(Kelas B)
BY :
Y O S E V I N A , S T, M . S C
Sejarah Transportasi Kereta Api
Untuk menghindari melesetnya roda tersebut maka roda-roda diberi flens (flange), ini
terjadi pada tahun 1789. Akibat dari penggunaan flens pada roda ini mengakibatkan
kendaraannya tidak dapat digunakan di jalan raya biasa, sejak itulah terjadi perbedaan
antara jalan raya dan jalan yang menggunakan batang besi atau jalan rel.
Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan yang dijalankan
dengan mesin (lokomotif) uap.
Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di New Jersey tahun 1925, kereta diesel-
listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di Amerika tahun 1934.
Perkembangan selanjutnya :
kereta api super cepat,
kereta api monorail (dengan satu rel),
kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat.
lokomotif diesel,
diesel-listrik dan
penggerak listrik.
Teknologi persinyalan mekanis tetapi juga sinyal elektris
Sejarah Kereta Api Indonesia
Dalam Perencanaan jalan rel, Penentuan jenis komponen jalan rel seperti :
balas ,bantalan dan penambat serta dimensinya didasarkan pada beberapa
beban gandar, kecepatan maksimum dan daya lalulintas.
Jenis Lokomotif
Kecepatan Rencana
Kecepatan yang digunakan untuk merecanakan konstruksi Jalan Rel
Kecepatan Rencana untuk perencanaan struktur jalan rel
V rencana = 1,25 x V maks
Kecepatan Recana untuk Perencanaan Jari-jari Lengkung
tikungan
V rencana = V maks
Kecepatan Rencana Untuk Perecanaan Peninggian Rel
Jenis Kecepatan (2)
Kecepatan Maksimum
Kecepatan tertinggi yang diinginkan untuk operasi suatu
rangkaian kereta pada lintas tertentu
Kecepatan Operasi
Kecepatan rata-rata kereta api pada petak jalan tertentu
Kecepatan Komersial
Kecepatan rata-rata sebagai hasil pembagian jarak tempuh
dengan waktu tempuh
Daya Angkut Lintas