Oleh:
Dengan diterbitkannya SAK ETAP diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. SAK ETAP membuat perusahaan kecil, menengah, mampu untuk menyusun laporan
keuangannya sendiri, dapat diaudit dan mendapatkan opini audit sehingga dapat menggunakan
laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
b. Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK-IFRS sehingga lebih mudah dalam
implementasinya
c. Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.
Pelaporan Keuangan Nirlaba
Karakterisitik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis. Perbedaan utama yang mendasar
terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktivitas operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut,
dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam
entitas bisnis, misalnya penerimaan sumbangan. Namun demikian, dalam praktik entitas nirlaba
sering tampil dalam berbagai bentuk, sehingga sering kali sulit dibedakan dengan entitas bisnis pada
umumnya. Pada beberapa bentuk entitas nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, entitas nirlaba
tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas
jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian arus kas
masuk menjadi ukuran kinerja penting bagi pengguna laporan keuangan, seperti kreditur dan
pemasok dana lain. Entitas tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan entitas
bisnis pada umumnya.
Pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan
entitas bisnis, yaitu untuk menilai:
1. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut;
2. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek kinerjanya.
Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi
keuangan yang menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, aset neto, dan informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut. Laporan ini menyajikan secara terpisah asset neto baik
yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban manajer mengenai
kemampuannya mengelola sumber daya entitas nirlaba yang diterima dari para pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan
arus kas. Laporan aktivitas menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam
kelompok aset neto.
PSAK 45 bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba. Dengan adanya
pedoman pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami,
memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
PSAK 45 berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi
karakteristik sebagai berikut:
1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang
diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba
menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba
tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan
dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan
tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada saat likuidasi
ataupembubaran entitas nirlaba.
PSAK 45 dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis lain sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan keuangan untuk entitas nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan
aktifitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda
dengan laporan keuangan untuk entitas bisnis pada umumnya
PSAK 45 menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan
entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK atau SAK
ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam PSAK 45:
1. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut
dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian
atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang berasal dari sumber daya tersebut.
2. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber daya
tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut
dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan
tertentu.
3. Sumber daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu
oleh pemberi sumber daya yang tidak mengaharapkan pembayara kembali. Pembatasan tersebut
dapat bersifat permanen atau temporer.
4. Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan
tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali,
anggota,kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.
Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai:
1. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut;
2. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanya. Secara rinci,tujuan
laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi
mengenai:
a. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba;
b. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat aset neto;
c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan
antar keduanya;
d. Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya;
e. Usaha jasa entitas nirlaba. Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda,
dan informasi dalam laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan
keuangan yang lain.
Aset Lancar
• Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
– diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan,
dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;
– dimiliki untuk diperdagangkan;
– diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan; atau
– berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari
pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12
bulan setelah akhir periode pelaporan.
• Aset lainnya diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar Kewajiban Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek jika:
– diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi entitas;
– dimiliki untuk diperdagangkan;
– kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan; atau
– entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai kewajiban
jangka panjang. Informasi yang disajikan di neraca atau Catatan atas Laporan
Keuangan
Kelompok aset tetap;
Jumlah piutang usaha, piutang dari pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,
pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;
Rincian persediaan
Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban diestimasi lainnya
Kelompok ekuitas seperti:
o Modal disetor
o Tambahan modal disetor
o Saldo laba
o Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas
Entitas yang berbentuk Perseroan Terbatas, juga mengungkapkan:
o jumlah modal dasar
o jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
o nilai nominal saham
o ikhtisar perubahan jumlah saham beredar
o hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham,
termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal