Anda di halaman 1dari 7

Design Thinking

Mata Kuliah

Metode Penciptaan

Dosen Pengampu

Pratama Bayu Widagdo, S.Sn., M.Ds

Ardian Tria Nugraha

2411422091

203

Seni Rupa (DKV)

Sekaran, Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah 50229


I. Pendahuluan

Apa itu design thinking? menurut “Interaction Design Foundation”, design thinking disebut
sebagai proses yang dilakukan secara berulang untuk memahami pengguna, menantang
asumsi, mendefnisikan ulang permasalahan, serta menciptakan solusi.

Sedangkan “Career Foundry” mengatakan, design thinking adalah sebuah ideologi maupun
proses untuk memecahkan masalah kompleks yang menitikberatkan kepentingan pengguna.
Sederhananya, design thinking merupakan pendekatan atau metode pemecahan masalah baik
secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai
pengguna.

Design thinking meliputi proses-proses seperti analisis konteks, penemuan dan pembingkaian
masalah, pembuatan ide dan solusi, berpikir kreatif, membuat sketsa dan menggambar,
membuat model dan membuat prototipe, menguji dan mengevaluasi.

Inti dari design thinking meliputi kemampuan untuk:

 Menyelesaikan masalah yang rumit.


 Mengubah strategi menjadi solusi.
 Menggunakan nalar abduktif dan produktif.
 Menggunakan media pemodelan non-verbal, grafik atau spasial, misalnya, membuat
sketsa dan membuat purwarupa

Jadi dapat disimpulkan Design thinking secara mendasar adalah sebuah bentuk inovasi,
inovasi dalam kinerja yang lebih tinggi maupun inovasi fungsional yang baru.

a) Mindset design thinking

1. Empathize

Empathize dalam design thinking adalah tahap paling awal yang krusial. Meski kelima
tahapan ini dapat dilakukan secara parallel, tetapi kebanyakan project memulai dengan
tahapan ini. Dalam tahap ini, kamu harus menaruh empati untuk mengenal pengguna dan
memahami keinginan, kebutuhan, dan tujuan mereka. Tahap ini juga mengharuskan observer
untuk meninggalkan sejenak asumsinya terhadap pengguna dan mulai memahami mindset
pengguna.

2. Define
Setelah mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengguna, tugasmu selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Selanjutnya, identifikasi masalah atau hambatan yang dialami
pengguna. Tahapan define dalam design thinking sendiri dilakukan untuk menyebutkan
problem statement.

3. Ideate

Bermodal pengetahuan keluhan pengguna dan problem statement yang jelas, sekarang
waktunya kamu menyusun ide-ide kreatif sebagai solusi masalah. Di sinilah, proses kreatif
dimulai. Nielsen Norman Group mendefinisikan ideate sebagai proses menghasilkan
serangkaian gagasan berdasarkan topik tertentu, tanpa ada upaya untuk menilai atau
mengevaluasinya. Makanya, di sini, kamu bebas mengeksplorasi ide apa pun.

4. Prototype

Setelah memilih ide paling jenius, kamu harus membuat visualisasi dari idemu tersebut.
Tahapan ini memang membutuhkan eksperimen untuk mengubah ide menjadi sesuatu yang
tampak. Prototype sendiri merupakan produk belum jadi, simulasi, sample yang dapat
mengevaluasi ide dan desain yang sudah kamu rancang, misalnya seperti versi beta dalam
pembuatan website. Tahapan ini penting untuk menguji coba apakah produk yang digarap
sejauh ini sudah sesuai dengan apa yang direncanakan.

5. Test

Sesuai namanya, di tahap ini, kamu harus menguji prototype kepada pengguna. Terkadang,
testing bersifat opsional. Namun, menguji akan memberikan keuntungan tersendiri, yaitu
product review. Dari situ, kamu bisa memaksimalkan kembali produk tersebut dari feedback
dari pengguna.

Meski tahap ini berada di akhir, bukan berarti proses design thinking telah selesai. Seperti
yang sudah dikatakan sebelumnya, design thinking adalah metode non-linear. Proses testing
bisa jadi memunculkan kekurangan atau celah dari proses design thinking lainnya.

II. Inspirasi Dunia Nyata

Traveloka
Prinsip-prinsip yang selalu menjadi dasar dalam proses perancangan desain antarmuka di
Traveloka nyatanya pun sejalan dengan design thinking. Prinsip tersebut antara lain: data
informed, empathy, deliver, dan iterate.

Pembuatan desain selalu berdasarkan data yang dikumpulkan dari pengguna. Lalu, disusun
berdasarkan empati terhadap permasalahan yang dialami pengguna. Selanjutnya, desain
disajikan untuk diuji dan proses perancangan akan diulang hingga menemukan yang tepat.

Misalnya, dalam tampilan story (kisah) di balik destinasi-destinasi terkenal atau foto-foto dari
destinasi yang kurang populer, diharapkan pengguna bisa lebih betah dibandingkan tampilan
sebelumnya yang hanya mengedepankan promosi.

Adobe

Sebagai perusahaan yang memang bergerak dalam bidang desain, rasanya memang mafhum
jika Adobe menerapkan design thinking dalam menciptakan inovasi. Salah satunya adalah
Adobe XD, lahir dari keresahan karena dua produk paling andalan mereka: Illustrator dan
Photoshop, tidak mumpuni untuk membuat desain antarmuka.

Dalam proses penciptaan Adobe XD, tahapan-tahapan design thinking diterapkan, mulai dari
fase berempati (dengan wawancara, observasi, dan menggali pengalaman), mendefinisikan
masalah dan tantangan, memaparkan gagasan, menciptakan prototipe, dan mengujinya

III. Kontribusi terhadap komunitas desain

Design thinking tidak akan lahir tanpa adanya tujuan yang jelas. Ia diterapkan sebagai strategi
dalam penciptaan sebuah produk dengan kebutuhan pengguna sebagai dasarnya.
Inilah yang membuat proses di dalamnya juga melibatkan pemikiran mengenai masalah-
masalah dalam kehidupan. Masalah tersebut harus hadir dari empati terhadap (calon)
pengguna produk dan didefinisikan secara jelas. Selanjutnya, solusi untuk masalah tersebut
pun digagas untuk akhirnya diuji coba oleh pengguna.
Design thinking dianggap tidak hanya sebagai sebuah cara efektif untuk memecahkan
masalah dan menghasilkan produk baru. Lebih dari itu, strategi ini dapat mendorong
pelakunya untuk belajar dan berkembang menjadi lebih baik.
Fokusnya pada kebutuhan pengguna dan eksplorasi yang mendorong sebanyak mungkin
orang untuk mengungkapkan idenya adalah karakter dari design thinking. Itu merupakan
tanda-tanda bahwa strategi ini pantas diaplikasikan dalam pemecahan masalah.
Bagi desainer desain thinking berguna dalam penyelesaian masalah yang diberikan client,
dengan memahami, empati terhadap permasalahan client kita sebagai desainer dapat
membuat inovasi yang mungkin sangat efektif dalam permasalahan yang ada, karena pada
dasarnya desain komunikasi adalah cara kita berkomunikasi dengan metode visual, dalam hal
ini diperlukan pemahaman tentang konsumen dan berbagai proses design thinking.

IV. Pelajaran dari keberhasilan dan kegagalan pribadi


Secara pribadi saya merasa berhasil dalam menerapkan design thinking dalam hal mengatur
berbagai waktu yang saya kerjakan menjadi lebih efektif dibanding sebelumnya, secara sadar
dan tidak sadar saya menerapkan proses proses design thinking dalam merombak jadwal
aktifitas yang saya lakukan ditiap harinya, saya berempati dan Menyusun berbagai inti
masalah hingga penerapan prototipe dan test hingga saya menemukan penyelesaian yang
tepat. Walaupun begitu saya sering merasa masih kurang dalam hal ini dan tetap melakukan
berbagai test hingga menemukan cara penyelesaian yang tepat.
Saya pernah gagal dalam melakukan design thinking disaat saya membuat sebuah design
poster suatu event disini saya tidak menerapkan empati, hingga saya tidak berpegang dengan
kebutuhan konsumen (dalam hal ini orang yang melihat desain) sehingga desain saya gagal
dalam menarik perhatian dan gagal menjadi salah satu acuan keberhasilan atau kemeriahan
suatu event tersebut.

V. Tantangan dan perdebatan terkin


RGBK: Guru BK perlu sisipkan seni pedagogi dalam layanan konseling
Dilansir dari Antaranews, Salah satunya dalam metode layanan konseling. Konsep yang
dipopulerkan oleh Profesor Robyn Ewing's dari The University of Sidney ini menunjang guru
untuk melibatkan aspek bermain, imajinasi, desain, eksperimen, eksplorasi, provokasi,
metafor ekspresi dan representasi serta komunikasi," ujar Ana dalam keterangan tertulisnya di
Jakarta, Selasa.
Sarana yang bisa digunakan tersebut, kata dia, bisa melalui seni tari, musik, bernyanyi,
akting, melukis, memahat, puisi, dan lain sebagainya. Indikator kreativitas yang bisa dinilai
dari The Art of Pedagogy adalah kemampuan berimajinasi, berpikir kritis, disiplin, kegigihan,
keberanian, kemampuan mengambil risiko serta merefleksikan diri.
Dari berita tersebut terkait dengan desain komunikasi, kita sebagai desainer juga
berpartisipasi dan diharuskan bisa ber-design thinking untuk membuat inovasi yang lebih
efektif dalam Pendidikan

VI. Pemikiran kreatif


Saya melihat sangat pentingnya design thinking untuk kita sebagai desainer pelajari, dengan
berbagai ilmu design thinking saya berfikir kemajuan yang sangat pesat diberbagai bidang
kehidupan manusia, berbagai tindakan inovasi yang sangat efektif akan semakin
mempermudah untuk kehidupan bermasyarakat, kita dalam bidang komunikasi visual sangat
diuntungkan jika kita memahami apa itu design thinking, karena sangat efektif dalam
menyelesaikan dan memberi berbagai inovasi dari permasalahan konsumen.

VII. Cerita pribadi


Sebagai mahasiswa desain komunikasi visual sudah biasanya kita dihadapkan dengan tugas
tugas yang mengacu pada permasalahan konsumen, secara pribadi saya sering mengerjakan
tugas tugas yang secara tidak sadar harus menerapkan design thinking, seperti dalam hal
mendesain sebuah produk kemasan makanan, disini saya dituntut untuk mekomunikasikan
dan menarik minat pelanggan dengan desain yang saya buat, saya disini harus menerapkan
berbagai proses design thinking, dimulai dari menerapkan target konsumen, lalu ber-empati
untuk mengetahui permasalahan konsumen, ketiga brainstorming ide yang saya sketsa, yang
bersifat inovatif, hingga menjadi sebuah desain kemasan yang diterima berbagai lapisan
masyarakat.

VIII. Rekomendasi untuk masa depan


Menurut saya design thinking dalam bidang komunikasi visual adalah pemberian kebijakan
secara terstruktur maupun dalam perorangan dalam hal batasan batasan seperti norma budaya
dan etika, dan karena kemajuan teknologi kini sangat pesat, pengintegrasian suatu kelompok
sangat diperlukan agar kemajuan dapat terarah menuju inovasi yang positif tanpa menyalah
gunakan teknologi yang ada, karena pada dasarnya desain komunikasi visual memiliki peran
untuk berkomunikasi dengan efektif dan mempengaruhi konsumen.

Reverensi
https://youtu.be/nrI2lPtj7nk?si=VIaMG4X8xm9TZ1AP
https://www.gramedia.com/literasi/design-thinking/
https://www.dicoding.com/blog/7-contoh-penerapan-design-thinking/
https://images.app.goo.gl/YSBfkefnPPvp1ENn8
https://images.app.goo.gl/jhq2W2gZ4GgzLuDM6
https://www.detik.com/bali/berita/d-6554256/pedagogik-adalah-kompetensi-tujuan-aspek-
manfaat-dan-
https://www.antaranews.com/berita/3089193/rgbk-guru-bk-perlu-sisipkan-seni-pedagogi-
dalam-layanan-konseling
https://www.detik.com/bali/berita/d-6554256/pedagogik-adalah-kompetensi-tujuan-aspek-
manfaat-dan-
fungsinya#:~:text=Pedagogik%20adalah%20ilmu%20yang%20mempelajari,mengaktualisasi
kan%20berbagai%20potensi%20yang%20dimilikinya.
https://mediaindonesia.com/humaniora/555418/contoh-esai-dan-cara-membuatnya

Anda mungkin juga menyukai