Anda di halaman 1dari 17

DESIGN

THINGKING
Oleh Kelompok 1 :
Abel Ananta Putra (190535646054 )
Dwi Wahyu Muharram (190535646065)
Eduardo Sanov Rusianto (190535646008)
Nanda Ayu Febriyani (180521629002)
Apa itu Design
Thingking?
Apa itu Design Thingking?

Berpusat pada manusia

Optimis Kolaboratif

Eksperimen
Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam
melakukan proses desain. Design Thinking merupakan
metode penyelesaian masalah yang berfokus pada
pengguna atau user.
Desain bukan hanya sekedar membuat sebuah produk
atau aplikasi yang akan laku di pasaran, memiliki bentuk
yang indah dan menarik, atau mudah untuk dibuat. Desain
sekarang ini adalah mengenai, menciptakan sesuatu yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna atau orang-
orang.
Elemen-
elemen
dalam
Design
Thingking
01 02
People centered Highly creative

Dalam metode ini, Dalam menggunakan


perlu ditekankan metode ini, dapat
bahwa setiap tindakan digunakan kreativitas
yang dilakukan sebebasnya, tidak
berpusat pad apa yang perlu aturan yang
diinginkan dan terlalu kaku dan baku
dibutuhkan oleh user
03 04
Hands on Iterative

proses desain proses desain


memerlukan percobaan merupakan sebuah
langsung oleh tim proses dengan
desain, bukan hanya tahapan-tahapan yang
pembuatan teori atau dilakukan berulang-
sebuah gambaran di ulang untuk melakukan
kertas improvisasi dan
menghasilkan sebuah
produk atau aplikasi
yang baik
Tahapan
dalam
Design
Thingking
Tahapan – Tahapan dalam Design Thingking

2. Define 4. Prototype

1. Empathize 3. Ideation 5. Test


1. Emphatize (empati)

Ketika sudah mengetahui user atau pengguna yang akan dituju,


maka seorang desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan
situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan diri sebagai
pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan
pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara,
observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.
2. Define (Menentukan)

Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka


desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau
pandangan user yang akan menjadi dasar dari produk atau
aplikasi yang akan dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan
membuat list kebutuhan user dan menggunakan
pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi
3. Ideation (menghasilkan ide)

Dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan


solusi yang dibuthkan. Hal ini dapat dilakukan melakukan evaluasi
bersama tim desain dengan menggabungkan kreativitas dari
masing-masing desainer.
4. Prototipe (prototipe)

Ide yang sudah ada sebelumnya maka perlu langsung


diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau produk uji
coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan
kemungkinan skenario penggunaan.

5. Test (uji coba)


Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat,
maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna.
Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji
coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat
produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada
produk yang ada.
Contoh Penerapan Design Thignking
Contoh Penerapan Design
Thignking

 Contoh Design Thinking yang diterapkan dalam skala besar dapat


dilihat di Estonia, negara pasca-Soviet. Proyek Estonia dikenal
sebagai e-Estonia, sebuah rencana revolusioner yang berpotensi
untuk mengubah negara dari negara tradisional menjadi masyarakat
digital masa depan.
Apa yang ingin dilakukan e-Estonia adalah menghubungkan semua
untaian negara – baik itu pemungutan suara, layanan kesehatan,
pajak, pendidikan, kepolisian dan sebagainya – pada satu platform.
Apa yang bisa kita pelajari dari Estonia ketika
menerapkannya pada bisnis? Yaitu, inti dari prinsip-prinsip
pemikiran desain adalah gagasan bahwa itu bukan hanya
tentang kreativitas. Design Thinking bertujuan untuk
menantang konvensi dan menyatukan titik-titik dengan
berpikir melintasi banyak garis lintang dan bola. Prinsip-
prinsip pemikiran desain bahkan mempertanyakan proses
desain yang sebenarnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai