Re-branch Idea
Hemat Biaya
Time Friendly
1. Pengumpulan kebutuhan
2. Membangun prototyping
3. Evaluasi protoptyping
4. Mengkodekan system
5. Menguji system
6. Evaluasi Sistem
7. Menggunakan system
Tahapan dalam
Prototyping
Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
dan kebutuhan keseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan
semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan
membuat input dan contoh outputnya).
Tahapan dalam
Prototyping
Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah
sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka
prototyping diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
Mengkodekan system
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
Tahapan dalam
Prototyping
Menguji system
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan
dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan
lain-lain.
Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh
dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
Tahapan dalam
Prototyping
Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan
Secara umum, Prototype memiliki dua kategori: low-fidelity dan high-
fidelity. Proses prototyping yang digunakan di dalam Design Thinking
adalah low-fidelityatau Rapid Prototyping. Proses ini menekankan
kepada pembuatan proses pembuatan yang cepat, mudah, murah
dan basic.
Low-fidelity
Prototype ini lebih cepat dan mudah dibuat, representasi yang sangat
kasar, lebih murah, sempurna untuk tahap-tahap paling awal
dimanamengeksplorasi variabel yang berbeda untuk menentukan
mana yang relevan dengan masalah yang Anda coba pecahkan, dan juga
arah yang harus diambil solusi.
Low fidelity prototypes meliputi: diagram alur, model kertas,
storyboard.
High-fidelity
1. Prototipe Fungsional
Fungsional prototipe dirancang untuk meniru fungsi produk yang
sebenarnya sedekat mungkin. Mereka tidak harus terlihat seperti produk
yang sebenarnya - mereka menunjukkan cara kerja bagian dalam.
2. Display Prototypes
Display prototypes fokus pada tampilan dan nuansa produk, bukan
fungsinya. Prototipe ini mewakili tampilan produk yang sebenarnya.
Jenis prototipe
3. Miniatur
Miniatur adalah versi lebih kecil dari produk yang terfokus pada kedua
aspek fungsional serta aspek tampilan.
b. Prototipe Evolusioner
Evolusioner prototipe melibatkan membangun prototipe dasar yang dapat
lebih ditingkatkan dan dibangun untuk membentuk produk nyata yang
dapat dijual. Ini menghindari pemborosan sumber daya.
Tugas Pertemuan 6
Diskusi Video Pembelajaran
1. Setiap kelompok mencari video yang sesuai dengan materi pada pertemuan 6
2. Setiap kelompok mendiskusikan video tersebut kepada dosen pengampu