Di susun oleh :
Indah Nur Jannah (00118015)
Novita Rahmayanti (00118013)
Keny Aria Nanda (00118002)
Zulfa linda Harliansyah (00118007)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Keputusasaan”
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..............................................................................................................3
2.1 Definisi......................................................................................................................................3
2.2 Faktor Penyebab......................................................................................................................3
2.3 Tanda Dan Gejala....................................................................................................................3
2.4 Penatalaksanaan Medis...........................................................................................................5
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................................8
3.1 Pengkajian................................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................13
4.2 Saran.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Keputusasaan sering terlihat pada mereka yang cenderung kaku dan tidak
fleksibel baik dalam pikiran, perasaan maupun perilaku.
Dari semua cobaan dan kesulitan yang kita alami di dalam hidup, mungkin
yang paling bahaya ialah keputusasaan. Terkadang pengalaman keputusasaan ini
dinamakan malam yang gelap dalam jiwa kita. Bila mengalami keputusasaan kita
seperti merasa bahwa semua jenis terang sirnah dan pergi, lalu kita sendiri sedang
berdiri didalam kegelapan. Barangkali dapat menjadi satu penghiburan kecil kalau
1
masing-masing dari kita menyadari dan mengakui bahwa setiap orang mengalami
keputusasaan pada waktu dan tempat tertentu dalam hidup, tanpa kecuali.
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa keperawatan mampu memahami tentang asuhan keperawatan
pada pasien konsep keputusasaan.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian keputusasaan
2. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab keputusasaan
3. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala yang ada pada pasien
dengan keputusasaan
4. Mahasiswa mampu menyebutkan penatalaksanaan medis pada pasien
dengan konsep keputusasaan
5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien dengan
konsep keputusasaan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
3
Mengungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang mendalam,
berlebihan, dan berkepanjangan dalam merespon situasi yang dirasakan
sebagai hal yang mustahil isyarat verbal tentang kesedihan.
1) Fisiologis :
Respon terhadap stimulus melambat
Tidak ada energi
Tidur bertambah
2) Emosional :
Individu yang putus asa sering kali kesulitan mengungkapkan
perasaannya tapi dapat merasakan
Tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan
pertolongan tuhan
Tidak memiliki makna dan tujuan dalam hidup
Hampa dan letih
Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa apa
Tidak berdaya, tidak mampu dan terperangkap
3) Individu memperlihatkan :
Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam keperawatan
Kurangnya ambisi,inisiatif serta minat
Ketidakmampuan mencapai sesuatu
Hubungan interpersonal yang terganggu
Proses pikir yang lambatKurangnya tanggung jawab terhadap
keputusan dan kehidupannya sendiri
4) Kognitif :
Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan
kemampuan membuat keputusan
Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang
bukan yang dihadapi saat ini
Kaku (memikirkan semuanya atau tidak sama sekali)
Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan
yang ditetapkan
Adanya pikiran untuk membunuh diri
4
b. Minor (mungkin ada)
1. Fisiologis :
Anoreksia
BB menurun
2. Emosional :
Individu merasa putus asa terhadap diri sendiri maupun orang lain
Tegang
Muak (merasa ia tidak bisa)
Rapuh
3. Individu memperlihatkan :
Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari
pembicara
Penurunan motivasi
Keluh kesah
Kemunduran
Sikap pasrah
Depresi
4. Kognitif :
Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
Bingung
Distorsi proses pikiran dan asosiasi
a) Psikofarmaka
Terapi dengan obat obatan sehingga dapat meminimalkan keputusasaan
b) Psikoterapi
Adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita
telah diberikan terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan dimana
kemampuan menilai realitas sudah pulih dan pemahaman diri sudah baik.
Psikoterapi ini bermacam macam bentuknya antara lain psikoterapi
5
suportif dimaksud untuk memberikan dorongan, semangan dan motivasi
agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya
Psikoterapi Re-eduktif dimaksud untuk memberikan pendidikan
ulang yang maksd nya memperbaiki kesalahan pendidikan diwaktu lalu,
psikoterapi rekonstriktif dimaksd kan untuk memperbaiki kepribadian
yang telah mengalami keretakan menjadi keperibadian utuh seperti semula
sebelum sakit, psikoterapi kognitif, dimaksdkan untuk memuluhkan
kembali fingsi kognitif (daya piker dan daya ingat ) rasional sehingga
penderita mampu membedakan nilai-nilai moral etika, mama yang baik
mana yang buruk, mana yang boleh mana yang tidak boleh
Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan ganggian
priaku yang terganggu menjadi prilaku yang mampu menyesuaikan diri,
psikoterapi keluarga dimaksd kan untuk memulihkan penderita dan
keluarganya
c) Terapi Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar kembali
berpartisipasi dengan lingkungan socialnya dan mampu merawat diri
sendiri, mampu mandiri tidak tidak tergantung pada orang lain sehingga
tidak menjadi beban keluarga. Penderita selama menjalani terapi psikosial
ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka
d) Terapi Psikoreligius
Terapi keagamaan ternyata masih bermanfaat penderita gangguan
jiwa. Dan dari penelitian didapatkan kenyataan secara umum komitmen
agama berhubungan dengan ,amfaat dibidang klinik, terapi keagaan ini
berupa kegiatan ritual keagamaan sepertisembahyang , berdoa,
memanjatkan puji-pujian kepada tuhan, ceramah keagamaan, kajian kitab
suci dsb.
e) Rehabilitasi
Program rehabilitasi penting dilakukan sebagai persiapan
pemantapan kembali kekeluarga dan masyarakat. Program ini biasanya
dilakukan dilembaga (institusi)rehabilitasi misalnya disuatu rumah sakit
jiwa dalam program rehabilitasi dilakukan berbagai kegiatan antara lain:
6
terapi kelompok, menjalankan ibadah keagamaan bersama, kegiatan
kesenian, terapi fisik berupa olah raga, terampilan, berbagai macam
khursus, bercocok tanam, rekseasi, dsb.
Pada umumnya program rehabilitasi ini berlangsung selama 3 – 6 bulan.
Secara berkala dilakukan evaluasi yang paling sedikit dua kali yaitu
evaluasi sebelum penderita mengikuti program rehabilitasi dan evaluasi
pada saat si penderoita akan dikembalikan ke keluarga dan kemasyarakat.
7
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin,
pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register,
dan dignosa medis.
2. Keluhan Utama
8
Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri akan
menyebabkan rasa percaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap
stress yang dihadapi.
4. Faktor Prespitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan
adalah:
1. Faktor kehilangan
2. Kegagalan yang terus menerus
3. Faktor Lingkungan
4. Orang terdekat ( keluarga )
5. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
6. Adanya tekanan hidup
7. Kurangnya iman
5. Faktor Emosional
Mayor (harus ada):
1. individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan
perasaannya tapi dapat merasakan
2. tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan
tuhan
3. tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
4. hampa dan letih
5. perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
6. tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
Minor (mungkin ada)
1. Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
2. Merasa berada diujung tanduk
3. Tegang
4. Muak ( merasa ia tidak bisa)
5. Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
6. Rapuh
6. Respon Kognitif
Mayor ( harus ada)
9
1. Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan
membuat keputusan
2. Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan
masalah yang dihadapi saat ini
3. Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
4. Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
5. Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
6. Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang
ditetapkan
7. Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
8. Tidak dapat mengenali sumber harapan
9. Adanya pikiran untuk membunuh diri.
Minor (mungkin ada)
1. Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
2. Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa
datang
3. Bingung
4. Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
5. Distorsi proses pikir dan asosiasi
6. Penilaian yang tidak logis
7. Rencana Keperawatan
10
4. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
memasukkan dalam jadwal harian
jadwal kegiatan harian KELUARGA
KELUARGA 1. Mengetahui masalah
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
dalam merawat 2. Membantu keluarga
2. Menjelaskan dalam mengenali tanda
pengertian, tanda dan dan gejala DPD
gejala, dan deficit 3. Membantu keluarga
perawatan diri pasien cara merawat
3. Menjelaskan cara pasien
merawat pasien dengan
DPD
11
KELUARGA pasien
1. Mendiskusikan masalah 2. Membantu keluarga
yang dirasakan keuarga dalam memahami tanda
dalam merawat pasien dan gejala
2. Menjelaskan 3. Untuk mengetahui cara
pengertian, tanda dan merawat pasien dengan
gejala isos
3. Menjelaskan cara
merawat pasien
3 RBD PASIEN PASIEN
1. Mengidentifikasi benda 1. Mengetahui benda-
benda yang dapat benda yang dapat
membahayakan pasien membahayakan pasien
2. Mengamankan benda- 2. Menjauhkan benda-
benda yang dapat benda yang dapat
membahayakan pasien membahayakan pasien
3. Mengajarkan cara 3. Membantu pasien dalam
mengendalikan mengendalikan
dorongan bunuh diri dorongan untuk bunuh
4. Melatih cara diri
mengendalikan 4. Mambantu pasien dalam
dorongan bunuh diri
mengendalikan
KELUARGA
keinginan untuk bunuh
1. Mendiskusikan masalah
diri
yang dirasakan keluarga
KELUARGA
dalam merawat pasien
1. Agar perawat
2. Menjelaskan mengetahui masalah
pengertian, tanda dan yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien
gejala resiko bunuh diri
2. Membantu keluarga
dan jenis perilaku dalam mengenali tanda
bunuh diri serta proses dan gejala serta proses
terjadinya pada pasien terjadinya RBD
3. Membantu keluarga
3. Menjelaskan cara
pasien cara merawat
merawat pasien dengan pasien dengan resiko
resiko bunuh diri bunuh diri
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14