Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PASTORAL TAHAP I

Nama : Silvester Sativan


Tempat Pastoral : Paroki Santo Paulus Bunut
Keskupan : Sintang
Nama Pembimbing Setempat : RD. Silverius Y. Orwan

PEMETAAN SITUASI

1. Fakta Administratif
Nama : Paroki Santo Paulus Bunut
Alamat lengkap : Jl. Lintas Selatan No. 136, Desa Tanjung Inta,
Kec. Mentebah, Kab. Kapuas Hulu, Kal-Bar.
Kode Pos : 78757
Telefon/ telefon genggam :-
Keskupan : Sintang
Nama Pembimbing Setempat : RD. Silverius Y. Orwan
Alamat Pembimbing Setempat : Jl. Kelam Tugu Beji No. 04 RT. 008/RW. 002
Kel.Akcaya, Kec. Sintang, Kab. Sintang.

2. Analisa Situasi (umum)


a. Situasi Geografis
Paroki Santo Paulus Bunut adalah salah satu dari 37 paroki yang ada di
Keuskupan Sintang. Paroki Santo Paulus Bunut terletak di 4 wilayah Kecamatan yang
ada di Kapuas Hulu, yakni Kecamatan Mentebah, Kecamatan Boyan Tanjung,
Kecamatan Bunut Hulu dan Kecamatan Bunut Hilir.
Adapun penyebaran Stasi di ke empat wilayah Kecamatan tersebut adalah
sebagai berikut:

A. Kecamatan Mentebah terdapat 8 Stasi, yakni:


a. Mentebah sebagai Pusat Paroki dan pusat Penyelenggaraan Kegiatan Parokial
b. Stasi St. Marius - Tekalong berada di sungai Menarin (jalan lintas selatan)
c. Stasi St. Fidelis - Sungai Tekuyung di sungai Suruk
d. Stasi Keluarga Kudus - Suka Maju di sungai Suruk

1
e. Stasi St. Petrus - Kepala Gurung di sungai Suruk
f. Stasi St. Yosef - Lubuk Tapang di sungai Suruk
g. Stasi St. Paulus - Tanjung di sungai Suruk
h. Stasi St. Yohanes - Biang II di sungai Suruk

B. Kecamatan Bunut Hulu, terdiri dari:


a. Stasi St. Yohanes - Kerantik di sungai Mentebah
b. Stasi St. Yosef - Jakok di Jalan Lintas Selaup Nanga Payang
c. Stasi St. Helidorus - Nanga Payang di sungai Mentebah
d. Stasi St. Karolus - Nanga Dua di sungai Mentebah
e. Stasi St. Yohanes Paulus - Landai Kaloi di sungai Mentebah
f. Stasi St. Agustinus - Batu Bekulit di sungai Penongon
g. Stasi St. Antonius - Nanga Nusak di sungai Klibang
h. Stasi St. Paulus - Segitak di sungai Klibang

C. Kecamatan Boyan Tanjung, meliputi:


a. Stasi St. Gregorius - Benit di sungai Suruk
b. Stasi Sta. Maria - Landau Mentail di sungai Suruk
c. Stasi St. Bernadus - Penemur di sungai Suruk

D. Kecamatan Bunut Hilir, meliputi :


a. Stasi St. Paulus - Nanga Bunut di sungai Kapuas

Sebagaimana tertera dalam pembagian wilayah Stasi di ke empat Kecamatan di


atas, setiap Stasi berada dekat dengan aliran sungai. Ada Sungai Suruk, Sungai
Mentebah, Sungai Bunut, Sungai Kapuas, Sungai Menarin, Sungai Penongon, Sungai
Klibang dan masih banyak sungai-sungai kecil lainnya. Aliran sungai ini sangat
penting bagi kehidupan masyarakat. Ada yang memanfaatkan aliran sungai sebagai
tempat berusaha, seperti tambang emas, tambang pasir, dan mencari ikan baik untuk
dijual maupun untuk dikonsumsi sendiri. Aliran sungai juga menjadi jalur
transportasi air bagi beberapa kampung di wilayah hulu, yang sampai saat ini masih
belum memiliki jalur transportasi darat yang memadai.

2
Selain itu terdapat beberapa aliran sungai yang dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai penunjang kebutuhan air bersih. Mereka memanfaatkan air bersih itu untuk
konsumsi, mandi, dan keperluan lainnya. Mereka tidak perlu lagi mengangkut air
bersih dari sungai. Sebab air bersih yang ada sudah dapat mengalir sampai ke setiap
rumah warga, melalui pipa paralon yang dipasang di sepanjang kampung.
Jumlah sungai yang tidak sedikit, serta kondisi geografis wilayah Paroki Bunut
yang sebagai besar adalah rawa, menjadikan wilayah Paroki Bunut sebagai wilayah
rawan banjir. Setiap hujan deras, volume air sungai akan naik dengan cepat. Tidak
jarang keadaan ini membuat beberapa kampung akan terendam banjir. Akan tetapi
banjir tidak pernah menggenangi wilayah ini dalam waktu yang lama. Ketika banjir
datang pagi hari, biasanya akan surut pada sore hari.
Wilayah hutan di Paroki Santo Paulus Bunut juga masih terbilang luas. Hutan-
hutan yang ada menyimpan banyak kekayaan alam. Masih banyak terdapat tumbuhan
dan hewan khas Kalimantan di dalamnya. Bahkan karena kekayaan itu, masyarakat
sering memanfaatkan hutan sebagai sumber kehidupan mereka. Ada yang
memanfaatkan pohon-pohon besar sebagai bahan bangunan, baik untuk diri sendiri,
maupun dijual keluar kampung. Tumbuhan yang ada di dalam hutan seringkali juga
dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Tak hanya soal tumbuhan, masyarakat juga
memanfaatkan hutan sebagai tempat berburu hewan-hewan yang dapat dikonsumsi.
Hutan memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat di pedalaman.
Sebab masyarakat di kampung memang menggantungkan hidupnya kepada hutan.

Batas wilayah paroki Santo Paulus Bunut:


- Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bika, Kecamatan Kalis.
- Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pengkadan, Kecamatan Hulu
Gurung, Kecamatan Silat Hulu, Kecamatan Jongkong.
- Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Ambalau.
- Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Batang
Lupar.

b. Situasi Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah Paroki Santo Paulus Bunut adalah 49.617 jiwa.
Angka ini diperoleh penulis dengan meminta data penduduk terbaru di setiap
3
Kecamatan. Adapun pembagian jumlah penduduk berdasarkan wilayah Kecamatan
adalah sebagai berikut:
- Kecamatan Mentebah : Laki-laki : 5.847 jiwa
Perempuan : 5.420 jiwa
Jumlah : 11.267 jiwa

Jumlah Jiwa
No Desa
L P L+P
1 Nanga Mentebah 1.326 1.275 2.601
2 Tekalong 584 545 1.129
3 Suka Maju 788 690 1.478
4 Kepala Gurung 750 628 1.378
5 Tanjung 493 465 958
6 Tanjung Intan 784 752 1.536
7 Tangai Jaya 436 389 825
8 Menaren 686 676 1.362
Jumlah 5.847 5.420 11.267

- Kecamatan Boyan Tanjung : Laki-laki : 6.764 jiwa


Perempuan : 6.406 jiwa
Jumlah : 13.287 jiwa

Jumlah Jiwa
No Desa
L P L+P
1 Nanga Danau 690 618 1.308
2 Boyan Tanjung 561 602 1.163
3 Riam Mengelai 717 709 1.426
4 Nanga Sangan 681 591 1.272
5 Sri Wangi 315 305 620
6 Nanga Boyan 275 292 567
7 Nanga Betung 409 335 744
8 Mujan 594 571 1.165
9 Nanga Jemah 449 405 854
10 Tubang Jaya 280 286 566
11 Karya Maju 294 268 562
12 Landau Mentail 310 280 590
13 Delintas Karya 343 336 679

4
14 Teluk Geruguk 316 286 602
15 Nanga Ret 268 264 532
16 Pemawan 310 327 637
Jumlah 6.764 6.406 13.287

- Kecamatan Bunut Hulu : Laki-laki : 8.025 jiwa


Perempuan : 7.809 jiwa
Jumlah : 15.834 jiwa

Jumlah Jiwa
No Desa
L P L+P
1 Nanga Suruk 870 826 1.696
2 Temuyuk 711 696 1.407
3 Nanga Semangut 817 800 1.617
4 Nanga Dua 253 208 461
5 Selaup 632 582 1.214
6 Riam Piyang 910 937 1.847
7 Nanga Payang 411 417 828
8 Batu Tiga 325 298 623
9 Semangut Utara 873 864 1.737
10 Segitak 204 175 379
11 Nanga Kelibang 309 272 581
12 Sungai Besar 755 900 1.655
13 Bakong Permai 381 357 738
14 Beringin 240 213 453
15 Pantas Bersatu 329 308 637
Jumlah 8.025 7.809 15.834

- Kecamatan Bunut Hilir : Laki-laki : 4.679 jiwa


Perempuan : 4.550 jiwa
Jumlah : 9.229 jiwa

Jumlah Jiwa
No Desa
L P L+P
1 Bunut Hilir 435 424 859
2 Bunut Hulu 564 561 1.125
3 Teluk Aur 529 521 1.050
4 Nanga Tuan 434 406 840
5
5 Ujung Pandang 369 350 719
6 Empangau 552 494 1.046
7 Tembang 319 343 662
8 Bunut Tengah 327 327 654
9 Entibab 577 551 1.128
10 Kapuas Raya 192 202 394
11 Empangau Hilir 381 371 752
Jumlah 4.679 4.550 9.229

- Jenis Suku

Dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit, wilayah Paroki Santo Paulus
Bunut terdiri dari berbagai macam suku, adat dan budaya. Di wilayah Kecamatan
Mentebah terdapat Suku Dayak Mentebah, Dayak Suruk, Dayak Kantuk, Suku Cina,
Suku Melayu, Suku Jawa, dan Suku Sunda. Penduduk yang diam di sepanjang
Sungai Suruk adalah mereka yang memegang adat dan tradisi Suku Suruk.
Sementara penduduk yang tinggal di sepanjang jalan lintas selatan wilayah
Kecamatan Mentebah, sebagian besar memegang tradisi dan adat suku Melayu.
Sebagian kecil penduduk di jalan lintas selatan ada juga yang berpegang pada adat
dan tradisi Suku Cina, Dayak Mentebah, Dayak Kantuk, Jawa dan Sunda.

Di wilayah Kecamatan Boyan Tanjung, para penduduknya kebanyakan


memegang erat adat dan tradisi Suku Melayu. Namun demikian, terdapat pula Suku
Dayak Kantuk. Lalu di wilayah Kecamatan Bunut Hulu, terdapat Suku Dayak
Mentebah, dimana kebanyakan penduduk dengan adat dan tradisi Suku Dayak
Mentebah tinggal di sepanjang Sungai Mentebah. Sementara itu di pusat kecamatan
dan wilayah jalan lintas kebanyakan berpegang pada adat dan tradisi Suku Melayu.
Lalu di wilayah Kecamatan Bunut Hilir, kebanyakan penduduk bersuku Melayu.
Sebagaian lain terdapat Suku Dayak Kantuk dan Suku Cina.

- Macam Agama

Umat Katolik Paroki Santo Paulus Bunut, berada dalam kategori minoritas.
Jika dipersentasekan, jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan agama Islam
yang adalah mayoritas. Berdasarkan data yang ada, Agama Islam sebagai
mayoritas, selanjutnya Katolik, dan disusul Agama Protestan, juga sekelompok
kecil adalah Umat Khong Hu Chu, ditambah lagi Aliran Kepercayaan tertentu.
6
Kendati sebagai Umat minoritas, namun toleransi dan harmonisasi dalam
kehidupan beragama cukup terjaga. Umat mayoritas menghargai dan menghormati
minoritas. Hal ini tampak saat Umat Katolik menyelenggarakan kegiatan keagaam,
pagelaran dan pesta Adat, baik perayaan Gawai Adat, termasuk acara perkawinan,
keterlibatan masyoritas cukup tinggi.

- Pekerjaan

Masyarakat yang beragama Katolik umumnya adalah petani tradisional dengan


mata pencaharian pokok adalah peladang dan petani karet. Selain itu, ada usaha lain,
yakni penambang emas rakyat, pengolah kayu untuk bahan bangunan, penambak
ikan arwana, pegawai kurang lebihnya 5% dengan mayoritas adalah Guru dan
Pegawai di beberapa Kantor Pemerintahan dan pegawai swasta. Juga sebagian
berwiraswasta serta pengusaha berskala kecil juga besar, khususnya pedagang dan
buruh, serta usaha perbengkelan.
Pendapatan masyarakat berdasarkan kehidupan ekonomi sangat variatif sesuai
dengan pekerjaaan masing-masing. Namun demikian setiap orang mampu memenuhi
kebutuhan harian. Belum ada kesenjangan sosial yang amat besar di lingkungan
Paroki Bunut ini.

c. Situasi Pendidikan
Terdapat banyak sekolah di wilayah Paroki Santo Paulus Bunut, mengingat
wilayahnya tersebar di 4 Kecamatan. Berikut adalah uraian mengenai pendidikan
yang ada di Kec. Mentebah, Kec. Bunut Hulu, Kec. Boyan Tanjung, dan Kec. Bunut
Hilir.

Kecamatan Mentebah
Sekolah Dasar (SD)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SD Negeri 01 Nanga Mentebah 158 135 293 15 orang
2 SD Negeri 02 Suka Maju 62 64 126 10 orang
3 SD Negeri 03 Menarin 91 85 176 9 orang

7
4 SD Negeri 04 Kepala Gurung 42 30 72 9 orang
5 SD Negeri 05 Biang II 49 53 102 8 orang
6 SD Negeri 06 Tekalong 77 60 137 11 orang
7 SD Negeri 07 Mentebah 25 26 51 8 orang
8 SD Negeri 08 Sungai Tekuyung 24 27 51 6 orang
9 SD Negeri 09 Sumedang 25 18 43 3 orang
10 SD Negeri 10 Padang Jaya 30 12 42 4 orang
11 SD Negeri 11 UPT XVI Trans Suka 6 orang
35 30 65
Maju
12 SD Negeri 12 UPT XVII Kepala 4 orang
5 3 8
Gurung
13 SD Negeri 13 Lubuk Tapang 28 18 46 5 orang
14 SD Negeri 14 Bangan Permai 47 48 95 8 orang

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMP Negeri 01 Mentebah 166 193 359 32 orang
2 SMP Negeri 02 Mentebah 85 75 160 17 orang

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMA Negeri 01 Mentebah 146 173 319 21 orang

Kecamatan Bunut Hulu


Sekolah Dasar (SD)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SD Negeri 01 Nanga Semangut 70 77 147 11 orang
2 SD Negeri 02 Nanga Suruk 79 59 138 8 orang
3 SD Negeri 03 Nanga Dua 33 24 57 4 orang
4 SD Negeri 04 Landau Apus 23 18 41 7 orang
5 SD Negeri 05 Nanga Sebilit 47 38 85 8 orang
6 SD Negeri 06 Nanga Kelibang 36 44 80 6 orang

8
7 SD Negeri 07 Temuyuk 77 85 162 8 orang
8 SD Negeri 08 Desa Baru 22 22 44 6 orang
9 SD Negeri 09 Riam Piang 87 98 185 8 orang
10 SD Negeri 10 Selaup 40 24 64 6 orang
11 SD Negeri 11 Sungai Besar 56 56 112 8 orang
12 SD Negeri 12 Nanga Semangut 35 27 62 9 orang
13 SD Negeri 13 Nanga Payang 41 42 83 2 orang
14 SD Negeri 14 Landau Kaloi 37 34 71 4 orang
15 SD Negeri 15 Kerantik 44 45 89 8 orang
16 SD Negeri 16 Segitak 20 19 39 5 orang
17 SD Negeri 17 Nanga Suruk 33 25 58 4 orang
18 SD Negeri 18 Trans Nanga Suruk 18 22 40 5 orang
19 SD Negeri 19 Simpang 4 Nanga 14 10 24 7 orang
Suruk

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMP Negeri 01 Bunut Hulu 51 59 110 12 orang
2 SMP Negeri 02 Bunut Hulu 75 79 154 17 orang
3 SMP Negeri 03 Bunut Hulu 61 62 123 15 orang
4 SMP Negeri 04 Bunut Hulu 33 47 80 12 orang
5 SMP Negeri 05 Bunut Hulu 21 19 40 12 orang
6 SMP Negeri 06 Satu Atap Bunut 16 18 34 5 orang
Hulu

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMA Negeri 01 Bunut Hulu 111 151 262 14 orang
2 SMA Negeri 02 Bunut Hulu 74 64 138 16 orang

Kecamatan Boyan Tanjung


Sekolah Dasar (SD)

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah

9
L P L+P Guru
1 SD Negeri 01 Landau Mawang 77 55 132 6 orang
2 SD Negeri 02 Boyan Tanjung 97 88 185 11 orang
3 SD Negeri 03 Riam Mengelai 72 87 159 12 orang
4 SD Negeri 04 Serai Wangi 41 43 84 10 orang
5 SD Negeri 05 Nanga Ret 37 28 65 4 orang
6 SD Negeri 06 Nanga Sangan 67 55 122 6 orang
7 SD Negeri 07 Sungkin 32 34 66 7 orang
8 SD Negeri 08 Nanga Betung 55 35 90 8 orang
9 SD Negeri 09 Sukma 36 23 59 7 orang
10 SD Negeri 10 Nanga Jemah 48 40 88 8 orang
11 SD Negeri 11 Landau Bunus 33 42 75 8 orang
12 SD Negeri 12 Penemur 54 48 102 6 orang
13 SD Negeri 13 Nanga Boyan 98 108 206 12 orang
14 SD Negeri 14 Usaha Baru 35 22 57 7 orang
15 SD Negeri 15 Landau Mentail 37 21 58 7 orang
16 SD Negeri 16 UPT XV Boyan 7 orang
26 29 55
Tanjung
17 SD Negeri 17 Tanjung Harapan 20 20 40 8 orang
18 SD Negeri 18 Bangik 17 8 26 4 orang
19 SD Negeri 19 Benit 33 21 54 4 orang

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMP Negeri 01 Boyan Tanjung 110 121 231 21 orang
2 SMP Negeri 02 Boyan Tanjung 31 44 75 10 orang
3 SMP Negeri 03 Satu Atap Boyan 11 orang
31 40 71
Tanjung
4 SMP Negeri 04 Boyan Tanjung 26 35 61 9 orang
5 SMP Negeri 05 Boyan Tanjung 27 24 51 10 orang

Sekolah Menengah Atas (SMA)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMA Negeri 01 Boyan Tanjung 133 137 270 16 orang

10
Kecamatan Bunut Hilir
Sekolah Dasar (SD)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SD Negeri 01 Nanga Bunut 35 39 74 8 orang
2 SD Negeri 02 Nanga Bunut 24 20 44 7 orang
3 SD Negeri 03 Nanga Empangau 86 85 171 8 orang
4 SD Negeri 04 Nanga Bunut 41 31 72 7 orang
5 SD Negeri 05 Tembang 26 40 66 3 orang
6 SD Negeri 06 Teluk Aur 34 38 72 8 orang
7 SD Negeri 07 Kuala Buin 30 28 58 7 orang
8 SD Negeri 08 Nanga Bunut 15 9 24 9 orang
9 SD Negeri 09 Sungai Jaung II 8 4 12 1 orang
10 SD Negeri 10 Nanga Tuan 58 60 118 6 orang
11 SD Negeri 11 Tanjung Entibab 57 39 96 4 orang
12 SD Negeri 12 Sungai Jaung I 6 1 7 2 oang
13 SD Negeri 13 Pengelang 6 6 12 2 orang
14 SD Negeri 14 Tanjung Kapuas 14 12 26 5 orang

Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Jumlah Siswa Jumlah


No Nama Sekolah
L P L+P Guru
1 SMP Negeri 01 Bunut Hilir 35 16 51 10 orang
2 SMP Negeri 02 Bunut Hilir 42 47 89 11 orang
3 SMP Negeri 03 Satu Atap Bunut 3 9 12 6 orang
Hilir
4 SMP Negeri 04 Satu Atap Bunut 17 21 38 8 orang
Hilir
5 SMP Negeri 05 Bunut Hilir 13 22 35 9 orang

Sekolah Menengah Atas (SMA)

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah

11
L P L+P Guru
1 SMA Negeri 01 Bunut Hilir 87 98 185 13 orang

d. Situasi Budaya
Masyarakat yang ada di wilayah Paroki Santo Paulus Bunut masih memegang
erat tradisi adat dan budaya. Hal ini paling terlihat dari kebiasaan berladang. Mereka
menggunakan cara-cara tradisional seperti terlebih dahulu melakukan ritual tolak
bala, lalu menebang pohon, membakar lahan, menyusun kayu-kayu yang kemudian
dibakar, lalu menugal atau menanam benih padi. Dalam proses itu mereka akan
melakukan ritual dan tata cara menurut adat yang masih berlaku. Tidak satu tahap
dilewati, karena bagi masyarakat, prosesnya harus lengkap. Apabila tidak maka ada
saja masalah yang muncul selama masa berladang ini.
Selain itu pesta tunang dan pernikahan, kelahiran, sakit, dan kematian, bahkan
sampai peringatan arwah, selalu melibatkan tata cara adat di dalamnya. Terdapat
berbagai upacara dan mantra yang ditampilkan oleh masyarakat. Segala macam
pernak-pernik adat atau alat-alat adat masih tetap terjaga dan selalu digunakan dalam
suatu perayaan atau peringatan tertentu.
Hukum adatpun masih dipegang teguh. Bahkan setiap terjadi suatu persoalan,
terlebih dahulu, masyarakat membawa perkara itu kepada ketua adat atau pihak yang
berwenang mengadili secara adat. Setiap perkara memiliki pertimbangan dan
hukumannya masing-masing. Segalanya sudah tertera dalam buku adat. Namun
demikian, hukum adat yang hendak diberlakukan selalu melalui musyawarah, yang
menunjukkan bahwa adat yang ada tidak harus terjadi sebagaimana tertulis.
Pertimbangan bersama akan mengurangi hukuman atau malah menambah. Apabila
persoalan itu tidak dapat dipecahkan, barulah dibawa kepada hukum nasional.

e. Situasi Ekonomi
Masyarakat wilayah Paroki Santo Paulus Bunut secara umum adalah
masyarakat dengan pekerjaan sebagai petani. Mereka memanfaatkan tanah mereka
untuk menanam padi, sayur-sayuran, pohon karet, dan pohon purik. Selain itu, banyak
juga masyarakat yang bekerja sebagai penambang emas rakyat, pengusaha bahan-

12
bahan bangunan dari kayu, Guru, pegawai pemerintahan, pengusaha kecil dan besar,
dan buruh. Secara umum, dengan berbagai jenis pekerjaan yang dimiliki oleh
masyarakat, tingkat kemakmuran berada pada tahap menengah. Hal ini terlihat dari
setiap masyarakat yang sudah memiliki tempat tinggal, dan untuk keperluan sehari-
hari selalu tercukupi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, mayoritas masyarakat telah
memiliki kesadaran untuk menabung dan umumnya menjadi nasabah di sejumlah CU
yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Terdapat 4 CU di wilayah Paroki Santo
Paulus Bunut, yakni CU Keling Kumang, CU Lantang Tipo, CU Tri Tapang Kasih,
dan CU Tilung Jaya. Keberadaan CU di wilayah Paroki Santo Paulus Bunut sangat
membantu masyarakat. Selain menjadi sarana untuk menyimpan atau menabung
uang, masyarakat sering memanfaatkan keberadaan CU untuk membantu mereka
ketika membutuhkan uang pinjaman. Tentu prosedur peminjaman sudah diatur
sedemikian rupa oleh pihak CU, agar terjadi hubungan yang saling menguntungkan.

f. Situasi Politik
Secara politik, Paroki Santo Paulus Bunut masuk dalam Administrasi
Pemerintahan Kabupaten Kapuas Hulu dengan Bupatinya adalah Fransiskus Diaan,
S.H. Beliau menjabat sejak tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2024.
Di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat 23 Kecamatan, dan 4 di antaranya masuk
dalam wilayah Paroki Bunut, yakni Kecamatan Mentebah, Kecamatan Bunut Hulu,
Kecamatan Boyan Tanjung, dan Kecamatan Bunut Hilir. Di setiap Kecamatan, bupati
dibantu oleh camat dalam hal administrasi dan urusan pemerintahan.
Berikut adalah susunan atau struktur pemerintahan yang ada di 4 wilayah
Kecamatan yang masuk dalam wilayah Paroki Bunut.
Kecamatan Mentebah

No Nama Jabatan
1 Jabaruddin, S.Sos. M,Si Camat
2 Sekoni, S.Sos Sekcam
3 Supardi Kepala Sub Bagian Program dan
Keuangan
4 Suharman Kepala Sub Bagian Umum dan
Aparatur

13
5 Asniwati Kepala Seksi Pemerintahan
6 Abang Bastian, S.P Kepala Seksi Ekonomi dan
Pembangunan
7 Hasan Firdus, S.E Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
8 Erma, S. Hut Kepala Seksi Keamanan dan
Ketertiban Umum

Kecamatan Mentebah memiliki 8 Desa, yang mana setiap Kepala Desa


bertanggungjawab untuk membantu kinerja Camat. Di pusat kecamatan juga terdapat
satuan Polres yang mengamankan dan menjadi pengayom masyarakat. Berikut adalah
struktur kepengurusan Polsek Mentebah.

No Nama Jabatan
1 Iptu Iwan GD Kapolsek
2 Brigadir Heriyadi Kanit Provos
3 Aipda C. Asong Kaium
4 Bripka Desimus HR Kanit Intelkam
5 Aipda M.L. Silalahi Kanis Reskrim
6 Bripka Ibrahim Kanit Binmas
7 Aipda Peggy Dwiyanto Kanit Sabhara
8 Bripka Beno Arianto KSPK Regu I
9 Bripka Sumajaya KSPK Regu II
10 Bripka M. Ridwan Farid KSPK Regu III
11 Brigadir Syarif Abdullah KA Jaga
12 Bripda Adi Winanda Anggota

Kecamatan Bunut Hulu

No Nama Jabatan
1 Asmiardy, S.H, M.A.P Camat
2 Dra. Samsinar Sekcam
3 Rosmiati, S.E Kepala Sub Bagian Program dan
Keuangan
4 Aina Lita, S.E Kepala Sub Bagian Umum dan
Aparatur
5 Nurmalina, S.E Kepala Seksi Pemerintahan
6 Abdul Samad Kepala Seksi Ekonomi dan
Pembangunan
14
7 Asmiartik, S.E Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
8 Hafzon Atori Kepala Seksi Keamanan dan
Ketertiban Umum
9 Alamul Administrasi Keuangan
10 Nurasikin, S.Sos Penyusun Kebutuhan Barang
Inventaris
11 Upang Administrasi Umum
12 Sahril Administrasi Kependudukan
13 Itoi Administrasi Pemerintahan

Kecamatan Bunut Hulu memiliki 14 Desa, yang mana setiap Kepala Desa
Bertanggungjawab membantu kinerja Camat. Di Kecamatan ini juga terdapat satuan
Polres dan Koramil yang menjaga dan mengamankan wilayah kecamatan. Berikut
adalah struktur organisasinya.

No Nama Jabatan
1 Ipda Dendy Arif Setiady Kapolsek
2 Aiptu Gusti Antasari I. Kanit Provos
3 Aipda E.B.A. Simatupang Kanit Intelkam
4 Aipda Sri Winarno Kanis Reskrim
5 Aipda Belmi H. Siallangan Kanit Binmas
6 Bripka Agus Kesnaini Kanit Lantas
7 Brigpol Heri Saputra Banit Sabhara
8 Aipda E.B.A. Simatupang KA Jaga RU I Shief A
9 Aipda Sri Winarno KA Jaga RU II Shief B
10 Aipda Belmi H. Siallangan KA Jaga RU III Shief C
11 Brigpol Widodo Bhabinkamtibmas
12 Bripda Herodion S.R Bhabinkamtibmas

Berikut adalah struktur organisasi Koramil Bunut Hulu

No Nama Jabatan
1 Pelda Yohanes Dias Danramil
2 Serka Agung Nugroho Batuut
3 Serka Galih Ansore Babinsa
4 Serda Joni Sutisna Babinsa
5 Serda Budal Babinsa
6 Koptu Didi Harjon Babinsa
7 Koptu Adi Siswanto Babinsa
15
8 Koptu Ardian Babinsa
9 Kopda Yasin Arpan Babinsa
10 Kopda Beni Babinsa
11 Kopda Zulfiqor Babinsa
12 Praka Rikson Susilo Babinsa
13 Praka Triyono Babinsa

Koramil yang ada di Kecamatan Bunut Hulu ini juga menangani wilayah
militer Kecamatan Mentebah. Karena itu, tidak ada koramil di Kecamatan Mentebah,
melainkan hanya pos jaga.

Kecamatan Boyan Tanjung

No Nama Jabatan
1 H. Tabrani, S.A.P Camat
2 Agus Heriadi, SE Sekcam
3 Rohanisar, S.Sos Kasi Ekbang
4 A.A. Jerni Hadi, S.Sos Kasi Trantib
5 Aswadi Malik, SE Kasi Pemerintahan
6 Rape’ah, A.Md Kasi Kesra
7 M. Yusup, S.Sos Kasubbag Umum dan Aparatur
8 Adong Jamian, A.Md Kasubbag Prog. Dan Keuangan
9 Dwi Febrianti, SE Penyusun Program Anggaran dan
Pelaporan
10 Zainal Administrasi Umum Bag. Ekbang
11 Dayang Kana Administrasi Bag. Umum dan Aparatur
12 Muhammad Mardi Administrasi Umum Bag. Kesra
13 Zainal Arifin, S. Ak Polisi Pamong Praja
14 Muhamad Nor Administrasi Pemerintahan
15 Sudaryo Administrasi Pemerintahan
16 Junaidi Administrasi Umum Bag. Umum dan
Aparatur
17 Dahlan Administrasi Pemerintahan
18 Ramlan Jayadi Administrasi Keuangan
19 Tina Adriani, S.E.I Penyusun Kebutuhan Barang Inventaris
20 Suhartinah Hajizah, S.Tr.Ak Analisa Pembangunan
21 Radiyansyah, S.I.P Analisa Tata Praja

16
Dalam menjalankan tugasnya, camat dibantu oleh kepala desa. Terdapat 16
desa wilayah kecamatan ini. Kepala desa menjadi pemimpin sekaligus ujung tombak
dalam tugas pemerintahan. Sebab mereka langsung bersentuhan dengan warga yang
ada di pelosok.
Selain itu di kecamatan ini juga terdapat Satuan Polsek yang menjaga dan
mengayomi masyarakat. Berikut adalah struktur organisasinya.

No Nama Jabatan
1 Bripka Andi Firdianto Kanit Provos
2 Bripka Riky Ilhamsyah. D, SH.M.H Kasium
3 Bripka Kistan Gustami Kanit Intelkam
4 Bripka Suntoro Kanit Reskrim
5 Bripka Heri Gunawan Kanit Binmas
6 Brigadir Sudarwis Kanit Sabhara
7 Briptu Wahyu Januardi Bhabinkamtibmas
8 Bripda S.M. Manurung Bhabinkamtibmas
9 Bripda A. Tarigas. B Anggota
10 Bripda M. Rizky Islahudin Anggota
11 Briptu Christian Anggota
12 Bripda Hassupardan Anggota

Kecamatan Bunut Hilir


Kecamatan Bunut Hilir ini dipimpin oleh seorang Camat yang Bernama Syapril
Ansari, SH, M.M. Tidak banyak data mengenai struktur pemerintahan yang dapat
penulis himpun. Hal ini terjadi karena jarak tempuh ke Kecamatan ini cukup jauh.

- Kehidupan Politik Umat Beragama Katolik

Berdasarkan hasil survei praktis, bahwa kesadaran dalam hal politik, Umat
Katolik cukup tinggi. Hal ini tampak dari praktek politik khususnya ketika mereka
mengikuti pesta Demokrasi. Bahkan ada sejumlah orang yang mencoba untuk ikut
bersaing dalam kontestasi Politik, kendati belum sampai sekarang belum ada yang
berhasil.
Praktik kehidupan politik Umat Katolik sudah sangat nyata mulai dari
tingkat Dusun dan Desa, bahkan dalam catatan sementara bahwa dibeberapa Desa,
Kepala Desanya beragama Katolik. Desa yang dipimpin oleh Kepala Desa beragama
17
Katolik, yakni Desa Tanjung, Desa Tekalong, Desa Batu Tiga, Desa Segitak, Desa
Landau Mentail, Desa Penemur dan Desa Nanga Dua. Fakta ini menunjukkan bahwa
secara politik Umat Katolik cukup sadar dalam persatuan untuk memperjuangkan
seorang pemimpin di Desa.

3. Analisa Situasi Paroki


a. Umat
Paroki Santo Paulus Bunut merupakan paroki yang memiliki wilayah
pelayanan yang luas, yakni tersebar dalam 4 wilayah kecamatan. Dengan wilayah
pelayanan yang luas itu, jumlah umat di Paroki Santo Paulus Bunut juga terbilang
cukup banyak. Berdasarkan data statistik paroki sementara, jumlah umat Paroki Santo
Paulus Bunut adalah sekitar 5.200-an jiwa yang masuk dalam kurang lebih 1.000-an
KK. Mengenai data ini kiranya belum valid sebab data statistic yang dihimpun oleh
paroki baru setengah dari 19 stasi yang ada.
Adapun berdasarkan data permandian 5 tahun terakhir, diketahui bahwa jumlah
baptisan baru adalah 763 orang, termasuk balita dan dewasa. Penerimaan sakramen
baptis terakhir atau pada saat laporan ini ditulis adalah di Stasi Lubuk Tapang dengan
jumlah baptisan terakhir adalah 4 orang, yang mana penerimanya adalah 2 orang
balita dan 2 orang baptisan dewasa.

b. Tenaga Pastoral
Setelah Paroki Santo Paulus Bunut ditetapkan sebagai Paroki mandiri,
memiliki seorang Imam, yakni RD. Silverius Y. Orwan yang ditetapkan berdasarkan
SK Uskup Sintang tanggal 6 Maret 2022, menjadi Pastor Kepala Paroki yang
memimpin Umat Katolik di Paroki ini. Dan sementara mendapatkan seorang calon
Imam, yakni seorang Frater yang menjalani Tahun Orientasi Pastoral, yang adalah
tenaga paruh waktu.
Di Paroki Bunut juga memiliki Komunitas Biara para Suster dan Bruder
BSMC, yang sementara ini berdomisili di Tekalong untuk Suster dan Menaren untuk
Bruder. Saat ini terdapat 3 orang suster dan 1 orang bruder BSMC. Keberadaan
mereka sangat membantu Pastor Paroki untuk melayani umat yang tersebar di
wilayah yang luas.
18
Selain tanaga yang adalah Biarawan/Biarawati, Paroki Bunut memiliki sebuah
Organisasi Gerejani lain, yaitu Dewan Pastoral Paroki (DPP) yang keberadaannya
sejak tanggal, 02 Mei 2022. DPP inilah yang menjadi partner kerja Pastor Paroki dan
para tenaga Suster maupun Bruder. Untuk Stasi-Stasi memiliki kepengurusan Stasi
yakni Dewan Pastoral Stasi (DPS) untuk semua Stasi termasuk pusat Paroki. Selain
Pengurs DPS, juga kelompok Pemimpin Ibadat di setiap Stasi.
Terdapat juga tenaga Penyuluh Agama yang diangkat oleh Kementrian
Keagamaan Kabupaten Kapuas Hulu melalui Bimas Katolik. Di dunia pendidikan,
Pastor Paroki dibantu oleh beberapa guru agama yang tersebar di beberapa sekolah,
baik SD, SMP maupun SMA. Hanya saja tidak setiap sekolah memiliki guru agama
Katolik, selain karena tidak semua sekolah terdapat murid yang beragama Katolik,
juga karena kurangnya tenaga pengajar Agama Katolik di wilayah Paroki Bunut.

c. Stasi/Kring
Paroki Santo Paulus Bunut memiliki 19 Stasi. Dengan jumlah Stasi yang
demikian, Paroki Santo Paulus Bunut terbilang tidak terlalu besar. Namun demikian,
wilayah penyebaran stasi yang mencakup 4 kecamatan, membuat paroki ini dapat
dikatakan sebagai paroki yang luas.
Berikut adalah daftar stasi yang ada di Paroki Santo Paulus Bunut

No Nama Stasi Nama Pelindung Ketua DPS Desa Kecamatan


01 Tekalong Santo Marius Bernadus Tekalong Mentebah
02 Sei Tekuyung Santo Fidelis Benediktus Tangai Jaya Mentebah
Bagung
03 Suka Maju Keluarga Kudus Beni Suka Maju Mentebah
04 Kepala Santo Petrus Anga Kepala Gurung Mentebah
Gurung
05 Lubuk Tapang Santo Yosep Metromeus Senin Kepala Gurung Mentebah
06 Tanjung Santo Paulus Akiai Tanjung Mentebah
07 Biang II Santo Yohanes Patrisius Sabang Tanjung Mentebah
08 Kerantik Santo Yohanes Heribertus Selaup Bunut Hulu
Sengaji
09 Jakok Santo Yosep Timotius Apen Selaup Bunut Hulu

19
10 Nanga Payang Santo Helidorus Y. Jaelani Nanga Payang Bunut Hulu
11 Nanga Dua Santo Karolus - Nanga Dua Bunut Hulu
12 Landau Kaloi Santo Yohanes Lena Yusiana Batu Tiga Bunut Hulu
Paulus
13 Batu Bekulit Santo Agustinus Ana Batu Tiga Bunut Hulu
14 Nanga Nusak Santo Antonius Antonius Nanga Klibang Bunut Hulu
15 Segitak Santo Paulus Emanuel Ajis Segitak Bunut Hulu
16 Benit Santo Gregorius Sobatinus Parjo Landau Mentail Boyan
Tanjung
17 Landau Santa Maria Asun Landau Mentail Boyan
Mentail Tanjung
18 Penemur Santo Bernadus Totoi Iswanto Teluk Geruguk Boyan
Tanjung
19 Nanga Bunut Santo Paulus Darius Nanga Bunut Bunut Hilir

d. Kelompok Kategorial

Terdapat beberapa kelompok kategorial di Paroki Santo Paulus Bunut.


Pertama, WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) Ranting Paroki Santo Paulus
Bunut. WKRI merupakan kelompok ibu-ibu Katolik yang tak jarang ikut membantu
Pastor Paroki dalam karya pelayanan. Mereka memiliki misi untuk meningkatkan
kualitas hidup sesuai dengan nilai-nilai Injili, secara khusus bagi para wanita Katolik.

Kedua, OMK (Orang Muda Katolik) Paroki Santo Paulus Bunut. Sesuai
dengan namanya, kelompok ini terdiri dari orang-orang muda berusia 15-35 tahun
yang belum menikah. Saat ini jumlah OMK Paroki lebih dari 200-an orang. Namun
demikian, hanya terdapat kurang lebih 150-an orang muda yang aktif mengikuti
kegiatan yang diselenggarakan paroki. Hal ini terjadi karena banyak orang muda
yang bekerja ke luar wilayah paroki, ada juga yang masih menempuh pendidikan di
luar wilayah paroki, dan ada pula yang kurang aktif dengan alasannya masing-
masing.

Ketiga, misdinar atau PPA (Putera Puteri Altar) Paroki Santo Paulus Bunut.
Kelompok ini terdiri dari anak-anak usia SMP dan SMA. Tugas mereka ialah
20
menjadi pelayan altar ketika Perayaan Ekaristi. Kehadiran mereka menjadi bentuk
kelengkapan liturgi Gereja dan sekaligus menjadi bentuk keaktifan umat dalam
berliturgi. Saat ini terdapat sekitar 30-an anak yang tergabung dalam kelompok PPA.
Hanya saja beberapa anak, sedang melanjutkan pendidikan di luar wilayah paroki
sehingga saat ini petugas misdinar yang aktif tidak sampai 30 orang.

e. Dewan Paroki dan Stasi


Susunan Pengurus DPP Paroki Santo Paulus Bunut
Masa Bhakti 2022-2025
I. Dewan Pastoral Paroki Harian
1. Ketua Umum : Pastor Paroki Santo Paulus Bunut
2. Ketua : Benediktus Bajin, S. Ag
3. Wakil Ketua : Yanto, S. T
4. Sekretaris : Antonius Doni
5. Bendahara : Thomas Harmagan

II. Dewan Pastoral Paroki Inti


A. Dewan Pastoral Paroki Harian (Lihat point I di atas)
B. Koordinator Seksi:
1. Koordinator Liturgi : Petrus Heliston
2. Koordinator Kateketik : Petrus Samat, S. Ag
3. Koordinator Kitab Suci : Unitasia, S. Ag
4. Koordinator Karya Misioner : Rosalina
5. Koordinator Kepemudaan : Lazarus
6. Koordinator Keluarga : Herkulanus Ngumbang, S. Pd, SD
7. Koordinator Kerawam : Bernadus
8. Koordinator Sosial Ekonomi : Totoi Iswanto
9. Koordinator Komunikasi Sosial : Yuvensius Wely

III. Dewan Pastoral Paroki Pleno


A. Dewan Pastoral Paroki Harian dan Inti (Lihat point I dan II di atas)
B. Anggota Seksi:
1. Anggota Seksi Liturgi : 1) Margaretha

21
2) Lukman, S, Pd
3) Emanuel Ajis
4) Viktorius Dungo

2. Anggota Seksi Kateketik : 1) Marselinus Kadiri, S. Ag


2) Stefanus Yotam
3) Yuliana, S. Ag

3. Anggota Seksi Kitab Suci : 1) Rostina Sedah


2) Antonius Rico, S. Ag
3) Basilia Jana Ijah, S. Pd

4. Anggota Seksi Karya Misioner : 1) Era


2) Natalia Susanti, S. Pd
3) Priskila
4) Theresia

5. Anggota Seksi Kepemudaan : 1) Egidius


2) Away Aisya
3) Santo Mikola
4) Afhi

6. Anggota Seksi Keluarga : 1) Florentius Aban


2) Martinus Odoi
3) Dingo Markus

7. Anggota Seksi Kerawam : 1) Rusdi, S. H


2) Japari, S. Pd
3) Agustinus Agus

8. Anggota Seksi Sosila Ekonomi : 1) Yakobus Abun


2) Yohanes Sunang
3) Benediktus Bagung
22
4) Theodorus Tingkeh

9. Anggota Seksi Komunikasi Sosial : 1) Theodorus Sampir


2) Janulius
3) Amanda
4) Jan Enjel Berth Sihotang
C. Pengurus Dewan Pastoral Lingkungan/kring dan Stasi (Ketua, Sekretaris,
Bendahara)
D. Ketua Pengurus Ormas Katolik (WKRI, Misdinar, dan ormas Katolik
lainnya), jika ada
E. Tokoh umat atau adat yang ditunjuk oleh Pastor Paroki.

Pengurus Dewan Pastoral Paroki bersama Dewan Pastoral Stasi telah


melakukan rapat pleno membahas program kerja untuk 1 (satu) tahun ke depan.
Rapat tersebut dilaksanakan segera setelah pelantikan DPP oleh Bapak Uskup
Sintang, yakni pada tanggal 19-21 Agustus 2022 lalu. Dari rapat penyusunan
program kerja tersebut diperoleh hasil yang berupa perencanaan kerja DPP sebagai
berikut:

No Seksi Program Waktu Pelaksana Tempat Anggaran


1 Liturgi Kursus 05- S. Liturgi Kepala Rp 5.000.000
Pemimpin 06/11/2022 Gurung
Ibadat
Pengadaan Sepanjang S. Liturgi Stasi Rp
buku liturgi tahun 20.000.000
Pembentukan Sepanjang Misdinar Paroki dan
Misdinar Tahun Paroki Stasi
2 Kitab Suci Pendalaman Bulan Tim KS Stasi
Kitab Suci September
3 Kateketik Katekese Sepanjang Tim Stasi
Sakramen Tahun Kateketik
Gereja
Pendalaman Bulan Tim Pastoral Stasi
Bulan Rosario Oktober
Pendalaman Masa Tim Pastoral Stasi
Masa Adven Adven
4 Karya Natal bersama 29 Karya Tekalong Rp 5.000.000
Misioner Desember Misioner
23
2022
5 Kepemudaan Ekaristi 29- Kepemudaan Penemur Rp
Kaum Muda 30/10/2022 15.000.000
Natal 31/12/2022- Kepemudaan Segitak Rp
Bersama 1/1/2023 10.000.000
OMK
Pendalaman September Tim KS OMK Stasi
KS 2022
6 Keluarga Kursus 08- S. Keluarga Nanga
Persiapan 11/9/2022 Payang
Perkawinan
7 Pembangunan Penyelesaian Sepanjang Panitia Stasi
bangunan tahun pembangunan
gereja stasi
Pembangunan Sepanjang Panitita Mentebah Rp
pastoran tahun 2023 pembangunan 1.500.000.000
Mentebah
8 Kerawam Pertemuan 26- S. kerawam Tekalong Rp 5.000.000
DPP bersama 27/11/2022
kepala desa
dan tokoh
adat
9 Komunikasi Dokumentasi Saat S. Setiap
dan publikasi kegiatan Dokumentasi tempat
kegiatan berlangsung pelaksanaa
paroki dan n
DPP
10 DPP Harian Pelunasan Sep-Des DPP Harian Mentebah Rp
utang-utang 2022 52.000.000
paroki
Pendirian Des 2022 DPP Harian Mentebah Rp
Yayasan 10.000.000
Sensus umat Nov 2022 DPP Harian Stasi
Katolik
Pendataan Nov 2022 DPP Harian Stasi
lahan dan
tanah gereja
Rapat rutin Setiap DPP Harian Mentebah
DPP bulan
Inventarisasi Des 2022 DPP Harian stasi
asset paroki
Pembentukan Okt 2022 DPP Harian Wanita
24
organisasi paroki dan
WK stasi
Kunjungan Setiap DPP Harian Stasi
DPP bulan

f. Karya Pastoral

Dalam keseharian ada banyak karya pastoral di lingkup paroki Santo Paulus
Bunut dan hampir keseluruhannya dikerjakan atau sekurang-kurangnya di bawah
tanggung jawab pastor paroki. Ada misa harian setiap pagi, yang mana di mulai
dengan ibadat brevir pagi terlebih dahulu pada pukul 05.30 dan kemudian misa pukul
06.00. Dalam bidang liturgi, pastor seringkali membuat jadwal tourney atau
kunjungan ibadat ke setiap stasi. Kegiatan kunjungan ibadat ini dibuat untuk tim
pastoral, yang mana di dalamnya ada pastor paroki, frater pastoral, suster, bruder,
dan para penyuluh agama.

Terdapat pula karya kateketik yang dilakukukan oleh tim pastoral ketika
melakukan tourney. Adapaun katekese yang diberikan berkaitan dengan sakramen
gereja dan masa-masa khusus dalam liturgi Gereja. Ada pula pendampingan baptis
dan komuni serta krisma yang juga dilakukan oleh tim pastoral dan kateketik.

Karya pastoral dengan sasaran kelompok kategorial tertenti juga dilaksanakan


di paroki ini. Seringkali para suster menjadi fasilitator untuk kegiatan sekami yang
mana pesertanya adalah anak-anak usia TK dan Sekolah Dasar. Lalu kegiatan OMK
juga dilakukan untuk semakin meningkatkan hidup menggereja orang muda. Dalam
dunia pendidikan, terutama di jenjang SMA, pihak paroki diminta untuk mengisi jam
bina iman selama guru agama mengambil cuti melahirkan. Dengan kegiatan ini,
pelajaran agama di SMA tetap dilaksanakan.

Pendampingan keluarga Katolik juga dilakukan dalam kegiatan Kursus


Persiapan Perkawinan. Di dalamnya para calon keluarga Katolik yang sah diajak
untuk mengenal bagaimana membentuk keluarga Katolik yang harmonis, tidak hanya
dalam hubungan tetapi juga dalam tata kelola keluarga. Maka dalam kegiatan itu,
seringkali ditampilkan materi tentang KDRT, manajemen keuangan keluarga,
pencatatan sipil, kesehatan keluarga, dan penanaman nilai-nilai Kristiani di dalam

25
keluarga. Paroki adalah pihak yang menjadi penyedia layanan ini, dengan harapan
keluarga Katolik dapat menjadi keluarga yang baik.

g. Fasilitas
Terhitung sejak tanggal 6 Maret 2022, Paroki Santo Paulus Bunut tidak lagi
bergabung bersama Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung. Dengan kata lain,
Paroki Santo Paulus Bunut telah menjadi paroki yang mandiri. Saat ini gedung gereja
pusat paroki masih terhitung kecil dengan kapasitas maksimal 80 orang dewasa. Lalu
untuk gedung pastoran, saat ini masih mengontrak rumah salah seorang umat.
Sementara gedung paroki belum tersedia. Karena itu, saat ini Paroki Santo Paulus
Bunut sedang berada dalam proses membangun kelengkapan fasilitas pastoral,
termasuk pastoran (tempat tinggal pastor), gedung gereja pusat paroki, dan gedung
paroki yang mana menjadi gedung pertemuan dan menjadi tempat segala macam
acara yang dilaksanakan di pusat paroki.
Untuk fasilitas lain, seperti kendaraan, Paroki Santo Paulus Bunut memiliki 2
(dua) buah sepeda motor. 1 buah digunakan oleh Pastor Paroki, dan 1 buah lagi
digunakan oleh frater pastoral. Dengan demikian, pelayanan yang dilakukan oleh
pastor dan frater dapat dilakukan dengan baik, sebab kendaraan paroki yang ada
dapat digunakan untuk menuju tempat pelayanan, yang kebanyakan sudah memiliki
jalur darat.
Lalu untuk tempat ibadat di setiap stasi, rata-rata sudah memiliki rumah ibadat
dan layak untuk digunakan. Namun demikian, ada beberapa stasi yang sedang
membangun gedung gereja baru, karena gedung gereja lama yang sudah termakan
usia dan perlu adanya pembaharuan.
Berikut adalah daftar stasi dengan rumah ibadat serta keadaanya saat ini.

N Jenis Bangunan
Stasi Nama Pelindung Ukuran Ket.
o Gereja
01 Tekalong Sto. Marius Permanent 7m x 18m Layak Pakai
02 Sei Tekuyung Sto. Fidelis Permanent 16m x 8m Sedang
Membangun
03 Suka Maju Keluarga Kudus Permanent 16m x 8 m Sedang
membangun

26
04 Kepala Gurung Sto. Petrus Permanent 21m x 10m Layak pakai
05 Lubuk Tapang Sto. Yosep Permanent 16m x 8m Layak Pakai
06 Tanjung Sto. Paulus Permanent 16m x 10m Layak pakai
07 Biang II Sto. Yohanes Permanent 21m x8m Sedang
membangun
08 Kerantik Sto. Yohanes Semi permanent 14m x 5m Layak pakai
09 Jakok Sto. Yosep Semi permanent 21m x 9m Sedang
membangun
10 Nanga Payang Sto. Helidorus Permanent 21m x 9m Layak pakai
11 Nanga Dua Sto.Karolus Semi permanent 12m x 5m Rencana bangun
baru
12 Landau Kaloi Sto.Yohanes Permanent 18m x 8m Layak pakai
Paulus
13 Batu Bekulit Sto. Agustinus Sementara 10m x 6m Layak pakai
14 Nanga Nusak Sto. Antonius Sementara 10m x 6m Layak pakai
15 Segitak Sto. Paulus Permanent 21m x 10m Sedang
membangun
16 Benit Sto. Gregorius Permanent 24m x 10m Layak pakai
17 Landau Mentail Sta. Maria Permanent 21m x 1om Layak pakai
18 Penemur Sto. bernadus Permanent 24m x 10m Layak pakai
19 Nanga Bunut Sto. Paulus Permanent 14m x 7m Layak pakai

4. Tugas-tugas pastoral
a. Macam Karya
- Menjadi pelatih misdinar
Setelah menjalankan tugas pastoral selama kurang lebih 4 (empat) bulan di
Paroki Santo Paulus Bunut, sudah banyak kegiatan atau karya yang saya kerjakan.
Pada masa-masa awal kedatangan, saya sudah diminta oleh Pastor Paroki untuk
menjadi pendamping dan pelatih misdinar. Jadwal untuk latihan misdinar adalah
setiap hari Jumat sore pukul 16.00. Sebelum ada jadwal tourney, kegiatan ini dapat
kami laksanakan secara rutin setiap minggu, namun sejak akhir Agustus di mana
jadwal tourney sudah dibuat, saya sudah tidak pernah lagi melatih misdinar, sebab
pada hari jumat seringkali saya tidak berada di pusat paroki, melainkan di stasi-stasi

27
untuk melayani umat di sana. Namun demikian kegiatan melatih misdinar tetap saya
jalankan apabila ada perayaan-perayaan khusus.
- Pemimpin ibadat dan katekese
Pada saat tourney, ada banyak kegiatan yang saya lakukan. Selain memimpin
ibadat sabda dan homily, saya juga mengambil waktu setelah pengumuman untuk
menyampaikan katekese singkat. Katekese yang saya bawakan adalah katekese tahun
iman yang disusun oleh tim dari komisi kateketik Keuskupan Sintang. Selain bahan
katekese yang disediakan oleh keuskupan, beberapa kali saya membuat katekese
sendiri, terutama apabila akan menyambut perayaan khusus, seperti adven dan bulan
Rosario. Dengan demikian, umat juga mendapat pengetahuan akan imannya melalui
katekese singkat setelah ibadat sabda.
Dalam menjalankan tugas ibadat, saya tidak hanya menjadi pemimpin dalam
ibadat sabda hari minggu, tetapi juga ibadat syukur, ibadat pemakaman, dan doa
rosario. Selain itu, pada saat Bulan Kitab Suci Nasional, saya juga menjadi fasilitator
untuk pendalaman Kitab Suci, baik untuk umat di lingkungan atau stasi, maupun
kelompok orang muda.

- Pelatih koor
Selain menjalankan tugas sebagai pemimpin ibadat, kadangkala saya juga
melatih umat untuk bernyanyi. Saya mengambil waktu kurang lebih 30 menit
sebelum ibadat untuk melatih lagu dari Madah Bhakti. Tidak harus sempurna, karena
saya menyadari diri juga kurang pandai bernyanyi, tapi setidaknya ada lagu baru yang
dipelajari oleh umat, sehingga lagu yang dinyanyikan dalam peribadatan tidak itu-itu
saja.
- Pendamping Bina Iman di SMAN 01 Mentebah

Saat ini guru Agama Katolik SMAN 01 Mentebah sedang dalam masa cuti
melahirkan. Maka Pembinaan Iman Anak untuk SMA dipercayakan kepada frater
TOP yang dilakukan pada setiap hari jumat

Kegiatan bina iman ini selalu saya isi dengan sedikit materi dan sharing
singkat, yang diselingi dengan berbagai permainan dan ice breaking. Materi
Pembinaan Iman disesuaikan dengan situasi anak. Adapun materi yang sudah saya
bawakan adalah tentang 5 tugas Gereja dan tentang Adven.
28
- Pemberi materi ajar bagi calon Baptis dan Komuni Dewasa

Pada saat menjalankan tugas tourney atau kunjungan umat, Pastor Paroki
memberi tugas kepada saya untuk tidak hanya memimpin ibadat tetapi juga membina
umat, terutama bagi mereka yang mau dibaptis dan menerima komuni pertama. Untuk
menjalankan tugas itu, saya harus menginap beberapa malam di satu stasi, karena
pelajaran tidak dapat hanya dilakukan satu kali. Meskipun tidak mencapai target
ideal, namun selama beberapa malam, pelajaran dasar sudah tersampaikan dan
semoga dapat tinggal tetap dalam hati dan pikiran umat. Selama beberapa malam itu,
materi ajar yang saya sampaikan adalah tentang doa-doa dasar, doa rosario, dan Kitab
Suci.

- Petugas administrasi Paroki

Pada awal kedatangan saya ke Paroki Santo Paulus Bunut ini, saya belajar
untuk terlibat aktif dalam urusan administrasi Paroki. Saya menulis data permandian
dan data perkawinan dalam buku khusus. Saya juga membuat surat baptis dan surat
kawin serta surat-surat lainnya.

- Kegiatan saat tourney

Setiap kali tourney hal yang pasti saya lakukan adalah menjadi pemandu ibadat
(ibadat sabda di gereja, syukur, rosario, pemakaman, peringatan arwah). Sebelum
ibadat (di gereja) biasanya saya ikut dalam membersihkan gereja. Lalu sebelum
ibadat dimulai saya mengambil waktu untuk melatih umat bernyanyi dan selalu ada
lagu baru yang saya perkenalkan, minimal satu lagu. Pada bagian akhir ibadat saya
juga memberikan katekese singkat. Setelah ibadat usai, seringkali saya berkunjung ke
rumah-rumah umat Katolik yang ada di Stasi. Memang tidak dapat saya kunjungi
seluruhnya, tetapi dengan kunjungan ini membuat saya semakin mengenal dan
dikenal umat.

Untuk tourney dengan waktu yang panjang, biasanya saya isi dengan melatih
para calon baptis dan komuni. Saya juga mengambil waktu untuk melatih umat yang
mau menjadi pemimpin ibadat. Di waktu-waktu luang seringkali saya mengikuti
kegiatan harian umat, seperti pergi ke ladang dan mencari ikan.
29
b. Perencanaan
Jangka pendek

No Kegiatan Waktu Tempat


1 Tourney Masa Adven dan 27 November – akhir Beberapa Stasi
Natal Desember 2022 yang ada
2 Pembentukan Panitia Natal 6-7 Desember 2022 Stasi Segitak
Bersama OMK Santo Paulus
Bunut
3 Natal Bersama OMK 31 Des 2022-01 Jan Stasi Segitak
2023

Jangka Panjang

No Kegiatan Waktu Tempat


1 Membuat Logo OMK Paroki Sepanjang masa tugas Pastoran
Santo Paulus Bunut
2 Memberi Katekese Singkat Sepanjang tahun Stasi-stasi
setelah ibadat sabda ketika tourney
5. Pengorganisasian diri
a. Jadwal

Selama berada di pastoran Paroki Santo Paulus Bunut saya memiliki jadwal
pribadi. Jadwal ini merupakan rutinitas yang tidak saya tulis atau cetak dalam
selembar kertas. Pada dasarnya jadwal ini adalah kegiatan ideal setiap hari ketika
berada di pastoran. Namun, karena berbagai kegiatan lain di luar jadwal tersebut,
seringkali saya tidak dapat melaksanakan kegiatan yang ada secara tepat waktu.
Terlebih lagi apabila ada jadwal tourney, jadwal harian tidak dapat dijalankan
sepenuhnya. Sebab situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk tetap
menjalankan jadwal harian ini sebagaimana mestinya. Saya harus menyesuaikan
umat ketika berada di stasi. Berikut adalah jadwal pribadi saya dari bangun tidur
sampai tidur malam.

Jam Kegiatan
05.00 Bangun pagi
30
05.00-05.05 Doa pagi
05.05-05.15 Mandi pagi
05.20-05.30 Pergi ke gereja dan mempersiapkan Misa Pagi
05.30-05.55 Ibadat pagi (brevir)
06.00-06.40 Misa pagi
06.40-07.30 Masak untuk sarapan (kadang-kadang saya berbelanja bahan
makanan terlebih dahulu)
07.30-08.30 Sarapan pagi
08.30-09.30 Beres-beres rumah
09.30-11.30 Stand by di sekretariat paroki dan mengerjakan urusan
administrative paroki
11.30-12.30 Mempersiapkan makan siang
12.30-13.00 Makan siang
13.00-15.00 Waktu pribadi dan Istirahat siang
15.00-17.00 Bersih lingkungan dan memberi makan monyet, ayam, dan kucing
17.00-17.30 Rekreasi singkat
17.30-18.30 Mempersiapkan makan malam
18.30-19.00 Mandi dan persiapan pribadi
19.00-19.30 Makan malam
19.30-21.30 Beres-beres rumah, mengerjakan laporan, baca buku, rekreasi
21.30-21.45 Refleksi, Discerment, dan doa malam
21.45-22.00 Baca bacaan liturgi esok hari
22.00 Istirahat malam

Jadwal harian ini saya buat berdasarkan pengalaman saya selama kurang lebih
sebulan berada di pastoran Paroki Santo Paulus Bunut. Walaupun demikian, tidak
semua kegiatan dapat saya jalankan sesuai waktu yang ada. Misalnya pada hari jumat
sore pukul 04.00, saya mendapat tugas untuk melatih misdinar. Maka kegiatan
membersihkan lingkungan akan bergeser ke jam yang lain, atau akan lebih singkat,
atau kadang kala tidak dikerjakan. Selain itu, banyak kegiatan lain yang terlewatkan
atau tidak terlaksana oleh karena berbagai tugas mendadak lainnya. Hal-hal semacam
inilah yang membuat saya tidak bisa konsisten dalam menjalankan jadwal pribadi
31
saya. Oleh karena itu, saya belajar untuk menyesuaikan diri dengan situasi, dengan
tidak terlalu kaku pada jadwal.

b. Kehidupan Rohani
Jadwal tourney yang padat tidak membuat saya mengabaikan hidup rohani.
Untuk tetap menjaga relasi dengan Tuhan, kegiatan rohani yang tidak pernah saya
abaikan adalah doa pagi, refleksi dan discernment, doa malam. Dalam hal ini refleksi
dan discernment tidak saya buat dalam tulisan melainkan saya renungkan sebelum
doa malam.
Saya bersyukur sebab di Paroki ini, Pastor Paroki selalu mempersembahkan
misa harian. Dengan demikian, walaupun setiap hari minggu saya harus pergi ke Stasi
untuk memandu ibadat, ketika kembali ke pusat Paroki pada hari lain, saya tetap
dapat mengikuti perayaan Ekaristi.

6. Motivasi
a. Motivasi

TOP (Tahun Orientasi Pastoral) adalah masa yang secara khusus disediakan
bagi para calon imam untuk belajar berpastoral. Bagi saya masa ini adalah masa yang
tepat bagi saya untuk mengetahui secara langsung bagaimana kehidupan seorang
imam ketika menjalankan tugas di paroki. Jika sebelumnya hanya mengetahui secara
teori dan hanya mampu melihat kulitnya saja. Saat ini saya mendapat kesempatan
untuk mengalami langsung. Pertama-tama yang saya pelajari adalah soal manajemen
waktu, mengingat di paroki tidak ada jadwal harian. Tidak seperti di seminari. Hal
kedua yang saya pelajari adalah soal administrasi parokial. Hal ini sungguh baru bagi
saya. Karena dalam bangku kuliah tidak ada mempelajari administrasi paroki. Hal
ketiga yang saya pelajari adalah soal menjalin relasi dengan umat dari berbagai
kalangan dan latar belakang, serta karakter. Dan banyak lagi hal yang saya pelajari
dalam masa pastoral ini. Karena itu saya sungguh bersyukur boleh mengalaminya.

Namun demikian dalam proses belajar ini, tidak jarang saya mengalami
kesulitan. Bahkan kadangkala kesulitan itu membuat saya jatuh dalam kesalahan.
Akan tetapi bagi saya kesulitan dan kesalahan adalah hal biasa dalam proses belajar.
Dengan itu saya semakin berusaha untuk menjadi lebih baik.

32
Tantangan awal saya ketika menjalani TOP adalah kesepian. Terbiasa hidup
bersama dengan banyak manusia di dalam satu rumah belum dapat saya sesuaikan
dalam waktu singkat ketika berada di pastoran di mana hanya ada 2 orang, yakni
saya dan Pastor Paroki. Saya menyadari bahwa jika hal ini terus berlanjut, maka
pernjalan saya ke depannya akan terasa berat. Dengan semangat, saya berusaha untuk
menjadi pribadi yang “banyak omong”, untuk dapat masuk dalam kehidupan orang-
orang yang ada di sekitar saya. Sehingga saya tidak lagi menjadi orang baru dan
asing, melainkan bagian dari mereka. Untungnya orang-orang yang ada di sekitar
saya juga membuka diri dan menerima saya.

Selama kurang lebih 4 bulan ini, saya merasakan bahwa semangat untuk
menjadi seorang imam atau pastor semakin kuat. Perjumpaan nyata dengan umat
menjadi penyemangat utama bagi saya. Ketika saya tiba di stasi dan disambut dengan
gembira, maka saya merasa bahwa sayapun harus selalu bergembira, agar suasana
bahagia selalu ada di tengah-tengah umat. Dalam refleksi saya, Tuhan telah
menunjukkan kasih-Nya melalui kegembiraan umat ketika saya hadir di tengah-
tengah mereka. Karena Tuhan telah mengasihi saya, Tuhanpun ingin tahu apakah
saya juga mengasihi Dia (Bdk. Yoh. 21:17). Karena itu semangat saya semakin kuat
untuk menunjukkan bahwa saya juga mengasihi Tuhan dengan bertanggungjawab
atas panggilan istimewa ini.

b. Refleksi Singkat Selama Pastoral


Kurang lebih 4 bulan, saya berada di Paroki Santo Paulus Bunut dan
menjalankan tugas pastoral. Ada pengalaman suka maupun duka dalam menjalaninya.
Medan pastoral yang berat, dalam artian kondisi jalan atau jalur yang dilalui untuk
menuju Stasi, kadangkala menjadi penyebab lemahnya semangat. Akan tetapi
perjumpaan yang hangat bersama umat di pedalaman membuat semangat yang lemah
kembali bangkit. Saya menyadari ada kerinduan untuk selalu dekat dengan Tuhan di
dalam diri umat, namun mereka tidak mengerti bagaimana caranya. Kedatangan para
pelayan Gereja menjadi cara bagi mereka untuk dekat dengan Tuhan. Hal inilah yang
selalu menumbuhkan motivasi saya untuk selalu hadir di tengah-tengah umat. Saya
berharap dengan kehadiran saya mereka semakin terbantu untuk mengerti cara
mendekatkan diri dengan Tuhan.

33
Saya merasakan bahwa menjadi pelayan Gereja tidaklah mudah. Namun dalam
waktu pastoral ini, saya belum menemukan alasan untuk tidak berada dalam jalan ini.
Saya merasakan cinta Tuhan yang tidak berkesudahan. Cinta yang selalu membawa
ketenangan bagi jiwa yang kadang lelah. Meskipun saya adalah orang berdosa yang
kadangkala merasa diri tidak layak, tetapi saya merenungkan bahwa Tuhan
menggunakan saya orang berdosa ini untuk melayani umat-umat-Nya di dunia ini.

Mentebah, 25 November 2022


Frater Pastoral Pastor Pembimbing

Frater Silvester Sativan RD. Silverius Y. Orwan

Lampiran

Peta Wilayah Paroki Santo Paulus Bunut

Kecamatan Bunut Hilir

Ke
cam
an

ata
oy

nM
g nB

en
un ata

teb
ah
Ta cam
Ke
nj

Kecamatan Bunut Hulu

34

Anda mungkin juga menyukai