PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keputusasaan mengggambarkan individu yang tidak melihat adanya kemungkinan
untuk memperbaiki hidupnya dan bersih keras mengatakan bahwa tidakada seorangpun
yang dapat membantunya. Keputusasaan berbeda dengan ketidakberdayaan, orang yang
putus asa tidak melihat adanya solusi untuk permasalahannya atau tidak menemukan
cara untuk mencapai apa yang diinginkannya. Sebaliknya orang yang tidak berdaya
masih dapat menemukan alternatif atau untuk masalah tersebut, tetapi tidak mampu
melakukan sesuatu untuk mewujudkannya karena kurangnya kontrol dan sumber yang
tersedia. Perasaan tidak berdaya yang tidak kunjung hilang dapat menimbulkan
keputusasaan. Keputusasaan biasanya terkait dengan duka cita, depresi, dan keinginan
untuk bunuh diri. Untuk individu dengan resiko bunuh diri perawat juga harus
menggunakan resiko bunuh diri. Setiap orang pernah mengalami keputusasaan dalam
hidupnya. Hal ini muncul dalam berbagai bentuk dan merupakan sejenis perasaan yang
lebih sering dan lebih umum dirasakan daripada dilaporkan. Keputusasaan sering terlihat
pada mereka yang cenderung kaku dan tidak fleksibel baik dalam pikiran, perasaan
maupun perilaku. Keputusasaan adalah keadaan dimana seseorang atau individu tidak
mampu memandang kehidupan ke arah yang lebih baik dan cenderung putusasa akan
segala kemampuannya, dan kebanyakan ungkapan klien mengarah ke situasi kehidupan
tanpa harapan dan terasa hampa. Dari semua cobaan dan kesulitan yang kita alami di
dalam hidup, mungkin yang paling berbahaya ialah keputusasaan. Terkadang pengalaman
keputusasaan dinamakan malam yang gelap dalam jiwa kita. Bila mengalami
keputusasaan kita seperti merasa bahwa semua jenis terang sirna dan pergi, lalu kita
sendiri sedang berdiri di dalam kegelapan. Barangkali dapat menjadi satu penghiburan
kecil kalau masing-masing dari kita menyadari dan mengakui bahwa setiap orang
mengalami keputusasaan pada waktu dan tempat tertentu di dalam hidup, tanpa kecuali.
B. Tujuan Tujuan umum :
Mahasiswa keperawatan mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan konsep keputusasaan.
Tujuan khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian keputusasaan.
2. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab keputusasaan.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala yang ada pada pasien
dengankeputusasaan
4. Mahasiswa mampu menyebutkan penatalaksanaan medis pada pasien
dengankonsep keputusasaan.
5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien dengan konsep
keputusasaan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1) Fisiologis :
Respon terhadap stimulus melambat
Tidak ada energi
Tidur bertambah
2) Emosional :
Individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi
dapat merasakan.
Tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
Tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
Hampa dan letih
Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
Tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
3) Individu memperlihatkan :
Sikap pasif dan kurangnya keterlibatan dalam perawatan
Penurunan verbalisasi
Penurunan afek
Kurangnya ambisi, inisiatif, serta minat.
Ketidakmampuan mencapai sesuatu
Hubungan interpersonal yang terganggu
Proses pikir yang lambat
Kurangnya tanggung jawab terhadap keputusan dan kehidupannya sendiri.
4) Kognitif :
Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan membuat
keputusan
Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah yang
dihadapi saat ini
Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang ditetapkan
Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
Tidak dapat mengenali sumber harapan
Adanya pikiran untuk membunuh diri.
2) Emosional
· Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
· Merasa berada diujung tanduk
· Tegang
· Muak ( merasa ia tidak bisa)
· Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
· Rapuh
3) Individu memperlihatkan
· Kontak mata yang kurang mengalihkan pandangan dari pembicara
· Penurunan motivasi
· Keluh kesah
· Kemunduran
· Sikap pasrah
· Depresi
4) Kognitif
· Penuruna kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
· Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa datang
· Bingung
· Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
· Distorsi proses pikir dan asosiasi
· Penilaian yang tidak logis
3.1 Pengkajian
a) Identitas klien
Identitas klien meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, tanggal masuk
rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan dignosa medis.
b) Keluhan utama
Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi hati klien: apa yang
dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui perilaku.
Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahui apa yang
mereka pikir dan rasakan adalah :
a. Persepsi yang adekuat tentang rasa keputusasaan
b. Dukungan yang adekuat ketika putus asa terhadap suatu masalah
c. Perilaku koping yang adekuat selama proses
c) Faktor predisposisi
Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon keputusasaan adalah:
a. Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang
mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam
menghadapi suatu permasalahan
b. Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang teratur,
cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan
dengan individu yang mengalami gangguan fisik
c. Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang mempunyai
riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis, selalu dibayangi
oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi masalah
dan mengalami keputusasaan.
d. Struktur Kepribadian
e. Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa
percaya diri yang rendah yang tidak objektif terhadap stress yang dihadapi.
d) Faktor presipitasi
Ada beberapa stressor yang dapat menimbulkan perasaan keputusasaan adalah:
1. Faktor kehilangan
2. Kegagalan yang terus menerus
3. Faktor Lingkungan
4. Orang terdekat ( keluarga )
5. Status kesehatan ( penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
6. Adanya tekanan hidup
7. Kurangnya iman
e) Respon Emosional
Mayor (harus ada):
1. Individu yang putus asa sering sekali kesulitan mengungkapkan perasaannya tapi
dapat merasakan
2. Tidak mampu memperoleh nasib baik, keberuntungan dan pertolongan tuhan
3. Tidak memiliki makna atau tujuan dalam hidup
4. Hampa dan letih
5. Perasaan kehilangan dan tidak memiliki apa-apa
6. Tidak berdaya,tidak mampu dan terperangkap.
Minor (mungkin ada)
1. Individu marasa putus asa terhadap diri sendiri dan orang lain
2. Merasa berada diujung tanduk
3. Tegang
4. Muak ( merasa ia tidak bisa)
5. Kehilangan kepuasan terhadap peran dan hubungan yang ia jalani
6. Rapuh
f) Respon Kognitif
Mayor ( harus ada)
1. Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah dan kemampuan membuat
keputusan
2. Mengurusi masalah yang telah lalu dan yang akan datang bukan masalah yang dihadapi
saat ini
3. Penurunan fleksibilitas dalam proses pikir
4. Kaku ( memikirkan semuanya atau tidak sama sekali )
5. Tidak punya kemampuan berimagenasi atau berharap
6. Tidak dapat mengidentifikasi atau mencapai target dan tujuan yang ditetapkan
7. Tidak dapat membuat perencanaan, mengatur serta membuat keputusan
8. Tidak dapat mengenali sumber harapan
9. Adanya pikiran untuk membunuh diri.
Minor (mungkin ada)
1. Penurunan kemampuan untuk menyatukan informasi yang diterima
2. Hilangnya persepsi waktu tentang mas lalu , masa sekarang , masa datang
3. Bingung
4. Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif
5. Distorsi proses pikir dan asosiasi
6. Penilaian yang tidak logis
· Mengekspresikan Keyakinan
Mengutarakan Kehendak Untuk
Hidup
· Mengutarakan Harapan Masa
Depan Yang Positif
· Mengutarakan Alasan Untuk Hidup
· Mengutarakan Makna Hidup
· Menyatakan Optimisme
· Mengungkapkan Keyakinan Diri
· Mengutarakan Kepercayaan Lain
· Mengutarakan Kedamaian Batin
· Mengutarakan Rasa Kontrol Diri
· Pameran Semangat Hidup
· Menetapkan Tujuan
Ketahanan pribadi
Indicator:
A. Kesimpulan
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat keterbatasan
atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi
energy yang dimilikinya (NANDA, 2005). Keputusasaan mengggambarkan individu
yang tidak melihat adanya kemungkinan untuk memperbaiki hidupnya dan bersih
keras mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat membantunya. Keputusasaan
berbeda dengan ketidakberdayaan , orang yang putus asa tidak melihat adanya solusi
untuk permasalahannya atau tidak menemukan cara untuk mencapai apa yang
diinginkannya. Sebalikya orang yang tidak berdaya masih dapat menemukan alternatif
atau untuk masalah tersebut, tetapi tidak mampu melakukan sesuatu untuk
mewujudkannya karena kurangnya kontrol dan sumber yang tersedia.
B. Saran
· Bagi seorang perawat perlu memperhatikan kondisi klien
secarakomprehensif, tidak hanya fisik tetapi semua aspek manusia sebagai satu
kesatuanyang utuh yang meliputi biopsikososialkultural.
· Bagi mahasiswa diharapkan dapat makin memperbanyak pengetahuan dariberbagai
referensi tentang Asuhan keperawatan Pada pasien dengan keputusasaan.
· Bagi dunia keperawatan diharapkan berperan serta dalam peningkatan kualitas
perawat dengan cara menyediakan akses yang mudah bagi perawat.
MAKALAH KEPERAWATAN JIWA
(ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KEPUTUSASAAN)
OLEH
M RICKY SOLIN
POPI
MUCHTAR
MOCHAMMAD IQBAL