01 02 03
Cognitive (Thinking)
Afektif (Feeling) Behavior (Behaving) Rational-Emotive Behavior
Therapy, Cognitive Behavior
Person Centered Behavior Counseling, Therapy, Psycoanalitic
Counseling, Gestalt Reality Therapy, Brief Counseling, Transactional
Therapy Counseling, Individual Analysis, Family Therapy,
Psychologi Consultation, Colaboration,
dan Teamwork
Pendekatan Konseling yang Efektif
01 02 03
Faktor Dukungan Faktor Faktor Tindakan
Pembelajaran
Sensorimotorik (0 – 2 Tahun)
Pengetahuan bayi tentang dunia
terbatas pada persepsi yang diperoleh
dari indera dan kegiatan motoriknya
01 Operasional Formal (12+ Tahun)
Mampu berfikir abstrak, idealis, dan
logis. Pemikiran ini tampak lebih jelas
Praoperasional (2 – 7 Tahun) dalam pemecahan problem verbal.
Pemikiran pada tahap ini terbagi 02 04 Pemikiran ini mendorong anak untuk
menjadi dua sub-tahap, yaitu simbolik berfikir spekulatif dan memiliki fantasi
dan intuitif. Sub-tahap simbolik anak
mulai mampu mempresentasikan
objek yang tidak nampak (muncul
egoisme dan animisme). Sub-tahap
03
intuitif anak mengetahui tanpa
Operasional Konkret (7 – 11 Tahun)
menggunakan pemikiran rasional
(menggunakan penalaran primitif) Mampu bernalar secara logis tapi masih dalam
bentuk benda konkret, sudah tidak berfikir intuitif
namun belum dapat memecahkan masalah abstrak
Perkembangan Bahasa Anak
Pralinguistik (0,3 – 1 Tahun) Perkembangan Tata Bahasa (2 – 5 Tahun)
01 Disebut juga tahap meraban, anak 04 Anak mulai mengembangkan sejumlah
mulai mengeluarkan ocehan tipe kata, ucapan semakin kompleks
Jean Piaget
• Tahap perkembangan moral dimulai saat individ
u
berusia 6 tahun, yaitu masa transisi dari berpikir
praoperasional menuju operasional konkret.
• Sebelum berusia 6 tahun, individu belum
memahami tentang aturan, nilai, norma, dll.
• Pada usia antara 6-10 tahun, individu sudah mul
ai
mengetahui adanya aturan, namun belum secar
a
konsisten mengikutinya.
Area Masalah dalam Konseling Anak
BASIC - ID HELPING
Perabotan dalam ruang konseling harus membuat konseli nyaman, seperti pemilihan
02 jenis tempat duduk, penyediaan karpet, boneka, bantal lantai, dan permainan lainnya
Tampilan konselor perlu diperhatikan agar tidak terlalu mencolok dan menyebabkan
03 anak alih fokus, seperti warna pakaian, perhiasan, dan atribut lain yang digunakan
Konselor menjadi model yang tepat waktu. Keterlambatan akan memicu munculnya
05 kegelisahan, amarah, dan kelelahan karena anak tidak suka menunggu
Menyampaikan Tuj 2
Konselor dapat memulai dengan suasana yang santai, misalnya
menanyakan nama panggilan. Anak dapat didampingi oleh orang tua
uan dan Membang Konselor juga dapat menyediakan camilan, membacakan cerita favorit,
3
un Keterlibatan bermain, dan berbagai hal yang disukai untuk masuk ke dunia anak
Menolak untuk berbicara, anak tidak mau menceritakan apapun yang penting
Indikator Resisten 01 atau justru berbicara mengenai topik yang tidak relevan
Indikator Resisten 03 Datang terlambat atau bahkan tidak datang sama sekali
Indikator Resisten 05 Menolak untuk bekerjasama, misalnya dengan sembunyi di balik perabot
Cara Menghadapi Resisten Anak
6 2
Memperoleh Komitmen Klarifikasi Harapan
Tahapan
Konselor memberi pekerjaan rumah dan Konselor memberi informed concern,
memotivasi anak untuk mencapai Konseling kesepakatan juga dapat diperoleh secara
perubahan. Anak diminta melaporkan hasil kolaboratif. Harapan anak dan orang tua
tindakan mereka kepada konselor 0 0 Perlu diperhitungkan
Pemberian Saran
Konseling bertujuan untuk membantu anak membuat pilihan yang bertanggungjawab dan menjadi pribadi yang mandiri. Saat
ditekan untuk memberi nasehat, konselor dapat merefleksikan perasaan bahwa anak tidak yakin tentang apa yang harus
dilakukan dan ingin mendapatkan penguatan, kemudian konselor mengajak anak untuk mengeksplorasi alternatif penyelesaiannya
Pemberian Informasi
Informasi berbeda dengan saran atau nasihat. Nasihat seringkali berbantuk sugersti untuk melakukan perilaku atau mengambil
tindakan tertentu. Lain halnya dengan informasi yang berupa fakta atau pengetahuan umum. Dua penyebab utama masalah
adalah kurangnya informasi tentang diri sendiri dan lingkungan. Maka, peran konselor adalah membantu anak menemukan
informasi yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah.
Pertanyaan Konselor #3
Pengakhiran Konseling
Konseling dapat diakhiri jika konselor menemukan beberapa indikator pada anak, yaitu: lebih terbuka, menerima tanggung
jawab atas perasaan dan tindakannya, lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain, dan lebih mandiri. Konselor dapat
melakukan sounding beberapa waktu sebelum konseling diakhiri. Konselor juga dapat menyampaikan kepada anak tentang
rencana tindak lanjut, misalnya melakukan monitoring melalui telepon atau kunjungan singkat
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat