rp2.592.434. Yayasan memasukkan pos ini sebagai
bagian dari kewajiban/liabilitas.
Pos Utang Pajak merupakan kewajiban perpajakan yang masih harus dilakukan oleh
yayasan kepada negara. Menurut UU Nomor 36 tahun 2008, Yayasan adalah subjek
pajak. Yayasan menjadi wajib pajak jika menerima atau memperoleh penghasilan
yang merupakan objek pajak. Namun, meskipun tidak menerima atau memperoleh
penghasilan yang merupakan objek pajak, Yayasan tetap menjadi wajib pajak jika
17 – Studi Kasus Yayasan Kita Bisa
memenuhi kriteria sebagai pemotong pajak. Dalam hal ini hutang pajak adalah
dalam kapasitas Yayasan Kita Bisa sebagai pemotong pajak penghasilan pasal 23.
Pos Aset Bersih. Yayasan melaporkan informasi mengenai posisi keuangan dan
kegiatan sesuai dengan dua klasifikasi aset bersih: tidak dibatasi dan dibatasi. Aset
bersih tidak dibatasi adalah aset yang tidak dibatasi penggunaannya oleh pendonor,
atau pembatasan yang dikenakan telah kedaluwarsa. Aset bersih dibatasi mencakup
semua dana yang ada pada Manajemen yang peruntukannya ditentukan atau
tujuannya dibatasi oleh donor atau pemberi yang tidak dapat diubah oleh
Manajemen. Detail mengenai aset bersih dijabarkan dalam laporan aktivitas Yayasan
Kita Bisa.
Dari data laporan aktivitas tersebut dapat diperoleh data dan analisis sebagai
berikut :
Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat
dianalogikan dengan laporan aktivitas. Informasi sentral dalam laporan laba rugi
umumnya terletak pada komponen laba atau rugi yang dihasilkan organisasi bisnis
dalam satu periode. Sementara itu, informasi sentral dalam laporan aktivitas terletak
pada perubahan aset bersih (neto) yang dikelola oleh organisasi nirlaba. Dari
laporan Yayasan Kita Bisa menunjukkan bahwa terdapat dua kategori berdasar
Pendapatan disajikan sebagai penambah aset bersih tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi oleh penyumbang.
Penerimaan dana diakui pada saat kas atau aset lain yang diterima sebesar nilai
wajarnya. Adapun detil penerimaan program sebagai berikut :
Penyaluran dana diakui pada saat terjadinya, disalurkan atau uang tunai sebesar nilai
tercatat aset non-kas. Berikut rincian dari pengeluaran program, sebagai berikut:
Sumbangan dapat disajikan sebagai penambah aset bersih tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Jika ada
sumbangan terikat temporer yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode
yang sama, maka sumbangan tersebut dapat disajikan sebagai sumbangan tidak
terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan
akuntansi.
Keuntungan dan kerugian dari investasi dan aset (atau kewajiban) lain diakui
sebagai penambah atau pengurang aset bersih tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi.
Selain dari ketiga jenis aset bersih yang ada sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
organisasi nirlaba tetap berpeluang untuk menambah klasifikasi aset bersih
sekiranya diperlukan. Klasifikasi ini bisa dilakukan menurut kelompok operasi atau
non-operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau
belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain yang sesuai
dengan aktivitas organisasi.
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka pembahasan dari data adalah
sebagai berikut :
Pada laporan aktivitas, secara garis besar sudah menyajikan laporan yang sesuai
dengan standar PSAK 45, namun demikian ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan
perlu disempurnakan untuk tahun yang akan datang, sebagai berikut:
Laporan aktivitas yang dibuat perlu lebih spesifik terkait pengklasifikasian
jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat
dalam suatu periode. Karena saat ini hanya disajikan berdasar kategori yang dibatasi dan
tidak dibatasi saja.
Tidak ada klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas berdasar kelompok
operasi atau non-operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah
direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain
Beban yang disajikan tidak berdasar klasifikasi fungsional, tidak ada detil
penjelasan mengenai beban atas jasa utama yang disajikan. Beban yang disajikan berupa
layanan pendukung dan operasional dan diklasifikasikan berdasar sifatnya yaitu beban
yang tidak dibatasi. Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para
penyumbang, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan
sumber daya.
Beban yang disajikan tidak memuat informasi tambahan mengenai beban
menurut sifatnya. Misalnya, berdasarkan gaji, sewa, listrik, bunga, penyusutan.
Laporan yang disajikan hanya memuat detil aktivitas utama namun belum
menyajikan detil aktivitas pendukung. seperti aktivitas manajemen dan umum, pencarian
dana, dan pengembangan anggota.
B. Keterbatasan
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah lebih banyak menggunakan
metode studi kepustakaan dengan menggunakan data sekunder. Kami tidak
menggunakan menggunakan metode data primer yaitu wawancara dan observasi
dikarenakan keterbatasan waktu dan kendala administrasi penelitian. Hal ini
mengakibatkan hasil penelitian kami yang kurang spesifik. Kami berharap untuk
penelitian ke depannya dapat menggunaka metode pengumpulan data primer agar
menghasilkan informasi yang lebih spesifik dan detail mengenai aktivitas akuntansi dan
penyajian laporan keuangan yayasan.
C. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah disampaikan, maka saran yang dapat kami
berikan adalah sebagai berikut :
1. Yayasan Kita Bisa sebaiknya menyajikan Laporan Keuangan dengan mengacu
sepenuhnya pada standar PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba,
serta memperbaiki kekurangan yang ada pada Laporan Keuangan tahun 2017 yaitu
diantaranya dengan menyajikan Aset Tetap, mengklasifikasikan Aset Neto dan
Perubahan Aktiva Bersih sesuai PSAK 45.
2. Yayasan Kita Bisa sebaiknya mengungkapkan informasi mengenai detail laporan
keuangan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan secara jelas dan menyeluruh atas
pos dan akun yang disajikan dalam Laporan Keuangan.
Ardana, Komang. 2008. Perilaku Keorganisasian. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta
Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga. Jakarta
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta
Halim, Abdul dan Syam Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Dari Anggaran hingga
Laporan Keuangan, Dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Salemba Empat. Jakarta
Kristinawati, Yunita, 2014, ‘Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada
Wahana Visi Indonesia Surabaya)’, Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, vol. 3 no. 1.
Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non laba. Mitra Wacana
Media. Jakarta
Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jilid 1. Mitra Wacana Media.
Jakarta
Tinungki1, Angelia & Rudy J. Pusung, 2014, ‘Penerapan Laporan Keuangan Organisasi
Nirlaba Berdasarkan PSAK No.45 pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana’, Jurnal
EMBA (ISSN 2303-1174), vol.2, no.2, hh. 809-819.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Widodo, H dan T. Kustiawan. 2001. Akuntansi Manajemen Keuangan Untuk Organisasi
Pengelola Zakat. Institute Manajemen Zakat. Jakarta.
Yayasan Kita Bisa. Laporan Keuangan Yayasan Kita Bisa Tahun 2016 (unaudited) & Tahun
2017. Jakarta
Bagaimana cara kitabisa.com merubah mindset masyarakat untuk menggunakan kitabisa.com
sebagai platform galang dana. https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-kitabisa-com-
merubah-mindset-masyarakat-untuk-menggunakan-kitabisa-com-sebagai-platform-
galang-dana/15375/2 (diakses pada tanggal 25 Mei 2018 pukul 20:15)
Dasar Hukum Pendirian Organisasi di Bidang Sosial.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl1479/dasar-hukum-pendirian-organisasi-di-
bidang-sosial (diakses pada tanggal 25 Mei 2018 pukul 19:42)
Ikatan Akuntan Indonesia 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pelaporan Keuangan
Entitas Nirlaba. http://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-45-revisi-2011
Pelaporan-Keuangan Entitas- Nirlaba.pdf. (diakses pada tanggal 25 Mei 2018 pukul 19:52)