Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mendefinisikan
entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) sebagai entitas yang:
SAK ETAP menyatakan bahwa suatu entitas memiliki akuntabilitas publik yang signifikan jika:
1. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di
pasar modal; atau
2. . Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, a bank eperti bank, entitas asuransi, pialang adan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan be investasi.
Entitas nirlaba merupakan entitas yang tidak berorientasi pada laba namun tetap memiliki kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan pemanfaatan sumber daya yang dikelolanya kepada penyandang dana
dan society. Salah satu media pertanggunggjawabannya adalah Laporan Keuangan.
Berikut adalah karakteristik entitas nirlaba menurut PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba:
kewajaran (fairness),
transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab (responsibility),
kebutuhan komunitas (community needs),
inisiatif, dan komunikasi
3.2.1 Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik
SAK ETAP merupakan salah satu pilar akuntansi di Indonesia. SAK ETAP dikeluarkan oleh ikatan
akuntan Indonesia (IAI) pada bulan mei 2009 untuk penerapan efektif pada laporan keuangan yang
dibulai pada atau setelah 11 Januari 2011.
ETAP muncul karena alasan ketidakterapan PSAK berbasis IFRS bagi entitas kecil dan menengah,
diantaranya :
1. PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair
value memerlukan biaya yang tidak murah. ƒ
2. PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK
55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah
keluar PSAK 50 ( PSAK 50 (revisi ). ƒ
3. PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional
judgement.
4. PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PP 71 tahun 2010, digunakan untuk entitas Pemerintah
Pusat dan Daerah dalam menyusun laporan keuangan. Standar berbasis Akrual, dengan referensi
utama IPSAS / International Public Sector Accounting Standards.
BAB 2 SAK ETAP yang berjudul “ Konsep dan Prinsip Pervasif” memuat informasi seperti kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan (KDPPLK) dan SAK Umum, hanya saja dalam versi yang
lebih sederhana, berikut informasinya :