Logo
Disusun oleh:
2. Febri Handayani
4. Putri Rahmadani
5. Zailaini siddiq
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 3
C. Tujuan …………………………………………………………………………. 3
B. Etiologi ………………………………………………………4
C. Hak-hak Klien…………………………………………………………………. 5
D. Konservator ……………………………………………………………………7
A. Kesimpulan…………………………………………………………………... 10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan umum :
Mahasiswa keperawatan mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan konsep keputusasaan.
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian ketidakberdayaan dan keputusasaan.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab ketidakberdayaan dan keputusasaan.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala yang ada pada pasien dengan
ketidakberdayaan dan keputusasaan
4. Mahasiswa mampu menyebutkan penatalaksanaan medis pada pasien dengan
konsep ketidakberdayaan dan keputusasaan.
5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien dengan konsep
ketidakberdayaan dan keputusasaan.
a. Ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau
tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan atau
tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien sulit
mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang akan terjadi
(NANDA, 2011).
b. Keputusasaan
Menurut NANDA (2015-2017), keputusasaan adalah keadaan subyektif ketika
seorang individu memandang keterbatasan atau tidak adanya pilihan alternative serta
tidak mampu memobilisasi energy untuk kepentingannya sendiri. Keputusasaan
menurut NANDA ini memiliki beberapa batasan karakteristik, diantaranya: gangguan
pola tidur, kurang inisiatif, pasif, meninggalkan orang yang diajak bicara, penurunan
selera makan, kurang kontak mata, dan sebagainya. Factor-faktor yang berhubungan
yakni: isolasi soasial, penurunan kondisi fisiologis, stress jangka panjang, serta
kehilangan nilai kepercayaan.
Keputusasaan ini berbeda dengan ketidakberdayaan. Orang yang merasa utus asa
tidak mampu melihat adanya solusi untuk masalah yang dihadapinya dan tidak
menemukan cara untuk mencapai sesuatu hal yang diinginkan. Sedangkan
ketidakberdayaan adalah seseorang menemukan solusi masalahnya namun memiliki
keterbatasan untuk melakukannya akibat kurangnya kontrol terhadap kejadian atau
situasi tertentu
B. Etiologi
a. Ketidakberdayaan
1. kurangnya pengetahuan
Kesehatan lingkungan: hilangnya privasi, milik pribadi dan kontrol terhadap terapi.
b. Keputusasaan
a. Faktor kehilangan
c. Faktor Lingkungan
g. Kurangnya iman
C. Manifestasi klinis
a. Keputusasaan
Contoh ungkapan :
1. “Lebih baik saya menyerah karena saya tidak mampu memperbaiki keadaan.”
1) Fisiologis :
tidur bertambah
2) emosional :
individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi
dapat merasakan
2) Emosional: Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain, Merasa
berada diujung tanduk, Tegang, Muak ( merasa ia tidak bisa), Kehilangan kepuasan
terhadap peran dan hubungan yang ia jalani, Rapuh
3) Individu memperlihatkan: Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari
pembicara, Penurunan motivasi, Keluh kesah, Kemunduran, Sikap pasrah, Depresi
D. Pohon Masalah
Causa:
Core problem:
Ketidakberdayaan
Efek:
Harga diri rendah
E. Pathway
G. Diagnosa
a) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut NANDA:
1. Ketidakberdayaan
2. Keputusasaan
H. Intervensi
Ketidakberdayaan
Restrukturisasi Kognitif : mendorong pasien untuk mengubah distorsi pola pikir dan
memandang diri sendiri serta dunia secara lebih realistis
Dukungan emosional : memberikan penenangan, penerimaan, dan dorongan selama periode
stress
Bantuan sumber finansial : membantu individu/keluarga untuk mengamankan dan mengelola
keuangan untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan
Manajemen alam perasaan : memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan pemeliharaan
pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam
perasaan
Perlindungan hak pasien : melindungi hak perawatan kesehatan pasien, terutama pasien dari
kelompok minoritas, pasien tidak memiliki kapasitas, atau tidak kompeten untuk mengambil
keputusan
Peningkatan harga diri : membantu pasien untuk meningkatkan penilaian diri terhadap harga
dirinya
Fasilitasi tanggung jawab diri : mendorong pasien untuk lebih bertanggung jawab terhadap
perilakunya sendiri
Keputusasaan
1. Bantu klien mengenali masalah keputusasaan (penyebabnya, tanda gejalanya, dampaknya,
penanganannya) Fasilitasi klien untuk dapa mengungkapkan perasaan dan keputusasaannya
2. Bantu klien untuk identifikasi tujuan yang realistis dengan kemampuannya
Identifikasi sumber dukungan dan alternative pilihan untuk membantu memecahkan masalah
klien, keuntungan, kerugian dari setiap solusi yang ditetapkan
3.Identifikasi dan latih kemampuan positif pasien
4.Identifikasi adanya ide-ide atau rencana bunuh diri pada pasien
5. Berikan terapi Acceptance Commitment Therapy (ACT)
6. Bantu pasien meningkatkan koping, beradaptasi dengan stressor, perubahan atau ancaman
dalam kehidupanBerikan konseling untuk membantu pasien menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi Manajemen perasaan, berikan keamanan pada pasien, stabilisasi, pemulihan
dan pemeliharaan pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun
peningkatan alam perasaan.