BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi akuntansi menurut Jusup (2003: 4) dapat dirumuskan dari dua sudut
pandang, yaitu dari sudut pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses
terdiri atas hak (sumber daya) perusahaan dan kewajiban (asal sumber daya
perusahaan).
13
14
bahwa informasi akuntansi melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem
kekayaan tersebut.
pendanaan perusahaan.
Kualitas informasi menurut Jogiyanto (1988) tergantung dari tiga hal, yaitu
informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan
(relevance).
dimanfaatkan dengan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, maka
dikomunikasikan.
yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis.
akuntabilitas publik adalah entitas yang memiliki dua kriteria entitas yang tergolong
atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu
Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-
asuransi, reksa dana, dan kontrak investasi kolektif. Entitas menguasai aset
bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana,
ETAP. Contohnya Bank Perkreditan Rakyat yang telah diijinkan oleh Bank
Indonesia menggunakan SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai dengan SE No.
per 1 January 2011 namun penerapan dini per 1 Januari 2010 diperbolehkan.
17
Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement) atas
kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tidak
auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut juga akan mengacu
kepada SAK-ETAP.
daripada PSAK, maka terdapat beberapa ketentuan transisi dalam SAK-ETAP yang
cukup ketat. Misalnya disebutkan bahwa pada tahun awal penerapan SAK-ETAP,
yakni 1 January 2011 Entitas yang memenuhi persyaratan untuk menerapkan SAK
tidak diperkenankan untuk kemudian menerapkan SAK ETAP ini untuk penyusunan
definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap
ETAP.
tidak memenuhi persyaratan entitas yang boleh menggunakan SAK ETAP, maka
SAK ETAP ini kembali. Entitas yang sebelumnya menggunakan PSAK non-ETAP
yang dapat menggunakan SAK ETAP, maka entitas tersebut dapat menggunakan
1. Akuntansi Keuangan
pemakai luar perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini
keuangan periodik yang umumnya terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan
yang disajikan untuk pihak luar perusahaan ini memerlukan ketepatan yang
2. Akuntansi Manajemen
perusahaan, daftar hutang piutang, dan daftar persediaan barang, serta pada akhir
d. Budgetary Information
bentuk anggaran yang berguna bagi pihak internal dalam perencanaan, penilaian,
produksi yang berkaitan dengan informasi mengenai biaya yang digunakan untuk
manajer. Informasi akuntansi lain ini seperti laporan produksi yang dikaitkan
Batasan definisi usaha kecil dan menengah (UKM) masih berbeda-beda sampai
saat ini tergantung pada fokus permasalahanya masing-masing. Dun Steinhoff dan
John F. Burgess (2003) dalam Suryana (2006: 118) mengemukakan bahwa definisi
1. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi
2. Usaha menengah dan besar adalah kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari pada kekayaan
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta
milyar rupiah)
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
tenaga kerjanya. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitas usaha
akuntansi bagi usaha kecil dan menengah dapat menunjang perkembangan UKM
terhadap krisis. Namun, masih banyak UKM yang enggan untuk mengaplikasikan
khusus yaitu manajemen, modal, dan operasinya bersifat lokal.Pada UKM manajer
keputusan secara mandiri. Modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan
hanya dari beberapa sumber. Karena modalnya relatif kecil dan dikelola secara
merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan
tersebar. Prawirokusumo (2001: 78) menyatakan bahwa UKM secara umum memiliki
2. Dalam permodalannya tidak selalu tergantung pada modal dari luar, UKM dapat
merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan
masyarakat.
yang sangat mendominasi perilaku bisnis dan sangat menentukan arah masa depan
suatu UKM. Pengusaha kecil dan menengah pada umumnya merupakan seseorang
Dengan kata lain pengusaha kecil dan menengah melakukan berbagai fungsi dan
usaha kecil dan menengah dalam Fitriyah (2006) ada 4 faktor, yaitu:
1. Pengetahuan akuntansi
2. Skala usaha
usahanya dengan melihat berapa jumlah karyawan yang bekerja dan berapa
3. Jenis usaha
4. Pengalaman usaha
dari berbagai pihak baik dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan.
diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan dipengaruhi oleh masa
memimpin perusahaan.
dan keahlian pemilik atau manajer perusahan kecil dan menengah ini sangat
3. Pelatihan akuntansi
kecil.
2. Pelatihan Akuntansi
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Variabel Alat
No Referensi Hasil Penelitian
Analisis
1. Faktor-faktor yang X1: Masa memimpin Regresi - Variabel pendidikan pemilik,
mempengaruhi perusahan, linier masa memimpin perusahaan,
penggunaan informasi X2: Pendidikan pemilik, berganda umur perusahaan dan skala
akuntansi pada usaha X3: Umur perusahaa, usaha secara bersama-sama
mikro, kecil dan X4: Skala usaha berpengaruh positif terhadap
penggunaan informasi
menengah (UMKM) yang Y: Penggunaan informasi
akuntansi pada usaha mikro,
bergerak dibidang jenis akuntansi
kecil dan menengah yang
usaha makanan di kota bergerak dibidang jenis usaha
Tanjung pinang. makanan di Kota Tanjung
Hariyadi, 2013. pinang/
2. Analisis Faktor – Faktor X1: Keterlibatan Analisis - Adanya pengaruh dari faktor
Yang Mempengaruhi pengguna Regresi keterlibatan pengguna dalam
Kinerja Sistem Informasi X2: Kemampuan teknik berganda proses pengembangan sistem,
Akuntansi Pada X3: Ukuran organisasi kemampuan teknik personal
Minimarket Di Wilayah X4: Dukungan sistem informasi, ukuran
Jakarta . Yunita manajemen puncak organisasi, dukungan
Nurhayanti. 2009 X5: Formalisasi manajemen puncak,
pengembangan formalisasi pengembangan
sistem sistem, program pelatihan dan
pendidikan pengguna, dan
X6: Program pelatihan
kepuasan pengguna akhir
dan pendidikan X7:
tehadap kinerja sistem
Kepuasan pengguna
informasi akuntansi.
akhir
Y: Kinerja sistem
informasi akuntansi
3. Analisis faktor-faktor X1: Pendidikan pemilik Analisis Pendidikan manajer/pemilik,
yang mempengaruhi X2: Skala usaha Regresi skala usaha, umur usaha dan
penyediaan dan X3: Umur usaha berganda pelatihan akuntansi yang
penggunaan informasi X4: Pelatihan akuntansi diikuti manajer/pemilik
akuntansi pada ukm di yang diikuti pemilik berpengaruh secara simultan
kecamatan Rumbai Y: Penyediaan dan terhadap penyediaan dan
Pesisir. Dita Purnama penggunaan penggunaan informasi
Sari. 2013 informasi akuntansi akuntansi pada UKM di
Kecamatan Rumbai Pesisr
Sumber: Hariyadi. 2013, Yunita Nurhayanti. 2009 dan Dita Purnama Sari. 2013.
27
dalam penulisan skripsi ini dapat diskemukakan dapat dilihat pada Gambar
Pendidikan manajer/
H1
pemilik X1
Penyediaan dan
H2 Penggunaan
Skala Usaha X2
Informasi
Akuntansi Y
H3
Umur Perusahaan X3
Gambar 2. 1
Kerangka Penelitian
Keterangan:
: Variabel yang digunakan
: Garis hubungan
2.3. Hipotesis
Jepara.
28
Jepara.
Ho2: Diduga ada pengaruh positif antara skala usaha terhadap penggunaan
Ha2: Diduga ada pengaruh negatif antara skala usaha terhadap penggunaan