Anda di halaman 1dari 16

PSIKOLOGI DAN BUDAYA DALAM KEPEAWATAN

PSIKOLOGI
DALAM KEPERAWATAN
OLEH :
I WAYAN DEDUS SURIYANA, S.Kep, Ns, M.Kep
PSIKOLOGI
• Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche
dan logos.
• Psyche berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu.
• Jadi, Psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik macam-macam gejala, proses, maupun latar
belakangnya.
HAKIKAT KONSEP DIRI

1. Calhaoun dan Acocella (1995) mendefinisikan konsep diri sebagai


gambaran mental diri seseorang .

2. Hurlock (1979) mengatakan bahwa konsep diri merupakan


gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan
gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, social, emosional aspiratif,
dan prestasi yang mereka capai.

3. Burn (1993) mendefinisikan konsep diri sebagai kesan terhadap diri


sendiri secara keseluruhan yang mencangkup pendapatnya
terhadap diri sendiri , pendapat tentang gambaran diri di mata
orang lain , dan pendapatnya tentang hal – hal yang di capai .
Lanjutan
KONSEP DIRI ada dua : yaitu konsep diri komponen kognitif(self
image) dan konsep diri komponen afektif (self esteem).
 Komponen kognitif (Citra Diri) adalah pengetahuan
individu tentang dirinya mencangkup pengetahuan “siapa
saya” yang akan memberikan gambaran tentang diri saya .
Gambaran ini disebut citra diri.
 Komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap
dirinya sendiri yang akan membentuk bagaimana
penerimaan terhadap diri dan harga diri individu.
Jadi , dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli
dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah apa yang dirasakan
dan dipikirkan oleh seseorang mengenai dirinya sendiri.
TERBENTUKNYA KONSEP DIRI
Pembentukan konsep diri dimulai sejak anak masih kecil.
Masa kritis pembentukan konsep diri adalah saat anak
masuk di sekolah dasar.
 Konsep diri yang jelek akan mengakibatkan rasa tidak percaya
diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal
yang menantang, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh,
rendah hati,merasa diri tidak berharga, merasa tidak layak untuk
sukses, pesimis dan banyak perilaku interior lainnya.

 Sebaliknya, orang yang konsep dirinya baik akan selalu


optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses, berani gagal,
percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan
tujuan hidup, bersikap dan berfikir positif dan dapat menjadi
seorang pemimpin yang handal.
Proses Perkembangan Konsep Diri
• Menurut Calhoun dan Acocella (1995), ketika lahir
manusia tidak memiliki konsep diri, setelah memperoleh
pengetahuan tentang diri sendiri, harapan terhadap diri
sendiri, dan penilaian pada diri sendiri.
• Willey mengatakan bahwa sumber pokok dari informasi
untuk konsep diri adalah interaksi dengan orang lain.
• C.H. Cooley yang memperkenalkan pengertian diri yang
tampak seperti cermin. Cooley kita menggunakan orang
lain untuk menunjukkan siapa diri kita.
Lanjutan

• Gambaran diri kemudian berkembang dalam dua tahap.


 Pertama, kita menginternalisasikan sikap orang lain
terhadap diri kita.
 Kedua, kita menginternalisasikan norma masyarakat.
Dengan kata lain, konsep diri adalah ciptaan sosial dan hasil
belajar dari interaksi dengan orang lain
LANJUTAN
• Berbeda dengan C.H. Cooley, Hurlock (1979) membagi
konsep diri berdasarkan perkembangannya menjadi
konsep diri primer dan konsep diri sekunder.
 Konsep diri primer adalah konsep diri yang terbentuk
berdasarkan pengalaman anak di rumah, berhubungan
dengan anggota keluarga yang lain seperti orang tua
dan saudara.
 Konsep diri sekunder adalah konsep diri yang
terbentuk oleh lingkungan luar rumah, seperti teman
sebaya atau teman bermain.
LANJUTAN
• Calhoun dan Acocella (1979), sumber informasi yang
penting dalam pembentukan konsep diri antara lain:
1. Orang tua
2. Teman sebaya
3. Masyarakat
Faktor yang Mempengaruhi Konsep
Diri
• Menurut Pudjijogyanti (Yulius Beny Prawoto, 2010)
mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan konsep diri sebagai berikut.
1. Peranan citra fisik.
2. Peranan jenis kelamin
3. Peranan perilaku orang tua
4. Peranan faktor social
Lanjutan
Menurut Amarllia Puspasari, 2007 faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi perkembangan
konsep diri sebagai berikut
1. Pengaruh keterbatasan ekonomi
2. Pengaruh kelas social
3. Pengaruh usia
Batasan Penyesuaian Diri
• Menurut (Gerungan, 1987) Penyesuaian diri ada dua
yaitu :
1. Penyesuaian diri yang autoplastis (auto = sendiri,
(plastis = dibentuk) “Aktif” dimana kita yang
mempengaruhi lingkungan.
2. Penyesuaian diri yang kedua juga disebut
penyesuaian diri yang aloplastis (alo = yang lain) “
Pasif”, dimana kegiatan kita ditentukan oleh
lingkungan.
lanjutan
• Pengaruh lingkungan dalam penyusaian diri terdiri-dari 3 aspek
yaitu :
1. Lingkungan Alamiah adalah alam luar dan semua yang
melindungi individu yang vital dan alami, seperti pakaian,
tempat tinggal, makanan, dan sebagainya.
2. Lingkungan Sosial dan Kebudayaan adalah masyarakat di mana
individu itu hidup, termasuk anggota-anggotanya, adat
kebiasaannya, dan peraturan yang mengatur hubungan masing-
masing individu antara satu sama lain.
3. Diri (the self) Tempat individu harus mampu berhubungan
dengan dirinya dan seyogianya mempelajari: bagaimana cara
mengaturnya, menguasainya, dan mengendalikan keinginan
serta tuntutannya apabila tuntutan dan keinginan tersebut tidak
patut atau tidak masuk akal.
Bentuk Penyesuaian Diri
• Bentuk-bentuk penyesuaian diri ada dua kelompoknya :
1. Adaptive, Sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentuk
penyesuaian diri ini lebih bersifat badani. Artinya
perubahan-perubahan dalam proses-proses badani
untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan.
2. Adjustive. Suatu bentuk penyesuaian yang lain, dimana
tersangkut kehidupan psikis kita, biasanya disebut
sebagai bentuk penyesuaian yang adjustive.
Reaksi Penyesuaian Diri
• Reaksi-reaksi penyesuaian diri , dalam menghadapi
marah, kecewa, atau tidak puas. Beberapa kekecewaan
mungkin mengahsilkan reaksi-reaksi penyesuaian yang
lunak, reaksi-reaksi lain yang mungkin ekstrim dan
emosiaonal.
1. Rasionalisme (Rasionalization)
2. Kompensasi (Compensation)
3. Negativisme (Negativisme)
4. Kepasrahan (Resignation)
5. Pelarian (flight)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai