Diri Dan Aktualisasi Diri
Diri Dan Aktualisasi Diri
Saat bayi telah membangun struktur diri yang mendasar, kecenderungan mereka untuk
aktualisasi berkembang. Aktualisasi diri (self-actualization) merupakan bagian dari kecenderungan
aktualisasi sehingga tidak sama dengan kecenderungan itu sendiri. Kecenderungan aktualisasi
merujuk pada pengalaman organisme dari individu; sehingga hal tersebut merujuk pada manusia
secara keseluruhan-kesadaran dan ketidaksadaran, fisiologis dan kognitif. Sebaliknya, aktualisasi diri
adalah kecenderungan untuk mengaktualisasikan diri sebagaimana yang dirasakan dalam kesadaran.
Saat organisme dan diri yang dirasakan selaras kedua kecenderungan aktualisasi hampir identik;
namun apabila pengalaman organisme seseorang tidak selaras dengan pandangan mereka terhadap
diri, perbedaan akan terjadi antara kecenderungan aktualisasi dan kecenderungan aktualisasi diri.
Sebagai contoh, apabila pengalaman organisme seorang pria adalah perasaan marah terhadap istrinya,
dan apabila kemarahan terhadap pasangan bertentangan dengan persepsi dari dirinya, maka
kecenderungan aktualisasi dan kecenderungan aktualisasi dirinya menjadi tidak kongruen sehingga ia
akan mengalami konflik dan ketegangan internal. Rogers (1959) mengajukan dua subsistem, yaitu
konsep diri (self-concept) dan harga diri (self-esteem).