Anda di halaman 1dari 15

MENGAPLIKASI

KAN SENI DAN


DESAIN
BAB 6 – SENI RUPA
A
KONSEP
DESIGN
THINKING
PENGERTIAN DESIGN
THINKING
Metode atau pendekatan yang digunakan untuk
pemecahan masalah secara praktis dan kreatif
dengan fokus utama pada user atau pengguna.
MANFAAT DESIGN THINKING
Menciptakan Meningkatkan
01 inovasi baru 04 efisiensi proses desain

Menghemat Mengurangi risiko


02 biaya 05 kegagalan produk

Mengurangi waktu Meningkatkan


03 untuk proses 06 pendapatan
desain
ELEMEN-ELEMEN DALAM DESIGN
THINKING Iteratif (Iterative)
Langsung (Hands
On)
☻ Pengujian secara langsung. Proses berulang-ulang untuk
☻ Bukti nyata, salah satunya mendapatkan hasil yang dapat
dengan pembuatan memuaskan dan sesuai dengan
prototype. keinginan pengguna (user).

Kreativitas Tinggi Fokus pada Pengguna


(Highly Creative) (User Centered)
☻ Tidak terdapat aturan baku ☻ Berpusat pada hal yang
dibutuhkan oleh pengguna.
atau tetap. ☻ Harus mengetahui apa yang
☻ Dapat kesempatan belajar dibutuhkan pengguna.
untuk memecahkan masalah ☻ Mencari solusi untuk memenuhi
baru dengan berbagai solusi. kebutuhan tersebut.
B
PENERAPAN
DESIGN
THINKING
PRINSIP DALAM DESIGN THINKING
● Fokus pada manusia dan kebutuhannya.
● Semua masalah bersifat ambigu, sehingga dapat
dipertanyakan dan ditafsirkan secara berbeda.
● Aturan mendesain ulang, yaitu menjaga agar desain
tetap relevan untuk kebutuhan dasar dan preferensi
manusia.
● Aturan tangibility, yaitu desain dibuat nyata sehingga
mudah dipahami dan tidak menghambat komunikasi
dalam tim desainer.
C
MEMBUAT
GAMBARAN DESAIN
(PROTOTYPE/MOCKUP
)
SECTOR nEWS PROTOTYPE/MOCKUP
PENGERTIAN

PROTOTYPE MOCKUP
Sampel awal produk yang Menyampaikan aspek
dibuat untuk menguji konsep desain visual, termasuk
ide. Model, bentuk dan gambar, warna dan
materinya tidak harus tipografi. Memberikan
sempurna, namun fitur- gambaran secara detail
fiturnya mempresentasikan sebelum produk dibuat.
fungsi dasar rancanganmu.
PAPER PROTOTYPE
☻ Menggunakan kertas sebagai media untuk menyampaikan
rancangan produk.
☻ Kekurangannya; kurang realistis, dapat menimbulkan
kesalahan uji produk.
LOW-FIDELITY
PROTOTYPE
☻ Berbentuk sketsa-sketsa dari produk.
☻ Menunjukkan alur atau flow dalam
menggunakan produk tersebut beserta
tampilannya.
☻ Kekurangannya; tampilannya masih
berupa sketsa dominan warna abu-abu atau
hitam.
HIGH-FIDELITY
PROTOTYPE
☻ Memiliki tampilan mendekati
produk aslinya.
☻ Prototype jenis ini sering digunakan
dalam bidang pengembangan
website atau aplikasi.
☻ Kekurangannya; pembuatannya
cukup memakan waktu.
TAHAPAN MEMBUAT PROTOTYPE/MOCKUP
Requirements Gathering and
Dalam prosesnya, klien dan tim pengembang akan bertemu untuk
Analysis (Analisis mendiskusikan detail produk seperti apa yang diinginkan oleh user.
Kebutuhan)
Pembuatan desain sederhana yang akan memberi gambaran singkat
Quick Design (Desain Cepat) mengenai produk yang ingin dibuat berdasarkan diskusi dari langkah 1 di
awal.
Build Prototype (Bangun Setelah desain cepat disetujui maka tahap selanjutnya adalah
Prototype) pembuatan prototype yang sebenarnya.
Di tahap ini, produk yang telah dibuat dalam bentuk prototype
User Evaluation (Evaluasi dipresentasikan pada klien untuk dievaluasi lalu klien akan memberikan
Pengguna Awal) komentar dan saran.

Refining Prototype Jika klien mempunyai catatan untuk perbaikan produk, maka fase 4-5 akan
(Memperbaiki Prototype) terus berulang sampai klien setuju dengan sistem yang akan dikembangkan.

Implement Product and


Pada tahap akhir ini, produk akan segera dibuat oleh para desainer dan
Maintenance (Implementasi tim kemudian produk akan diuji dan diserahkan kepada klien.
dan Pemeliharaan)
TUGAS !
MEMBUAT DESIGN THINKING
☻ Berkelompok, minimal 3-4 orang.
☻ Wawancarai salah satu atau beberapa orang mengenai
masalah yang sering terjadi belakangan ini (masalahnya
bebas tergantung narasumber/klien) dengan cara
direkam.
☻ Target narasumber/klien adalah kakak kelas atau guru.
☻ Membuat paper prototype dengan menyesuaikan pada
masalah yang ada, buatlah sekreatif mungkin ygy ♥

Anda mungkin juga menyukai