Anda di halaman 1dari 30

PELAYANAN KOMUNI

Pembekalan
Prodiakon Kevikepan
Yogya Barat
Bapa suci menerima Komuni
Tugas resmi Prodiakon
1. Membantu menerimakan
komuni
– Dalam Misa
– Di luar Misa: mengirim
komuni (jompo-sakit,
dipenjara), dlm rangka
ibadat sabda khususnya
hari Minggu
2. Melaksanakan tugas lain
yg diberikan pastor
paroki: memimpin ibadat
sabda dg homili, ibadat
berkat/sakramentali dan
devosi.
Pelayanan penerimaan Komuni
1. Dari sisi yang dihadirkan: menerimakan Komuni
adalah pelayanan yg paling tinggi dan paling
berat > Krn berhub dengan Sumber dan puncak
hidup umat Kristiani (LG 11)

1. Dari sisi liturgis pelayanan ini termasuk bagian


dalam Perayaan Ekaristi > berciri liturgi resmi
Komuni-DSA
• Komuni tidak bisa pisah
dari DSA : Komuni baru
dikonsekrir
• Praktik: dicombine
Mempersiapkan
pelayanan Komuni
a) Dalam Ekaristi
b) Di luar Ekaristi
Mempersiapkan pelayanan
dalam ekaristi
Perlunya persiapan:
•Persiapan fisik
•Persiapan psikis
•Persiapan batin
Tatacara membagikan komuni kudus

• Prodiakon mengikuti Ekaristi secara utuh, maka


ikut perarakan sejak awal atau mengenakan alba
sejak awal ekaristi jauh lebih baik. Tempat duduk
sebaiknya bukan di panti Imam.
• Prodiakon yang bertugas mengambil Komuni suci
berlutut di depan tabernakel lalu mengambil
dengan hormat, pada saat mengembalikan tidak
perlu berlutut, namun setelah mengembalikan
komuni suci baru berlutut
• Prodiakon membawa SMK dengan alas kain piala
yg bersih (purifikatorium). Cara memegang yang
benar. Saat memberikan sambil menunjukkan
SMK serta berkata “tubuh Kristus” dan umat harus
menjawab “amin”, kecuali bisu.
• Jika ada umat yg tidak boleh komuni maju?
Pelayanan penerimaan Komuni
di luar ekaristi
Kitab Suci Perjanjian Lama
tentang sakit-penyakit
• Tanda kelemahan dan sekaligus sebagai sesuatu
yang terikat dengan dosa (Kel 9:8-12, Kej 12:17;
Ams 23:29-32, Kej 2:19)

• Para Nabi menyadari bahwa penyakit dapat juga


mempunyai nilai penebusan bagi dosa-dosanya
sendiri dan orang lain (Yes 53:4-5, Mal 4:2 Mzm
103:3)
Perjanjian Baru
tentang sakit-penyakit
• Bela rasa penyembuhan Tuhan Yesus merupakan
pewartaan tentang Kerajaan Allah yang sudah
datang bersamaNya dan karena itu juga berarti
pembebasan terhadap dosa, terhadap derita serta
terhadap kematian. (Mat 9:34)
• Sengsara dan wafatNya Yesus, memberikan makna
baru kepada penderitaan kita alami. Segala
penderitaan manusia yang dipersatukan dengan
deritaNya akan menjadi sarana pemurnian dan
penyelamatan bagi kita dan orang lain. (Luk 13:16)
Sikap Gereja
terhadap orang sakit
• Pengalaman iman Gereja akan Allah yang mahabaik,
menuntun kepada penyadaran menerima perutusan
Allah untuk menyembuhkan orang sakit, merawat
orang sakit serta menemani mereka dalam doa
permohonan (bdk Katekismus Gereja Katolik 1506-
1513).
• Gereja mempunyai Sakramen dan bentuk sapaan
peneguhan yang khusus ditujukan bagi orang sakit:
1. Kunjungan dan doa bagi orang sakit, Sakramen
Pengurapan Orang Sakit, Pembaptisan darurat,
pengiriman Komuni dan Viaticum.
2. Ibadat menjelang saat kematian atau doa
mendampingi orang dalam sakratulmaut dan ibadat
sesaat sesudah meninggal.
1. Kunjungan dan
mendoakan orang sakit
2. Baptis darurat
3. Sakramen Pengurapan Orang Sakit
(SPOS)
4. Mengirim Komuni/Viaticum
(bekal suci)
Apa maknanya?
• Liturgi orang sakit mulai dengan mengunjungi orang
sakit dan berdoa bersama mereka. Komuni orang sakit
mempunyai tempatnya di sini, sebagai bukan hanya
“bekal suci”, melainkan jauh sebelumnya hendaknya
orang sakit secara khusus dilayani dengan Ekaristi.
• Melalui komuni si sakit dapat mengambil bagian dalam
doa Gereja dan mempersatukan diri dengan Kristus
yang wafat dan bangkit. Sebagai tanda doa Gereja ia
juga dapat diberi berkat khusus. Ini salah satu
sakramentali yang secara khusus mewujudkan doa
Gereja bagi yang sakit. (Iman Katolik-KWI, hlm 417)
Siapa dapat menerima
Sakramen ini?
• Umat beriman yang telah menerima Sakramen
Baptis dan dalam kondisi sakit yang tidak
dimungkinkan merayakan Ekaristi di Gereja
• Dalam keadaan sakit biasa, umat yang berada
dalam halangan hukum Gereja tidak
diperkenankan menerima komuni
• Dalam keadaan sakit berat/sakratulmaut atas
seijin Pastor Paroki bisa diberikan komuni sebagai
bekal suci (viaticum) bagi mereka yang terhalang
hukum Gereja.
Siapa pelayan Komuni suci?

• Pelayan lazim (tertahbis)


• Pelayan tak lazim (Biarawan-biarawati,
Prodiakon)
Kapan ini dilaksanakan?
• Waktu ideal adalah segera sesudah Perayaan
Ekaristi yang diikuti pelayan/pengirim komuni

• Mencari waktu yang baik dengan komunikasi yang


baik kepada keluarga si sakit dan si sakit sendiri.
Prodiakon harus bersyukur dengan
tugas ini:
1. Merupakan cara kehadiran Tuhan sendiri dalam
mencintai si-sakit
2. Menghadirkan Gereja yang ngrengkuh anak-
anaknya
3. Sikap solidaritas dan belarasa dengan yg lemah
dan sakit
Tata cara mengambil dan mengirim
komuni kepada orang sakit
a) Cuci tangan/handsanitiser
b) Berdoa
c) Peralatan: Korporal, purifikatorium, salib-lilin
(tuan rumah), air suci-percikan, buku tata
upacara, alba dan samir, APD
d) Mengambil dengan hormat dengan cara yg
benar, tidak ngobrol yg tidak perlu, tidak mampir
ke toilet
Ibadat mengirim komuni
1. Pembuka: Tanda salib-salam,
2. Tobat: Percikan air suci-doa tobat
3. Pewartaan sabda-Doa umat
4. Doa persiapan menerima komuni
5. Doa Bapa kami
6. Penerimaan Komuni
7. Hening
8. Doa Sesudah komuni
9. Berkat penutup
Sisi eklesial pelayanan komuni
• Komunikasi dengan keluarga/pengurus
lingkungan
• Ajak keluarga ikut dalam ibadat
• Prodiakon tidak datang sendiri
Norma dan kebiasaan dalam menerimakan
komuni pada ibadat/misa lingkungan
• Pelayan utama adalah Imam selebran, prodiakon
membantu jika diperlukan
• Penerimaan komuni suci dalam ibadat harus seijin
Rama Paroki
• Prodiakon menerimakan Komuni suci sambil
mencermati jumlah komuni suci dan umat yang
dilayani, jika kurang dipecah
• Diusahakan jumlah hosti yang dikonsekrir selaras
dengan jumlah umat yang hadir. Sebaikknya ada
petugas khusus penghitung.
Menerimakan Komuni pada masa pandemi

• Protokol kesehatan wajib ditaati dengan ketat:


Masker, Faceshield, hand sanitiser/cuci tangan
sebelum dan sesudah menerimakan komuni
• Menerimakan komuni bagi orang sakit, harus
dipastikan si Sakit bukan pasien Covid
• Ibadat sabda bisa lebih disederhanakan agar durasi
waktu tidak lama; upacara dilaksanakan di ruang
yang sehat/ventilasi cukup baik
Matur nuwun
lan
berkah dalem
lurrrr

Anda mungkin juga menyukai