Anda di halaman 1dari 5

“Teori The Existential Counseling”

A. TEORI EKSISTENSIAL – HUMANISTIK

Teori dan Pendekatan Konseling Eksistensial-humanistik berfokus ada diri manusia. Pendekatan
ini mengutamakan suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia. Pendekatan ini
Berfokus pada sifat dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk menyadari diri,
bebas memilih untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan tanggung jawab, kecemasan
sebagai suatu unsur dasar, pencarian makna yang unik di dalam dunia yang tak bermakna, berada
sendiri dan berada dalam hubungan dengan orang lain keterhinggaan dan kematian, dan
kecenderungan mengaktualkan diri

B. SEJARAH PERKEMBANGAN

Abraham Maslow Yang terkenal dengan teori aktualisasi diri di lahirkan di New York pada
tahun 1908. pengetahuannya yang mendalam mengenai teori behaviorisma membantu maslow
untuk menyerang teori behaviorisme terhadap kreativitas ,permainan , keajaibandan cinta.
Walaupun banyak teori kepribadian yang bersala dari ppenelitian mengenai orang yang sehat dan
ideal .oleh karena itu ,melalui orientasinya yang optimis dan spiritual,maslow menekankan
potensi positif bawaan dalam diri manusia. Banyak teori kepribadian di dasarkan pada penelitian
pasien yang secara psikologis terganggu, maslow mengambil arah sebaliknya ,yakni meneliti
orang yang sehat secara mental.

C. HAKIKAT MANUSIA

Pendekatan eksistensial-humanistik berfokus pada kondisi manusia.Pendekatan ini terutama


adalah suatu sikap yang menekankan pada suatu pemahaman atas manusia. Ada beberapa konsep
utama dari pendekatan eksistensial, yaitu ;

a. Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri,suatu kesanggupan yang
unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan.
b. Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan.
Kesadaran atas kebebasan dan tangung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang
menjadi atribut dasar bagi manusia.

1
c. Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam arti bahwa dia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan
menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan.Manusia memiliki
kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna,
sebab manusia adalah mahluk yang rasional.
D. PERKEMBANGAN PERILAKU

1. Struktur kepribadian.
Teori psikologi humanistik yang dikembangkan oleh Maslow adalah sebagai berikut
(Koeswara, 19991 :.112-118 dan Alwisol 2005 : 252-270)
1) Prinsip holistik
Menurut Maslow, holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa
dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan, dan apa yang
terjadi pada bagian yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain
2) Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia adalah
agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan kata lain
manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3) Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain
dari sebelumnya (becoming).Namun demikian perubahan tersebut membutuhkan
persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat mendukung.
4) Individu sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi.
5) Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral. Kekuatan
jahat atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh dari lingkungan
yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.
6) Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia kepada pengekspresian
dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang
tertentu.
7) Self-fulfillment merupakan tema utama dalam hidup manusia.
8) Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan menjadi
sebagai berikut (Boeree, 2004)

2
a. kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
b. kebutuhan akan rasa aman (the safety and security needs)
c. kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging needs)
d. kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)
e. kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
2. Pribadi sehat dan bermasalah
a. Pribadi sehat
Pribadi yang sehat menurut pandangan eksistensial-Humanistik yaitu mampu
memfungsikan dimensi-dimensi dasar yang dimiliki manusia, sehingga kesadaran
bisa berfungsi secara penuh.
b. Pribadi bermasalah
Pribadi yang bermasalah menurut pandangan eksistensial-Humanistik yaitu tidak
mampu memfungsikan dimensi-dimensi dasar yang dimiliki manusia, sehingga
kesadaran tidak berfungsi secara penuh. Diantaranya ; inkongruen, negatif, tidak
dapat dipercaya, tidak dapat memahami diri sendiri, bermusuhan dan kurang
produktif.

E. HAKIKAT KONSELING

Hakikat konseling eksistensial-humanistik menekankan renungan filosofi tentang apa artinya


menjadi manusia. Eksistensial-humanistik berdasarkan pada asumsi bahwa kita bebas dan
bertanggung jawab atas pilihan yang kita ambil dan perbuatan yang kita lakukan. Yang paling
diutamakan dalam konseling eksistensial-humanistik adalah hubunganya dengan klien. Kualitas
dari dua orang yang bertatap muka dalam situasi konseling merupakan stimulus terjadinya
perubahan yang positif.

F. MEKANISME PENGUBAHAN

Terdapat beberapa tahap yang dapat dilakukan oleh terapis dalam terapi eksistensial antara lain :

1) Tahap pendahuluan Konselor membantu konseli dalam mengidentifikasi dan


mengklarifikasi asumsi mereka tentang dunia. Konseli diajak untuk mendefinisikan

3
dan menayakan tentang cara mereka memandang dan menjadikan eksistensi mereka
bisa diterima. Mereka meneliti nilai mereka, keyakinan, serta asumsi untuk
menentukan kesalahannya. Bagi banyak konseli hal ini bukan pekerjaan yang
mudah, oleh karena itu awalnya mereka memaparkan problema mereka. Konselor
disini mengajarkan mereka bagaimana caranya untuk bercermin pada eksistensi mereka
sendiri dan meneliti peranan mereka dalam hal penciptaan problem mereka dalam hidup.
Pada tahap tengah dari konseling eksistensial
2) Konseli didorong semangatnya untuk lebih dalam lagi meneliti sumber dan otoritas
dari sistem nilai mereka. Proses eksplorasi diri ini biasanya membawa konseli ke
pemahaman baru dan berapa restrukturisasi dari nilai dan sikap mereka. Konseli
mendapat cita rasa yang lebih baik akan jenis kehidupan macam apa yang mereka
anggap pantas. Mereka mengembangkan gagasan yang jelas tentang proses
pemberian nilai internal mereka.
3) Tahap terakhir dari Konseling eksistensial berfokus pada menolong konseli untuk
bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka sendiri. Sasaran
terapi adalah memungkinkan konseli untuk bisa mencari cara mengaplikasikan nilai
hasil penelitian dan internalisasi dengan jalan kongkrit. Biasanya konseli menemukan
jalan mereka untuk menggunakan kekuatan itu demi menjalani konsistensi
kehidupannya yang memiliki tujuan.

G. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TEORI EKSISTENSIAL-HUMANISTIK

a. Kelebihan
 Teknik ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam
perkembangan dan kepercayaan diri.
 Adanya kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri.
 Memanusiakan manusia.
 Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap
fenomena sosial.

4
 Pendekatan terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada perkembangan klien
seperti masalah karier, kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan
ataupun masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa

b. Kelemahan Eksistensial-Humanistik
- Dalam metodologi, bahasa dan konsepnya yang mistikal
- Dalam pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas.
- Terlalu percaya pada kemampuan klien dalam mengatasi masalahnya (keputusan
ditentukan oleh klien sendiri)
- Memakan waktu lama.

Sumber :

Amira Diniati (2009), teori-teori konseling, Pekanbaru : Daulat Riau

Misiak, henryk.2005.psikologi fenomenologi,eksistensial dan humanistic. Bandung: PT rafika


aditama

Anda mungkin juga menyukai