Anda di halaman 1dari 12

Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk

barang/jasa

Profil

Bentuk Prototype

Tahapan - Tahapan
Prototyping

Keunggulan dan Kelemahan


dari Prototyping
Menganalisis proses kerja pembuatan prototype
produk barang/jasa

By : EFI SUSANTI,S.Pd
Berdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat
berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada
tingkat kerincian sebuah sistem (Walker et al, 2003).
Tahapan - Tahapan Prototyping

1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang
2. Membangun prototyping
bersama-sama mendefinisikan Membangun prototyping
format seluruh perangkat lunak, dengan membuat perancangan
mengidentifikasikan semua sementara yang berfokus pada
kebutuhan, dan garis besar sistem penyajian kepada pelanggan
yang akan dibuat. (misalnya dengan membuat input
dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh
pelanggan apakah prototyping 4. Mengkodekan system
yang sudah dibangun sudah sesuai Dalam tahap ini
dengan keinginann pelanggan. prototyping yang sudah di
Jika sudah sesuai maka langkah 4 sepakati diterjemahkan ke
akan diambil. Jika tidak dalam bahasa
prototyping direvisi dengan pemrograman yang sesuai
mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
5. Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu
perangkat lunak yang siap pakai, 6. Evaluasi Sistem
harus dites dahulu sebelum Pelanggan mengevaluasi
digunakan. Pengujian ini dilakukan apakah sistem yang sudah
dengan White Box, Black Box, jadi sudah sesuai dengan
Basis Path, pengujian arsitektur yang diharapkan . Jika ya,
dan lain-lain. langkah 7 dilakukan; jika
tidak, ulangi langkah 4
dan 5
7. Menggunakan system
perangkat lunak yang telah diuji
dan diterima pelanggan siap
untuk digunakan.
Keunggulan prototyping

Adanya komunikasi yang baik


antara pengembang dan Pelanggan berperan aktif
pelanggan dalam pengembangan system

Pengembang dapat bekerja


Lebih menghemat waktu
lebih baik dalam menentukan
dalam pengembangan system
kebutuhan

Penerapan menjadi lebih mudah


karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya.
a. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa
perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat
lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan
pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

b. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek.


Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang
sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa
memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan
cetak biru sistem.

c. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin


tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai