Anda di halaman 1dari 7

Design

Thinking
Apa itu Design
Thinking?
Design Thinking adalah proses berulang dimana
kita berusaha memahami pengguna, menantang
asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah
1 dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi
alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat
dengan tingkat awal pemahaman kita.

Design Thinking berputar di sekitar minat yang


mendalam dalam mengembangkan pemahaman dari
2 orang-orang yang menjadi tujuan perancangan produk
atau layanan

Design Thinking sangat berguna dalam mengatasi masalah-masalah


yang tidak jelas atau tidak dikenal, dengan melakukan 
3 reframing masalah, dengan cara-cara yang berpusat pada manusia,
menciptakan banyak ide dalam brainstorming, dan mengadopsi
pendekatan langsung dalam pembuatan prototype dan testing.
Tahapan Dalam Design
Thinking

Empathise Define Ideate Prototype Test


Peluang untuk
Fokus pada Fokus pada user Mengaplikasikan ide-
Mengeluarkan ide-ide memperbaiki solusi
manusia yang spesifik. ide yang sudah
yang dapat menjadi dan dapat
(Amati, terlibat dan Berdasarkan insight dihasilkan ke dalam
solusi mengevaluasi dan
Rasakan Langsung) dan kebutuhan user bentuk fisik
membuat lebih baik
Alasan Perlu Melakukan
Test

Mengetes dan
Memperbaiki
Memperbaiki
Prototype dan
Pernyataan
Solusi
Masalah

Mempelajari user Dapat membuat


lebih mendalam lebih baik lagi
Elemen Penting Dalam Design
Thinking

People Centered Highly Creative Hands On Interative

Dapat digunakan Proses desain Proses desain


Perlu ditekankan
kreativitas sebebasnya, memerlukan percobaan merupakan sebuah
bahwa setiap tindakan
tidak perlu aturan yang langsung oleh tim proses dengan
yang dilakukan
terlalu kaku dan baku desain, bukan hanya tahapan-tahapan yang
berpusat pada apa
pembuatan teori atau dilakukan berulang-
yang diinginkan dan
sebuah gambaran di ulang untuk melakukan
dibutuhkan oleh user
kertas improvisasi dan
menghasilkan sebuah
produk atau aplikasi
yang baik
Contoh Penerapan dalam Digital
Business

Contoh Design Thinking yang diterapkan dalam skala besar


dapat dilihat di Estonia, negara pasca-Soviet. Proyek Estonia
dikenal sebagai e-Estonia, sebuah rencana revolusioner yang
berpotensi untuk mengubah negara dari negara tradisional
menjadi masyarakat digital masa depan.

Manfaat mengambil risiko inovatif ini dan menciptakan


pemerintahan virtual sangat banyak. Salah satu manfaatnya
adalah bahwa negara telah berhasil menghemat sekitar 2%
dari PDB untuk biaya, yang merupakan persentase yang
sama setiap anggota NATO diharapkan membayar untuk
perlindungan.
Thank
You!!

Anda mungkin juga menyukai