Rekoleksi Pembinaan Iman SMAS KATOLIK SINT PIETER WAIKABUBAK • TUJUAN: • Peserta memahami makna Sabda Yesus tentang garam dan terang dunia dalam kehidupan Sehari-hari • Peserta mampu menjadi garam dan terang dunia di tengah keluarga, Lingkungan dan masyarakat terutama pada masa pandemi covid-19 • Peserta mampu bersaksi dan mewartakan nilai-nilai Kristiani di tengah situasi pandemi covid l LANGKAH I MEMAHAMI ARTI GARAM DAN TERANG DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI – Garam banyak sekali kegunaan bukan hanya sebagai bumbu dapur. Banyak dipakai untuk proses pengawetan makanan, garam juga bisa digunakan sebagai pengusir setan, digunakan dalam pengobatan dan lain sebagainya. – Garam adalah pemberi rasa. Dianalogikan bahwa manusia harus memberi rasa yang berupa pengaruh yang baik kepada manusia di sekitarnya.
– Garam diartikan sebagai pengawet.Dianalogikan bahwa
manusia harus menjadi pengawet atau seseorang yang mempertahankan ajaran dan nilai moral serta kebenaran untuk menjadikan kehidupan yang lebih baik. Pertanyaannya adalah sudahkah saya menjadi garam dan terang dalam kehidupan sehari-hari? BACAAN KITAB SUCI MAT:5:13-16 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." PERTANYAAN Masing-masing peserta membaca ulang teks tersebut dan diminta untuk menyebutkan ayat manakah yang sangat berkesan. Peserta diminta untuk mengungkapkan pengalamannya berkaitann dengan teks kitab suci. Apa pesan Tuhan bagi kita sebagai peserta didik untuk menjadi garam dan terang dalam kehidupan sehari-hari? Berdasarkan pengalaman Anda selama ini, kegiatan, wadah, atau ruang apa yang paling Anda anggap cocok untuk menghadirkan diri kita sebagai "terang, garam dlan ragi Kristus"? Berikanlah sharing pengalaman Anda? ■ Bagaimana Kita Menjadi Garam Dan Terang Dalam Kehidupan Sehari2? Menjadi Garam dan Terang Bagi Diri Sendiri. Contohnya: Membiasakan diri dalam berdoa, Disiplin dan Taat Aturan, Tanggung Jawab, Jujur, Menjadi Garam dan Terang dalam Keluarga Contohnya: Membantu Orang Tua, Mendengarkan Nasehat Ortu, Menghargai yang lebih Tua, Mengerjakan Pekerjaan Tepat Waktu, Rajin Belajar
Menjadi Garam dan Terang Dalm
Lingkungan Sekolah Contohnya: Rajim Belajar, Datang Tepat Waktu, Jujur saat Ujian, Menghargai Guru dan Teman, ■ Menjadi Garam dan terang Dalam Masyarakat, Bangsa dan negara Contohnya: Menyebarkan Cinta kasih Menjadi garam dan terang berarti berani larut untuk menebarkan kasih, rela berada di kegelapan untuk menerangi dan bukan mencari aman Rendah Hati dan Bijaksana Bersolider kepada Sesama Ditengah situasi covid kita harus tunjukkan sikap solider kepada sesama. Membantu mereka yang susah, memberikan apa yang menjadi kelebihan kita kepada orang lain Tidak membuat kerusuhan Hidup Seturut Kehendak Tuhan Kesimpulan Menjadi garam terang berarti menjadi penunjuk jalan, pemandu jalan. Jabatan penunjuk dan pemandu jalan, justru karena sudah lebih dahulu tahu jalan itu. Karena iman, pengetahuan, dan pengalaman kita dipercaya menjadi penunjuk dan pemandu jalan. Menjadi penunjuk jalan berarti harus mulai dari cara hidup kita, memiliki sikap solider, rela berkorban dan membantu sesama kita. Sebagai pengikut Kristiani, kita terpanggil untuk bersaksi tentang karya keselamatanNya. Kesaksian hidup kita adalah bentuk pewartaan yang paling inti dan paling berharga. Garam dan terang dipakai Yesus untuk membahasakan peranan kita sebagai pengikut Kristiani. Ini tidak berarti dengan membeli garam yang sebanyak-banyaknya atau ada yang menampung air laut sebanyak-banyaknya, atau dengan membeli benda penerangan yang begitu mahalnya, lalu dengan itu kita sudah menjadi saksi. Tentu tidaklah demikian. Bersaksi tanpa kasih, mewartakan tanpa kasih, ibarat garam tanpa asin, lampu atau lilin tanpa terang, sementara tidak ada garam yang tidak asin dan tidak ada lampu yang tidak memancarkan cahaya. Bersaksi tanpa kasih, kesaksian kita akan menjadi palsu sebagaimana kesaksian-kesaksian dalam kasus-kasus pidana. Paus Benediktus XVI mengatakan kalau kita mengasihi sesama berarti kita berinisiatif melakukan sesuatu yang baik untuknya. Di sini, panggilan untuk menjadi garam; menjadi terang, merupakan panggilan untuk mengasihi MENJADIGARAM DAN TERANG ADALAH KITA MEENJADI BERKAT BAGI ORANG LAIN MELALUI CARA HIDUP KITA, SIKAP KITA DAN PERBUATAN KITA SEHARI-HARI PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SUDAHKAH SAYA MENJADI GARAM DAN TERANG BAGI SESAMAKU? PENUTUP
UNTUK MENUTUP REKOLEKSI INI,
SAYA MENGAJAK ADIK-ADIK UNTUK HENING SEJENAK, MELIHAT KEMBALI SIKAP DAN CARA HIDUP KITA APAKAH SAYA SUDAH MENJADI PEMBAWA TERANG DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI? SIAPKAN KERTAS KOSONG SAYA MINTA KALIAN PEJAMKAN MATA, DAN MERENUNGKAN KEMBALI KATA-KATA YESUS KAMU ADALAH GARAM DAN TERANG DUNIA TULISLAH SEMUA KESALAHAN-KESALAHAN YANG KITA PERBUAT TERUTAMA KEPADA ORANG TUA DIRUMAH, KEPADA GURU, DAN TEMAN-TEMAN KITA DALAM PERMENUNGAN KALIAN, BUATLAH SEBUAH JANJI KEPADA Tuhan : TUHAN SAYA BERJANJI, SAYA HARUS BERUBAH, APA YANG Anda TULIS TADI BAWALAH KERTAS DIDEPAN, BAKARLAH KERTAS ITU SEBAGAI SIMBOL BAHWA Anda BERUBAH DAN MEMULAI HIDUP BARU