Anda di halaman 1dari 34

Prototyping Model

Outline
What is prototyping?
Why prototyping?
Types of prototyping
User Interface Prototyping
What is software prototyping ?
Prototype adalah 'instrumen' yang digunakan dalam proses pengembangan
software dan berbagai jenis prototipe yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
berbeda. Naumann dan Jenkins (1982) menganggap informasi prototipe sistem yang
akan:

"... Sistem yang menangkap fitur penting dari sistem kemudian, adalah definisi paling
tepat dari prototipe. Sebuah sistem prototipe, sengaja tidak lengkap, harus diubah,
ditambah, atau digantikan. "
What is software prototyping?
Floyd (1984) menjelaskan proses prototyping terdiri dari fungsional seleksi,
konstruksi, evaluasi dan penggunaan lebih lanjut. Fungsi-fungsi yang menjadi
prototyped dipilih dan prototipe dibangun. Prototipe ini dievaluasi dan prototipe
selanjutnya digunakan untuk menguraikan spesifikasi atau sebagai bagian dari baru
sistem.
Proses Prototyping

Listen
Build
Customer

Customer
test
Why Prototyping?
•Memungkinkan kita untuk menjelajahi ruang masalah dengan para stakeholder.
•Prototyping digunakan sebagai artefak syarat untuk bayangan awal sebuah sistem
•Prototyping digunakan sebagai artefak design yang memungkinkan untuk
menjelajahi solusi dari sistem anda
•Prorotyping digunakan sebagai ‘kendaraan’ untuk berkomunikasi tentang desain IU
yang memungkinkan untuk sistem anda.
•Prototyping merupakan sebuah landasan yang potensial dimana dapat dilanjutkan
dengan pengembangan sistem.
Advantages and Disadvantage of Prototyping
Keuntungan Kerugian

Pengguna dapan mencoba sistem dan memberikan Setiap iterasi dibuat berdasarkan iterasi sebelumnya dan
feedback yang membangun selama proses selanjutnya memurnikan solusinya. Hal ini membuat
pengembangan sistem. sulit untuk menolak solusi awal karena tidak layak dan
memulai kembali.
Sebuah Prototype operasional dapat dibuat dalam Ulasan end-of-fase formal tidak muncul. Dengan
beberapa minggu. demikian, akan sulit untuk menampung lingkup dari
prototype.
Pengguna menjadi lebih positif tentang implementasi Dokumentasi sistem seringkali tidak ada atau tidak
sistem karena mereka melihat solusi baru yang akan lengkap, karena fokus utama adalah pada
memenuhi kebutuhan mereka. pengembangan prototipe.

Prototype memungkinkan deteksi dini kesalahan. Masalah sistem backup dan pemulihan, kinerja, dan
keamanan dapat terlewatkan.
Types of prototyping

Outline
Requirements

Evolutionary Throw-away
Prototyping Protyping

Delivered System Exceutable Prototype


(Sistem contoh +
dikirimkan pada client) Spesifikasi Sistem
Throw Away Prototype
System requirements diberikan di akhir
Sebuah pendekatan dimana protype di bangun dimana
Throw Away Prototype dikembangkan dari initial requirement (perm intaan awal)
tetapi tidak digunakan untuk final project
Spesifikasi tertulis dari persyaratan
Setelah persyaratan dipahami dokumen persyaratan diperbarui dan proses
pembangunan konvensional diikuti untuk membangun system
Beberapa pengembang percaya bahwa jenis ini adalah buang-buang waktu karena
Anda tidak menggunakannya
Build Prototype Requirement Memperbarui requirement

Final
Advantages and Disadvantage

Keuntungan Kerugian

Mengurangi resiko proyek secara signifikan Prototipe sebenarnya bukan apa-apa, hanya
sebuah presentasi.

Memiliki waktu proyek yang singkat Hanya untuk tujuan terbatas

Memulai menjadi sesuatu dari masa lalu. Tidak


terbiasa sebanyak sekarang.
Evolutionary Prototyping
Objective – Deliver a working system + requirements
Setelah persyaratan dipahami dokumen persyaratan diperbarui dan proses
pembangunan konvensional diikuti untuk membangun sistem

Mengembangkan
Membuat system Menggunakan
Spesifikasi yang
prototype system prototype
abstrak
Tidak

Ya Apakah
Mengirimkan
system telah
sistem
layaj???
Advantages and Disadvantage
Keuntungan Kerugian

Anda selalu mencari cara baru untuk Metode ini dapat digunakan untuk menghindari
meningkatkan sistem. mendokumentasikan persyaratan sistem.

Model ini meningkatkan kemungkinan Diperlukannya manajemen


kepuasan klien dengan sistem kerja.
Model ini dapat digunakan bahkan ketika Perawatan jangka panjang bisa menjadi mahal
persyaratan tidak didefinisikan.

Pengiriman lebih cepat dari sistem Informasi dapat hilang melalui begitu banyak
perubahan perbaikan
Evolutionary Delivery
Konsep
Software

Analisis
kebutuhan Mengirimkan
awal final version

Rencana
arsitektur
dan system
inti

Membangun
versi

Menyertaka
n/memasukk Mengirimka
an feedback n versi
customer
Timbul
feedback
dari
customer

Rapid Development, Taming Wild Software Schedules, by Steven McConnell, Press 1996
Evolutionary Prototyping phases
Mendefinisikan
kebutuhan dasar

Evaluate
Membuat
And
working
Deliberate the prototype
requirements

Verification of
the working
prototype
Throw-away vs. Evolutionary
 Throw-away prototyping benar-benar menghemat uang dengan menghilangkan Re-
engineering pada akhir siklus yang menghabiskan biaya yang mahal
 Digunakanlah bahasa tingkat tinggi untuk memastikan proses (re-engineering) itu
dibuang(thrown-away),
 Berbeda dengan evolutionary prototyping, di mana prototype akan berkembang ke
berlanjut ke final product
Operational Prototyping
Ketika persyaratan yang baik kritis dan dipahami atau tidak kritis dan kurang
dipahami
Throw-away prototipe dibangun secara selektif di atas prototipe evolusioner
Sebuah prototyper digunakan untuk melacakkeinginan pengguna.
Manfaat dari Software Prototyping
Hal ini membuat para developer yang jelas tentang persyaratan yang hilang.
Memungkinkan para pengembang tahu apa yang sebenarnya pengguna inginkan
Mengurangi kerugian dengan membantu produsen untuk mengetahui kesimpulan
sistem yang akan di bangun adalah layak atau tidak, dari pada membangun terlebih
dahulu seluruh sistem dan menemukan kesalahan
Dapat menjadikan user untuk terlibat dalam desain sistem
ResikoPrototyping
Klien dapat percaya bahwa sistem itu nyata.
 Harapan yang tidak realistis pada pengembangan

Pelaksana membuat pilihan yang buruk


 Dibenarkan dalam prototype, tapi tidak dalam sistem nyata
 Menggiurkan untuk membuat sistem nyata yang sama

Prototype tidak identik dengan sistem yang sebenarnya


 User dapat berinteraksi dengan cara yang berbeda karena karakteristik respon yang berbeda
 Harus menafsirkan pengalaman prototype dengan hati-hati
User Interface Prototyping
User Interface Prototyping
•Pengembangan sistem perangkat lunak yang sangat interaktif dengan antarmuka
pengguna grafis (GUI) telah menjadi semakin umum dan penerimaan sistem tersebut
sangat tergantung pada kualitas GUI.
•Prototyping adalah sarana yang sangat baik untuk menghasilkan ide-ide tentang
bagaimana GUI dapat dirancang dan membantu untuk mengevaluasi kualitas solusi
pada tahap awal.
“If I can’t picture it, I can’t
understand it”
Albert Einstein
Tujuan UI Prototyping
•Menerjemahkan kebutuhan (requirement) kedalam system yang interaktif
•Memvisualisasikan ide dihadapan user dan stakeholder
•Menentukan desain alternative
•Menghindari pembuat keputusan yang terlalu dini (premature)
•Melihat dan berinteraksi sebelum aplikasi dibuat
Low-fidelity Prototyping
Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik
dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih
menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi,
tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara
umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep
pendekatan secara umum (Walker et al, 2003).
Macam-macam Metode
Tool For Low-fidelity Prototyping
Tool For Low-fidelity Prototyping
Tool for wireframe and Mock Up
High-Fidelity Prototyping
High fidelity protoype lebih rinci menggambarkan sistem.
Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna
dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi
dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga
dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir
dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk
sebenarnya (Walker et al, 2003).
High-Fidelity Prototyping
 Memvisualisasikan kebutuhan dengan detail
 Kemampuan untuk menemukan isu, khususnya dengan perilaku
interaktif (interactive behavior )
 Mengembangkan spesifikasi UI
Tool For High-fidelity Prototyping
Ex ample: AXURE
Clasification of User Interface Prototypes

•Presentation Prototypes
•Functional Prototypes
•Breadboards
•Pilot Systems
Clasification of UI Prototypes
 Presentation Prototype
Prototip presentasi dibangun untuk menggambarkan bagaimana aplikasi dapat
mengatasi persyaratan keterberian. Karena mereka sering digunakan sebagai bagian
dari usulan proyek, mereka sangat fokus pada user interface.

 Functional Prototypes
Prototip Fungsional menerapkan bagian strategis penting dari kedua UI dan
fungsionalitas dari aplikasi yang direncanakan.
 Breadboards
Breadboards berfungsi untuk menyelidiki aspek-aspek teknis seperti arsitektur sistem
atau fungsi dari aplikasi yang direncanakan. Mereka dibangun untuk menyelidiki
aspek-aspek tertentu dari risiko khusus. Mereka tidak dimaksudkan untuk dievaluasi
oleh pengguna akhir.

 Pilot System
Pilot systemsare prototipe sangat dewasa yang dapat diterapkan secara praktis
Daftar Pustaka
Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan
praktisi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Rapid Development, Taming Wild Software Schedules, by Steven McConnell, Press
1996
Low vs. High Fidelity Prototyping Debate, Rudd J., Stern K.,Isensee S., ACM
Interactions, Jan. 1996

Anda mungkin juga menyukai