Anda di halaman 1dari 4

Gereja dan Tugas-Tugasnya

Gereja berasal dari bahasa Portugis yaitu igreja dan berasal dari bahasa Yunani
yaitu ekklesia, ek berarti keluar dan klesia dari kata kaleo yang berarti memanggil jadi
ekklesia artinya kumpulan orang-orang yang dipanggil keluar dari dunia.
Gereja juga memiliki beberapa arti yaitu:
1.
2.
3.
4.

Umat atau persekutuan umat kristiani


Sebuah himpunan atau pertemuan ibadah umat kristiani
Aliran-aliran atau denominasi dalam agama nasrani
Lembaga dalam kristiani

Dalam arti umum, gereja adalah Sebuah rumah ibadah umat kristiani dimana
umat bisa berdoa atau sembahyang.
Gereja untuk arti yang pertama terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus
Kristus pada hari raya Pentakosta yaitu ketika roh kudus yang dijanjikan Allah diberikan
kepada semua yang percaya kepada Yesus Kristus.
Gereja Katholik merumuskan Gereja sebagai himpunan orang-orang yang
digerakkan untuk berrkumpul oleh Firman Allah yakni berhimpun bersama untuk
membentuk umat Allah dan yang diberi santapan dengan tubuh Kristus. Himpunan umat
Allah ini diwujudkan dalam hidup berparoki.
Di dalam paroki inilah himpunan umat Allah mengambil bagian dan terlibat
dalam menghidupkan peribadatan yang menguduskan (Liturgia), mengembangkan
pewartaan kabar gembira (Kerygma), menghadirkan dan membangun persekutuan
(Koinonia), memajukan karya cinta kasih atau pelayanan (Diakonia) dan memberi
kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus Kristus (Martyria).

Yang dirumuskan di atas merupakan Panca Tugas Gereja, yaitu:

Gereja dan Tugas-Tugasnya

1.
Liturgia
Berarti ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus
Kristus dalam Gereja-Nya kepada Allah Bapa. Ini berarti mengamalkan tiga tugas
pokok Kristus sebagai Imam, Guru dan Raja. Dalam kehidupan menggereja,
peribadatan menjadi sumber dan pusat hidup beriman. Melalui bidang karya ini,
setiap anggota menemukan, mengakui dan menyatakan identitas kristiani mereka
dalam Gereja Katholik. Hal ini dinyatakan dengan doa, simbol, lambang-lambang
dan dalam kebersamaan umat. Partisipasi aktif dalam bidang ini diwujudkan
dalam memimpin perayaan liturgi tertentu seperti: memimpin Ibadat Sabda atau
Doa bersama, membagi komuni, menjadi lektor, pemazmur, organis, mesdinar,
paduan suara, penghias Altar dan Sakristi, dan mengambil bagian secara aktif
dalam setiap perayaan dengan berdoa bersama, menjawab aklamasi, bernyanyi
dan sikap badan.
2.
Kerygma
Berarti ikut serta membawa kabar gembira bahwa Allah telah
menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus,
PuteraNya. Melalui bidang karya ini, diharapkan dapat membantu umat Allah
untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk
menghayati hidup berdasarkan semangat Injil, dan mengusahakan pengenalan
yang semakin mendalam akan pokok iman Kristiani supaya tidak mudah goyah
dan tetap setia. Beberapa karya yang termasuk dalam bidang ini misalnya:
pendalaman iman, katekese para calon baptis dan persiapan penerimaan
sakramen-sakramen lainnya. Termasuk dalam keryma ini adalah pendalaman
iman lebih lanjut bagi orang Katholik lewat kegiatan-kegiatan katekese.
3.
Koinonia
Berarti ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anakanak Bapa dengan pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh KudusNya. Sebagai
orang beriman, kita dipanggil dalam persatuan erat dengan Allah Bapa dan

Gereja dan Tugas-Tugasnya

sesama manusia melalui Yesus Kristus PuteraNya, dalam kuasa Roh Kudus.
Melalui, bidang karya ini dapat menjadi sarana untuk membentuk jemaat yang
berpusat dan menampakkan kehadiran Kristus. Hal ini berhubungan dengan cura
anima (pemeliharaan jiwa-jiwa) dan menyatukan jemaat sebagai tubuh mistik
Kristus. Oleh karena itu diharapkan dapat menciptakan kesatuan: antar umat,
umat dengan paroki atau keuskupan dan umat dengan masyarakat. Paguyuban ini
diwujudkan dalam menghayati hidup menggereja baik secara territorial
(Keuskupan , Paroki, Stasi atau Lingkungan, Keluarga) maupun dalam
kelompok-kelompok kategorial yang ada dalam Gereja.
4.
Diakonia
Berarti ikut serta dalam melaksanakan karya karitatif atau cinta kasih
melalui aneka kegiatan amal kasih kristiani, khususnya kepada mereka yang
miskin, terlantar dan tersingkir. Melalui bidang karya ini, umat beriman
menyadari akan tanggungjawab pribadi mereka akan kesejahteraan sesamanya.
Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dalam kasih, keterbukaan yang
penuh empati, partisipasi dan keiklasan hati untuk berbagi satu sama lain demi
kepentingan seluruh jemaat.
5.
Martyria
Berarti ikut serta dalam menjadi saksi Kristus bagi dunia. Hal ini dapat
diwujudkan dalam menghayati hidup sehari-hari sebagai orang beriman di tempat
kerja maupun di tengah masyarakat, ketika menjalin relasi dengan umat beriman
lain, dan dalam relassi hidup bermasyarakat. Melalui bidang karya ini, umat
beriman diharapkan dapat menjadi ragi, garam dan terang di tengah masyarakat
sekitarnya. Sehingga mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Gereja dan Tugas-Tugasnya

Dari kelima tugas gereja di atas yang paling sesuai dan pas untuk zaman sekarang
ini adalah martyria dimana kita bisa mengamalkan jiwa kristiani kita dalam kehidupan
sehari-hari. Di mulai dari diri sendiri, keluarga baru kemudian lingkungan sekitar,
masyarakat luas, serta bangsa dan Negara. Kita sebagai umat kristiani seharusnya mampu
menjadi contoh dan teladan yang baik untuk orang-orang di sekitar kita, sehingga mereka
segan dan menghormati kita. Kita harus bisa mengajarkan kepada umat agama lain untuk
saling menghormati dan tulus dalam berkawan tanpa memandang adanya perbedaan suku,
agama dan ras, sehingga orang-orang yang merasa terkucil dan tersingkirkan mampu
menjadi pribadi yang lebih baik dengan adanya kita dan perlakuan kita kepadanya. Di
lingkungan mana pun, kita juga harus menyebarkan cinta kasih untuk seluruh makhluk di
bumi ini, serta mampu memberikan kasih seperti dasar umat kristiani yaitu kasih. Dengan
demikian, kita sebagai umat kristiani diharapkan mampu menjadi garam dunia. Umat
kristiani memang sedikit tapi dengan sedikitnya umat kristiani di Indonesia ini, kita harus
mampu mnjadi suatu pokok dalam pondasi kewarganegaraan dan kita juga berpotensi
untuk membangun Negara lebih maju lagi dengan landasan kasih.

Anda mungkin juga menyukai