Anda di halaman 1dari 46

Materi-10

AKUNTANSI ORGANISASI
NIRLABA
Karakteristik Organisasi Nirlaba

Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis.


Perbedaan mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya
yang dibutuhkan
 Kemampuan organisasi untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan
melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara
unsur-unsur tersebut.
Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terikat
maupun yang tidak terikat penggunaannya.
Jenis pemisahan aktiva bersih dijelaskan dalam pembatan permanen dan
temporer serta sumbangan terikat dan tidak terikat
Pemisahan Aktiva Bersih
Pembatasan Permanen
pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut
dipertahankan secara permanen, Organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua
penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut
Pembatasan Temporer
pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya
tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan
tertentu.

Sumbangan Terikat
sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatasan
tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
Sumbangan Tidak Terikat
sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
PSAK No. 45

Mengatur tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.

Diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih


mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya
banding yang tinggi.

Dalam perkembangannya, PSAK No. 45 seperti yang tertuang


dalam Exposure Draft Revisi 2010 (Oktober 2010) penamaan
berubah menjadi Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
Karakteristik Organisasi Nirlaba

Standar Pelaporan yang tertuang dalam PSAK No.45 berlaku bagi laporan
keuangan yang disajikan oleh organisasi nirlaba dengan karakteristik sebagai
berikut:
Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang
Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
Tidak ada kepemilikan
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkah, atau ditebus
kembali,
kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas
pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.
Ruang Lingkup
PSAK No. 45 (Revisi 1997)
Dalam pernyataan tersebut tidak berlaku bagi lembaga
pemerintah,departemen dan unit unit sejenis lainnya.
Exposure Draft PSAK No. 45 Revisi 2010 (Oktober 2010)
standar pelaporan tersebut dapat diterapkan oleh lembaga
pemerintah, dan unit-unit sejenis lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Tujuan Laporan Keuangan
Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan
keuangan eksternal
Bentuk pada dasarnya dapat diadaptasikan dari laporan
keuangan pada sektor swasta
disesuaikan dengan sifat dan karakteristik sektor publik serta
mengakomodasi kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor
publik.
Laporan keuangan sektor publik tidak dapat begitu saja
dipersamakan dengan laporan keuangan di sektor swasta baik
format maupun elemennya.
Tujuan Laporan Keuangan
(menurut SFAC No. 4)
 Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta
pemakai dan calon pemakai lainnya dalam:
 pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.

 menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi
pelayanan tersebut.
 menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja
lainnya.
 Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih
organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
 Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode.
 Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas
atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
 Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami
informasi keuangan yang diberikan.
Tujuan Laporan Keuangan
(menurut PSAK No.45)

tujuan utama Laporan Keuangan adalah


menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang,
anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi
organisasi nirlaba.
Tujuan Laporan Keuangan
(menurut PSAK No.45)

Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas


laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai:
Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi.
Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat
aktiva bersih.
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan
hubungan antara keduanya.
Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman
dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya.
Usaha jasa suatu organisasi.
Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi:

laporan posisi keuangan pada akhir


periode laporan,
laporan aktivitas
laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan, dan
catatan atas laporan keuangan.
Laporan Posisi Keuangan
Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi
mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak-pihak
lain untuk menilai:
 kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan
 likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan
pendanaan eksternal.
Informasi dalam Laporan Posisi Keuangan

Mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva,


kewajiban dan aktiva bersih.
Menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada
atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu: terikat secara permanen,
terikat secara temporer, dan tidak terikat.
Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau
temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam
laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Laporan Aktivitas
 Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai:

pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah


dan sifat aktiva bersih,
hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
berbagai program atau jasa
Manfaat Informasi dalam Laporan Aktivitas

Membantu para penyumbang, anggota organisasi,


kreditur dan pihak lainnya untuk:
mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan
memberikan jasa, dan
menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Informasi dalam Laporan Aktivitas

 Mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih
selama suatu periode.
 Menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat
 Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau
terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan.
 Menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau
kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi.
 Menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto.
 Menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental
atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian organisasi dan manajemen.
 Menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, dan dianjurkan
untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya.
Tipe Aktivitas

Aktivitas pendukung
Aktivitas manajemen dan umum
Aktivitas pencarian dana
Aktivitas pengembangan anggota
Bentuk Laporan Aktivitas

 Laporan Aktivitas Bentuk A


 menyajikan informasi dalam kolom tunggal.
 memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif.

 Laporan Aktivitas Bentuk B


 menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aktiva bersih
 menyajikan pembuktian dampak berakhirnya pembatasan penyumbang aktiva tertentu
terhadap reklasifikasi aktiva bersih. memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai
sumbangan dan penghasilan dari investasi.
 Laporan Aktivitas Bentuk C
 menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan pendapatan,
beban, dan perubahan terhadap aktiva bersih tidak terikat
 menitikberatkan perhatian pada perubahan aktiva bersih yang tidak terikat.
Laporan Arus Kas

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi


mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Informasi arus kas yang disajikan dalam laporan keuangan
berguna untuk
menilai kemampuan organisasi dalam menghasilkan kas dan setara kas
memungkinkan para pemakai mengembangan model untuk menilai
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai
organisasi.
Informasi Laporan Arus Kas

Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 tentang Laporan Arus


Kas dengan tambahan berikut ini:
Aktivitas pendanaan:
penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.
penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi
untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana
abadi (endowment).
bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.

Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan


nonkas: sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
Pengertian Yayasan

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, pengertian yayasan adalah


badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang
dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di
bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang
pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan
badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha.
Tujuan dan Karakteristik Yayasan

Tujuan yayasan

melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat sosial keagamaan dan


kemanusiaan.
Sumber pembiayaan

berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau
barang.
Pola pertanggungjawaban
 Pertanggungjawaban vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban yayasan kepada Pembina.
 Pertanggungjawaban horisontal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
masyarakat luas sebagai salah satu elemen penting dalam proses akuntabilitas publik.
Organ Yayasan

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai organ yang terdiri dari
Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
Pembina

organ yayasan yang memiliki kewenangan yang tidak diserahkan kepada Pengurus
dan Pengawas
Pengurus

organ yayasan yang melakukan kepengurusan yayasan dan mampu melakukan


perbuatan hukum, yang sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara.
Pengawas

organ yang bertugas melakukan pengawasan serta memberikan nasihat kepada


pengurus dalam melakukan kegiatan yayasan. Yayasan minimal memiliki 1 (satu )
pengawas.
Anggaran dan LK Yayasan

Rencana anggaran yayasan bersifat terbuka, yaitu harus


dipublikasikan kepada masyarakat agar dapat dikritisi dan
didiskusikan.

Menyusun laporan keuangan sesuai PSAK 45. Tujuan pembuatan


laporan keuangan tersebut adalah untuk menyediakan informasi
ang relevan bagi kepentingan para penyumbang, anggota
pengelola, kreditor, dan pihak lain yang menyediakan sumber
daya bagi yayasan.
Pengertian LSM

organisasi swasta yang kegiatannya adalah untuk


membebaskan
penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi
lingkungan, menyediakan pelayanan dasar masyarakat, atau
menangani pengembangan masyarakat. Atau

organisasi yang berbasis nilai tergantung (dalam keseluruhan


atau bagian) pada lembaga donor dan pelayanan sukarela.
Ciri-Ciri LSM

Formal
Swasta
Tidak mencari keuntungan
Menjalankan organisasinya sendiri dan tidak dikontrol
oleh pihak luar
Sukarela
Non-religius
Non-politik
Sifat dan Karakteristik LSM

Tujuan organisasi
Sumber pendanaan
Pola pertanggungjawaban
Struktur organisasi
Anggaran
Akuntansi LSM

Terkait dengan tiga hal pokok yaitu:


 penyediaan informasi,
 pengendalian pengelolaan, dan
 akuntabilitas.

Akuntansi LSM merupakan sarana informasi mengenai pengelolaan bagi


lembaga pemberi dana maupun publik.
Informasi akuntansi akan digunakan dalam proses pengendalian pengelolaan
mulai dari aktivitas perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga
pertanggungjawaban.
 Tujuan akuntansi LSM adalah untuk:
Pengendalian Pengelolaan
Akuntabilitas
Laporan Keuangan LSM

mengacu pada PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan


organisasi nirlaba.
Para pengguna laporan keuangan organisasi LSM memiliki
kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi
bisnis, yaitu untuk menilai:
Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus memberikan
jasa tersebut
Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjawaban
Aspek kinerja pengelola
Tujuan Laporan Keuangan LSM

menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan,


disamping untuk menunjukkan akuntabilitas organisasi terhadap sumber daya
terpercaya dengan:
menyediakan informasi mengenai:
sumber-sumber, alokasi, dan penggunakan sumber daya keuangan
bagaimana organisasi LSM mendanai aktivitasnya dan memenuhi persyaratan kasnya
mengevaluasi kemampuan organisasi LSM untuk mendanai aktivitasnya dan untuk
memenuhi kewajiban serta komitmennya
kondisi keuangan suatu organisasi LSM dan perubahan di dalamnya, dan
mengevaluasi kinerja organisasi LSM dari segi biaya jasa, efisiensi, dan pencapaian
tujuan
Dasar Laporan Keuangan LSM

Laporan Keuangan LSM sebaiknya disusun atas dasar


akrual.
Laporan Keuangan yang dihasilkan untuk organisasi
LSM sesuai dengan PSAK No. 45 adalah:
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Aktivitas
Laporan Arus Kas
Pelaporan Keuangan Parpol

 Pelaporan Keuangan Partai Politik di Indonesia diatur dalam

Undang-Undang No. 2 tahun 1999


Undang-Undang tentang Pemilihan
Umum yaitu Undang-Undang No. 3
tahun 1999
Keputusan KPU No. 2,1999 b.
Aturan Keuangan Parpol

 Pembatasan terhadap sumber dana kampanye


 Pelarangan untuk membentuk badan usaha dan menanamkan saham di
badan usaha
 Pembatasan jumlah sumbangan
 Pertanggungjawaban keuangan partai politik
 Kewajiban menyampaikan daftar sumbangan beserta laporan keuangan
 Menetapkan mekanisme pengawasan dan penjatuhansanksi
 Pembatasan jumlah maksimum dana kampanye
 Dana kampanye tidak boleh berasal dari pihak asing.
 Kewajiban melaporkan dana kampanye Pemilu
 Kewajiban melaporkan laporan keuangan tahunan setiap akhir tahun.
 Melaporkan laporan keuangan beserta daftar sumbangan
Dasar Hukum Pelaporan dan Audit Parpol

Pasal 15 UU No.2 tahun 1999 tentang partai politik


daftar penyumbang beserta laporan keuangannya.
diaudit oleh akuntan publik.
Pasal 49 UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilihan
Umum:
Dana kampanye Pemilihan Umum
diaudit oleh akuntan publik
dilaporkan oleh partai politik peserta Pemilu
Keuangan Parpol

Iuran Anggota
Sumbangan yang sah menurut hukum
Bantuan dari anggaran negara
Pertanggungjawaban Keuangan Partai Politik

harus transparan
harus mempertanggungjawabkan sumber daya keuangan yang
digunakan
bentuk kepatuhan kepada Undang-undang.
Bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan
menyampaikan Laporan Dana kampanye (semua peserta pemilu)
serta Laporan Keuangan (khusus untuk Parpol)
harus diaudit oleh akuntan Publik dan disampaikan ke KPU
terbuka untuk diakses publik.
Akuntansi Parpol

Berdasarkan UU No. 31 tahun 2002


parpol memiliki kewajiban untuk membuat pembukuan, memelihara daftar
penyumbang, dan jumlah sumbangan yang diterima yang terbuka untuk
diketahui oleh masyarakat dan pemerintah,
membuat laporan keuangan auditan secara berkala satu tahun sekali,
berkewajiban untuk memiliki rekening khusus dana kampanye pemilihan
umum
menyerahkan laporan dana kampanye setelah diaudit akuntan publik kepada
Komisi Pemilihan Umum
Akuntansi Parpol

 Unit pelaporan adalah tunggal (bukan sebagai multiple entities).


 Laporan keuangan parpol adalah laporan keuangan gabungan dari seluruh struktur kepengurusan
parpol.
 Akuntansi parpol tidak bertujuan untuk mengukur laba/profit
 Asumsi dasar: basis akrual.
 Sistem pencatatan double entry system.
 Sudah mulai diperkenalkan segregation of function
 Tahun pelaporan (tahun takwim 1 Januari sampai 31 Desember )
 Penanggung jawab utama laporan keuangan parpol adalah ketua umum parpol yang bersangkutan
 Parpol harus menjalankan pengendalian intern
 Segala kekayaan parpol harus terpisah dari kekayaan pengurusnya.
 Diharapkan bahwa semua transaksi keuangan parpol baik transaksi keuangan maupun transaksi
dana kampanye dilakukan melalui mekanisme perbankan.
 
Larangan Parpol

 Menerima dari atau memberikan kepada pihak asing sumbangan dalam bentuk apa pun
 Menerima sumbangan, baik berupa barang maupun uang, dari pihak mana pun tanpa
mencantumkan identitas yang jelas
 Menerima sumbangan dari perorangan dan/atau perusahaan/badan usaha melebihi
batas yang ditetapkan
 Meminta atau menerima dana dari badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah,
badan usaha milik desa atau dengan sebutan lainnya, koperasi, yayasan, lembaga,
swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi kemanusiaan
 Mendirikan badan usaha dan/atau memiliki saham suatu badan usaha
Tata Administrasi Keuangan Parpol

Berdasar SK KPU No. 676:


Tata Administrasi Keuangan Peserta
Pemilu (Buku I).
Pedoman Sistem Akuntansi
Keuangan Partai Politik (Buku II).
Pedoman Pelaporan Dana Kampanye
Peserta Pemilu (Buku III).
Laporan Keuangan Parpol

PSAK No. 45
Laporan posisi keuangan.
Laporan aktivitas.
Laporan Perubahan dalam Aktiva
Neto/Ekuitas
Laporan arus kas.
Catatan atas laporan keuangan.
Pelaporan Dana Kampanye

bentuk pertanggungjawaban peserta Pemilu dalam hal


pengelolaan Dana Kampanye yang meliputi sumber-sumber
perolehan dan penggunaannya.
menyajikan sisi sumber dan penggunaan dana kampanye parpol
Laporan ini disajikan oleh parpol yang mengikuti Pemilihan
Umum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan tahunan, dan hanya disajikan pada periode tahun yang
ada pemilihan umum di dalamnya.
Jenis Laporan Dana Kampanye

Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu (berisi


sumber dan penggunaan dana kampanye).
Catatan atas Laporan Dana Kampanye Peserta
Pemilu, yang berisi kete-rangan mengenai item-
item dalam Laporan Dana Kampanye.
Informasi Tambahan
Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Parpol

Pihak Internal
Ketua Partai Politik
Staf
Pihak Eksternal
Donatur
Supplier/Pemasok
Konstituen/Basis Masa
SELESAI

• Materi-10
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai