SKRIPSI
Oleh:
Ignasius Sudari
NIM: 131124023
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk Keuskupan Tanjung Karang, seluruh umat Paroki
St. Maria, umat stasi Onoharjo, untuk kedua orang tua, serta adik-adikku dan semua
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus,
haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau
sampaikan”
(Yer 1:7)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
Inspirasi Bagi Pelayanan Katekis di Zaman Sekarang. Skripsi ini diajukan guna
Selain itu, skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Terselesaikan nya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada:
1. Drs. F. X. Heryatno Wono Wulung, SJ., M.Ed. selaku dosen pembimbing utama
Katolik dan sekaligus dosen penguji III yang telah bersedia membaca,
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dr. St. Eko Riyadi Pr selaku dosen penguji II yang telah bersedia membaca,
4. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Agama Katolik
dengan baik.
5. Kepada ayah, ibu, adik-adikku dan seluruh keluarga yang telah memberikan
dukungan semangat, dukungan moral, motivasi, doa dan juga material yang tiada
Studi Pendidikan Agama Katolik, dan Perpustakaan Kota Jogjakarta yang begitu
ramah dan bermurah hati melayani memberikan fasilitas ruang yang nyaman dan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan................................................................................... 5
E. Metode Penulisan .................................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 6
BAB II. NABI YEREMIA DAN KESETIAANNYA DALAM MENGHAYATI
PANGGILAN KENABIAN ................................................................... 8
A. Sosok Nabi Yeremia ............................................................................... 9
1. Sosok Nabi Yeremia........................................................................... 10
2. Nabi Yeremia Nabi Sejati .................................................................. 12
B. Kesetiaan Yeremia dalam Menghayati Panggilan Kenabian ................. 16
1. Awal Yeremia Dipanggil sebagai Nabi ............................................. 16
2. Kesetiaan Yeremia Menghayati Panggilan Kenabian ........................ 17
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
Deuterokanonika @ LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh Konfrensi Wali Gereja
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Singkatan Lain
Kan : Kanon
Lih : Lihat
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehendak Allah (Suharyo, 2015: 16). Ia berbicara atas nama Allah dan dengan
demikian pewartaan nabi ialah menyampaikan sabda Allah bagi manusia. Nabi
mereka adalah orang-orang pilihan Allah. Mereka juga orang-orang yang amat
prihatin dengan kehidupan umat. Dengan demikian, nabi merupakan pelayan atau
abdi Allah yang menjadi perpanjangan mulut atau tangan Allah dalam karya
tergambar dalam pribadi Yeremia. Yeremia adalah nabi pilihan Allah, nabi sejati.
Allah telah mengenal nabi Yeremia bahkan sejak sebelum ia dilahirkan dan
menetapkannya sebagai nabi bagi bangsa-bangsa (Yer 1:5). Pada usia muda ia
pertama 626-609 SM, saat Yeremia dipanggil dan diutus (Yer 1:6-8.9-10).
(15:6). Ini semua karena baginya kasih Allah begitu jelas (2: 12-13; 3:19-20).
Usaha Yeremia memang tidak banyak membuahkan hasil, namun hal ini tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat hatinya kecil. Periode kedua: 609-598 SM, saat pewartaan Yeremia
(26:1-15) dan daya tahannya melemah. Yeremia mengalami tekanan yang berat
sampai rasanya ia tidak bisa bertahan lagi. Yeremia merasa tidak mampu
menjalankan tugas, tetapi di sisi lain ia tidak bisa menolak (19:9). Yeremia ingin
Yeremia mempunyai keyakinan yang baru, yaitu komitmen kuat yang dilandaskan
pada Allah (17:5-8). Allah adalah misteri (23:33). Allah memberi harapan (29:11)
karena Dia tetap mencintai. Namun situasi yang terjadi pada saat itu, hidup umat
semakin berat dan putus asa. Mereka tidak bisa beribadah di tempat pembuangan.
Sementara itu tampillah nabi-nabi palsu di tengah umat (23:9; 27:16-22; 28:1-17).
Seperti nabi katekis merupakan seorang pewarta. Nabi dan katekis sama-
nabi, ia berperan sebagai pendidik dan saksi Kristus (Adisusanto, 1993: 66).
Katekis diminta untuk tanggap terhadap apa yang menjadi keprihatinan hidup
umat. Apa yang menjadi keprihatinan Tuhan atas masalah yang dihadapi oleh
Tantangan maupun masalah yang dihadapi oleh katekis di zaman ini kerapkali
berat dan penuh dengan tekanan bukanlah hal yang mudah. Era modern
kenikmatan pada setiap orang. Orang semakin sibuk dengan dirinya sendiri.
Perkembangan teknologi dan media sosial juga turut memberikan tantangan baru
bagi para katekis dalam menyampaikan pewartaan. Tantangan baru tersebut lebih
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada agar lebih menarik dan memikat
orang muda untuk turut berpartisipasi. Pemberian upah yang layak bagi katekis
juga sampai saat ini masih menjadi masalah yang susah untuk di pecahkan.
Tantangan yang dihadapi katekis sangat kompleks dan rumit. Fakta bahwa
semakin sulit menemukan katekis paroki yang mau bertahan dalam karya
pelayanan untuk beberapa tahun. (EG, 81). Katekis-katekis yang telah diberikan
Seorang katekis perlu memiliki iman yang kuat di tengah situasi yang
tidak mudah. Katekis perlu menimba kekuatan dari Tuhan sendiri. Katekis
berupaya untuk dekat pada Tuhan. Kedekatan katekis pada Tuhan dibangun
melalui hidup doa. Katekis perlu mohon kekuatan pada-Nya supaya tetap berdiri
tegak dalam panggilannya sebagai pewarta di tengah situasi yang tak mudah
diteguhkan dan bersemangat dalam melayani umat. Katekis juga harus berusaha
mengembangkan dirinya sendiri dengan mau belajar dan membekali diri. Salah
satu upaya yang dapat katekis lakukan yakni dengan belajar dari nabi Yeremia
pewarta yang tangguh dan setia. Nabi Yeremia dapat dijadikan sumber inspirasi
bagi katekis zaman sekarang. Katekis dapat belajar dari nabi Yeremia dalam
dan tantangan. Persoalannya apakah tantangan dan situasi sulit yang katekis
tidak berdaya dan mudah menyerah begitu saja. Katekis perlu belajar dari sosok
nabi Yeremia dalam menghadapi tantangan zaman. Yeremia selalu setia dan
menggali dan terus belajar mengolah diri agar semakin mantap dan semakin
mendalam menjadi seorang katekis. Pengolahan diri sendiri juga memiliki arah
dan dasarnya. Maka dari itu dalam skripsi ini penulis mengusulkan agar para
katekis mau belajar dan menimba inspirasi kisah Yeremia yang setia dalam
Sebagai calon katekis penulis merasa tergerak hati untuk mendalami sosok
nabi Yeremia yang menyimpan banyak inspirasi bagi pelayanan para katekis di
zaman sekarang. Penulis mendalami sosok Nabi Yeremia dalam tulisan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
di zaman sekarang?
3. Dari kesetiaan nabi Yeremia Inspirasi apa yang dapat digali oleh para
C. Tujuan Penulisan
kenabiannya.
D. Manfaat Penulisan
2. Bagi penulis sendiri, dengan menulis skripsi ini penulis dapat membuka
E. METODE PENULISAN
analitis. Metode ini membahas tema pokok skripsi mengenai sosok Yeremia dan
Yeremia sebagai sumber inspirasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh
F. Sistematika Penulisan
nya. Bab ini juga membahas mengenai kesejatian Yeremia sebagai nabi,
ketiga. Bab II ini juga mendalami mengenai sumber kekuatan Yeremia dan
Bab III menggambarkan katekis dan tantangannya di zaman sekarang. Bab III ini
menanggapinya.
Bab IV ini memaparkan inspirasi dari nabi Yeremia bagi pelayanan katekis zaman
BAB II
Nabi Yeremia adalah tokoh yang sangat menginspirasi. Banyak hal yang
dapat dipelajari dari kisah hidup kenabiannya. Selama masa pelayanannya sebagai
Yeremia. Rakyat pun ikut menentang Yeremia. Mereka tidak menyetujui dan
menyukai apa yang dinubuatkan oleh Yeremia. Yeremia bahkan harus menderita.
Yeremia dituduh sebagai nabi yang memberikan ajaran yang tidak karuan sampai-
sampai ia dipenjara khusus untuk para nabi palsu. Walaupun demikian ia mampu
menghadapi dengan setia dan berani. Dan akhirnya sejarah membuktikan bahwa
Yeremia adalah hamba Tuhan yang setia. Apa yang dinubuatkan oleh Yeremia
(Bullock, 2014: 253). Kisah pelayanan nabi Yeremia sangat menarik dan berguna
untuk dipelajari oleh para katekis sebagai sumber inspirasi bagi pelayanan
mereka.
Maka dari itu, pembahasan dalam bab II ini menjadi bagian yang penting
dalam keseluruhan tulisan ini, dimana menjadi sumber belajar utama untuk
mencapai maksud dan tujuan utama penulisan skripsi ini. Pembahasan bab II ini
terdiri dari dua bagian utama yaitu mengenai sosok nabi Yeremia dan bagian
dibagi menjadi 3 topik. Topik pertama dan kedua berisi mengenai sosok Yeremia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti, kelahirannya, arti namanya, latar belakang keluarga dan juga karakternya.
Topik ketiga membahas mengenai status kesejatian Yeremia sebagai nabi utusan
Allah. Sedangkan sub bab berikutnya terdiri dari 4 topik. Topik pertama
mengenai kesetiaan Yeremia dalam menghayati tugasnya sebagai nabi yang terdiri
dari 3 periode. Sedangkan untuk topik ketiga berbicara mengenai rahasia sumber
kekuatan Yeremia. Dan terakhir topik ke-4 berisi kisah hidup nabi Yeremia yang
masih relevan yang terbagi ke dalam beberapa sub topik yaitu: a. Perintah Allah
putus asa dan penuh semangat, c. Yeremia setia dalam menyampaikan perkataan
kehendak Allah (Suharyo, 2015: 16). Nabi berbicara atas nama Allah dan dengan
demikian pewartaan nabi ialah menyampaikan sabda Allah bagi manusia. Nabi
memiliki hubungan yang sangat erat dengan Allah. Dapat dikatakan, nabi adalah
orang pilihan Allah. Seorang nabi memiliki perhatian yang besar pada kehidupan
umat. Dengan demikian, nabi merupakan pelayan atau abdi Allah yang menjadi
perpanjangan mulut atau tangan Allah dalam karya keselamatan bagi umat
manusia. Semua ciri kenabian itu terlihat jelas pada pribadi Nabi Yeremia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
orang Israel (Marx, 1997: 14). Bahkan Nabi Yeremia oleh Allah sendiri
ditetapkan sebagai “nabi bagi bangsa-bangsa” (Bullock, 2014: 253). Dalam Kitab
Yeremia juga disebutkan bahwa “Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi
Allah dalam sejarah suatu bangsa. Berkat wawasan yang ia peroleh itulah
Nama Yeremia memiliki arti bahwa ”Tuhan adalah tinggi luhur” (Marx,
1971: 14). Kedudukan Tuhan adalah tertinggi, yang paling luhur. Nama itu dirasa
sesuai dan tepat, oleh karena baik waktu senang, sedih Yeremia tetap
Tuhan walau dalam situasi sulit sekalipun. Yeremia tetap patuh pada perintah
Tuhan.
Yeremia lahir kira-kira tahun 645 SM pada saat pemerintahan raja Yosia
km di sebelah utara Yerusalem. Hilkia adalah nama ayahnya dan Yeremia berasal
dari suatu keluarga para imam. Banyak yang menyangka bahwa Yeremia
merupakan seorang keturunan Abyatar, imam raja Daud, yang dipecat oleh
namun Yeremia sendiri tidaklah menjabat sebagai imam (Paterson, 1983: 20).
tentang masa lahirnya, Yeremia akan dipanggil menjadi hamba-Nya. Namun tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
imam melainkan sebagai nabi. Tambah lagi Yeremia tidak menyangka bahwa
panggilan yang datang padanya kira-kira di saat umurnya belum genap 30 tahun.
4:3, 23, 30). Maka Yeremia sungguh terkejut dan merasa belum siap tambah lagi
Yeremia adalah seorang yang memiliki perasaan yang halus (Marx, 1971:
14). Namun Yeremia diminta Tuhan tampil sebagai nabi di ibu kota Yerusalem
tidak mau mendengarkan suaranya. Yeremia dibenci banyak orang, disiksa dan
bahkan mau dibunuh oleh orang sekampung (Yer 11:18 dst). Yeremia
pergumulan dan keluh kesah Yeremia (Yer 15 – 17). Tugas kenabiannya terasa
menjadi nabi (Marx, 1971: 15) namun ia mampu bertahan dan tetap setia. Dalam
segenap isi hatinya yang menderita tertekan oleh tugas kenabian yang terlalu berat
12
Tuhannya. Antara dirinya dan Allah terdapat hubungan yang amat erat (Marx,
1971: 15). Secara pribadi ia sangat menderita, lahir dan batin. Tampaknya seluruh
kebenaran yang ia sampaikan, justru ia disiksa dan dimusuhi. Dalam kemelut dan
kegoncangannya, Yeremia yang secara manusiawi merasakan putus asa dan tidak
melihat lagi jalan keluar, namun ia yakin bahwa “pada waktunya Tuhan pasti akan
Nama Yeremia memiliki arti “Tuhan adalah tinggi luhur” (Marx, 1971:-
14). Nama itu sangat sesuai dengan dirinya karena baik senang maupun susah ia
Nya. Suatu teladan yang patut kita contoh sebagai pengikut Kristus.
Yeremia mengalami banyak sengsara (Marx, 1971: 14). Raja-raja Yehuda, dan
segala berita kebenaran yang dinubuatkan oleh Yeremia (Marx, 1971: 14).
Secara garis besar ada 4 pokok isi pewartaan Yeremia. Pewartaan tersebut
dewa asing (bdk. Reformasi Yosia) pada periode I (626-609 SM). (2) Kritik
13
terhadap Babel dan tidak mencari bantuan dari Mesir. (3) Kritik melawan nabi-
nabi lain (nabi-nabi palsu) yang mewartakan pesan pembebasan dalam waktu
dekat kepada orang-orang yang dibuang dalam pembuangan pertama (periode III
597-585 SM)
kekalahan Israel oleh tentara Babel. Oleh karena pernyataan Yeremia yang
dalam keagamaan (Marx, 1971: 23). Pengajaran Yeremia dianggap tidak karuan.
Yeremia dipasung ke dalam penjara (20:2; 29:26) khusus untuk orang gila dan
dalam penjara.
Nubuat yang Yeremia beritakan dengan keras dibantah oleh kalangan nabi
Yehuda. Nabi itu bernama Hananya kalangan nabi yang tak sejalan dengannya.
(Yer 28 : 1-4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Yehuda akan hancur oleh Babel. Yeremia mengenakan kuk di leher dan
Umat menjadi bingung dalam menafsirkan mana yang sungguh akan terlaksana.
Bahkan keduanya berbicara atas nama Tuhan dan dengan penuh wibawa berkata:
Dalam hal ini Njiolah (2005: 27) berpendapat bahwa misi Yeremia untuk
sebab nabi lain justru mewartakan keselamatan kepada mereka (Yer 14:13-15;
supaya bertobat dari kejahatan mereka (Yer 7:3), namun nabi lain justru
menguatkan hati mereka untuk terus berbuat jahat (Yer 23:14). Yeremia
nabi lain justru memberi rasa aman kepada mereka (Yer 14:13; 23:17) dengan
Dalam hal ini Bullock (2014: 262) berpendapat bahwa “para nabi palsu
menyampaikan pesan kedamaian ketika tidak ada damai (6:13-15; 8:11; 14:13-16;
23:17). Mereka bersalah karena pesan yang disampaikan kepada bangsa Yehuda
Dari kedua nabi ini ada perbedaan, yang satu menyatakan kehancuran,
15
Marx (1971: 23) mengatakan “Yang manakah yang benar? Perdamaian, keamanan
dan kemakmuran atau hukuman dan kebinasaan ?”. Sejarah membuktikan bahwa
suara Tuhan. Walaupun mereka sudah percaya pada Yeremia, namun mereka
Israel terhadap nabi Yeremia membuktikan bahwa, mereka tak sudi mengakui
Yeremia sebagai nabi yang resmi dan sah. Barulah pada waktu tentara Babel
mengepung dan menyerbu kota Yerusalem, Yeremia diakui sebagai hamba Allah
Dapat dikatakan bahwa Yeremia adalah nabi sejati. Mengapa, karena apa
yang dinubuatkan oleh Yeremia sungguh terlaksana dan apa yang dinubuatkan
oleh nabi lain seperti Hananya sebuah kedamaian dan kejayaan nyatanya tidak
terlaksana. Sebagai nabi yang adalah juru bicara Allah, Yeremia telah
sendiri. Yeremia juga tidak mengumandangkan apa yang orang ingin dengar. Dia
Selain itu juga bisa ditarik kesimpulan bahwa nabi Hananya adalah nabi
palsu atau nabi gadungan. Nubuat yang diwartakan oleh Hananya mengenai
kejayaan dan kedamaian tidak sungguh terjadi, namun nubuat Yeremia mengenai
Nabi yang mewartakan kedamaian dan kejayaan Yehuda adalah nabi palsu
atau nabi gadungan. ”Nabi gadungan menyampaikan sabda yang mengenakan raja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
terjadi kedamaian dan kejayaan pada Yehuda di masa yang akan datang sehingga
tidak perlu bertobat. Ia melakukan itu supaya hati sang raja dan para pemimpin
senang.
(Yer 1:5) sejak ia masih muda. Yeremia mendapat perhatian yang khusus sejak ia
masih berada dalam kandungannya (Njiolah, 2005: 17). Kita tahu bahwa Yeremia
berasal dari keluarga imam. Namun yang membuat terkejut, Yeremia dipanggil
Allah menjadi hambanya bukan untuk dijadikan seorang imam tetapi ia dipanggil
untuk menjadi nabi (Marx, 1971: 14). Yeremia semakin terkejut ketika ia
dipanggil sebagai nabi pada tahun 626 SM saat usianya belum genap 30 tahun.
Padahal jika dibandingkan untuk menjadi seorang imam (Bil 4:3, 23, 30) para
mengungkapkan hal itu dengan berkata "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku
tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda " (Yer 1:6). Hal senada juga
17
dengan mengajukan alasan bahwa ia masih muda dan tidak pandai berbicara.
Namun alasan yang diajukan Yeremia tidak diterima Allah. Kemudian Allah
berbicara kepada Yeremia yang masih muda, yang Ia pilih sebagai nabi sejak awal
kehidupan, atau dengan gaya Alkitabiah disebut sejak kandungan ibu. Allah
meyakinkan Yeremia bahwa “tugas bernubuat adalah prakarsa Allah, dan Allah
1990: 96).
bahwa, inisiatif datang dari Allah. ”Panggilan kenabian Yeremia tidak datang
kelahiran Yeremia” (Njiolah, 2005: 17). Allah yang memilih Yeremia dan bukan
dicermati melalui kisah hidup kenabiannya mulai dari periode pertama hingga
Pada masa ini Yehuda masih dipimpin oleh raja yang bernama Yosia (2
Raj 22). Pemerintahan raja Yosia ditandai oleh pembaharuan agama. Yosia
seperti inilah Yeremia dipanggil dan diutus oleh Tuhan menjadi Nabi (Yer 1:6-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
8.9-10). Saat itu Yeremia masih muda ± 20 tahun, bersemangat (2:1-8) dan
bahagia dalam panggilannya sebagai nabi (15:6). Yeremia merasakan kasih Allah
yang begitu jelas dalam hidupnya (2:12-13; 3: 19-20) dan hal itu pula yang
ia tetap tegar. Yeremia heran dan tidak mengerti mengapa bangsa Israel menolak
kasih Allah yang begitu jelas. Yeremia tidak putus asa untuk terus meyakinkan
bangsa Israel akan kasih Allah. Yeremia juga berusaha menyadarkan mereka
dengan cara mengajar mereka menyadari keadaan diri mereka yang hidup hanya
Perjuangan Yeremia pada masa ini tidak berhasil. Yeremia gagal dalam
menyelamatkan Israel dari hukuman Tuhan. Yehuda tidak mau belajar dari
pengalaman sejarah pada tahun 721 SM yang mana kerajaan Israel atau kerajaan
utara hancur. Hal ini membuat hati Yeremia sedih (4:19-21) karena Yehuda pun
juga akan hancur. Maka menjadi jelas bahwa pada periode ini fokus Yeremia
Ada beberapa hal pokok penting dari periode pertama ini. Pertama,
Yeremia mendapat dukungan dan semangat dari keadaan negara yang pada saat
pengalaman kasih Allah yang begitu nyata dalam hidupnya yang membuatnya
banyak namun Yeremia tidak merasa berkecil hati (Suharyo, 2005: 77).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
melawan Babel pada tahun 609, ternyata raja Yosia wafat di Megido. Mesir
adalah putranya, Yoahaz. Setelah bertakhta selama tiga bulan, ia dipanggil oleh
raja Yosia. Yoyakim melakukan apa yang jahat di mata Allah (2 Raj 24:37).
Pada awal pemerintahan Yoyakim ini, Yeremia berdiri di pelataran Bait Allah di
Akibatnya Yeremia menjadi korban kemarahan para imam, nabi dan seluruh
rakyat. Mereka menangkap Yeremia dan berkata “engkau harus mati!” (Yer 26:7-
diadili berkhianat. Yeremia dibela oleh Ahikam dan tua-tua lainnya yang
bahkan juga terancam di kota asalnya sendiri yakni di Anatot. Orang-orang Anatot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
demi nama Tuhan, supaya jangan engkau mati oleh tangan kami” (Yer 11:21).
Namun bagi Yeremia, Allah sendiri tidak bisa ia mengerti lagi, mengapa harus ia
padanya bagaikan “sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercaya”
(15:18). Yeremia meragukan janji Allah yang akan selalu menyertainya karena
nyatanya yang dialami Yeremia adalah penolakan, dicela, dibenci semua orang
1:18 “Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau
menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok
tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan
pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini.
1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah
firman Tuhan”.
hingga ia merasa tidak bisa bertahan lagi. Yeremia mengalami dilema di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lain pihak ia tidak bisa menolak (20:9). Oleh sebab itu Yeremia menggugat Allah
18). Namun dalam Yer 15:18-21 justru situasi berat semacam itu nampaknya
pengepungan itu Yoyakim mati. Raja yang baru, Yoyakhin, anak Yoyakim,
Beberapa hal pokok yang perlu digarisbawahi dalam periode kedua ini
adalah bahwa:
Pertama, tantangan yang dialami oleh Yeremia semakin berat karena tidak
menjalankan tugasnya sebagai nabi sekitar 20 tahun, Allah ingin disingkirkan dan
krisis yang luar biasa yang paling besar dan tersulit dalam sejarah pada periode
ini. Dalam keadaan seperti ini Israel perlu ditemani dan dituntun oleh orang yang
juga pernah mengalami krisis sendiri seperti Yeremia yang mengalami krisis
2005: 77).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Periode ketiga ini ditandai dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh
putra Yosia yang bernama Metanya (nama raja “Zedekia”). Ia melakukan apa
2 tahun masa pengepungan Yeremia ditahan dalam rumah tahanan istana Zedekia.
Babel, sebuah rencana yang menurut Zedekia akan mematahkan semangat juang
bangsa Yehuda dan melemahkan usaha perang. Ini juga cara Zedekia untuk
kemudian dimasukan ke dalam perigi yang penuh dengan lumpur dan tidak ada
pemuka Yehuda diangkut ke Babel dan terjadi penghancuran total. Seluruh bangsa
beranggapan bahwa Allah tidak mau mengampuni. Mereka merasa tidak punya
harapan, tidak ada masa depan lagi bagi mereka (21-24). Dalam situasi seperti ini
meramalkan masa depan yang baik dan optimis tetapi tanpa dasar (Suharyo, 2005:
78).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Allah bagi Yeremia adalah misteri hal itu karena baik nabi maupun imam yang
dihormati dianggap orang baik oleh rakyat, Allah menganggap mereka sebagai
beban. “Kamulah beban itu! Sebab itu kamu akan Kubuang dari hadapan-Ku,
pengharapan karena ia tetap mencintai. Pada periode ini tugas Yeremia berubah
Dari tiga periode yang dialami oleh Yeremia bisa ditarik beberapa hal
dituntun oleh Tuhan untuk menjadi The Wounded Healer penyembuh bagi
Mengapa demikian, karena dalam keadaan sulit dan amat jelek, Yeremia
mewartakan masa depan yang disiapkan oleh Allah sendiri (31:31-34). Oleh
karena pendampingan yang dilakukan oleh Yeremia, umat tidak hancur dalam
24
Yeremia adalah sosok yang berani dan teguh. Namun bila dilihat kembali
bagaimana sosok Yeremia ketika awal dipanggil Allah untuk menjadi nabi
sepertinya kesan itu tidak tergambar pada dirinya. Yeremia merasa ragu-ragu dan
Hal ini memperlihatkan bahwa keberanian dan keteguhan yang selama ini
memperlihatkan kekuatan yang luar biasa selama kariernya sebagai nabi karena ia
mengalami krisis iman dan semangat pada periode II tahun 609 - 598 SM.
Yeremia mengutuki kelahiran dirinya sendiri (Yer 15:10) “Celaka aku, ya ibuku,
janji Allah. (Yer 15:18) “mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan luka
curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai”. Yeremia mengalami krisis
15:20 Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau sebagai tembok berkubu
dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
15:21 Aku akan melepaskan engkau dari tangan orang-orang jahat dan
membebaskan engkau dari genggaman orang-orang lalim”.
Ternyata Yeremia mengalami kemelut batiniah yang hebat sekali di
12:5 ”Jika engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah
dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan
jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram, apakah yang
akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?”
Allah menginginkan Yeremia agar lebih teguh dan tegar menghadapi rintangan
keluhan Yeremia di cap sebagai “hina”. (Yer 15:19) Tuhan menuntut Yeremia
agar bertobat “jika engkau mau kembali dan mengucapkan apa yang berharga dan
tidak hina”. Pertobatan itu diteguhkan Tuhan dengan mengulang penugasan dan
janji Allah (Yer 15:19-21) yang diberikan- Nya waktu awal Yeremia dipanggil
16:19 Ya Tuhan, kekuatanku dan benteng ku, tempat pelarian ku pada hari
kesesakan! Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi
serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa
penipu, dewa kesia-siaan yang satu pun tiada berguna”
20:11 Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu
orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dapat berbuat apa-apa. Mereka akan menjadi malu sekali, sebab mereka
tidak berhasil, suatu noda yang selama-lamanya tidak terlupakan.
kepada Allah. Hal ini berbeda jauh ketika Firman Allah (Yer 15:19-21) belum
datang padanya. Allah dianggap sebagai yang curang seperti air yang janjinya
menyertai sang nabi ”seperti orang yang sangat perkasa” karena Ia mendukung
”Yeremia, seorang manusia yang biasa dan lemah, dijadikan-Nya seorang nabi
yang luar biasa kuatnya” (Marx, 1971: 15). Keberanian dan ketabahan Yeremia
begitu terkenal sehingga selama pelayanan Yesus di bumi, ada yang mengira
ragu untuk berkeluh kesah sampai menitikkan air mata di hadapan Allah. Bahkan
kali menimpa dia akui (Yer 1:6, 4:10). Semua itu dibawanya dalam doa-doa
memang harus merasai penderitaan lahir-batin dan pengalaman yang sangat pahit.
27
mau belajar taat dengan segala sesuatu yang dirasainya itu” (Ibr 5:8). Apalagi
Yeremia hanyalah seorang manusia berdosa dan lemah, patutlah ia menjalani jalan
kesusahan itu, supaya pada akhirnya Yeremia menerima anugerah dan kuasa-
rohani dengan berkelimpahan, dan agar supaya air-hidup mengalir dari dalam
rohani Yeremia makin bertambah. Yeremia meyakini Allah sendiri lah yang dapat
dirinya tidak siap untuk menjadi nabi sebab ia masih muda. Yeremia berkata "Ah,
Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih
muda" (Yer- 1:6). Yeremia berkeberatan terhadap panggilan itu. Alasan yang
diajukan Yeremia tidak diterima oleh Allah. Allah meyakinkan Yeremia bahwa
“tugas bernubuat adalah prakarsa Allah, dan Allah sendiri yang akan menyiapkan
sebagai nabi pada periode pertama. Hal tersebut bukan berarti Yeremia terbebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dari kekecewaan. Yeremia mengalami kekecewaan hanya saja ia tetap tegar dan
tidak putus asa. Yeremia tetap berusaha menyadarkan bangsa Israel dengan cara
mengajar mereka menyadari keadaan diri mereka yang hidup hanya secara
Yeremia dipanggil untuk jabatan sebagai nabi pada masa yang sangat tidak
kondusif. Babilonia dan Mesir adalah dua negara yang sama-sama sedang
berusaha menguasai Timur-Tengah. Hal itu bisa menjadi ancaman cukup serius
bagi Yehuda pada saat itu. Terlebih krisis rohani yang terjadi di Yehuda.
jabatan itu, ada isyarat bahwa pesannya pasti tentang hukuman dan panggilan
untuk bertobat bagi bangsanya. Di sisi lain perkataan Tuhan bagaikan api di dalam
hatinya, mau tidak mau harus ia sampaikan kepada bangsanya (Marx, 1971: 65).
Hal ini sebagai bukti bahwa ia sangat cinta kepada bangsanya dan sama sekali
keluarganya sendiri (Marx, 1971: 19). Tetapi sungguh, ketetapan hati yang luar
biasa dari Yeremia untuk menjalankan misi yang tidak terbilang enteng ini.
hidupnya (15:16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kerendahan hati dan keterbukaan akan sapaan Allah. Sikap hidup nabi Yeremia
sekalipun namun ia tetap melaksanakan dengan setia. Selain itu pengalaman hidup
dan pergulatan yang dialaminya justru menjadi kekuatan rohaninya (Marx, 1971:
30). Pengalaman hidup dan pergulatan yang ia alami membuat Yeremia semakin
pernah melalaikan atau meninggalkan tugasnya sebagai nabi. Hal ini didasari oleh
pelayanannya ketika harus menjadi penyambung lidah Allah (bdk. Yer 15: 10-14).
Namun Yeremia mampu mengatasi hal tersebut dengan pergumulan batin yang
diolah dengan baik. Yeremia berusaha melaksanakan tugasnya dengan baik walau
Yeremia sangat menderita bahkan sahabat karib dan keluarganya sendiri pun
30
jatuh dan terpuruk dalam keputusasaan hidup. Dalam kitab Yeremia dikisahkan
Yer 15:6 ; Yer 20:9) sampai pada akhirnya Yeremia bermaksud meninggalkan
yang ia alami pada Allah (Bullock, 2014: 257). Apa yang ia alami ia bawa dalam
doa. Doa-doanya banyak berisi keluh kesah dan kesedihan kepada Allah (lih. Yer.
12:1-11; 14: 7-11; 15:15-18; 17: 13-18). Yeremia mencurahkan segenap isi
hatinya yang menderita tertekan oleh tugas kenabian yang terlalu berat itu kepada
Allah.
Pada waktu Yeremia hampir menyerah, firman Allah yang ada dalam
dirinya bagaikan api yang bernyala-nyala dan tidak dapat dipadamkan atau
Allah yang bekerja dalam hati nabi Yeremia. Yeremia seorang manusia yang
biasa dan lemah dibuat Allah menjadi seorang nabi yang luar biasa kuatnya
31
BAB III
Tugas utama perutusan katekis adalah mewartakan Injil atau Sabda suka cita
Injil. Katekis oleh karena tugasnya tersebut dapat dikatakan ia merupakan seorang
pewarta. Nabi diutus oleh Allah untuk menyampaikan kehendak-Nya kepada umat
Allah. Kehendak Allah atau Firman, Sabda Allah disampaikan oleh nabi Yeremia
dengan setia. Nabi juga dapat dikatakan sebagai seorang pewarta oleh karena
pewarta dalam situasi sulit bukanlah hal yang mudah. Yeremia pun sempat merasa
Situasi atau tantangan berat juga dialami oleh para katekis pada zaman sekarang.
banyak tawaran kenikmatan pada setiap orang. Orang semakin sibuk memuaskan
dirinya sendiri. Sebagian orang tidak sempat lagi memikirkan kepentingan orang
lain. Kehadiran dan campur tangan Allah mulai tidak dihiraukan lagi. Selain itu
Katekis harus memiliki iman yang kuat di tengah situasi yang tidak
mudah. Tantangan zaman semakin sulit, rumit dan kompleks. Katekis perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mohon kekuatan dari pada-Nya supaya tetap setia sebagai pewarta di tengah
Pembahasan bab III ini lebih berisi mengenai katekis dan tantangannya di
zaman sekarang. Bab III ini terdiri 3 bagian utama yaitu pertama mengenai
semangat dan kesetiaan katekis dan terakhir katekis dalam menanggapi tantangan
zaman sekarang. Bagian pertama terdiri dari 5 topik yakni panggilan dan identitas
bagian kedua dari bab III ini fokus berbicara mengenai tantangan zaman yang
kemiskinan. Bagian ketiga dari bab III ini secara khusus membahas katekis dalam
tantangan zaman sekarang dibahas pada bagian ketiga dari bab ini yaitu: katekis
menyesuaikan tuntutan zaman dan terakhir katekis masuk dan memberi kesaksian
di era digital. Penjabaran masing-masing bagian dan topik bab III adalah sebagai
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
A. Katekis
manusia. Setiap orang Kristiani yang telah dibaptis diundang untuk berpartisipasi
kasih, dan keadilan. Bagi awam ada berbagai panggilan atau kerasulan yang dapat
ditempuh seperti menjadi kepala rumah tangga dan sebagainya. Dari berbagai
panggilan umum awam ada salah satu diantaranya merupakan panggilan khusus
khusus dari Roh Kudus yakni suatu “ karisma khusus yang diakui Gereja” dan
dipertegas oleh tugas perutusan langsung dari uskup (CEP, 1997: 15). Katekis
harus menyadari hal ini dan memberikan kepenuhan hatinya dengan sikap seperti
nabi “Ini aku, utuslah aku” (Yes 6:8). CEP (1997: 15) dengan jelas menegaskan
bahwa “panggilan katekis bersifat khusus yakni untuk tugas katekese dan umum,
untuk bekerja sama dalam pelayanan kerasulan apa saja yang berguna untuk
dilatarbelakangi oleh 3 hal yakni; (1) panggilan dari Roh Kudus, (2) merupakan
tugas perutusan Gereja dan (3) bekerja sama dengan tugas perutusan apostolic dari
uskup.
awam yang ditunjuk secara khusus oleh Gereja, sesuai dengan kebutuhan
setempat untuk memperkenalkan Kristus yang ia cintai dan ia ikuti kepada mereka
34
berkerja sama dengan pastor setempat. Hal itu bukan berarti ketika tidak ada
imam tidak menjadikan katekis pastor. Katekis dapat memimpin ibadat sabda
pada hari minggu atau hari raya ketika tidak ada imam. CEP (1997:17) “Katekis
bukan sekadar pengganti imam, melainkan menurut hukum adalah seorang saksi
Kristus”
2. Pengelompokan Katekis
mereka bekerja di paroki dan mendapat gaji. Seluruh penghasilan yang diperoleh
Kelompok kedua yakni katekis part time. Mereka adalah katekis yang
(Komisi Kateketik KWI, 2005: 143). Katekis part time memiliki perbedaan
dengan katekis full time. Perbedaannya yakni sumber penghidupan katekis part
time tidak bergantung pada pekerjaannya sebagai katekis. Ia juga biasa disebut
35
non akademis. Katekis akademis adalah katekis yang dibentuk dengan latar
Sedangkan katekis non akademis adalah katekis yang tidak memiliki dasar
belajar sendiri secara otodidak dengan membaca buku. Biasanya katekis seperti
Katekis sukarelawan yakni katekis yang berkarya secara sukarela, dari dorongan
hatinya sendiri dan dari keinginannya sendiri. Kerapkali katekis sukarelawan ini
tidak mengharapkan upah atau gaji. Ia hanya ingin turut serta berpartisipasi dalam
karya pewartaan Injili dengan hati yang tulus (Komisi Kateketik KWI, 2005: 143).
3. Peranan Katekis
diemban oleh katekis. Peranan tersebut yakni peranan katekis dalam perutusan
36
tanah Jawa sebagai bukti nyata sumbangan penting katekis dalam menumbuh
kasih pada katekis awam. Ia menjelaskan bahwa katekis telah melayani umat
dengan penuh komitmen dan karena katekis lah Gereja berkembang hingga saat
ini.
Berkaitan dengan hal itu, Komisi Kateketik KWI (1993: 70) mengatakan
panggilan dan tugas yang penting serta mulia dalam karya perutusan Gereja di
Indonesia”. Dalam konteks karya perutusan Gereja tersebut ada 4 peranan katekis
yang dapat digambarkan. Peranan tersebut yakni sebagai juru bicara jemaat
Gembira ini telah diserahkan secara khusus kepada para Uskup sebagai pimpinan
menjalankan tugasnya atas nama Umat Kristiani atau Gereja. Katekis mewartakan
bukan atas nama dirinya sendiri. Hal itu berarti katekis memperjuangkan suara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Umat Kristiani atau Gereja. Itu artinya katekis mendukung dan ikut
menghargai sesama misalnya dengan jalan dialog antar agama. Katekis berupaya
bersama Gereja dan dengan semua orang yang berkehendak baik mengusahakan
tegaknya Kerajaan Allah yakni situasi dunia yang damai, adil dan sejahtera
Nya supaya umat memperoleh keselamatan. Katekis berperan sebagai nabi yang
mewartakan keselamatan yang ditawarkan oleh Allah pada manusia seperti yang
telah dilakukan oleh para nabi. Selain itu katekis juga perlu mengikuti Kristus,
meneladan cara hidup-Nya dan tetap setia mewartakan Kabar Gembira Kerajaan
(2015: 16) nabi merupakan orang yang menjalankan perutusan untuk mewartakan
kehendak Allah. Ia berbicara atas nama Allah dan dengan demikian pewartaan
nabi ialah menyampaikan Sabda Allah bagi manusia. Tugas tersebut dilaksanakan
38
yang pernah Gereja alami dari peristiwa-peristiwa keselamatan yang ada di dalam
Kitab Suci dengan segala ungkapannya (Komisi Kateketik KWI, 1993: 71).
sejarah manusia. Dengan pola tersebut, katekis juga diharapkan dapat membantu
umat menafsirkan peristiwa hidup mereka sehari-hari dalam terang Kitab Suci
Tuhan, apa yang Tuhan kehendaki (Komisi Kateketik KWI, 1993: 71).
tersebut diupayakan oleh katekis dengan membantu umat supaya dapat mengikuti
jejak Yesus dan menghayati semangat hidup Yesus dalam kehidupan sehari-hari.
yang berkarya dan bersabda dalam dan melalui peristiwa yang mereka alami
sehari-hari. Katekis mengajak dan mendampingi umat untuk sharing iman melalui
katekese, mendiskusikan dalam kelompok atau anggota sehingga iman umat yang
39
Ketua Komkat KWI Mgr. John Liku pada pernas katekis III berpendapat
bahwa katekis adalah saksi Kristus. Katekis harus bisa menghadirkan wajah
Kristus dalam hidup sehari-hari sehingga orang lain dapat mengenal dan
mengikuti Yesus Kristus sang Juru Selamat umat manusia. Pertemuan nasional
katekis (PERNAS Katekis) ke-3 yang berlangsung pada tahun 2015 juga
mengusung tema yang berkaitan dengan saksi Kristus yakni “pergilah dan jadilah
hidup sebagai seorang Kristiani adalah lebih penting dan berkesan daripada
sekadar memiliki pengetahuan yang luas tentang firman dan segala cara-cara
penyampaiannya. Katekis berusaha supaya Yesus Kristus dapat dilihat oleh orang
atas maka katekis perlu dibantu. Katekis harus dipersiapkan dan dibina agar
katekis memiliki dan menghayati semangat Yesus Kristus yang dengan gigih
KWI, 1993: 71). Dalam hal ini Paroki ataupun Keuskupan lah yang paling
katekis perlu memberikan dampak atau kontribusi yang baik di dalam masyarakat.
Komisi Kateketik KWI (2017: 81) juga mengundang setiap umat beriman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
berada. Katekis dapat mengamalkan perintah Yesus untuk menjadi terang dan
Komisi Kateketik KWI (1993: 72) berpesan bahwa “katekis perlu memiliki
yang dihadapi oleh masyarakat”. Kiranya katekis dapat hadir menjadi bagian dari
masyarakat. Komisi Kateketik KWI (2017: 82) dengan tegas menekankan bahwa
”peran para katekis adalah menjadi pembawa damai, memberi diri hadir untuk
teladan bagi istri, suami dan anak-anaknya dengan menjalankan tradisi umat
Kristiani seperti hidup doa (doa harian, Ekaristi mingguan) menghidupi nilai-nilai
Kristiani seperti kejujuran, syukur, disiplin, kasih, kesetiaan, tanggung jawab dll
kasih sayang pada keluarga dan menciptakan suasana keterbukaan dan berusaha
untuk kemajuan kualitas hidup berkeluarga (Komisi Kateketik KWI, 2017: 85).
41
4. Tugas Katekis
katekis adalah semua umat beriman kristiani, baik klerus maupun awam yang dipanggil
dan diutus oleh Allah menjadi seorang pewarta Sabda Allah. Katekis mewartakan
Sabda Allah melalui katekese. Isi katekese adalah Kristus dan ajaran-Nya
CEP (1997: 18) menegaskan bahwa katekis memiliki tugas khusus yakni
Tugas katekese ini mencakup pendidikan iman bagi kaum muda maupun
orang dewasa, menyiapkan para calon dan keluarga untuk menerima sakramen
inisiasi dan memberikan pertemuan atau retret yang terkait dengan katekese CEP,
1997: 18). Tugas ini dapat dikatakan merupakan tugas utama seorang katekis.
kesaksian. Kesaksian katekis dilihat dari keteladanan hidup katekis sebagai orang
42
gagasan saja saat katekese melainkan juga kesaksian hidup nyata dari katekis.
Umat akan lebih terbantu dengan menerima pengajaran agama dengan contoh,
kesaksian hidup dari pada hanya ajaran, ide, gagasan saja ( Stefanus Tay, 2015).
Seperti filosofi orang jawa yakni jarkoni atau ngajar yo nglakoni yang maksudnya
adalah bisa mengajari bisa juga memberi contoh atas apa yang sudah ia ajarkan.
5. Spiritualitas Katekis
Indra Sanjaya (2011: 22) menjelaskan bahwa semestinya hidup itu didorong
oleh suatu spirit (makanya disebut spiritualitas) tertentu, yaitu spirit atau Roh
Allah sendiri. Demikian pula dengan para katekis, katekis dapat melaksanakan
karyanya dengan baik karena ada daya dorong yang mendasari dalam dirinya.
karyanya tidak lain adalah Roh Allah sendiri. Roh Allah membantu katekis untuk
1997: 22).
relasi erat dengan Allah Tritunggal dan mampu menafsirkan kehendak-Nya bagi
Gereja dan dunia”. Katekis harus mempunyai kedekatan relasi dengan sang Ilahi.
Katekis sudah sepantasnya mampu mengenali pribadi Allah dan Yesus Kristus
43
Katekis harus terbuka dan menyadari bahwa Allah Tritunggal juga hadir
dan berdiam dalam lubuk hati yang terdalam setiap orang. Allah Tritunggal
memberi makna pada kehidupan setiap orang. Makna tersebut dirasakan melalui
keyakinan, keputusan, tindakan nyata, relasi yang akrab dengan Allah Tritunggal.
pengejawantah Sabda yang berbicara tentang Sabda yang didengar-Nya dari Bapa
dan Roh Kudus yang menerangi pikiran dan membuka hati untuk memahami dan
menerima Sabda dengan penuh cinta dan mempraktekkannya (CEP, 1997: 24).
Katekis juga harus terbuka dan membiarkan diri dipimpin oleh Allah
engkau” (Kis 18:9-10) maka sikap yang dapat katekis usahakan adalah
membiarkan dirinya dibentuk oleh Roh dan diubah menjadi saksi Kristus yang
berani dan pewarta sabda yang cemerlang (Komkat KWI, 1997: 24). Roh Kudus
bekerja memimpin dan mengarahkan diri katekis dalam karya pewartaan Injil.
Roh Kudus meletakkan dalam bibirnya kata-kata yang akan katekis ucapkan
(Prasetya, 2007: 44). Dalam hal ini Paus Fransiskus dalam Dokumen Gereja
Evangelii Gaudium (EG, 259, 261) menjelaskan bahwa katekis perlu memohon
pada Allah dalam doa supaya api Roh Kudus selalu bernyala dalam diri mereka
dan memperoleh semangat yang luar biasa dan tidak merasa hampa dalam karya
pewartaan.
sebagai Tuhan. Katekis adalah anggota Gereja. Katekis dipilih oleh Gereja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang telah dipilih mempunyai tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap Gereja.
Katekis berusaha untuk membangun Gereja lebih baik (CEP, 1997: 24).
Gereja juga terungkap dari sikap ketaatan dan ketertarikan nya pada Paus, Uskup,
bapak dan pemimpin Gereja lokal. Katekis harus merasa bersatu dengan Gereja.
Hal itu menjadi pendorong dalam dirinya. Karya pelayanan katekis untuk Gereja
harus didasari oleh cinta yang tulus pada Gereja. Kristus yang mencintai Gereja
Sabda Allah tinggal bersama umat manusia untuk menebus kita. Roh kudus
dikumpulkan ke dalam Gereja. Hal itu supaya mereka mempunyai jalan masuk
kepada Bapa melalui Kristus dan persekutuan dengan Roh Kudus ( CEP, 1997:
25).
dalam karya misi penyelamatan manusia. Maka katekis harus terlibat secara
Tuhan. Katekis sadar akan panggilan mereka yakni bekerja di dunia dan untuk
dunia tanpa sepenuhnya menjadi milik dunia. Keterbukaan pada dunia ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
merupakan ciri spiritualitas katekis. Katekis terbuka pada dunia didasari oleh cinta
seperti Kristus Gembala yang baik. Dia mengumpulkan dan menyatukan anak-
Mengingat dunia yang terus berubah maka diharapkan katekis mau belajar
terus-menerus seiring dengan perkembangan zaman. Hal itu supaya katekis dapat
melihat tuntutan zaman dan menyesuaikan diri dengan baik atau dengan kata lain
katekis tidak ketinggalan zaman. Dalam hal ini Prasetya (2007: 48) meminta
supaya ” katekis mempunyai niat dan kemauan keras untuk belajar dan belajar
sama yakni supaya katekis memiliki kesadaran ”Mau belajar terus-menerus dan
perubahan zaman yang ditandai oleh kemajuan teknologi ini juga perlu
dimanfaatkan oleh para katekis dalam melaksanakan tugasnya. Sanjaya (2007: 44)
dengan apa yang ia hidupi sehari-hari. Seluruh hidup katekis menjadi tanda karya
terang dan garam dunia. Maksudnya katekis berjuang mengusahakan agar diri dan
hidup katekis dapat menjadi teladan yang baik bagi orang lain dan mempunyai
46
Sedangkan keaslian hidup berarti hidup doa, pengalaman akan Allah, dan
kesetiaan terhadap bimbingan Roh Kudus (CEP, 1997: 26). Semangat keaslian
hidup menuntut katekis agar memiliki keteraturan batin dan lahiriah yang
disesuaikan dengan situasi pribadi dan keluarga katekis. Katekis tetap mempunyai
dan suatu ritme doa yang teratur. Katekis berusaha menemukan keheningan
masuk dalam kontemplasi tentang Tuhan. Hal tersebut penting karena semakin
mendalam dan nyata kehidupan rohani seseorang, kesaksian dan kegiatannya akan
5. Semangat Missioner
Katekis bergaul dengan sebagian besar orang bukan Kristen. Dalam dekrit tentang
daerah misi, peran katekis menjadi sesuatu yang penting untuk penyebaran iman
dan Gereja.
menjangkau mereka yang belum mengenal-Nya. Hal ini selaras dengan perintah
Allah “pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada segala makhluk”
(Mrk 16:15). Katekis harus yakin tentang apa yang ia wartakan, harus antusias
47
seseorang (Amoredio, 2017). Katekis mempunyai devosi sejati pada Bunda Maria
artinya melalui devosi kepada Bunda Maria, iman katekis semakin dapat tumbuh
Gereja yang kita cintai dan hormati. Bunda Maria mendedikasikan seluruh
hidupnya pada kehendak dan perintah Allah. Hal itu terbukti dari kata-katanya
yang penuh dengan kerendahan hati “sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38). Dalam buku Pedoman
Bunda Maria sosok yang rendah hati dan patuh terhadap kehendak dan perintah
Allah. Ia juga merupakan pribadi yang setia. Bunda Maria setia menemani Yesus
hingga sampai wafat di kayu salib. Katekis perlu menimba semangat dari Bunda
Maria melalui devosi yang mendalam kepada bunda Tuhan. Katekis harus
katekis membagikan kesaksian akan kesucian yang tulus dari Bunda Maria kepada
umat. Dengan devosi sejati pada Bunda Maria katekis akan menemukan suatu
sosok katekis yang sederhana, rendah hati dan setia pada kehendak Allah (CEP,
1997: 29).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tantangan yang katekis hadapi mempengaruhi semangat dan daya juang atau
artinya ada tantangan yang sangat mempengaruhi kesetiaan katekis ada juga yang
hanya mempengaruhi semangat katekis. Di sisi lain ada kalanya dari sebuah
Sekularisasi berasal dari kata saeculum, yang artinya: tata dunia, hidup
1994: 20). Sekularisasi adalah gerakan atau reaksi wajar untuk menerima otonomi
dunia di satu pihak, dan di lain pihak mengakui adanya eksistensi "Yang Ilahi".
Sekularisasi secara mendasar mempengaruhi hidup manusia baik pola pikir, pola
Sekularisasi menjadi suatu proses penemuan jati diri dunia menuju dunia
yang otonom. Dunia yang otonom berarti dunia memiliki hukum dan nilai-
nilainya sendiri terlebih pada umat manusia (Direktorium Formatio Iman 2014:
11). Namun hukum-hukum itu berdiri sendiri, dan lepas dari dunia keagamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
ekonomi, ilmu politik dan sebagainya memacu kesadaran manusia akan otonomi
alam. Sekularisasi memberikan pembedaan yang terlalu tajam antar tata dunia dan
tata ilahi. Karena dunia semakin otonom artinya semakin dilepaskan dari otoritas
agama atau dunia ilahi, maka dampaknya manusia cenderung melupakan Allah
sekularisme yakni ideologi yang lebih eksklusif. Pidyarto (1994: 21) menjelaskan
bahwa “sekularisme yakni paham yang menolak campur-tangan agama dan Allah
keterbukaan pada Sang Pencipta. Selain itu, Hardijantan, (1997: 295) seorang
yang hanya memikirkan dan menjelaskan segala sesuatu dengan kaca mata
Sekularisme ini merupakan bahaya yang katekis dan seluruh umat hadapi
menjelaskan tentang dunia secara ilmiah dengan teori-teori yang mudah dipahami
oleh logika manusia. Katekis jika tidak hati-hati dalam memahami tentang dunia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan segala peristiwanya, akan mudah terperosok oleh pemahaman yang salah
yang membuatnya tidak menghiraukan lagi campur tangan Allah dalam kehidupan
ini. Jika hal itu terjadi katekis maupun umat akan mengalami krisis iman, mulai
meragukan keberadaan Allah bahkan tidak percaya adanya Tuhan seperti orang
ateis. Bagaimana seseorang akan setia menjadi katekis apabila ia mulai terganggu
oleh pikiran apakah Tuhan itu benar-benar ada, atau sebuah ilusi?
menghargai hidup sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Hidup manusia semakin
dangkal dan tak berakar. Hidup manusia mudah ditukarkan dengan hal-hal
duniawi. Maka tidak mengherankan apabila ada orang yang berperilaku korupsi,
menjual diri dan sebagainya. Hal-hal duniawi menjadi orientasi atau tujuan hidup
manusia.
Kedangkalan hidup terjadi apabila orang hanya berfokus pada kemampuan diri
sendiri dan mengesampingkan bahwa segala daya kemampuan itu mengalir dari
kedalaman hidup yang bersumber pada Allah. Orang sudah lupa akan asal dan
51
budaya instan. Ketersediaan segala sesuatu serba cepat saji, serba instan segera
segala cara untuk sebuah hasil. Orang cenderung menginginkan segala sesuatu
didapat dengan serba mudah, cepat, menguntungkan, dan tak usah berjuang dan
bekerja keras. Tanpa sadar orang sudah dibuat nyaman oleh budaya instan ini.
Budaya instan tanpa disadari telah merasuki kepribadian manusia bahkan hati
nurani manusia untuk meningkat ke korupsi (Sutidjah, 2012: 15-16). Paul (2002:
32) berkaitan dengan budaya instan menyatakan bahwa “oleh karena setiap hari
kita dijejal hal-hal yang serba cepat itu, maka lama-kelamaan membudaya dalam
diri kita, sehingga tanpa sadar kita dipengaruhi oleh hal itu”.
Kini manusia makin terfokus pada kepentingan diri sendiri. Orang semakin
sukar untuk memperhatikan dan menghargai orang lain. Allah juga semakin
dilupakan. Hidup manusia semakin jauh dari Allah. Manusia dilanda berbagai
Pendangkalan hidup bisa saja dialami oleh siapa pun manusia tak
terkecuali katekis. Ketika Allah bukan lagi menjadi suatu tujuan dan arah hidup
katekis, ia akan mudah tidak setia dan mengejar hal-hal duniawi yang menurutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
membuat bahagia. Katekis dalam karya pelayanannya juga akan bertemu dengan
orang-orang yang memiliki kedangkalan hidup yang lupa akan asal dan tujuan
supaya menemukan kesadaran akan asal dan tujuan hidupnya yakni Allah. Katekis
juga akan melayani orang-orang dengan kepribadian yang telah dipengaruhi oleh
proses, ingin agar semuanya berjalan cepat dan bahkan instan. Hal ini tentu bukan
perkara mudah, jika katekis tidak siap menyiasati nya maka respons dari umat
yang tidak terpenuhi kebutuhannya itu sangat tidak mengenakkan bagi katekis.
Hal itu seperti umat tidak mau datang saat katekese, tidak menyimak, tidak
antusias atau asal yang penting datang semuanya itu akan sungguh melelahkan
ini terwujud juga dalam ritualisme, yakni pelaksanaan agama yang hanya
iman dalam hidup nyata. Yakobus menegaskan “sebab seperti tubuh tanpa roh
adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yak
2:26). Manusia kehilangan hidup mistik nya yakni manusia kehilangan hubungan
yang akrab dengan Allah (Direktorium Formatio Iman 2014: 12-13). Adalah
iman yang dangkal apabila orang Kristiani yang mengikrarkan rasa percaya nya
terhadap Allah namun tingkah lakunya sangat berlawanan dengan ajaran Injil
(Lepp,1985: 185-186).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
manusia. Hati nurani manusia menjadi tumpul akibatnya getar religiositas batin
manusia runtuh. Hal ini mendorong sikap relativisme pada manusia muncul, yakni
sikap merelatifkan segalanya. Sikap relativisme ini memicu tidak adanya lagi
sesuatu yang absolut, tidak ada kebenaran yang pasti dan hakiki. Manusia
sendiri tanpa memikirkan kepentingan dan dampak bagi orang lain atas
tindakannya.
memikirkan kepentingannya sendiri tidak peduli apa yang dirasakan oleh orang
lain. Mengaku beragama namun dalam tindakan nyata justru berlainan dengan
ajaran Injil. Bisa juga di istilahkan Katolik KTP. Peran katekis menjadi tidak
dalam tindakan atau perbuatan nyata. Jika iman itu tidak disertai perbuatan maka
Teknologi mengarah dan memiliki ciri-ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan
manusia (Terasania, 2017). Sedangkan digital berasal dari kata bahasa latin
„digitus‟, artinya jari. Di dunia modern yang ditandai oleh kemajuan teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
digital ini komunikasi antar pribadi tidak hanya bisa dibangun dengan mulut atau
2012: 23).
memperoleh informasi dengan cepat. Mereka didukung oleh akses dan jejaring
yang mampu menjawab keinginan mereka dengan cepat. Hal ini juga merupakan
peluang sekaligus tantangan bagi katekis. Peluangnya, katekis dapat masuk dan
sehingga dapat semakin memperluas dan menjangkau banyak anak muda. Namun
kurang sabar dan tidak menghargai proses itulah tantangan yang dihadapi katekis
zaman ini. Para penggiat katekese di zaman sekarang harus mampu membawa
sabda Allah dengan memberinya ungkapan baru yang lebih berbicara bagi orang
zaman sekarang. Dalam katekese, katekis juga harus pandai menggunakan bahasa
yang sesuai dan mampu menyapa orang zaman sekarang tanpa meninggalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
kedalaman isinya (Purwono, 2012: 432). Hal ini menjadi tantangan bagi katekis
khususnya katekis yang sudah tua dan kurang begitu akrab dengan teknologi
digital. Bagi katekis-katekis muda zaman ini yang sudah akrab dengan teknologi
digital mungkin tidak akan kesulitan namun ia harus tetap belajar dan mengemas
Selain itu sikap yang juga berpotensi dapat merusak kerukunan antar
kepercayaan atau agamanya paling benar sehingga cenderung untuk menutup diri
56
dijadikan sebagai hukum positif yang berlaku bagi semua warga (Direktorium
“dialog antar agama merupakan syarat yang perlu untuk perdamaian dunia” (EG,
250).
radikalisme ini tidak semua masyarakat mau menerima kehadiran warga non-
muslim. Katekis ditantang untuk bisa menjadi panutan dan penggerak perdamaian
ditantang untuk berani bersaudara dan berdialog dengan semua orang, demi
semua orang.
6. Globalisasi
sosial, budaya dan politik yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
nilai tradisional yang berakar dalam budaya dan agama yang bertentangan
dengan Injil. Melalui budaya lokal seperti budaya Jawa, budaya Tionghoa, dan
Gereja mendukung budaya lokal yang ada dalam masyarakat dengan gerakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sifatnya lahiriah, langsung, terlihat, cepat, dangkal dan sementara (EG, 62).
egois, tak mampu mengendalikan dirinya. Banyak orang terjerat kasus korupsi.
Orang semakin tidak disiplin, mudah tersinggung, benci dan dendam. Orang suka
memilih jalan pintas, bekerja asal jadi tidak melihat kualitas kerja, fanatik , mudah
melakukan kekerasan maupun ikut dalam kekerasan yang dilakukan oleh massa,
namun tentang itu semua mereka tidak merasa malu (Magnis, 2012: 46-47).
Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk pelayanan katekis di zaman ini.
Pelayanan katekis menjadi tidak mudah apabila yang ia layani adalah orang-orang
dengan tingkat kesabaran yang rendah. Orang saat ini kurang menghargai proses
ingin serba cepat. Padahal katekis dalam berkarya misalnya ketika berkatekese
kenyataannya, katekis harus bersiap untuk menghadapi tantangan ini supaya tidak
putus asa.
bahwa bumi ini merupakan “rumah kita bersama” (LS 1). Disebutkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Bumi sedang menjerit karena segala kerusakan yang telah ditimpakan padanya
(LS 2). Kita berpikir bahwa kita adalah tuan dan penguasanya. Dalam konteks itu,
Paus Fransiskus mengajak kita semua untuk berdialog dengan cara baru tentang
Bumi ini, dialog tentang “rumah kita bersama”, tentang bagaimana kita
membentuk planet kita itu. Ajakan dialog ini ditujukan kepada semua orang
seluruh umat manusia. Manusia diberikan tugas oleh Allah melestarikan alam
ciptaan (Kej 2:15). Namun saat ini keutuhan ciptaan telah terancam bencana
dikarenakan ulah dan keserakahan manusia maupun oleh karena alam. Manusia
memandang dirinya sebagai subjek dan alam ciptaan sebagai objek belaka
bukan sebaliknya. Melindungi karya ciptaan Allah merupakan bagian penting dari
Manusia berada di bumi untuk jangka waktu yang lama. Semua orang
perlu masuk ke dalam dialog baru tentang bagaimana manusia membentuk masa
mengembangkan cinta dan hormat kepada seluruh ciptaan Allah dengan tepat
59
dalam menjaga kelestarian alam ciptaan Allah. Katekis juga diharapkan mau
8. Kemiskinan
terus menjalar dan masuk hingga ke masyarakat kecil. Hal ini memperparah
kebutuhan. Paus Fransiskus juga menyinggung tentang tantangan zaman ini dalam
Hal ini menjadi tantangan bagi pelayanan katekis dalam mewartakan Allah
kesengsaraan, bukan hanya fisik namun juga rohani. Orang miskin bisa saja
terjebak dan mulai mempertanyakan kehadiran Allah yang maha adil dan belas-
Komkat KWI (1987: 34) menerangkan bahwa kaum miskin atau papa
(miskin secara material) harus dibantu merasakan kasih Gereja. Mereka didorong
untuk mengatasi kesulitan mereka dengan bantuan iman Kristen dan mereka
60
mendapatkan perhatian utama dari para katekis. Perhatian dan keberpihakan pada
kemiskinan ini adalah mengenai persoalan keuangan. Pemberian gaji yang pantas
pada katekis masih menjadi persoalan yang sangat sulit dipecahkan (CEP, 1997:
sebagai katekis. Hal itu tergambar jelas dalam sebuah cerita yang berjudul “Ingin
Fakta saat ini semakin sulit menemukan katekis paroki yang mau bertahan atau
menunaikan tugas secara lebih erat”. Artinya katekis dapat menanggapi tantangan
zaman saat ini dengan lebih serius, cermat dan bijaksana. Realita hidup umat
zaman sekarang harus dicermati secara serius untuk menentukan pelayanan yang
akan dirancang sehingga sungguh menjawab kebutuhan umat (Seri Pastoral 429,
2016: 9-10).
bertindak, dan berbagai bentuk perubahan seperti pada bidang teknologi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dan tata budaya. Perubahan yang besar ini juga berpengaruh pada kehidupan
menggereja. Jika kita amati sekarang ini, kehidupan masyarakat dalam bidang
agama mengalami perubahan dan pergeseran yang sangat besar. Moral dan iman
umat tidak lagi menjadi kebanggaan. Tidak sedikit orang muda dengan mudah
Katekis berani menjadi penggerak sekaligus sebagai contoh sebagai orang yang
beragama. Artinya iman akan Yesus Kristus diwujudkan melalui tindakan nyata
dalam dunia. Kerajaan Allah dapat terwujud bukan melalui pengetahuan atau teori
melainkan lewat perubahan sikap iman yang nyata (Irianto, 2012: 100). Usaha ini
adalah pengabaian akan Allah yang terwujud dalam ritualisme, yakni pelaksanaan
2014: 12-13).
62
sosial sebagaimana disebut dalam dokumen Evangelii Gaudium (EG, 238) dapat
dalam dialog sosial termasuk di dalamnya adalah dialog antar agama yang
Dialog antar agama adalah bagian dari misi pewartaan Injil dalam Gereja
(CEP, 1997: 36-37). Hal itu juga yang sudah diusahakan oleh Program Studi
Prodi ini selalu mengadakan kunjungan dialog lintas agama setiap tahunnya. Hal
ini ditempuh dalam rangka untuk mempersiapkan dan menciptakan sikap toleransi
antar umat beragama pada mahasiswa para calon katekis (Mery, 2010).
dan efisien. Hal-hal yang serba cepat atau instan telah membudaya dalam diri
manusia dan mempengaruhi cara berfikir ataupun cara bertindak manusia (Paul,
(2002: 32). Subjek yang katekis layani zaman ini adalah orang-orang yang lebih
memilih sesuatu yang serba cepat, efisien dan instant. Katekis sebaiknya
dan sarana yang digunakan katekis harus disesuaikan disusun dalam fragmen yang
pendek-pendek meliputi banyak hal sekaligus, dan berdurasi pendek namun tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mengurangi kualitas isi. Proses katekese yang melewati langkah panjang dapat
diupayakan sebaik mungkin untuk dapat dipersingkat dalam bentuk yang sesuai.
Katekis juga dapat memanfaatkan sarana seperti power point, gambar simbolik,
foto-foto, film yang bersifat singkat, padat, menarik, dan mudah diingat
berkomunikasi dengan sangat cepat. Bapa Suci Benediktus XVI dalam pesan paus
katekis supaya „bertolak lebih dalam‟. Paus mengajak supaya umat Kristiani mau
memberikan kesaksian di era digital dengan “masuk ke dalam dunia maya” untuk
pengalaman Allah yang bercampur tangan dalam hidup manusia. Kesaksian yang
diberikan haruslah asli dan autentik, konsisten antara apa yang dikatakan dengan
apa yang diperbuat, tidak menonjolkan polesan wajah, mengejar popularitas atau
Pesan paus ini ditangkap baik oleh para katekis dalam kesimpulan hasil
PERNAS Katekis II 2010 dinyatakan bahwa “kami mau “bertolak ke tempat yang
dalam” (Luk 5:4), dengan berani menggunakan sarana-sarana baru seperti media
64
BAB IV
atau pewarta (Komkat KAS, 2007: 52). Katekis dewasa ini menghadapi tantangan
zaman yang semakin berat, rumit dan kompleks. Tantangan katekis seperti
kesetiaan katekis. Dalam hal ini keuskupan atau paroki bertanggung jawab untuk
mendampingi dan membekali katekis agar siap menghadapi tantangan zaman saat
ini. Dalam dekrit Christus Dominus (CD, 14) dekrit tentang Uskup menegaskan
dengan baik untuk tugas mereka”. Hal ini menandakan bahwa katekis memegang
peran penting di dalam Gereja sehingga katekis perlu dibekali dan didampingi
dengan baik.
Fakta bahwa saat ini banyak orang awam semakin takut atau ragu-ragu
paroki saat ini juga semakin sulit kita temukan yang mau setia bertahan dalam
karya pelayanan mereka (EG, 81). Katekis dewasa ini memang menghadapi
sebagai pewarta.
para katekis di zaman ini. Paroki tidak boleh menyepelekan situasi ini. Paroki
harus berusaha supaya katekis semakin setia dan bersemangat dalam menghayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2007: 61) supaya terjadi kesinambungan yang baik. Keuskupan dan paroki perlu
katekis untuk menanggapi tantangan katekis zaman sekarang yang bersumber dari
pewarta. Katekis dapat belajar dari nabi Yeremia supaya semakin setia dan
Bab IV ini terbagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama memaparkan
mengenai inspirasi dari nabi Yeremia dan bagian kedua tentang usulan kegiatan
rekoleksi bagi katekis. Bagian pertama pemaparan inspirasi dari nabi Yeremia
yang meliputi: 1. jangan ragu katakan „ya‟ pada panggilan Tuhan, 2. pengalaman
dikasihi Allah membawa semangat dan kegembiraan, 3. pribadi yang setia pada
Allah, 4. pertobatan dan janji Allah membawa semangat baru, dan 5. bertekun
dalam kesulitan dan cobaan. Sedangkan bagian kedua ini berisi usulan kegiatan
rekoleksi paroki St. Maria. Bagian kedua ini dijelaskan kedalam masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Setia pada Allah, b. pengalaman Krisis, dan c. Setia pada umat. Topik berikutnya
yakni mengenai waktu rekoleksi dan contoh persiapan kegiatan rekoleksi untuk
meningkatkan kesetiaan dan semangat pelayanan para katekis di paroki St. Maria
campur tangan Allah dalam hidupnya. Hal itu membuat manusia semakin jauh
dari Allah, manusia lupa aka nasal dan tujuan hidupnya yakni Allah,
manusia tidak lagi percaya akan Allah dan membuatnya menjadi krisi iman.
Katekis dapat menimba inspirasi dari nabi Yeremia. Yeremia juga pernah
mengalami krisis iman dan krisis semangat. Namun Yeremia dapat bangkit
kembali ketika ia mau percaya dan mengendalakan Allah dalam hidup dan
16:19 “Ya Tuhan, kekuatanku dan benteng ku, tempat pelarian ku pada hari
kesesakan! …”
67
pada Tuhan.
Tuhan seperti Yeremia sehingga ia mampu setia dan tabah menjalani tantangan
yang berat. Kiranya katekis jangan khawatir dan cemas akan hidupnya seperti saat
Yeremia merasa cemas dan khawatir akan hidupnya “…ya Tuhan, ingatlah aku
Allah, jika Yeremia percaya dengan janji Allah “Aku menyertai engkau” (Yer
1:19), Yeremia tidak akan berkata demikian. Namun di saat katekis mengalami
kesulitan katekis harus tetap berjuang dan meyakini bahwa Allah akan selalu
engkau”.
Tantangan katekis zaman sekarang semakin sulit dan kompleks. Hal ini
katekis. Berdasarkan kisah Yeremia ketika awal ia dipanggil oleh Allah untuk
menjadi seoarang pewarta yakni nabi, seorang Yeremia pun sempat mengalami
keraguan, ketakutan bahkan ingin menolak (Njiolah, 2005: 18). Hal itu
dikarenakan tantangan yang akan ia hadapi bukan hal mudah dan penuh risiko.
68
keadaan dirinya yang masih muda “aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini
masih muda‟‟ (Yer 1:6). Yeremia meragukan dirinya sendiri dan bermaksud untuk
menolak.
berani dan mantap menjawab panggilan Tuhan. Allah menenangkan hati Yeremia
yang cemas. Allah berjanji akan menyertai Yeremia dalam melaksanakan tugas
2005: 18). Akhirnya Yeremia menerima panggilan itu dengan hati yang mantap.
Allah menjadi pewarta. Katekis tidak perlu ragu menjawab panggilan Allah.
Katekis harus berani menjawab “ya” pada tugas yang Allah berikan padanya.
Yeremia memang tidak menghadapi tantangan zaman yang rumit dan kompleks
seperti sekarang ini namun katekis perlu tahu tantangan Yeremia pada waktu itu
tidak mudah, namun Allah tidak akan kehabisan akal untuk membuat kita yakin
pewarta itu datang dari inisiatif Allah. Allah sendiri yang memilih kita para
Allah. Seperti Allah pada Yeremia, Allah akan selalu menyertai kita dan
meletakkan sabda-Nya di dalam mulut kita sehingga kita dapat berkarya dengan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Suatu pelajaran berharga dapat kita peroleh bahwa Allah telah memilih
kita orang-orang Kristiani zaman sekarang dan bukan kita yang memilih Allah.
Hal ini mengartikan bahwa keputusan untuk mengikuti Kristus berasal dari
inisiatif Allah. Allah yang berinisiatif memanggil dan kita yang menanggapi
Bagi penulis kisah Yeremia dipanggil menjadi nabi merupakan kisah yang
Yeremia saat dipanggil menjadi nabi. Yeremia masih muda umurnya belum ada
30 tahun sudah dipanggil Allah untuk menjadi pewarta. Penulis adalah seorang
calon pewarta atau katekis yang juga umurnya juga belum ada 30 tahun. Kami
sama-sama muda dan dipanggil Allah untuk menjadi pewarta-Nya. Penulis jika
mampu?”
Penulis merasa ragu dengan diri sendiri karena belum memiliki banyak
pengalaman untuk menghadapi tantangan yang begitu rumit di zaman ini. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
penulis setelah membaca jawaban Allah kepada Yeremia, seolah diri ini mendapat
power baru. Sabda Allah yang ditujukan Yeremia menguatkan penulis untuk
Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau
Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan
kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab
Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau. Sesungguhnya, Aku
menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu (bdk Yer 1:7-9).
Penulis merasa seperti Allah juga sedang berbicara pada diri penulis melalui
Firman Allah yang ditujukan pada Yeremia. Penulis merasa diteguhkan dan
merasa semakin yakin untuk berkata “ya” saya mau Tuhan menjadi pewarta-Mu.
Dia kehendaki. Paus Fransiskus berpesan pada para katekis bahwa “pergilah tanpa
takut ke setiap kota dan desa di negeri ini, untuk menyebarkan benih yang baik
dari firman Allah, dan yakin lah akan janjinya bahwa anda akan kembali
2017: 154). Maka katekis jangan ragu untuk menanggapi panggilan Tuhan.
sebagai nabi pada periode pertama yakni saat awal ia dipanggil sebagai nabi.
bersemangat dan bertahan karena ia merasakan kasih Allah yang begitu nyata
(bdk Yer 2:1-8). Pengalaman dikasihi Allah rupanya memberi kekuatan tersendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
bagi Yeremia. Hal itu terbukti Yeremia mampu bertahan menghadapi kekecewaan
dan kegembiraan yang bersumber dari Allah dalam menjalankan tugasnya sebagai
pewarta. Rasa ikhlas dan bahagia akan membuat sesuatu yang berat akan terasa
ringan. Katekis tentu bukan pekerjaan yang ringan maka katekis membutuhkan
bersemangat dan bergembira dalam tugasnya karena ia melihat kasih Allah yang
begitu jelas bagi bangsanya yakni bangsa Israel. Hal ini mengarah pada peristiwa
pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir (Suharyo, 2005: 76). Katekis juga
perlu berusaha melihat kasih Allah dalam hidupnya supaya katekis mengalami
Hal itu penting supaya suka cita semakin dirasakan oleh katekis dan dapat ia
bagikan kepada orang lain. Dalam dokumen Evangelii Gaudium (EG, 164)
Katekis dan nabi merupakan orang yang diharapkan setia pada kehendak
Allah. Katekis zaman sekarang dapat belajar mengenai sebuah kesetiaan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
melaksanakan perintah Allah dari nabi Yeremia. Yeremia merupakan nabi yang
setia dan pemberani. Yeremia setia melakukan perintah Allah walaupun penuh
risiko. Yeremia diperintah Allah menjadi nabi di usia yang masih muda walaupun
sempat ingin menolak namun akhirnya Yeremia patuh terhadap perintah Allah.
Yeremia diperintahkan Allah untuk bernubuat tentang kehancuran bait Allah dan
kota Yerusalem. Hal itu beresiko, Yeremia dimusuhi oleh bangsa Yehuda. Para
imam dan nabi menghasut seluruh rakyat kerajaan Yehuda untuk membunuh
2005: 21).
Tugas Yeremia sarat akan risiko yang dapat mengancam nyawanya namun
Yeremia tetap setia melakukan perintah Allah dengan berani. Yeremia juga tetap
bangsanya. Ia dituduh sebagai nabi palsu/ gila oleh bangsanya sendiri. Yeremia
tetap setia mewartakan Firman Allah. Ia mewartakan Firman Allah dengan suara
Katekis dapat menimba inspirasi dari pribadi Yeremia yang setia dan tabah
dalam melaksanakan perintah Allah yang penuh risiko ini. Katekis harus berani
melakukan perintah Allah. Hal itu dapat diwujudkan salah satunya dengan berani
berkata jujur dan bertindak atas dorongan dari lubuk hati yang terdalam. Karena
Allah Tritunggal berdiam dalam lubuk hati terdalam setiap orang (CEP, 1997:
23). Hal ini selaras dengan spiritualitas katekis yang terbuka terhadap Allah
73
suatu keberanian karena mengandung risiko. Katekis bisa jadi akan dimusuhi,
mendapat kecaman dianggap munafik dan sebagainya. Seperti katekis yang berani
untuk berkata tidak pada korupsi mungkin akan dianggap munafik dan
sebagainya.
Kesetiaan Yeremia pada Allah juga dapat kita pelajari dari sikapnya
sebagai juru bicara Allah. Yeremia sebagai juru bicara Allah di ibaratkan seperti
loudspeaker (pengeras suara) Allah. Dia mengatakan kehendak Allah tidak lebih
dan tidak kurang. Dia tidak bertindak selaku editor yang mengedit suara Allah,
apa yang ia dengar. Marx (1971: 22) berpendapat bahwa “nabi adalah juru bicara
senang mendengarkan apa yang ia ingin dengar. Orang terkadang sering jengah
menjadi tersingkir bahkan dimusuhi. Menjadi refleksi bagi kita, apakah kita para
katekis mau mengumandangkan suara Allah, meski menyakitkan bagi orang lain
menyatakan kebenaran menurut Allah untuk satu tujuan yakni demi kemuliaan
Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pernah mengalami krisis yang sangat hebat. Yeremia benar-benar tidak berdaya
dan hampir mau mundur dari panggilan Tuhan. Tekanan yang begitu kuat sampai
sehingga ia mengatakan Tuhan seperti sungai yang curang tidak dapat dipercayai
(Njiolah, 2005: 31). Yeremia begitu frustasi karena ia tidak melakukan kejahatan
namun menjadi buah perbantahan dan pencederaan bagi seluruh negeri (Yer 15:
merasa putus asa sehingga bermaksud untuk mengundurkan diri dari tugas
kenabiannya.
Allah melihat tekanan dan frustasi yang dialami oleh Yeremia namun
Allah tidak meringankan beban Yeremia. Allah membiarkan tantangan itu tetap
ada dan harus dihadapi Yeremia. Begitulah cara Allah menggembleng Yeremia
untuk menjadi nabi yang kuat tabah dan setia. Seperti halnya dengan pelaut,
pelaut hebat dibentuk dari kebiasaan dia menghadapi badai dan ombak laut besar.
Yeremia dikenal sebagai nabi yang pemberani, setia dan tabah oleh karena
tugasnya yang berhadapan dengan tantangan dan tekanan yang sangat berat
hinaan. Allah mau Yeremia bertobat dan tidak mengutuki dirinya sendiri. Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
berkata “Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi
pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan
tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku” (Bdk Yer
janji yang diberikan-Nya waktu Yeremia dipanggil dahulu (bdk Yer 15:19-20
dengan Yer 1:9, 17-19) . Allah akan membuat Yeremia sebagai tembok berkubu
dari tembaga. Yehuda akan memerangi Yeremia tetapi tidak akan bisa
semakin mantap dan percaya pada kuasa Allah. Walaupun situasi tantangan yang
ada semakin berat namun Yeremia mampu menghadapinya dengan setia, tabah,
dan semangat. Janji Allah dan pertobatan membawa harapan bagi Yeremia
sehingga ia mampu melewati masa krisis nya yang membuatnya ingin mundur
Katekis bukanlah orang yang sempurna, bahkan seorang nabi pun membutuhkan
pertobatan supaya bisa bangkit kembali menjadi pelayan Allah yang setia.
Pertobatan tidak hanya berlaku bagi pendosa saja tetapi juga bagi orang-orang
saleh, yang menganggap diri tidak memerlukan pertobatan (Rukiyanto, 2013: 52).
kelebihannya. Katekis perlu sadar bahwa panggilan sebagai pewarta datang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
inisiatif Allah. Allah mengutus para katekis untuk mewartakan Sabda-Nya. Paus
Fransiskus berpesan “pergilah tanpa takut ke setiap kota dan desa di negeri ini,
untuk menyebarkan benih yang baik dari firman Allah, dan yakin lah akan janji-
Nya bahwa anda akan kembali bersukacita, dengan berkas gandum dari panen
sebagai pewarta. Allah juga akan menyertai para katekis dalam pelayanannya.
Dalam hal ini Paus Fransiskus mendorong dan menyemangati katekis agar tetap
tampaknya terlalu banyak, hambatan terlalu besar tidak boleh katekis lupa bahwa
pekerjaan katekis sebagai pewarta merupakan pekerjaan yang kudus. Roh kudus
hadir dimana pun nama Kristus dinyatakan. Dia berada di tengah-tengah kita
setiap kali kita mengangkat hati dan pikiran kita kepada Allah dalam doa. “Dia
2017: 155).
Tak seorang pun yang suka terlibat dalam masalah dan pencobaan tetapi
setiap orang harus mengalaminya dalam hidup mereka. Sebagai seorang pengikut
Kristus cobaan dan kesulitan mempunyai suatu maksud (purpose) tertentu. Orang
Kristiani sering menyebutnya sebagai „salib‟ yang harus dipikul dalam hidup.
Yesus telah memberi contoh bagaimana kita harus bertekun dalam saat-saat sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(Lih 1 Ptr 2:21-24). Kita pengikut Kristus diminta untuk mengikuti jejak Yesus
yang selalu setia dan tekun menjalani kehendak Allah walau dalam keadaan sulit.
Allah bukanlah Tuhan yang kejam dan hanya duduk dan melihat
pencobaan itu ialah demi kebaikan kita juga (Ibr 12:10) dan membentuk karakter
kita. Pewarta atau katekis di zaman sekarang tentu akan menghadapi berbagai
dirasakan oleh katekis dan hal itu berpengaruh terhadap kesetiaan dan semangat
berusaha menuruti kehendak perintah Allah justru yang ia dapat fitnah, caci maki
dan penyiksaan terhadap dirinya. Namun Allah tidak meninggalkan kita. Yeremia
selalu diselamatkan oleh Allah dan berkat campur tangan Allah ia selalu luput dari
Masalah keuangan juga termasuk dalam kesulitan yang dihadapi oleh para
katekis zaman ini. Belajar dari sosok nabi Yeremia, katekis tidak usah khawatir
akan hidupnya karena Allah akan selalu menyertai seperti janji Allah pada
Yeremia (Yer 1:8). Kekayaan tidak dapat menjadi kebanggaan namun pengenalan
Yeremia bunyinya:
bagi kita. Kita perlu menyelami dan mengenali jalan dan rencana tersembunyi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tuhan. Namun sering kali kita sebagai pengikut Kristus ingin rasanya semuanya
segera jelas, beres dan sukses. Di saat-saat keadaan sulit dan penuh tantangan
Tuhan menginginkan kita terus berjuang untuk terus bertekun sehingga kita
Dalam seruan apostolik Paus Fransiskus dikatakan “saat ini sangat sulit
menemukan para katekis paroki terlatih yang mau bertahan dalam karya
pelayanan untuk beberapa tahun” (EG, 81). Dunia zaman ini menawarkan
berbagai kenikmatan. Bahkan beberapa orang menolak untuk mengalami suka cita
pengutusan dan memilih untuk tidak terlibat dalam karya pelayanan Gereja.
oleh karena tantangan zaman yang makin rumit dan kompleks. Namun tidak
hanya itu permasalahan mendasar yang menyebabkan katekis tidak mampu setia
dalam tugas panggilannya adalah lebih kepada kegiatan yang dilakukan dengan
kurang baik, tanpa motivasi yang cukup, tanpa semangat yang meresapi nya dan
dan kelelahan yang tak tertahankan. Katekis semakin lemah dan tidak berdaya
akhirnya tidak dapat lagi setia bertahan dalam panggilannya. Karena kecewa
dengan kenyataan, dengan Gereja dan diri mereka sendiri, para katekis mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
seseorang. Indra Sanjaya (2011: 22) menjelaskan bahwa semestinya hidup itu
didorong oleh suatu spirit atau semangat tertentu, yaitu spirit atau Roh Allah
sendiri. Dalam hal ini penulis merasa penting untuk meningkatkan semangat
dalam panggilannya.
Menjadi katekis yang setia di zaman ini bukan perkara mudah, orang saat
ini lebih berorientasi pada harta duniawi bukan rohani. Oleh sebab itu Gereja
terpaksa sudah ditunjuk oleh Gereja. Katekis perlu diberikan semangat dan
melemahkan semangatnya. Dalam hal ini kisah nabi Yeremia merupakan kisah
yang tepat untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi katekis. Nabi Yeremia banyak
Maria Keuskupan Tanjung Karang karena merupakan paroki asal penulis dan
80
Karang merupakan sesuatu yang penting dan perlu mendapat perhatian. Paroki St.
Maria saat ini sedang melakukan renovasi pembangunan gedung gereja. Hal itu
dikarenakan umat yang begitu banyak dan gereja tidak mampu menampung umat
sehingga diperlukan pelebaran gedung gereja. Bersamaan dengan hal ini, paroki
pewarta. Fakta bahwa semakin bertambahnya jumlah umat di Paroki St. Maria
tidak diimbangi dengan pertambahan jumlah katekis. Oleh karenanya paroki perlu
segera melakukan pembinaan agar katekis yang ada tetap setia dan bersemangat
katekis
dengan katekis di zaman sekarang perlu diperhatikan oleh Paroki St. Maria.
Pertama, anak-anak muda sudah mulai tertarik dan mau terjun menjadi katekis.
Mereka melayani adik-adik sekolah minggu, dan Lagio Maria dan juga OMK.
Mereka menyatakan merasa masih kurang maksimal dan meminta supaya ada
yang mendampingi mereka. Kedua, jumlah umat yang semakin banyak tentu akan
pelayan rohani tidak mencukupi. Ketiga, pengetahuan iman umat secara umum
menentang iman Kristiani. Keempat, tidak sedikit orang muda katolik paroki St.
Maria meninggalkan iman mereka dan berpindah ke agama lain. Kelima, zaman
yang telah berubah membawa tantangan yang cukup rumit dan kompleks bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
para katekis. Maka dari itu paroki tidak boleh mengabaikan tanda-tanda zaman
terhadap semangat dan kesetiaan katekis sebagai pewarta. Hal ini perlu disikapi
oleh paroki dengan bijaksana. Dalam hal ini penulis berusaha mengupayakan
2. Pengertian Rekoleksi
2008).
3. Tema Rekoleksi
bercermin dari nabi Yeremia”. Tema ini dipilih supaya tujuan rekoleksi tercapai
sebagai katekis atau pewarta di paroki. Nabi Yeremia dipilih sebagai tema karena
ia adalah nabi yang terkenal dengan kesetiaan dan keberaniannya sebagai pewarta.
Yeremia setia dan berani dalam menjalankan tugasnya sebagai pewarta di tengah
82
permasalahan yang dihadapi oleh nabi Yeremia tidak ringan karena sampai
setia. Yeremia mengalami dinamika kenabian dan hal itu patut dijadikan cermin
bagi katekis terhadap panggilannya. Katekis dapat belajar menimba inspirasi dari
kisah Yeremia supaya katekis semakin setia, bersemangat dan termotivasi sebagai
rekoleksi ini adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan semangat katekis paroki
5. Materi Rekoleksi
Pemilihan materi yang akan dipakai dalam rekoleksi ini adalah materi
yang menitik beratkan pada sisi kesetiaan Yeremia. Hal itu dimaksudkan supaya
tujuan rekoleksi ini dapat tercapai yakni katekis semakin setia dan bersemangat
mereka selama ini sebagai katekis atau pewarta di paroki. Katekis dapat melihat
semangat yang dimiliki Yeremia. Katekis juga dapat menggali inspirasi dari nabi
83
dalam 3 judul materi yang mana masing-masing judul mewakili setiap periode. 3
materi ini akan menjadi bahan refleksi katekis atau bahan renungan katekis selama
rekoleksi. Hal ini supaya katekis dapat „bercermin‟ dari nabi Yeremia dan sembari
tersebut meliputi: Setia pada Allah, pengalaman krisis dan setia pada umat.
usianya yang masih muda Yeremia dipanggil Allah untuk menjadi nabi. Yeremia
merasa belum siap, tidak percaya diri dan mencoba menolak dengan alasan ia
masih muda dan tidak pandai berbicara. Allah tidak kehabisan akal untuk
Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun
engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan
kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab
Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau. Sesungguhnya, Aku
menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada
hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-
kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan
meruntuhkan, untuk membangun dan menanam (Yer 1: 7-10).
Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan
sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu.
Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan
engkau di depan mereka!. Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku
membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
istimewa dengan Allah. Ia menjadi milik khusus Allah. Yeremia dikuduskan oleh
Allah bahkan sejak ia masih berada di dalam kandungan (Lih Yer 1:5). Allah
mendekatinya hingga ia merasa seperasaan dan sehati dengan Allah. Hal ini
merupakan karunia yang besar yang menyebabkan Yeremia mau melibatkan diri
semangat (Suharyo, 2005: 76). Yeremia merasa bukan sebagai petugas, melainkan
memahami hidup dengan mata Allah dan ukuran Allah. Tindakan Yeremia
persembahkan untuk Allah terbukti Yeremia tidak menikah dan hidup selibat
kembali kepada cinta Allah. Namun Yeremia justru mendapat perlawanan dan
Tugas nabi Yeremia sangat berat namun semangat dan jiwa mudanya
mampu mengatasi masa sulit pada periode pertama. Pengalaman akan kasih Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
yang secara jelas dilihat oleh Yeremia juga menguatkan Yeremia (Mark, 1971).
Dengan semangat muda yang penuh dengan romantisme cinta akan Allah,
Yeremia saat itu berat ia mencoba setia pada Allah yang mencintainya.
b. Pengalaman Krisis
pertempuran di Megido melawan raja Necho dari Mesir. Raja Yosia kemudian
diganti oleh Yoahaz. Yoahaz hanya bertakhta selama 3 bulan kemudian ia dipecat
dari pemerintahan dan dibuang ke Mesir oleh Nekho II. Raja berikutnya yang
yang sangat mengejutkan yang menjanjikan kehancuran tempat suci yakni bait
Yeremia menjadi korban kemarahan imam dan nabi yang bertugas di Bait
politik dan religius serta rakyat mengikuti semangat pemimpin mereka dan secara
86
dimasukkan ke dalam penjara untuk orang gila atau nabi palsu. Yeremia juga
dimasukan ke dalam perigi yang sangat dalam dan penuh lumpur agar ia mati
mencelakakan dia (Njiolah, 2005: 31). Keluarganya sendiri pun bahkan berniat
Allah mendukungnya. Keadaan sulit dan berat ini terus saja dialami oleh Yeremia
dalam periode yang cukup lama yakni 20 tahun (Suharyo, 2005: 77).
Allah. Yeremia tidak bisa percaya lagi terhadap Allah yang telah berjanji akan
selalu menyertainya (Njiolah, 2005: 31). Begitu berat dan besar tantangan yang
Yeremia hadapi sebagai nabi. Yeremia menyesali diri kenapa ia harus dilahirkan
(Njiolah, 2005: 32-34). Yeremia mengutuki dirinya sendiri. Allah dituduh nya
sebagai yang curang dan berbelit-belit. Dalam situasi seperti ini tinggallah
kematian yang menjadi dambaan bagi Yeremia. Proses krisis iman dan panggilan
Yeremia ini tercermin di dalam doa-doa dan dialog dengan Allah ( Yer 12:1-6;
15:10-18. 18:18-23).
(Yer 15: 18). Namun Allah punya rencana lain dan berbeda dengan rencana atau
pemikiran nabi Yeremia. Allah sekali lagi memanggil Yeremia, ia diajak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
bertobat dan nabi Yeremia diajak membaharui cinta kepada Allah. Allah kembali
mengulangi janji-Nya seperti awal ketika Yeremia dipanggil untuk menjadi nabi
(Yer 15: 19-21). Berkat panggilan yang dibaharui ini Yeremia mendapat kembali
ini membuat Yeremia sampai pada suatu pengalaman yang intim dengan Allah
yang memberikan kekuatan luar biasa bagi perjuangan dan pendewasaan imannya.
dewasa dan matang untuk pelayanan imannya. Yeremia dengan semangat besar
dan bergelora kembali mengajak umat Yehuda untuk bertobat sebelum terlambat.
dapat melemahkan semangat daya juang bangsa dalam usaha perang. Hal ini
menimpa bangsa Yehuda yang sudah lama diperingatkan nabi Yeremia. Orang
Babel akhirnya mendobrak tembok kota dan menguasainya (Bullock, 2014: 267).
Sejak saat itu tugas nabi Yeremia berubah. Yeremia tidak lagi memperingatkan
arah harapan (Suharyo, 2005: 78). Kasih Allah mampu menciptakan sesuatu yang
88
besar dan lahir di tanah bangsa Yehuda (Bullock, 2014: 255. Yeremia memang
menderita karenanya (Yer 4:19-21; 8:18-22). Rasa solidaritas yang dimiliki oleh
Yeremia selalu mengingat akan kasih ilahi atas bangsanya melalui sejarah
bangsa Israel dan kasih Allah terhadap dirinya sendiri (Marx, 1971: 41). Yeremia
tidak mengingkari kasih Allah itu. Maka dari pengalaman dikasihi Allah itu
Yeremia ingin berbesar hati menyelamatkan orang yang dikasihi. Hal ini bisa
terjadi hanya oleh karena pertobatan yang tulus dari nabi Yeremia.
Usaha nabi Yeremia jika diamati kembali begitu sangat terasa usahanya.
tetap setia (Yer 26; 37; 38). Yeremia begitu setia pada Allah hingga ia berani
dengan mengasihi umat-Nya (Yer 15:11; 18:20). Ketika bangsa Yehuda terbuang,
baru. Harapan selalu ada di dalam kasih Allah. Harapan baru selalu dibuka (Yer
30-31)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
6. Waktu rekoleksi
pada hari Minggu mulai pukul 08:00 - 17:15 WIB. Pemilihan waktu ini dipilih
atas pertimbangan situasi dan kondisi katekis di Paroki St. Maria yang mayoritas
adalah petani dan peternak. Waktu ini dipilih supaya katekis tetap bisa
08.00-08.30 Registrasi
Doa pembuka
Salam pembuka dan ice breaking singkat
Pengantar.
08.30-09.00 Pengantar berisi pengarahan rekoleksi yang meliputi penjelasan
tema, hal pokok yang mau diolah, tata tertib dan partisipasi
peserta rekoleksi.
09.00-10.00 Sesi I: Sharing pengalaman hidup peserta
Katekis diberikan kesempatan dalam forum bersama untuk
mensharingkan pengalaman berharganya, tantangan yang di
hadapi sebagai katekis, dan harapan katekis. Para katekis sharing
memperkaya dan saling menguatkan sebagai katekis satu sama
lain.
10.00-11.30 Sesi II: Kesetiaan Nabi Yeremia
Sesi II ini bermaksud menanggapi hasil sharing sesi I.
Pengalaman, tantangan dan harapan katekis pada sesi I diolah
melalui kisah kesetiaan Yeremia. Kesetiaan Yeremia tergambar
melalui 3 periode dan masing-masing periode dikemas dalam 3
judul materi rekoleksi. Adapun materi tersebut sebagai berikut:
90
Refleksi katekis :
Katekis mencari tempat sendiri-sendiri dalam suasana
hening dan tenang.
Katekis diminta untuk mengolah diri sendiri dengan bercermin
dari kisah nabi Yeremia dan diakhiri dengan doa masing-masing.
91
Pembagian kelompok
Sesi III dibuka dengan pembagian kelompok.
Pembagian kelompok dikemas dalam nuansa permainan.
Misalnya seluruh peserta berdiri dan berpasangan sambil
bergoyang bergandeng tangan menyanyikan lagu “ke kanan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
16.15-16.45 Pleno
Pleno membahas hasil sharing kelompok dan memikirkan niat
bersama yakni:
- Laporan hasil sharing setiap kelompok
- Tanya jawab informatif mengenai hasil sharing
- Membicarakan dan mendiskusikan niat-niat bersama guna
menentukan niat bersama kemudian peserta mengungkapkan
niat tersebut
- - Tanggapan umum mengenai seluruh hasil sharing dan diskusi
- Penyimpulan mengenai seluruh hasil sharing dan diskusi
16.45-17.00 Evaluasi
Evaluasi atas hal-hal pokok berhubungan dengan rekoleksi
seperti , prosesnya, pemilihan materi, pembawaan pendamping ,
saran dan usulan.
17.00-17.15 Doa penutup
Dalam doa penutup peserta diberikan kesempatan untuk
mengucapkan doa secara spontan
17.15 Sayonara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
PENUTUP
kesimpulan.
A. Kesimpulan
tunduk dan setia terhadap perintah Allah. Kesetiaan Yeremia dalam menghayati
pemerintahan raja Yosia panggilan Tuhan datang dan Yeremia merasa ragu
tantangan dan tekanan yang sangat berat. Yeremia dicemooh, dibenci semua
orang, diciderai dan akan dibunuh. Yeremia merasakan kesepian. Yeremia mulai
nabi dan tidak percaya lagi dengan Allah. Kemudian Allah meminta Yeremia
untuk bertobat dan Allah membaharui tugas perutusan Yeremia sebagai nabi
94
dalam karya pewartaan Gereja. Katekis dikenal melalui teladan hidupnya. Katekis
bukanlah profesi biasa ia dipilih oleh Gereja. Setia menjadi katekis di zaman
sekarang bukanlah hal mudah. Tantangan katekis zaman sekarang semakin sulit
zaman sekarang dengan serius. Pendampingan dan pembinaan bagi katekis mutlak
melayani umat. Upaya yang dapat diusahakan oleh katekis salah satunya adalah
Inspirasi yang dapat digali oleh katekis dari nabi Yeremia adalah menjadi
pewarta yang setia. Yeremia mampu bertahan setia dalam panggilannya walau
dalam situasi tekanan yang sangat berat. Nabi Yeremia memberikan inspirasi
untuk tidak takut dan ragu menjawab panggilan Tuhan. Pertobatan dan
membawa semangat baru dalam karya pewartaan. Inspirasi bagi katekis dari nabi
Yeremia adalah supaya berani setia bertekun dalam kesulitan dan cobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Saran
Bagi para katekis Paroki St. Maria Keuskupan Tanjung Karang penulis
menyarankan supaya para katekis mau menimba inspirasi dari nabi Yeremia. Hal
itu dirasa penting supaya para katekis semakin setia dan bersemangat dalam
Bagi para katekis Gereja pada umumnya penulis memberikan saran supaya
katekis mau terus belajar dan menyesuaikan dengan tuntutan zaman. Hal itu
supaya pewartaan katekis di zaman sekarang dapat diterima dengan baik dan
dapat berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
97
98