Halmahera Utara - Hidup Heng Masnandifo (46), warga Desa Katana, Tobelo Timur, Halmahera
Utara, pada Minggu malam, 19 Agustus 2018, berakhir tragis. Ia dibunuh Edison Kapita (42),
pria yang selama ini dikenal sebagai sahabat karibnya. Apolo Makoro, adik ipar korban
menuturkan, Edison mendatangi rumah Heng pada Minggu malam, sekitar pukul 23.00 WIT.
Kepadanya, ia mengaku ingin menemui korban yang dijawab dengan informasi bahwa Heng
sedang tidur. Tanpa berbicara, pelaku pun langsung masuk ke kamar, lalu mengambil parang di
dalam rumah korban. Karena melihat pelaku mengambil parang, saya merasa takut dan langsung
lari dan memanjat jendela untuk mengamankan diri ; kata Apolo. Saat penganiayaan terjadi,
Adriana Masnandifo, kakak korban terbangun setelah mendengar suara benturan benda tumpul.
Karena penasaran, ia ke luar kamar untuk mengecek sumber suara. Setelah saya sampai di depan
pintu kamar, saya melihat secara langsung pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban
menggunakan sebilah parang dengan cara pelaku mengayunkan parang secara berulang ke arah
tubuh korban ; katanya. Tubuh Adriana seketika kaku. Ia melihat sahabat karib adiknya
menganiaya Heng. Menyadari kehadiran saksi, Edison berusaha mengejar Adriana. Namun,
perempuan itu keburu lari keluar rumah untuk mengamankan diri sambil mencari pertolongan ke
tetangga sekitar. Warga yang mendengar teriakan minta tolong dari Adriana, sekejap langsung
berkumpul dan menghubungi KA SPKT Polres Halmahera Utara, Bripka Juljekson Manila.
Warga menghubungi anggota polisi itu sekitar pukul 23.00 WIT Polres mendapat laporan (via
telpon) dari salah satu warga Desa Katana, bahwa telah terjadi peristiwa penganiayaan di desa
mereka. Saat itu juga KA SPKT langsung melakukan koordinasi dengan Polsek Tobelo Selatan
untuk memastikan laporan kejadian kata Kasat Reskrim AKP Rusli Mangoda, Senin, 20 Agustus
2018. Rusli mengatakan dari laporan warga tersebut sekitar pukul 23.30 WIT, Kapolsek Tobelo
Selatan Iptu J Sariwating mendatangi Mako Polres Halmahera Utara guna untuk meminta
dukungan dari piket Sabhara dan piket fungsi lainnya untuk turun ke TKP. Selanjutnya pada
pukul 24.00 WIT, Kapolsek Tobelo Selatan bersama personel gabungan Resintel Polres setempat
di bawah komando KBO Reskrim IPDA Aktuin Moniharapon langsung menuju TKP.
Apa ? : Pembunuhan Oleh Seorang Sahabat Karib
Opini : Nilai kemanusiaan merupakan nilai yang sangat penting dalam setiap pribadi manusia.
Kenapa penting?, karena nilai kemanusiaan menyangkut dengan kehidupan manusia/ hak setiap
manusia untuk memperoleh kehidupan. Dengan adanya penghargaan terhadap nilai kemanusiaan
maka tentunya hak hidup untuk setiap orang pasti juga dihargai. Tetapi Jika hak hidup manusia
tidak lagi dihargai, pastinya nyawa atau hidup setiap orang itu terancam atau tidak dapat hidup
dengan tenang.
Faktanya : di Halmahera Utara telah terjadi pembunuhan oleh seorang sahabat karib yakni
Edison Kapita kepada Heng Masnandifo
Berdasarkan realitas yang terjadi maka Nilai yang diangkat adalah Nilai Kemanusiaan terlebih
Nilai Kehidupan (Hak untuk Hidup)
Ajaran-ajaran :
1. Kitab Suci
Yesus mengajarkan kepada kita untuk menghargai hidup manusia dengan cara “Jangan
Membunuh”(Ulangan 5: 17). Karena hidup manusia itu adalah hal yang paling berharga dan
hidup itu diberikan langsung oleh Allah sendiri. Dan ingatlah dalam 1 Petrus 1:18.19 “Sebab
kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari
nenek moyangmu itu bukan dengan barang barang yang fana, bukan pula dengan perak atau
emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak
domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Jadi, hidup manusia itu telah ditebus oleh darah
Yesus sendiri jadi kita sebagai manusia hendaklah saling menghargai akan kehidupan sesama
manusia.
2. Ajaran Gereja
Dalam Ajaran Sosial Gereja “Pacem In Terris” dikatakan bahwa setiap manusia berhak
untuk hidup. Ia berhak atas keutuhan badannya dan atas upaya-upaya yang diperlukan untuk
pengembangan hidup yang sewajarnya, khususnya makanan, pakaian, tempat berteduh,
perawatan kesehatan, istirahat dan akhirnya pelayanan-pelayanan sosial yang dibutuhkan.
Oleh karena itu ia berhak mendapat pemeliharaan kalau sedang sakit, menderita cacat akibat
pekerjaanya, menjadi janda, lanjut usia, terpaksa menganggur, atau bila tanpa kesalahannya
sendiri kehilangan nafkahnya.
Maka dari itu hendaknya kita sebagai anggota Gereja belajarlah dan lakukanlah seperti
yang diajarkan oleh Gereja seperti menghargai setiap Hak-hak manusia yakni hak untuk
hidup. Hendaknya kita menghindari kejadian seperti di Halmahera Utara di mana seorang
sahabat membunuh sahabatnya sendiri.
Unik dan tak terulang dalam individualitasnya, setiap pribadi adalah makhluk yang
terbuka untuk berelasi dengan orang-orang lain di dalam masyarakat. Hidup bersama di dalam
masyarakat, dalam jejaring relasi yang menghubungkan individu-individu, keluarga-keluarga
dan lembaga-lembaga perantara melalui perjumpaan, persekutuan dan pertukaran,menjamin
suatu mutu kehidupan yang lebih tinggi. Kesejahteraan umum yang dicari orang-orang dan
tergapai di dalam pembentukan kelompok-kelompok sosial adalah jaminan bagi kesejahteraan
pribadi, keluarga serta perkumpulan mereka. Inilah alasan-alasan tentang muncul dan
terbentuknya masyarakat, beserta aneka ragam strukturnya, yakni tatanan politik, ekonomi,
hukum dan budayanya. Kepada manusia “sebagaimana ia terlibat dalam jejaring hubungan
yang serba rumit dalam masyarakat modern,” Gereja menyampaikan ajaran sosialnya. Gereja,
pakar perihal kemanusiaan, mampu untuk memahami manusia dalam panggilan serta cita-
citanya, dalam keterbatasan serta kekhawatirannya, dalam hak-hak serta kewajiban-
kewajibannya, dan untuk mengujarkan sebuah firman kehidupan yang bergema di dalam
lingkup historis dan sosial keberadaan manusia1.
1
Kompendium Ajaran Sosial Gereja No. 61
Sebuah masyarakat yang adil dapat menjadi suatu kenyataan hanya apabila ia didasarkan
pada penghormatan terhadap martabat transenden pribadi manusia. Pribadi mewakili tujuan
akhir masyarakat, olehnya masyarakat diarahkan kepada pribadi: “Jadi, tatanan masyarakat
serta kemajuannya harus tiada hentinya menunjang kesejahteraan pribadi manusia, sebab
penataan hal-hal harus dibawahkan pada tingkatan pribadi-pribadi, dan jangan sebaliknya.”
Penghormatan terhadap martabat manusia dalam cara apa pun tidak dapat dipisahkan dari
ketaatan terhadap prinsip ini. Niscayalah untuk “memandang sesamanya, tak seorang pun
terkecualikan, sebagai dirinya yang lain, terutama mengindahkan perihidup mereka beserta
upayaupaya yang mereka butuhkan untuk hidup secara layak”. Setiap program politik,
ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan dan budaya mesti diilhami oleh kesadaran akan
keunggulan setiap makhluk insani atas masyarakat2.
Kebenaran menyangkut yang baik dan yang jahat dikenal secara praktis dan konkret oleh
penilaian hati nurani, yang bermuara pada penerimaan tanggung jawab atas kebaikan yang
ditunaikan dan kejahatan yang dilakukan. “Demikianlah, dalam penilaian praktis dari hati
nurani, yang memberi kewajiban pada pribadi manusia untuk melakukan suatu perbuatan
tertentu, hubungan antara kebebasan dan kebenaran menjadi jelas. Justru karena alasan inilah
maka hati nurani mengungkapkan diri dalam tindakan-tindakan ‘penilaian’ yang
mencerminkan kebenaran mengenai yang baik, dan bukan ‘keputusan-keputusan’ yang dibuat
dengan cara sekehendaknya sendiri. Kematangan dan tanggung jawab mengenai penilaian-
penilaian ini – dan setelah dipikirkan matang-matang mengenai individu yang menjadi
pelakunya janganlah diukur dengan membebaskan hati nurani dari kebenaran objektif, untuk
mendukung apa yang disangka sebagai otonomi dalam keputusan-keputusan pribadi, tetapi
sebaliknya haruslah didasarkan pencarian kebenaran yang terus-menerus dan dengan
membiarkan diri dibimbing oleh kebenaran dalam tindakan-tindakan seseorang3
2
Kompendium Ajaran Sosial Gereja No. 132
3
Kompendium Ajaran Sosial Gereja No. 139
Katekese Umat
C. Metode : 1. Sharing
2. Penjelasan
Dalam realitas yang ditemukan sekarang ini banyak sekali orang-orang muda yang
memiliki sahabat. Dan menjadikan sahabat satu-satunya orang yang sangat dipercayai dan sangat
mengetahui tentang rahasia yang dimiliki dari sahabat lainnya. Hal terebut banyak kita temukan
dalam OMK (Orang Muda Katolik) sekarang ini. Banyak orang muda yang sangat mempercayai
sahabat karibnya. Tak mengapa hal itu terjadi tetapi untuk mempercayai seorang sahabat kita
harus mengenal terlebih dahulu latar belakangnya. Karena dalam persahabatan tidak semuanya
akan terjalin dengan baik. Adakala persahabatan kita hancur karena kita belum terlalu mengenal
dengan benar satu dengan yang lain sehingga di dalamnya terjadi rasa iri hati, cemburu bahkan
timbul rasa untuk saling meniadakan. Hal itu dapat kita lihat dalam cerita diatas bagaimana
seorang sahabat membunuh sahabat karibnya sendiri.
Oleh karena itu, hendaknya kita menjaga dan memelihara persahabatan kita dengan siapa
saja tanpa ada rasa ingin menghianati, rasa cemburu, iri hati terlebih rasa ingin meniadakan satu
dengan yang lain. Karena jika kita memelihara persahabatan sejati dengan manusia maka kita
belajar untuk memelihara persahabatan sejati dengan Yesus Kristus.
E. Langkah-langkah Pelaksanaan
1. Pembuka
Lagu Pembuka
Hari Ini Kurasa Bahagia
Hari ini kurasa bahagia
Berkumpul bersama dalam satu iman
Tuhan Yesus t’lah satukan kita
Tanpa memandang diantara kita
Bergandengan tangan dalam kasih
Dalam satu hati berjalan dalam
Terang kasih Tuhan
Kau sahabatku dan kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita
O,o,o,o
Kau sahabatku dan kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita.
Tanda Salib
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maha Cinta, Engkaulah Sang pemberi cinta dan sahabat bagi kami. Puji
dan syukur kami haturkan kehadiratMu yang suci dan kudus karena berkat dan anugerahMu
sehingga pada kesempatan ini Engkau boleh mengumpulkan kami ditempat ini dengan segala
baik. Ya Bapa, pada kesempatan ini kami akan mengadakan katekese tentang pentingnya seorang
sahabat. Kiranya apa yang kami dapatkan melalui katekese ini, boleh kami tanamkan dalam hati
dan pikiran kami guna kami praktekan dalam kehidupan kami sehari-hari. Berkatilah kami
semua yang hadir ditempat ini baik sebagai narasumber maupun sebagai peserta katekese. Inilah
doa kami yang kami sampaikan kepadaMu dengan pengantaraan PutraMu Yesus Kristus yang
hidup dan berkuasa Allah sepanjang segala masa. Amin.
2. Kata Pengantar
Para orang muda yang terkasih, pada kesempatan ini kita akan melihat tentang materi
persahabatan sejati. Mengapa kami mengambil tema ini?, karena kita ketahui bersama bahwa di
dunia zaman now ini, persahabatan merupakan suatu hal yang tidak asing ditelinga kita terlebih
sebagai orang muda katolik. Banyak persahabatan yang berlangsung dengan baik tapi adapula
persahabatan yang berakhir dengan kematian. Di mana salah satunya meninggal karena adanya
berbagai faktor yang menyebabkan salah satu dari mereka harus membunuh yang satunya hingga
menyebabkan kematian.
Tanda Salib
Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Lagu Penutup