Disusun oleh:
KELOMPOK VII
(STAR-BPKP BATCH IV)
(I2F015004)
(I2F015014)
(I2F015039)
FAKULTAS EKONOMI
MATARAM
2015
1
perusahaan negara, komisi khusus). Dengan demikian PSC tidak menyusun standar
akuntansi sektor publik non-pemerintah.
Entitas komersial atau nirlaba sering diidentifikasi melalui bentuk legal dan
bentuk kegiatan. Contoh entitas legal adalah:
1) Entitas komersial, terbagi atas entitas komersial yang dikelola pmerintah, seperti
BUMN Persero; entitas komersial swasta, misalnya CV, NV, Firma, usaha
perorangan, UD;
2) Entitas nirlaba, terbagi atas entitas nirlaba pemerintah, entitas
nirlaba swasta, misalnya yayasan, partai politik, lembaga swadaya
masyarakat
Pembagian entitas komersial dan nirlaba berdasarkan bidang bentuk kegiatan/
bidang usaha tidak disarankan. Rumah sakit dan museum pemerintah pada umumnya
nirlaba, namun rumah sakit dan museum swasta mungkin nirlaha atau komersial.
kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas
organisasi.
g) Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.
lain);
Persediaan;
Sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar di muka;
Surat berharga/efek dan investasi jangka panjang;
Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lainnya yang digunakan untuk
Aset neto terikat temporer. Pembatasan ini bisa berupa pembatasan waktu
tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aset yang
disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara
permanen.
B. Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban
Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan,
menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan,
dan hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan
dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa
dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanya
melaporkan masing-masing unsur aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Pembatasan permanen terhadap (1) aktiva, seperti tanah atau karya seni, yang
disumbangkan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2)
aktiva yang disumbangkan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara
permanen Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau
wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi (endowment).
Pembatasan temporer terhadap (1) sumbangan berupa aktivitas operasi
tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu tertentu, (3) penggunaan selama periode
tertentu dimasa depan, atau (4) pemerolehan aktiva tetap, dapat disajikan sebagai
unsur terpisah dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara
temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan
barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk
memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aktiva bersih tidak
terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi
yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan
pemasok, kreditur dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi.
2.
Laporan Aktivitas
A. Tujuan Laporan Aktivitas
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai (a)
pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva
bersih, (b) hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan (c) bagaimana
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa, Informasi
dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota
organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk (a) mengevaluasi kinerja dalam suatu
periode, (b) menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan
memberikan jasa, dan (c) menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Perubahan aset bersih dalam laporan aktivitas biasanya melibatkan 4 jenis
transaksi, yaitu (1) pendapatan, (2) beban, (3) gains and losses, dan (4) reklasifikasi
aset bersih. Seluruh perubahan aset bersih ini nantinya akan tercermin pada nilai
akhir aset bersih yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.
Adapun informasi dalam laporan ini dapat membantu para stakeholder untuk:
-
10
Pendapatan disajikan sebagai penambah aset bersih tidak terikat, kecuali jika
pembatasan.
Jika ada sumbangan terikat temporer yang pembatasannya tidak berlaku lagi
dalam periode yang sama, maka sumbangan tersebut dapat disajikan sebagai
sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan
penggunaannya dibatasi.
Selain dari ketiga jenis aset bersih yang ada sebagaimana dijelaskan
sebelumnya, organisasi nirlaba tetap berpeluang untuk menambah klasifikasi
aset bersih sekiranya diperlukan. Klasifikasi ini bisa dilakukan menurut
kelompok operasi atau non-operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat
dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak
berulang, atau dengan cara lain yang sesuai dengan aktivitas organisasi.
semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program pemberian jasa atau
pencarian dana.
3.
a) Aktivitas pendanaan:
i).
Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka
ii).
panjang.
Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya
dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau
iii).
13