Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPERAWATAN JIWA II

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


KEPUTUSASAAN

Dosen pembimbing : Ns. I Kadek Dwi Swarjana, S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok V

1. Hastira Lestari
2. Nurjailani
3. Rismawati
4. Ritaningsi
5. Zulva Mutiatunnisa

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes) ANDINI PERSADA
MAMUJU
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan kasihnya, Sehinggga penyusun akhirnya dapat menyelesaikan
makalah “Laporan pendahluan dan Asuhan Keperawatan dengan Keputusasaan”

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Jiwa II.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu ditambahkan
pada tugas makalah ini, Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan dari para pembaca.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak


yang telah membantu penyusunan makalah ini dan besar harapan penyusun, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang
masalah kesehatan dan semoga makalah ini sedikitnya dapat memberikan sumbangan
ilmu yang dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para
pembaca. Semoga makalah yang di sajikan ini dapat sesuai dengan indikator yang di
harapkan..
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………......
KATA PENGANTAR …..................................................................................................................
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN .............................................................................................
A. Definisi .....................................................................................................................................
B. Etiologi .....................................................................................................................................
C. Manifestasi Klinis ....................................................................................................................
D. Akibat Keputusasaan ................................................................................................................
E. Pencegahan ...............................................................................................................................
F. Penatalaksanaan ........................................................................................................................

BAB II ASUHAN
KEPERAWATAN ..............................................................................................
A. Pengkajian

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................


BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Defenisi
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat keterbatasan
atau tidak ada alternatif atau pilhan pribadi yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi
energy yang dimilikinya. Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan,
ketidakmampuan keraguan, duka cita , apati, kesedihan, depresi, dan bunuh diriKeputusasaan
adalah keadaan emosional subjektif yang terus-menerus dimana seorang individu tidak
melihat ada alternative atau tersedia pilihan untuk memecahkan masalah-masalah atau untuk
mencapai apa yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energinya sendiri untuk
menetapkan tujuan. Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu merasa bahwa
kehidupannya terlalu berat untuk dijalani (dengan kata lain mustahil). Seseorang yang tidak
memiliki harapan tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki kehidupannya dan
tidak menemukan solusi untuk permasalahannya, dan ia percaya bahwa baik dirinya atau
siapapun tidak akan bisa membantunya.

B. Etiologi
Beberapa faktor penyebab orang mengalami keputusasaan yaitu :
1) Faktor kehilangan
2) Kegagalan yang terus menerus
3) Faktor Lingkungan
4) Orang terdekat ( keluarga )
5) Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
6) Adanya tekanan hidup
7) Kurangnya iman
C. Manifestasi Klinis
1. Mayor ( harus ada)
a. Fisiologis :
1) Respon terhadap stimulus melambat
2) Tidak ada energy
3) Tidur bertambah
b. Emosional :
1) Individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya
tapi dapat merasakan
2) Tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
3) Tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
4) Hampa dan letih
5) Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
6) Tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.

c. Individu memperlihatkan :
1) Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
2) Penurunan verbalisasi
3) Penurunan afek
4) Kurangnya ambisi,inisiatif,serta minat.
5) Ketidakmampuan mencapai sesuatu
6) Hubungan interpersonal yang terganggu
7) Proses pikir yang lambat
8) Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupannya sendiri.

d. Kognitif
1) Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan membuat
keputusan
2) Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah yang
dihadapi saat ini
3) Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
4) Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
5) Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
6) Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang ditetapkan
7) Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
8) Tidak dapat mengenali sumber harapan
9) Adanya pikiran untuk membunuh diri.
2. Minor ( mungkin ada )
a. Fisiologis
1) Anoreksia
2) BB menurun
b. Emosional
1) Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
2) Merasa berada diujung tanduk.
3) Tegang
4) Muak ( merasa ia tidak bisa)
5) Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
6) Rapuh
c. Individu memperlihatkan
1) Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembicara
2) Penurunan motivasi
3) Keluh kesah
4) Kemunduran
5) Sikap pasrah
6) Depresi
d. Kognitif
1) Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
2) Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa dating
3) Bingung
4) Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
5) Distorsi proses pikir dan asosiasi
6) Penilaian yang tidak logis
D. Akibat Keputusasaan
Akibat yang dapat ditimbulkan dari terjadinya keputusasaan yaitu :
1. Stres
2. Depresi
3. Galau
4. Sakit
5. Pola hidup yang tidak teratur
6. Letih, Lesu, Lemah; disebabkan karena faktor psikis
7. Hilang kesempatan yang ada, karena ketika kesempatan itu datang ia sibuk dengan
rasa putus asa yang ada.
8. Trauma; tidak lagi memiliki keberanian dan kemampuan untuk melakukan hal yang
sama karena takut akan mengalami rasa putus as a untuk yang kedua kalinya.
9. Gila; akibat jangka panjang yang umumnya terjadi pada sebagian orang
10. Sakit; diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban pikiran yang
berlebihan.
11. Kematian; beberapa mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan tidak hanya karena
sakit yang berkepanjangan namun juga karena faktor psikis yang berlebihan.

E. Pencegahan
Di bawah ini ada beberapa cara mencegah timbulnya keputusasaan yaitu :
1. Berbaik sangkalah kepada ALLAH, Ingat bahwa setiap yang kita alami ada
hikmahnya. Semua ini hanyalah sebuah cobaan dan bukti kecintaaan tuhan kepada
kita.
2. Berpikir bahwa tidak ada kegagalan yang abadi, karena kita bisa mengubahnya
dengan ber buat hal-hal baru.
3. Tetapkan tindakan kita dalam keadaan apapun kita tetap bisa memilih tindakan atau
mengubah kebiasan lama dan mencari jalan untuk mengatasi masalah yg tengah kita
hadapi
4. Bersikap lebih fleksibel, kehidupan tidak selalu seperti yang di harapkan. Apabila kita
dapat menyesuaikan diri dengan situasi baru maka ketegangan kita kan berkurang.
5. Kembangkan tindakan yang kreatif Tanyakan pada diri sendiri "KESEMPATAN
APA BAGI SAYA DI SINI ? JALAN MANA YANG TERBUKA BAGI SAYA ?"
6. Evaluasi setiap situasi. Pikirkan segala tindakan sebelum bertindak agar bisa di
dapatkan pemecah masalah yang baik.
7. Lihat sisi positifnya. Kegagalan memang merupakan pengalaman yang menyakitkan.
Tapi daripada memikirkan kerugian yang kita alami, lebih baik fokuskan pada apa
yang telah kita pelajari.
8. Bertanggung jawab. Jangan salah kan orang lain jika gagal,tapi perhatikan baik-baik
masalah nya dan cobalah memahaminya. Tanyakan pada diri sendiri bagaimana
mengatasinya?
9. Pelihara selera humor dan tertawa memang tidak segera memecahkan masalah,tetapi
akan membantu kita melihat masalah secara perspektif. Hal itu bagaikan cahaya
dalam kegelapan.
10. Ingatlah bahwa kegagalan adalah guru yang paling berharga kita bisa belajar tentang
bagaimana kita bisa gagal dan bagaimana kita mengatasi sebuah kegagalan.

F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis pada orang yang mengalami keputusasaan yaitu:
1. Psikofarmaka
Terapi dengan obat-obatan sehingga dapat memini malkan gangguan keputusasaan.
2. Psikoterapi
Adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita tel ah diberikan
terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan di mana kemampuan menilai realitas
sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik. Psikoterapi ini bermacam-
macam bentuknya antara lain psikoterapi suportif dimaksudkan untuk memberikan
dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat
juangnya.
3. Terapi PsikososiaL
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar mampu kembali beradaptasi dengan
lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mampu mandiri tidak tergantung
pada orang lain sehingga tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama menjalani
terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka.
4. Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat bagi penderita gangguan jiwa.
Dari penelitian didapatkan kenyataan secara umum komitmen agama berhubungan
dengan manfaatnya di bidang klinik.Terapi keagamaan ini berupa kegiatan ritual
keagamaan seperti sembahyang, berdoa, mamanjatkan puji-pujian kepada Tuhan,
ceramah keagamaan, kajian kitab suci dsb.
5. Rehabilitasi
Program rehabilitasi penting dilakukan sebagi persiapan penempatan kembali
kekeluarga dan masyarakat.Program ini biasanya dilakukan di lembaga (institusi)
rehabilitasi misalnya di suatu rumah sakit jiwa. Dalam program rehabilitasi dilakukan
berbagai kegiatan antara lain; terapi kelompok, menjalankan ibadah keagamaan
bersama, kegiatan kesenian, terapi fisik berupa olah raga, keterampilan, berbagai
macam kursus, bercocok tanam, rekreasi, dan sebagainya. Pada umumnya program
rehabilitasi ini berlangsung antara 3-6 bulan. Secara berkala dilakukan evaluasi paling
sedikit dua kali yaitu evaluasi sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan
evaluasi pada saat si penderita akan dikembalikan ke keluarga dan ke mas yarakat.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas klien
Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal
masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis.
2. Keluhan utama
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi hati klien: apa yang
dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui perilaku. Beberapa
percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahui apa yang mereka
pikir dan rasakan adalah :
a) Persepsi yang adekuat tentang rasa keputusasaan
b) Dukungan yang adekuat ketika putus asa terhadap suatu masalah
c) Perilaku koping yang adekuat selama proses
3. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon keputusasaan adalah:
a) Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga
yang mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis
dalam menghadapi suatu permasalahan
b) Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang
teratur, cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan fisik
c)  Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang
mempunyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya
pesimis, selalu dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka
dalam menghadapi situasi masalah dan mengalami keputusasaan.
d) Struktur Kepribadian Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah
diri akan menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang tidak objektif
terhadap stress yang dihadapi.
4. Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah:
a) Faktor kehilangan
b) Kegagalan yang terus menerus
c) Faktor Lingkungan
d) Orang terdekat ( keluarga )
e) Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
f) Adanya tekanan hidup
g) Kurangnya iman
5. Respon Emosional
Mayor (harus ada):
a) Individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya
tapi dapat merasakan
b) tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
c) Tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
d) hampa dan letih
e) Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
f) Tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
Minor (mungkin ada) :
a) Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
b) Merasa berada diujung tanduk
c)  Tegang
d) Muak ( merasa ia tidak bisa)
e) Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
f) Rapuh
6. Respon Kognitif 
Mayor ( harus ada):
a) Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
b) Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah yang
dihadapi saat ini
c) Penurunan fleksibilitas dalam proses piker 
d) Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
e) Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
f) Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang ditetapkan
g) Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
h) Tidak dapat mengenali sumber harapan
i) Adanya pikiran untuk membunuh diri.
Minor (mungkin ada) :
a) Penurunan kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
b) Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa dating
c) Bingung
d) Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif 
e) Distorsi proses pikir dan asosiasi
B. ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT SDKI
a. Di SDKI Diagnosa Keputusan
A. Definisi
Kondisi individu yang memandang adanya adanya keterbatasan atau tidak
tersedianya alternatif pemecahan pada masalah yang dihadapi.
B. Penyebab
1) Stres jangka panjang
2) Penurunan kondisi fisiologis
3) Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
4) Kehilangan kepercayaan pada nilai-nilai penting
5) Pembatasan aktivitas padajangka panjang
6) Pengasingan
C. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : Mengungkapkan Keputusan
Objektif : Kurangnya terlibat dalam aktivitas perawatan
D. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : Sulit tidur, Selera makan menurun
Objektif : Berperilaku pasif, Kurang inisiatif, meninggalkan lawan bicara,
mengangkat bahu sebagai respon terhadap lawan bicara.
E. Kondisi Terkait Klinis
Penyakit kronis, penyakit terminal, Penyakit yang tidak dapatdisembuhkan
b. Di SLKI Diagnosa Keputusasaan :
A. Luaran Utama : Harapan
B. Luaran Tambahan : Ketahanan personal, motivasi, penerimaan, status
kenyamanan, tingkat depresi.
c. Di SLKI Diagnosa Keputusasaan
A. Intervensi Utama
1) Dukungan Emosional
2) Promosi Harapan
3) Promosi Koping

B. Intervensi Pendukung
1) Fasilitasi pengungkapan perasaan
2) Fasilitasi perasaan bersalah
3) Konseling
4) Manajemen mood
5) Manajemen perilaku
6) Pelibatan Keluarga
7) Pencegahan bunuh diri
8) Promosi dukungan keluarga
9) Promosi dukungan sosial
10) Promosi dukungan spiritual
11) Promosi perawatan diri
12) Promosi system pendukung
13) Terapi kognitif perilaku
14) Teknik menenangkan
15) Terapi riminisens.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/78461135/390044544-Lp-Askep-Keputusasaandocx/
https://id.scribd.com/document/441490332/ASKEP-KEPUTUSASAAN-dox

Anda mungkin juga menyukai