NIM : 180521629002 Mata Kuliah : Jalan Kereta Api Tugas essay Perkembangan Kereta Api di Indonesia
Perkembangan Perkeretaapian Indonesia
Perkembangan kereta api di Indonesia sebelum kemerdekaan, diawali pada tanggal 17
Juni 1864, dimana pembangunan pertama jalur kereta api di Desa Kemijen, dengan rute Semarang- Tanggung oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele dengan lebar sepur 1435 mm. Lalu Tahun 1867, Lokomotif uap pertama digunakan di Indonesia yang juga beroperasi di Stasiun Semarang, 8 April 1875, pemerintah Hindia Belanda Staatssporwegen (SS) membangun jalur kereta api negara. Rute pertama nya meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Tahun 1876 – 1922. Pembangunan jalur kereta api berkembang ke luar jawa seperti Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922) dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, Sedangkan di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Tahun 1925, kereta listrik pertama di tanah air beroperasi, Elektrifikasi jaringan rel keretanya sendiri telah dibangun pada tahun 1923 oleh perusahaan Electrische Staats Spoorwegen (ESS) yang merupakan bagian perusahaan kereta api Batavia khusus mengelola sarana, prasarana, dan operasional kereta listrik Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km. Tahun 1942, Perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Dan operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Perkembangan perkeretaapian di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan Inonesia diawali pada tanggal 28 September 1945 dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Kemudian Tahun 1946 Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta Tahun 1950 Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) kemudian ditahun yang sama tepatnya pada tanggal 25 mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Tahun 1953, Perkembangan teknologi kereta api di Tanah Air makin berkembang. lokomotif uap beralih menjadi lokomotif diesel dengan kabin ganda pertama di tanah air. Peralihan tersebut ditandai dengan datangnya lokomotif CC200 ke Indonesia dari Amerika Serikat. Selanjutnya tahun 1971 pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Seiring berjalannya waktu didirikan lah PT INKA yang merupakan BUMN manufaktur sarana perkereta-apian pertama dan terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada tanggal 18 Mei 1981. Tahun 1991 PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka). Perumka tidak bertahan lama dan berubah menjadi PT. Kereta Api (Persero) pada tahun 1998. Perkembangan perkeretaapian di Indonesia ditahun 2000-an diawali pada tahun 2005, dengan terbentuknya direktorat jendral perkeretaapian. Tahun 2008 dibentuk anak perusahaan PT KA, yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yang fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan logo baru pada tahun 2011. Di tahun 2013 PT Kereta Api Indonesia luncurkan kereta api bandara, layanan transportasi publik berbasis “railway” bernama Kereta Api Bandara. PT Railink berhasil mengoperasikan KA Bandara Kualanamu sebagai KA Bandara pertama di Indonesia pada 25 Juli 2013. Setelah 3 tahun KA Bandara Kualanamu bertumbuh, PT Railink menghadirkan KA Bandara Soekarno-Hatta (BSH). KA Bandara Soekarno-Hatta akan melayani rute Manggarai sampai dengan Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 km. Tahun 2017, PT KAI mulai mengembangkan MRT dan LRT. Untuk pertama kalinya Indonesia membangun moda transportasi modern bernama Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) sebagai sebuah sistem transportasi transit cepat dengan menggunakan kereta rel listrik yang dimulai pada tahun 2017. Pada 1 Agustus 2018, LRT pertama di Indonesia mulai beroperasi di Palembang dengan panjang jalur 23 km. Setelah itu dilanjutkan dengan LRT di Jakarta Utara sepanjang 5,8 km. Dari uraian perkembangan kereta Api di Indonesia diatas, dapat di simpulkan bahwa sebagian besar pengaruh perkembangan kereta api di Indonesia sangat dipengaruhi oleh penjajah, dimulai dari pembangunan jalur jalur kereta api pertama di daerah daerah indonesia, lokomotif uap pertama di Indonesia, serta pergantian nama dan logo PT.KAI, terbentuknya perundang-undangan tentang perkeretaapian dan hingga saat ini Indonesia sudah mampu mengembangkan kereta listik.