Disusun Oleh:
Michael Efendi (123011911047)
Sevia Metta Sari (123011911062)
Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang
mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari
sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun
dari organisasi tersebut.
Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang
jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis, misalnya penerimaan
sumbangan. Namun demikian dalam praktik organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai
bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya. Pada
beberapa bentuk organisasi nirlaba, meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut
mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa
yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian aliran
pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi
tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Organisasi semacam ini memiliki
karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya. Para pengguna
laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan
organisasi bisnis, yaitu untuk menilai:
a) Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut
I. Tujuan
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Dengan
adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih
mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
II. Definisi
Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini.
a. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan
oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi
organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat
ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.
b. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang
yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode
tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
c. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan
tertentu oleh penyumbang. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyumbang.
III. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode
laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas
laporan keuangan.
Laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan
total aktiva, kewajiban dan aktiva bersih.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Laporan posisi keuangan (neraca), termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan
informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset
dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas
yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatifhomogen. Sebagai
contoh, entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok
yang homogen, seperti:
I. Definisi
a. Pemerintah, mengacu pada pemerintah ,instansi pemerintah,dan badan serupa baik
lokal,nasional maupun internasional.
b. Bantuan Pemerintah adalah tindakan oleh pemerintah yang dirancang untuk
memberikan manfaat ekonomi spesifik kepada satu entitas atau beberapa entitas yang
memenuhi syarat atas kriteria tertentu.,tidak mencakup manfaat yang diberikan secara
tidak langsung melalui tindakan yang mempengaruhi kondisi perdagangan
umum,seperti penyediaan atau pembangaunan insfrastruktur di daerah yang sedang
berkembang atau pemberlakuan batasan perdagangan terhadap pesaing.
c. Hibah Pemerintah adalah tindakan oleh pemerintah dalam bentuk pemindahan sumber
daya kepada entitas sebagai imbalan atas kepatuhan entitas dimasa lalu atau masa
depan sesuai dengan kondisi tertentu yang berkaitan dengan kegiatan operasi entitas
tersebut,tidak termasuk jenis bantuan pemerintah yang tidak memiliki nilai yang
memadai bagi entitas dan transaksi dengan pemerintah yang tidak dapat dibedakan dari
transaksi perdagangan normal.
d. Hibah Terkait dengan asset adalah hibah pemerintah yang kondisi utamanya adalah
entitas yag memenuhi syarat harus melakukan pembelian,membangun atau memperoleh
asset jangka panjang.Kondisi tambahan mungkin juga ditetapkan dengan membatasi
jenis lokasi atau periode asset tersebut diperoleh atau dimiliki.
e. Hibah yang terkait dengan penghasilan adalah hibah pemerintah yang selain hibah
terkait dengan asset.
Hibah Pemerintah, termasuk hibah nonmoneter pada nilai wajar, tidak boleh diakui
sampai terdapat keyakinan yang memadai bahwa :
Cara Penerimaah hibah tidak terdampak terhadap metode akuntansi yang digunakan
dalam kaitannya hibah dicatat dengan cara yang sama baik diterima dalam bentuk kas atau
sebagai pengurang liabilitas kepada pemerintah.
Manfaat atas pinjaman pemerintah yang memiliki suku bunga dibahwa suku bunga pasar
diperlakukan sebagai hibah pemerintah.Pinjaman tersebut diakui dan diukur sesuai dengan
PSAK 55(Revisi 2006):Instrumen Keunagan :Pengakuan dan Pengukuran.
Sekali suatu hibah pemerintah diakui,setiap asset kontinjensi atau liabilitas kontinjensi
yang terkait diperlakukan sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009) :Provisi,Liabilitas
Kontinjensi,dan Aset Kontinjensi.
Hibah Pemerintah diakui dalam laba-rugi dengan dasar yang sistematis selama periode
entitas mengakui sebagai beban atas biaya terkait yang dimaksudkan akan
dikompensasikan dengan hibah.
a) Hibah Pemerintah alat pembiayaan dan seharusnya dilakukan demikian dalam laporan
posisi keuangan daripada diakui dalam laba – rugi untuk saling hapus dengan pos-pos
biaya yang didanai hibah pemerintah.
b) Karena hibah tidak dihasilkan tetapi merupakan insentif yang diberikan pemerintah
tanpa biaya terkait.
Alasan yang mendukung pendekatan penghasilan adalah sebagai berikut :
a) Hibah Pemerintah merupakan penerimaan dari suatu sumber selain dari pemegang
saham,hibah tidak boleh diakui secara langsung dalam ekuitas tetapi seharusnya
diakui dalam laba – rugi pasca periode yang sesuai.
b) Hibah pemerintah jarang sekali tanpa alasan.Entitas memperoleh hibah berdasarkan
kepatuhan entitas terhadap kondisi yang ditentukan dan memenuhi kewajiban yang
akan dihadapi.
c) Dikarenakan pajak penghasilan dan pajak lain merupakan beban,hal tersebut logis
untuk memperlakukan hibah pemerintah,yang merupakan perpanjangan dari
kebajikan fiscal,dalam laba – rugi.
Point yang sangat mendasar atas pendekatan penghasilan adalah hibah pemerintah diakui
dalam laba-rugi dengan pasar sistematis dan rasional selama periode entitas mengakui
sebagai beban atas biaya terkait yang dimaksudkan akan dikompensasikan dengan hibah.
Umumnya periode entitas mengakui biaya atau beban terkait hibah pemerintah dengan
mudah dapat diketahui.dengan demikian hibah yang diakui berdasarkan pengakuan beban
tertentu,diakui dalam laba-rugi pada periode yang sama dengan beban tersebut.demikian
pula,hibah terkait dengan asset yang dapat disusutkan biasanya diakui dalam laba-rugi
selama periode dan dalam proporsi pengakuan beban penyusutan asset tersebut.
Hibah yang terkait dengan aset yang tidak dapat disusutkan mungkin juga mensyaratkan
pemenuhan kewajiban tertentu dan dengan demikian akan diakui dalam laba-rugi selama
periode terjadinya biaya untuk memenuhi kewajiban.
Hibah terkadang diterima sebagai bagian dari paket bantuan keuangan atau bantuan fiskal
dengan sejumlah kondisi terkait.dalam hal demikian,kehati-hatian diperlukan dalam
mengidentifikasi kondisi yang menimbulkan biaya dan beban yang menentukan periode
dimana bantuan akan diperoleh.
Hibah Pemrintah yang menjadi piutang entitas sebagai kompensasi atas beban atau
kerugian yang telah terjadi atau dalam rangka dukungan keuangan segera kepada entitas
tanpa beban terkait dimasa depan,diakui dalam laba-rugi pada periode hibah tersebut
menjadi piutang.
Dalam keadaan tertentu,hibah pemerintah dapat diberikan dalam rangka dukungan
keuangan segera kepada entitas daripada sebagai insentif untuk melakukan pengeluaran
tertentu.Keadaan ini dapat memberikan hak untuk mengakui hibah dalam laba-rugi pada
periode entitas memenuhi kualifikasi untuk menerima hiabh tersebut,dengan
pengungkapan yang cukup untuk memastikan bahwa dampaknya dapat dipahami secara
jelas.
Hibah Pemerintah dapat menjadi piutang entitas sebagai kompensasi atas beban atau
kerugian yang telah terjadi dalam periode sebelumnya.hibah tersebut diakui dalam laba-
rugi pada periode hibah menjadi piutang.
Hibah pemerintah terkait dengan asset,termasuk hibah nonmoneter pada nilai wajar,
disajikan dalam laporan posisi keuangan,baiik disajikan sebagai penghasilan ditangguhkan
atau hibah tersebut dicatat sebagai pengurang jumlah tercatat asset.
Terdapat dua metode penyajian dalam laporan keuangan hibah yang terkait dengan asset
dianggap sebagai alternative yang dapat diterima.
1. Metode pertama mengakui hibah sebagai penghasilan tangguhan yang diakui dalam
laba-rugi dengan dasar sistematis selama umur manfaat asset.
2. Metode yang kedua mengakui hibah sebagai pengurang dalam menghitung nilai tercatat
asset.hal tersebut dapat dijelaskan bahwa hibah diakui dalam laba-rugi selama umur
manfaat asset yang dapat disusutkan sebagai pengurang beban penyusutan.
Pembelian asset dan penerimaan hibah terkait dapat mneybabkan pergerakan besar dalam
arus kas entitas.untuk alasan ini dan untuk menunjukan investasi bruto atas asset,pergerakan
tersebut sering diungkapkan sebagai pos terpisah dalam laporan arus kas tanpa
memperhatikan apakah hibah tersebut dikurangkan atau tidak dari asset terkait untuk tujuan
penyajian laporan posisi keuangan.
Hibah terkait dengan penghasilan terkadang disajikan sebagai kredit dalam laporan laba
rugi komprehensif.baik secara terpisah atau dalam pos umum seperti “penghasilan lain-lain
“atau alternatif lain, sebagai pengurang dalam beban terkait.
Jika entitas menyajikan komponen laba rugi dalam laporan laba rugi terpisah
sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 1(revisi 2009)Penyusunan Laporan Keuangan pargaraf
79,maka entitas menyajikan hibah terkait dengan penghasilan sebagaimana disyaratkan
paragraph 30 dalam laporan laba-rugi tersendiri tersebut.
Alasan Pendukung metode pertama menyatakan bahwa tidak tepat menentukan pos
penghasilan dan beban serta pemisahan hibah dari beban akan membantu membandingkan
dengan beban lain yang tidak dipengaruhi oleh hibah.
Alasan Pendukung metode kedua menyatakan bahwa beban mungkin tidak akan
ditanggung oleh entitas jika bantuan tidak tersedia dan penyajian beban tanpa saling hapus
dengan hibah akan menyesatkan.
Kedua metode tersebut dianggap dapat diterima untuk penyajian hibah yang terkait
dengan penghasilan.
Hibah pemerintah yang ternyata harus dibayar kembali diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi (lihat PSAK 25 (revisi 2009)Pembayaran kembali atas hibah terkait
dengan penghasilan diperhitungkan terlebih dahulu terhadap setiap saldo kreditditangguhkan
yang belum diamortisasi terkait dengan hibah tersebut.
Jika pembayaran kembali melebihi saldo kredit ditangguhkan atau tidak ada lagi saldo
kredit ditangguhkan,maka pembayaran kembali diakui segera dalam laba rugi.pembayaran
kembali atas hibah terkait dengan meningkatkan nilai tercatat asset atau mengurangi saldo
penghasilan tangguhan sebesar jumlah yang dibayar kembali. Akumulasi penyusutan
tambahan yang seharusnya diakui dalam laba rugi, seandainya hibah tidak ada, diakui segera
dalam laba rugi
Bantuan Pemerintah
Contoh bantuan yang tidak memiliki nilai yang memadai adalah saran teknis atau saran
pemasaran yang diberikan secara Cuma-Cuma dan ketentuan penjaminan.
Contoh bantuan yang tidak dapat dibedakan dari transaksi perdagangan normal entitas
adalah kebijakan pengadaan pemerintah yang menhasilkan sebagian penjualan entitas.
Signifikansi atas manfaat pada contoh diatas akan membuat pengungkapan sifat,luas,dan
lamanya bantuan diperlukan agar laporan keuangan tidak menyesatkan.
Pengungkapan
I. Permasalahan
II. Interpretasi
Bantuan pemerintah kepada entitas memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK 61,
bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas
selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu. Oleh karena itu,
hibah tersebut tidak boleh dikreditkan secara langsung kepada kepentingan pemegang
saham.
I. Pengertian
I. Pengertian
Terdapat banyak jenis entitas nirlaba selain perguruan tinggi dan universitas, rumah sakit,
dan organisasi kesehatan dan kesejahteraan sukarela. Masyarakat kita sangat bergantung
pada organisasi semacam itu untuk kebutuhan keagamaan, pendidikan, sosial, dan rekreasi.
Contoh organisasi nirlaba (ONPO) lainnya adalah sebagai berikut:
II. Akuntansi untuk ONPO
Penerbitan ASC 958 telah berbuat banyak untuk membawa standar pelaporan keuangan
rumah sakit, organisasi kesehatan dan kesejahteraan sukarela, dan organisasi nirlaba lainnya
ke dalam kesepakatan. Selain standar FASB, Panduan Audit AICPA untuk Organisasi
Nirlaba memberikan panduan standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk ONPO. O
NPO sangat bervariasi dalam ukuran dan cakupan. Meskipun akuntansi akrual diperlukan
untuk semua ONPO, beberapa organisasi kecil beroperasi dengan basis kas sepanjang tahun
dan mengubahnya menjadi basis akrual pada akhir tahun. ONPO lain memiliki ribuan atau
bahkan jutaan anggota dan memiliki aset yang bernilai uang. Dari sudut pandang manajemen
aset dan prosedur pengendalian, organisasi tersebut mungkin hampir identik dengan badan
usaha besar. Kenyataan bahwa mereka tidak berbisnis untuk mendapatkan keuntungan dari
penjualan barang dan jasa terus membedakan beberapa aspek pelaporan keuangan untuk
ONPO dari aspek entitas bisnis.