PERTEMUAN 1:
Menjadi Keluarga yang Kudus
(Menuju Keluarga yang Ekaristis)
PERTEMUAN 2
Tanpa Ekaristi, Nggak Hidup (!)
(Ekaristi: Sumber Semangat dan Arah Hidup Keluargaku)
PERTEMUAN 3
Makan Bersama dalam Cinta Kasih
(Ekaristi: Kenangan akan Karya Keselamatan Allah)
PERTEMUAN 4
Berkumpul Bersama dan Bersyukur
(Ekaristi Membangun Kebersamaan)
PERTEMUAN 5
Pergilah, Kamu Diutus!
(Memperoleh Cuma-Cuma, Memberi Cuma-Cuma)
TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN
1. Tentukanlah suatu waktu (satu minggu satu kali) untuk
berkumpul bersama anggota keluarga merefleksikan dan
merenungkan tema-tema katekese berikut.
2. Sebelum memulai proses refleksi dan permenungan akan
lebih baik jika anggota keluarga berbagi tugas selama
proses pertemuan, seperti: memimpin jalannya pertemuan
(fasilitator), membacakan doa pembuka/penutup, memim-
pin lagu pembuka/penutup, dan membaca perikop Kitab
Suci.
3. Langkah-langkah pertemuan yang tercantum dalam bahan
pertemuan disusun lebih singkat dan sederhana agar lebih
mudah digunakan secara langsung apabila keluarga
mengalami kesulitan dalam menggunakan model-model
pertemuan katekese yang lain.
4. Namun akan lebih baik dan perlu dicoba untuk mere-
nungkan bahan-bahan katekese dengan model Lectio
Divina (lih. TUNTUNAN LECTIO DIVINA, hal. 4).
PEMIKIRAN DASAR
Dari keempat Injil dan surat St. Paulus dapat diambil beberapa
pokok berkaitan dengan Ekaristi:
A. Persiapan
1. Peserta diajak untuk menenangkan diri sejenak (kurang
lebih 2’ – 3’), cara yang dipakai:
▪ Merasakan nafas: hanya merasakan nafas, bukan
mengatur nafas. Menikmati saat menghirup dan
menghembuskan nafas.
▪ Mendengarkan suara: mengajak mendengar suara
yang masuk, tidak usaha diidentifikasi suara apa, tidak
perlu diikuti, hanya didengarkan semua suara yang
masuk.
Prinsipnya pada bagian ini mengajak peserta untuk
menenangkan diri, dan siap untuk lectioa divina.
2. Setelah menenangkan diri, kita diajak untuk menyadari
rasa syukur, bahwa aku orang yang tidak pantas ini
diperkenankan untuk mendengarkan Allah yang bersabda
kepadaku. Kemudian diajak untuk mohon rahmat.
Rahmat yang dimohon:
a. Pertemuan I: agar dari ke hari dapat membangun
keluargaku semakin menjadi sehati dan sejiwa dalam
Kristus.
b. Pertemuan II: agar semakin menghayati sakramen
ekaristi dan agar Tubuh Kristus yang kuterima
semakin berdaya guna bagi hidupku
c. Pertemuan III: agar mendapatkan kesadaran yang
mendalam bahwa dalam setiap perayaan ekaristi aku
disatukan dengan seluruh jemaat.
d. Pertemuan IV: agar semakin menyatu dalam
persekutuan umat dalam kasih.
e. Pertemuan V: agar lewat hidupku aku semakin
mewartakan belas kasih Allah.
F. Sharing
1. Sharing berarti berbagi
2. Apa yang dibagikan adalah pengalamanku selama lectio
divina
3. Pengalaman yang kutemukan, gerakan batin yang kutemu-
kan, dorongan dan kehendak yang muncul.
4. Pertayaan-pertanyaan adalah alat bantuk untuk sharing
5. Kita tidak membagikan hasil penafsiran kita atau bahkan
khotbah kita.
TUJUAN:
Peserta diajak untuk menghidupi panggilannya sesuai teladan
keluarga kudus Nazaret, yaitu keluarga yang menghidupi
semangat Ekaristi.
KERANGKA DASAR:
Setiap keluarga dipanggil kepada kekudusan. Jalan menuju
kepada kekudusan itu salah satunya dengan mencintai dan
menghidupi semangat Ekarsti. Menghidupi semangat Ekaristi
berarti hidup bersama dalam cinta kasih, bersama merayakan
iman, kesediaan untuk saling berkorban, dan membawa
sukacita bagi orang lain.
Keluarga kudus Nazareth merupakan cerminan dari keluarga
yang Ekaristis. Yusuf dan Maria memberi teladan bagaimana
mereka hidup dan mendidik Yesus dengan cinta kasih, mereka
bersama-sama menghidupi perintah Allah dengan menjalan-
kan hukum serta beribadah, berjerih lelah dalam membesar-
kan Yesus baik fisik maupun batin, selalu mengalami sukacita
dalam kesederhanaan, dan disukai oleh banyak orang. Melalui
tema pertemuan pertama ini kita hendak diajak untuk
memasuki berbagai permenungan agar kita semakin mampu
mewujudkan keluarga yang Ekaristis.
A. LAGU PEMBUKA
Aku datang padaMu (PS 383)
Aku datang padaMu, trimalah ya Tuhan
Karna aku anakMu, trima kasih Tuhan
Persembahan hidupku, trimalah ya Tuhan
Tanda bakti hidupku, trima kasih Tuhan
Kuserahkan diriku, trimalah ya Tuhan
Kau lindungi hidupku, trima kasih Tuhan
B. DOA PEMBUKAAN
Allah Yang Maha Baik, kami memuji dan memuliakan nama-
Mu. Kami bersyukur atas kasih-Mu melalui keluarga kudus
yang menjadi teladan bagi keluarga kami. Kami hendak
mendengarkan sabda Putra-Mu. Kami mohon hadirlah dalam
hati kami dan bimbinglah kami dalam pertemuan ini supaya
kami dapat menghidupi sabda-Nya. semoga kami dapat
meneladani keluarga kudus hidup dalam cinta kasih dan rela
berkorban bagi sesama. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
kami. Amin.
D. RENUNGAN
Keluarga Nazareth merupakan cerminan keluarga yang
Ekaristis, artinya keluarga yang hidup dalam kasih, iman,
kebersamaan, sehati sejiwa, dan kerelaan untuk saling
berkorban.
F. DOA PENUTUP
Allah yang maha kasih, kami bersyukur atas penyertaan-Mu
dalam pertemuan kami ini. Kami mohon berkatilah keluarga
kami agar kami dapat meneladani keluarga kudus, untuk
saling mengasihi, saling memperhatikan, dan bersama
merayakan iman serta mau berkorban demi kepentingan
keluarga. Semoga keluarga kami dapat menjadi teladan dan
berkat bagi orang lain. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
TUJUAN:
Peserta diajak untuk menyadari bahwa Ekaristi adalah sumber
dan puncak hidup iman Kristiani dan dengan demikian
semakin tergerak untuk hidup seturut semangat Ekaristi di
dalam dinamika hidup keluarganya masing-masing.
KERANGKA DASAR:
Sebagai seorang Katolik, mengikuti perayaan Ekaristi
bersama-sama dengan keluarga adalah titik awal tumbuhnya
kecintaan kita akan Ekaristi. Sebab melalui keluargalah kita
mulai mengenal Ekaristi. Kecintaan terhadap Ekaristi itu
dapat tumbuh bila keluarga menghidupi semangat yang
didapatkan dari Perayaan Ekaristi. Melalui keluarga pula
kesadaran bahwa Ekaristi adalah sumber dan puncak hidup
iman kristiani diharapkan dapat dimiliki dan dihayati dalam
hidup sehari-hari. Oleh karena itu bersama dengan masing-
masing anggota keluarga yang lain, seorang Katolik
diharapkan dapat saling menolong agar semangat Ekaristi
dapat membuat hidup keluarga tersebut semakin dekat dan
bersatu dengan Kristus.
B. DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau telah menunjukkan
kasih-Mu yang begitu besar melalui kurban putera-Mu Yesus
yang kami rayakan dalam Ekaristi. Kami mohon utuslah Roh
Kudus-Mu untuk hadir di tengah-tengah kami agar dalam
pertemuan ini kami pun dapat semakin menyadari dan
menghidupi semangat Ekaristi sebagai sumber dan puncak
iman Kristiani, terlebih di dalam hidup keluarga kami sehari-
hari. Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan perantaraan
Yesus Kristus putera-Mu dan Tuhan kami. Amin.
D. RENUNGAN
Allah tidak hanya memberi manna seperti pada jaman Musa,
tetapi lebih dari itu memberikan Anak-Nya sendiri yang turun
dari surga. Allah memberikan Anak-Nya agar dunia
memperoleh hidup (ayat 33). Yesus sendiri secara jelas
mengatakan bahwa Ia adalah “roti hidup”. Hanya mereka yang
mau datang dan percaya kepada Yesus akan memperoleh
hidup (ayat 35). Roti itu adalah tubuh Kristus sendiri yang
membuat aku hidup. Artinya kalau aku tidak memakan roti itu
aku akan “mati”. Apakah aku mengalami dan merasakan cinta
Allah yang luar biasa saat menerima sakramen Ekaristi?
Apakah aku sungguh mengimani bahwa yang kuterima
sungguh-sungguh Tubuh Kristus?
E. REFLEKSI KATEKETIS
Apa artinya Ekaristi sebagai “Sumber”?
Dalam setiap Perayaan Ekaristi yang kita ikuti, baik sendiri
maupun bersama-sama dengan keluarga, Kristus Sang
Sumber Keselamatan kita hadir secara langsung. Maksudnya,
Kristus hadir beserta seluruh karya penyelamatan-Nya yang
nyata melalui Tubuh dan Darah-Nya yang kita santap dalam
roti dan anggur. Dengan menerima Ekaristi, Tuhan tidak saja
hanya hadir, tetapi ‘tinggal’ di dalam kita sehingga kita pun
diperbolehkan untuk mengambil bagian di dalam kehidupan
Ilahi, yakni kehidupan Yesus Sang Putera bersama Allah Bapa
dan Roh Kudus. Jadi itulah mengapa Ekaristi menjadi
“sumber” hidup kita karena Kristus telah memberikan Tubuh
6. DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur atas berkat
penyertaanMu melalui pertemuan ini. Kami mohon, sertailah
kami yang hendak menghidupi Ekaristi sebagai sumber dan
puncak iman kami sebagai umat kristiani. Curahkanlah Roh-
Mu agar membimbing kami sekeluarga untuk hidup seturut
dengan kehendak kasih-Mu sebagaimana keluarga kudus
putera-Mu. Semua ini kami haturkan dengan pengantaraan
Kristus Tuhan kami. Amin.
7. LAGU PENUTUP
Aku Bersyukur PadaMu
Ku bersyukur pada-Mu ya Tuhan berkat EkaristiMu
yang menjadi santapan jiwa dan memuaskan dahaga
TUJUAN
Peserta diajak untuk menyadari bahwa Ekaristi adalah
perayaan cinta kasih Allah yang menyelamatkan melalui
Putera-Nya Yesus Kristus, sehingga peserta semakin mampu
menghidupi dan mewujudkan rahmat cinta kasih itu dalam
kehidupan sehari-hari di tengah keluarga.
KERANGKA DASAR
Tuhan Yesus pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil
roti dan sesudah mengucap syukur atasnya; Ia memecah-
mecahkannya dan berkata: “Inilah TubuhKu yang diserahkan
bagi kamu; perbuatlah ini sebagai kenangan akan Aku.” (ay.
23b-24). Perjamuan malam terkahir Tuhan Yesus bersama
para murid-Nya merupakan momen terindah yang dialami
para murid karena pada malam itu Tuhan Yesus menyatakan
cinta kasih-Nya dengan memberikan (mengorbankan) diri-
Nya. Pada malam itu juga, Yesus juga mengajarkan kepada
para murid untuk senantiasa hidup saling melayani, saling
mengasihi (peristiwa pembasuhan kaki). Yesus berpesan agar
para murid dan kita yang juga adalah para murid Kristus
mengenangkan peristiwa itu bukan semata-mata mengulangi
apa yang diperbuat oleh Yesus tetapi untuk menimba cinta
kasih dari Sang Sumber agar kita pun mampu menghidupi
cinta kasih itu dalam kehidupan sehari-hari.
A. LAGU PEMBUKA
Andaikan Aku Pahami (PS. 661)
Andaikan aku pahami bahasa semuanya
hanyalah bahasa cinta kunci setiap hati
Ajarilah kami Tuhan, bahasa cinta kasih
B. DOA PEMBUKA
Allah Bapa sumber cinta kasih sejati, kami bersyukur atas
rahmat kasih-Mu yang sungguh besar bagi hidup kami. Dalam
kasih Engkau telah menghimpun kami sebagai keluarga dan
selalu hadir dalam perjalanan keluarga kami. Kami mohon,
bimbinglah agar kami mampu menghadirkan kasih dalam
keluarga kami, dan doronglah kami agar mau memberikan diri
kami untuk berbagi kasih kepada sesama kami. Demi Yesus
Kristus, Tuhan, dan Juru selamat kami. Amin
D. RENUNGAN
Perjamuan malam terkahir Tuhan Yesus bersama para murid-
Nya merupakan momen terindah yang dialami para murid
karena pada malam itu Tuhan Yesus menyatakan cinta kasih-
Nya dengan memberikan (mengorbankan) diri-Nya. Pada
malam itu juga, Yesus juga mengajarkan kepada para murid
untuk senantiasa hidup saling melayani, saling mengasihi.
Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus
menegaskan bahwa merayakan kembali perjamuan Tuhan
bukan semata-mata mengulangi atau bernostalgia dengan apa
yang diperbuat Yesus tetapi mewartakan cinta kasih Allah
yang besar melalui Yesus Kristus (ayat.26). Dengan
merayakan Ekaristi kita menimba cinta kasih dari Sang
Sumber sekaligus diingatkan akan panggilan kita sebagai
murid-murid Kristus yang telah menerima cinta kasih, yaitu
untuk menghidupi dan mewujudkan cinta kasih dalam
G. LAGU PENUTUP
Pujian Kepadamu, Tuhan (PS. 432)
Pujian kepada-Mu, Tuhan,
Kau jadi santapan yang ilahi.
Dikaulah tumpuan harapan
sumber kes'lamatan yang abadi.
Tinggallah bersama umat-Mu,
teguhkan iman, harap, kasihnya;
kuatkanlah dengan rahmat-Mu
dalam mewujudkan amanat-Mu.
Di tengah kehidupan ini yang sarat susah dan duka lara,
Dikaulah kekuatan kami teman setia untuk selamanya.
TUJUAN
Peserta semakin menghayati bahwa Ekaristi adalah perayaan
syukur bersama seluruh Umat Allah, sehingga peserta
memiliki semangat hidup bersama dan turut serta dalam
membangun kebersamaan sebagai anggota Gereja.
KERANGKA DASAR
Ekaristi berasal dari kata ‘eucharistein‘ yang artinya “syukur”,
yaitu syukur atas karya keselamatan Allah bagi manusia
melalui Yesus Kristus. Keselamatan Allah diterima oleh
banyak orang tidak hanya oleh kita sendirian atau beberapa
orang saja, maka Ekaristi merupakan perayaan syukur
bersama seluruh umat Allah. Ekaristi menjadi kesempatan
untuk berjumpa dengan Tuhan dan sesama umat beriman.
Ekaristi membawa kita pada semangat hidup Bersama. Setiap
kali kita merayakannya kita dikumpulkan, mengucap syukur
bersama, dan kita semua mendapat bagian “dalam roti yang
satu itu” (1Kor:17). Melalui pertemuan yang ke-4 kita diajak
untuk merefleksikan kembali bahwa kita adalah anggota
tubuh Kristus, sehingga kita semakin mampu saling merasa-
kan, saling memperhatikan kebutuhan, dan saling mendukung
anggota tubuh yang lain.
B. DOA PEMBUKAAN
Allah Bapa Yang Maha Kasih, syukur kami panjatkan
kehadirat-Mu karena kami dapat berhimpun kembali sebagai
keluarga untuk merenungkan Sabda-Mu. Kami mohon,
kobarkanlah semangat cinta kasih dalam hati kami masing-
masing, agar kami mampu saling menjaga kebersamaan, dan
mampu menghadirkan sukacita dalam keluarga kami. Demi
Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
F. DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Maha Kasih, kami bersyukur karena Engkau
telah mempersatukan kami dalam Gereja-Mu. Bantulah kami
agar kami dapat saling melayani dan dengan tulus hati
menjaga persaudaraan dalam keluarga dan sesama kami.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
G. LAGU PENUTUP
Tuhan, Kau Gembala Kami (PS. 542)
1. Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami domba-Mu;
kami mohon menikmati hikmat pengurbanan-Mu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat, kami ini milik-Mu.
Tuhan Yesus, Jurus'lamat kami ini milik-Mu.
TUJUAN
Peserta diajak untuk membagikan kabar sukacita hidup
kepada sesama karena sebagai umat Allah, kita lebih dulu
diberi hidup oleh Allah yang telah dirayakan melalui perayaan
Ekaristi Kudus.
KERANGKA DASAR
Ekaristi adalah Perjamuan Tuhan yang memperingati
perjamuan malam yang diadakan oleh Kristus bersama
dengan murid-murid-Nya. Sebagai orang Katolik kita wajib
merayakan Ekaristi sebagai puncak iman kristiani. Ekaristi
yang kita rayakan ialah untuk mengenangkan peristiwa akan
kurban Yesus yang rela mati demi menebus dosa umat
manusia.
Dalam perayaan Ekaristi, kita diajak untuk mengucap syukur
dan melanjutkan karya perutusan Yesus dalam mewartakan
kabar sukacita. Kita semua diutus dan hal itu diperbaharui
dalam perayaan Ekaristi dimana di bagian akhir kita semua
mendapat berkat dan tugas perutusan dari Tuhan, Setelah kita
mendapatkan firman Tuhan dan menikmati Tubuh Kristus, di
akhir misa kita diutus untuk menceritakan kebaikan Tuhan
dalam kehidupan kita.
A. LAGU PEMBUKAAN
Kau Dipanggil Tuhan Dijadikan Duta (PS. 683)
Ulangan:
Kau dipanggil Tuhan, dijadikan duta
Supaya hidupmu menyinarkan kasih-Nya
Ayat:
1. Berat memang tugasmu,
tetapi kau diberi rahmat.
2. Sang Kristus memikatmu,
tak’kan mampu kau menolak-Nya
B. DOA PEMBUKAAN
Allah Bapa yang Maha kuasa, kami bersyukur kehadiratMu
atas penyertaan dan berkat yang Engkau berikan untuk
keluarga kami. Bapa, pada hari ini kami akan mendengarkan
FirmanMu, semoga dengan Firman yang akan kami dengar
hari ini membuat kami selalu semangat dalam karya
perutusan ksbar sukacita yang kami wartakan untuk keluarga
dan sesama kami. Semua ini kami mohon kepadaMu dengan
pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
D. RENUNGAN
Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk memberitakan
Kerajaan Surga. Kepada para Murid-Nya, Yesus berpesan
supaya mereka tidak menyimpang ke jalan bangsa lain.
Maksudnya, Tuhan Yesus ingin memberi fokus penugasan
kepada para Murid-Nya supaya mereka pergi kepada domba-
domba yang hilang yaitu orang-orang yang meninggalkan
Tuhan. Kepada mereka inilah Yesus menghendaki para murid
untuk mewartakan Kerajaan Surga.
Tuhan Yesus menasihati dan mengingatkan supaya para
Murid menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang
mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan. Semuanya
itu hendaknya dilakukan para murid dengan cuma-cuma
karena para murid memperolehnya juga dengan cuma-cuma
pula.
Sebagai murid Yesus zaman ini, kita diajak untuk mewartakan
kerajaan Allah dengan melakukan perbuatan kasih kepada
sesama karena segala sesuatu yang kita peroleh dari Allah itu
sifatnya cuma-cuma maka hendaknya kita juga memberi
dengan cuma-cuma.
Sebagai permenungan kita, apakah setiap kali selesai
mengikuti perayaan ekaristi aku sadar bahwa aku diutus untuk
mewartakan belas kasih? Adakah aku murah hati?
F. DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Mahakasih, kami bersyukur atas berkat
penyertaanMu melalui pertemuan ini. Kami mohon, sertailah
keluarga kami dalam mewartakan KerajaanMu semoga kami
selalu semangat untuk hidup berbagi satu sama lain dan
mampu menyalurkan berkat yang kami peroleh kepada
sesama kami di manapun kami berada. Akhirnya ya Bapa,
kami mohon semuanya ini melalui perantaraan Yesus Kristus
Tuhan kami. Amin
G. LAGU PENUTUP
Panggilan Tuhan (PS.682)
Panggilan Tuhan bagi umat-Nya, diatas bumi ciptaan-Nya,
Api cinta-Nya, nyala kasih-Nya, sumber semangat bagi kita.
Wartakan semangat cinta-Nya