Anda di halaman 1dari 4

Nama : AMMARSAN FAHCHORY MS

NIM : 1611320015
Kelas : BKI 4A

Asumsi dasar trait and factor


Konsep dasar trait and Tujuan trait and factor theory
factor theory theory
Setiap individu mempunyai
kepribadian merupakan kecakapan dan keinginan untuk
1. Self-clarification
suatu system atau factor mengidentifikasi secara kognitif
(kejelasan diri)
yang saling berkaitan satu kemampuannya sendiri
2. Self-understanding
dengan lainnya dan
(pemahaman diri)
menggunakan pemahaman
3. Self-accelptance
diri dan pengetahuan
(penerimaan diri)
kecakapan dirinya sebagai
4. Self-direction
dasar bagi pengembangan
(pengarahan diri)
potensinya 5. Self-actualization
(perwujudan diri)
Fase dan Langkah
konseling

1. Analisis
2. Sintesis
Penerapan trait and factor 3. Diagnosis
theory 4. Konseling.
5. Tindak Lanjut.

Paijo adalah siswa kelas X Teori dan


SMA di sebuah kota kecil.
Dia merasa tidak
Perkembangan
Kelebihan dan kekurangan trait
diperhatikan lagi oleh kedua Karier : Trait and and factor theory
orang tuanya. Ayah ibunya
sibuk dengan pekerjaannya Factor Theory
Kelebihan Teori Trait and Factor,
masing-masing. Kemudian yaitu:
dia mencari pelarian dengan a. Pemusatan pada klien dan
clubbing yang otomatis bukan pada konselor
minuman keras dan narkoba b. Identifikasi dan hubungan
sudah menjadi hal biasa. Dia konseli sebagai wahana utama
sendiri merasa tidak nyaman dalam mengubah kepribadian
dengan kondisi tersebut, tapi c. Lebih menekankan pada sikap
sulit baginya untuk lepas konselor daripada teknik
dari kebiasaannya itu, d. Memberikan kemungkinan
karena menurut untuk melakukan penelitian
Implikasi dalam konseling
pendapatnya dengan seperti dan penemuan kuanitatif
itu dia akan mendapatkan e. Penekanan emosi, perasaan
1. Forcing Conformity
banyak teman dan tidak dan afektif dalam konseling
(memaksa penyesuaian)
kesepian lagi. Akhirnya dia Kelemahan Teori Trait and
2. Changing the
semakin tidak nyaman dan Factor, yaitu:
environment (mengubah
datang ke konselor untuk a. Konseling terpusat pada
lingkungan)
meminta bantuan. Dalam pribadi dan dianggap
3. Selecting the appropriate
kasus ini, konselor sederhana
environment (memilih
menggunakan pendekatan b. Terlalu menekankan aspek
lingkungan yang cocok)
konseling Trait and Factor. afektif emosional, perasaan
4. Learning neded skills
(belajar keterampilan- sebagai penentu perilaku
keterampilan yang tetapi melupakan factor
diperlukan) intelektual, kognitif dan
5. Changing attitute rasional
(mengubah sikap) c. Penggunaan informasi untuk
membantu klien tidak sesuai
dengan teori
1. Konsep dasar trait and factor theory
Menurut teori ini, kepribadian merupakan suatu system atau factor yang saling berkaitan satu
dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperament. Hal yang mendasar bagi konseling
sifat dan faktor (triait and faktor) adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan
pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.
Pencapaian penemuan diri menghasilkan kepuasan intrinsik dan memperkuat usaha untuk
mewujudkan diri.

2. Tujuan trait and factor theory


Secara ringkas tujuan konseling menurut ancangan Trait and Factor (Lutfi Fauzan 2004:91) ,
dapat disebutkan yaitu:

1. Self-clarification (kejelasan diri)


2. Self-understanding (pemahaman diri)
3. Self-accelptance (penerimaan diri)
4. Self-direction (pengarahan diri)
5. Self-actualization (perwujudan diri)

3. Asumsi dasar trait and factor theory


Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang terorganisir secara
unik, dan karena kemampuan kausalitasnya relatif stabil setelah remaja, maka tes obyektif dapat
digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik-karateristik individu. Pola-pola kepribadian dan minat
berkorelasi dengan tingkah laku kerja tertentu. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut
kapasitas dan minat yang berbeda dan hal ini dapat ditentukan. Individu akan belajar dengan lebih
mudah dan efektif apabila potensi dan bakatnya sesuai dengan tuntutan kurikulum. Baik klien
maupun konselor hendaknya mendiagnosis potensi klien untuk mengawali penempatan dalam
kurikulum atau pekerjaan. Setiap individu mempunyai kecakapan dan keinginan untuk
mengidentifikasi secara kognitif kemampuannya sendiri.

4. Penerapan trait and factor theory


Paijo adalah siswa kelas X SMA di sebuah kota kecil. Dia merasa tidak diperhatikan lagi oleh
kedua orang tuanya. Ayah ibunya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Kemudian dia mencari
pelarian dengan clubbing yang otomatis minuman keras dan narkoba sudah menjadi hal biasa. Dia
sendiri merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, tapi sulit baginya untuk lepas dari kebiasaannya
itu, karena menurut pendapatnya dengan seperti itu dia akan mendapatkan banyak teman dan tidak
kesepian lagi. Akhirnya dia semakin tidak nyaman dan datang ke konselor untuk meminta bantuan.
Dalam kasus ini, konselor menggunakan pendekatan konseling Trait and Factor.
5. Fase dan Langkah konseling
Analisis. Merupakan tahapan kegiatan: pengumpulan informasi dan data mengenai klien.
Konselor dan klien memiliki informasi yang dpat dipercaya, tepat, dan relevan untuk mendiagnosis
pembawaan, minat, motif, keseimbangan emosional dan sifat-sifat lain yang memudahkan
penyesuaian diri. Analisis dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat, seperti: cacatan kumulatif,
wawancara, catatan anekdot, tes psikologis, dan studi kasus. Selain mengumpulkan data obyektif,
konselor harus memperhatikan pula cita-cita dan sikap klien dan cara memandang permasalahannya.

Sintesis. Merangkum dan mengatur data hasil analisis yang sedemikian rupa sehingga
menunjukkan bakat klien, kelamahan dan kekuatan, serta kemampuan penyesuaian diri.

Diagnosis. Merupakan tahapan untuk menemukan ketetapan dan pola yang dapat mengarahkan
kepada permasalahan, sebab-sebabnya, serta sifat-sifat klien yang relevan dan berpengaruh terhadap
proses penyesuaian diri. Langkah diagnosis mencakup: (a) identifikasi masalah; (b) menentukan
sebab-sebab; (c) prognosis

Konseling. Merupakan hubungan membantu klien untuk menemukan sumber diri sendiri
maupun sumber di luar dirinya dalam upaya mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal sesuai
dengan kemampuannya. Dalam kaitan ini ada lima sifat konseling, yaitu : (a) belajar terpimpin
menuju pengertian diri; (b) mendidik/mengajar kembali untuk mencapai tujuan kepribadiannya dan
penyesuaian hidupnya; (c) bantuan pribadi agar klien mengerti dan terampil dalam menerapkan
prinsip dan teknik yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari; (d) Konseling yang mencakup
hubungan dan teknik yang bersifat menyembuhkan; dan (e) mendidik kembali yang sifatnya sebagai
katarsis atau penyaluran.

Tindak Lanjut. Memberikan bantuan kepada klien dalam menghadapi masalah baru dengan
mengingatkannya kepada masalah sumbernya sehingga menjamin keberhasilan konseling. Teknik
yang digunakan konselor harus disesuaikan dengan individualitas klien, mengingat bahwa individu
itu sifatnya unik, sehingga tidak ada teknik yang baku yang berlaku untuk semua klien.

6. Implikasi dalam konseling


Sebagai pedoman dalam mengimlementasikan pemecahan masalah, Williamson mengemukakan
5 macam stategi atau teknik umum, dalam (Fauzan. Lutfi. 2004. 95) yaitu:
1. Forcing Conformity (memaksa penyesuaian), dipilih apabila lingkungan memang tidak dapat
diubah. Seperti: siswa harus mau mengikuti atau menerima pelajaran dari guru matematika yang
judes yang sebenarnya tidak disenangi siswa.
2. Changing the environment (mengubah lingkungan), dipilih bila memang tidak memungkinkan,
klien memiliki kekuatan atau kemampuan melakukannya. Lingkungan ini mencakup apa dan siapa.
Contoh: ruang belajar yang semula menghadap jendela dan jalan raya dibalik menjadi
membelakangi, tidak dapat konsentrasi belajar karena tiap belajar ada anak ramai diluar, maka
anak-anak itu disuruh pindah atau diusir.
3. Selecting the appropriate environment (memilih lingkungan yang cocok), contoh: ada beberapa
tempat belajat yang dapat dimanfaatkan yaitu, di perpustakaan, di rumah sendiri, dan di rumah
teman.
4. Learning neded skills (belajar keterampilan-keterampilan yang diperlukan), contoh: belajar
keterampilan bergaul, membuat paper, dan sebagainya.
5. Changing attitute (mengubah sikap), sikap merupakan kecenderungan seseorang dalam
menanggapi sesuatu, dan arahnya juga pada siapa dan pada apa. Beberapa sikap diri perlu diubah
kalau memang tidak menguntungkan, misalnya: sikap segan untuk bertanya.

7. Kelebihan dan kekurangan trait and factor theory


Kelebihan Teori Trait and Factor, yaitu:

a. Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor


b. Identifikasi dan hubungan konseli sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian
c. Lebih menekankan pada sikap konselor daripada teknik
d. Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuanitatif
e. Penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam konseling
Kelemahan Teori Trait and Factor, yaitu:

a. Konseling terpusat pada pribadi dan dianggap sederhana


b. Terlalu menekankan aspek afektif emosional, perasaan sebagai penentu perilaku tetapi
melupakan factor intelektual, kognitif dan rasional
c. Penggunaan informasi untuk membantu klien tidak sesuai dengan teori
d. Tujuan untuk sikap klien yaitu memaksimalkan diri dirasa terlalu luas dan umum sehingga
sulit menilai individu
e. Sulit bagi konselor untuk bersikap netral dalam situasi hubungan interpersonal.

Anda mungkin juga menyukai