Anda di halaman 1dari 6

PROTOTYPE BISNIS

Tugas Mata Kuliah : AGROTHECNOPREUNERSHIP

Disusun Oleh,
KHALID SUNNY (2260203005)

PRODI S2 ILMU PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2022
1. PENGERTIAN PROTOTYPE.
Prototype atau prototipe adalah sebuah metode dalam pengembangan
produk dengan cara membuat rancangan, sampel, atau model dengan tujuan
pengujian konsep atau proses kerja dari produk. Prototype sendiri bukanlah
produk final yang nantinya akan diedarkan. Prototype dibuat untuk kebutuhan
awal development software dan untuk mengetahui apakah fitur dan fungsi dalam
program berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Sehingga
pengembang produk dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal
sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk dan merilis produk
(Rony,S:2021).
Pada dasarnya, jika dijelaskan dengan sederhana, prototipe adalah
sampel awal, model, atau rilis produk yang dibuat untuk menguji konsep atau
proses. Biasanya, prototipe digunakan untuk mengevaluasi desain baru untuk
meningkatkan akurasi analisis dan pengguna sistem.
Ini adalah langkah antara formalisasi dan evaluasi ide mengingat prototipe
adalah bagian penting dari proses desain dan praktik yang digunakan di semua
disiplin desain. Pembuatan contoh prototype ini sangat krusial untuk dapat
melakukan pengujian desain sebelum berinvestasi dalam produksi massal.

2. TUJUAN DARI MEMBUAT PROTOTYPE


Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model atau
rancangan produk menjadi produk final yang dapat memenuhi permintaan
pengguna. Dalam proses pengembangan produk, pengguna dapat ikut andil
dalam proses pengembangan produk dengan cara mengevaluasi dan
memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan produk. Selain itu, penggunaan prototipe dapat
memunculkan ide-ide baru yang bisa dikembangkan menjadi sebuah fitur untuk
melengkapi produk(Rony,S:2021).
Karena ini adalah gambaran kasar awal dari produk, tidak mengherankan
kalau prototipe sering gagal saat diuji. Tapi jangan kuatir, sebaliknya kegagalan
ini menunjukkan kepada desainer di mana letak cacatnya sehingga tim
pengembangan dapat kembali memperbaiki atau mengulangi solusi yang
diusulkan berdasarkan umpan balik pengguna nyata.
Kegagalan dari sebuah prototype yang lebih awal ini akan dapat
menyelamatkan nyawa, menghindari pemborosan energi, waktu, dan uang dalam
menerapkan solusi yang lemah atau tidak tepat. Keuntungan lain dari pembuatan
prototipe adalah, karena investasinya kecil, risikonya pun juga termasuk rendah.

3. MANFAAT PROTOTYPE
Dengan bantuan adanya prototype, Anda dapat menyempurnakan dan
memvalidasi desain Anda sehingga merek Anda dapat merilis produk yang tepat.
Anda juga dapat melihat celah mana saja yang sekiranya akan mempunyai resiko
yang fatal dan celah mana saja yang sekiranya juga bisa menjadi produk Anda
menjadi lebih unggul. Berikut manfaat lainnya dari membuat prototype lebih dulu.
1) Dapat Menghemat Waktu Dan Biaya Pengembangan Produk.
Yang pertama adalah kamu dapat menekan biaya dan menghemat waktu
dalam proses pengembangan produk. Dengan begitu, sumber daya yang
tersisa dapat dialokasikan untuk kebutuhan yang lain.
2) Dapat Mengetahui Kebutuhan Pengguna Terlebih Dahulu.
Manfaat yang kedua yaitu dengan memanfaatkan sistem prototyping kamu
dapat mengetahui kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Sehingga kamu dan
tim-mu dapat mengetahui apa saja prioritas dan kebutuhan pengguna. Dengan
begitu proses pengembangan produk akan berlangsung lebih cepat.
3) Menjadi Acuan Untuk Mengembangkan Produk.
Selanjutnya, model prototype dapat menjadi acuan atau patokan untuk kamu
dalam mengembangkan sebuah produk. Kamu juga dapat menggunakan
prototype untuk menemukan kekurangan dan mencari solusi untuk membuat
produk kamu menjadi semakin baik lagi.
4) Dapat Menjadi Bahan Presentasi.
Terakhir, kamu dapat menggunakan prototype untuk mempresentasikan
produk yang akan kamu luncurkan. Dengan adanya prototype akan
memudahkan audiens mendapatkan gambaran tentang produk yang akan
diluncurkan.

4. CONTOH PROTOTYPE
Sistem prototype ini memiliki beberapa contoh yang perlu kamu ketahui detailnya.
Berikut adalah beberapa contoh prototype.
1. Paper Prototype
Yang pertama adalah paper prototype. Sesuai dengan namanya, prototype
ini menggunakan kertas sebagai media untuk menyampaikan rancangan
produk. Paper prototype ini sangat sederhana, tapi mampu memberikan
beberapa opsi terkait kekurangan dari sisi tampilan maupun fungsionalitas
produk.
2. Low-Fidelity Prototype.
Selanjutnya adalah low-fidelity prototype. Low-fidelity prototype adalah
prototype yang biasanya berbentuk sketsa-sketsa dari produk. Biasanya
prototype ini menunjukan alur atau flow dalam menggunakan produk
tersebut dan juga menampilkan tampilannya.
Kekurangan dari prototype ini adalah tampilannya yang masih berupa
sketsa dengan warna dominan abu-abu atau hitam saja.
3. High-Fidelity Prototype.
Contoh terakhir adalah high-fidelity prototype. High-fidelity prototype
adalah prototype yang memiliki tampilan yang mendekati produk aslinya.
Jadi, pengguna dapat merasakan sensasi menggunakan produk aslinya
ketika menggunakan high-fidelity prototype ini.
Prototype jenis ini sering digunakan dalam bidang pengembangan website
atau aplikasi, dalam pembuatannya kamu dapat menggunakan beberapa
tools yang banyak tersebar di internet. Kekurangan dari prototype ini
adalah pembuatan prototype yang cukup memakan waktu.

5. TAHAPAN DALAM PEMBUATAN PROTOTYPING

1. Pengumpulan Kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan
kebutuhan kesseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua
kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan contoh outputnya).
3. Evaluasi Protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping
diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan System
Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji System
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan
White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai
dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan,
jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan System
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.

6. DAFTAR PUSTAKA
Prototype Adalah.11 November 2022. https://idcloudhost.com/prototype-adalah/.
Prototyping dan Penerapannya. 11 November 2022.
https://medium.com/@efrenkun123/prototyping-dan-penerapannya-
1d6041e65a82.
Rony, S. 11 August 2021 https://www.dicoding.com/blog/apa-itu-prototype-
kenapa-itu-penting/.

Anda mungkin juga menyukai