Anda di halaman 1dari 13

Sakramen Untuk Pelayanan

Persekutuan & Perutusan

1. Sakramen PRESBYTERAT (imamat)

2. Sakramen Perkawinan

Sakramen tersebut memberikn rahmat khusus u/ perutusan


tertentu di dlm Gereja u/ melayani & membangun Umat
Allah.

Sakramen ini memberikan sumbangan dgn cara yg khusus pd


persekutuan Gerejawi & penyelamatan orang2 lain.
Sakramen Presbyterat

Sakramen Imamat sering disebut dengan Sakramen


Presbyterat = Sakramen Wisuda.
Dengan Tahbisan, seseorang menjadi Pemimpin
dalam Gereja.
Dulu pernah disalah pahami bahwa Sakramen
Imamat/Tahbisan ini hanya untuk Pemimpin Ekaristi
– memberi absolusi dalam Sakramen Tobat saja.
Dengan Sakramen Imamat seseorang diangkat /
diwisuda untuk menggembalakan Gereja dengan
Sabda & Roh Allah
Sakramen presbyterat/Tahbisan
menunjukkan tingkatan gerejawi yg
dimasuki oleh seseorang melalui upacara
pengudusan khusus (ordinasi).
Melalui rahmat khusus Roh Kudus,
sakramen ini membuat orang yang
ditahbiskan mampu melaksanakn kuasa
suci (memimpin pelayanan sakramen) atas
nama & wewenang Kristus untuk
pelayanan umat
Penahbisan
Dalam PL, ada imamat Harun, dan penetapan 70
Penatua (Bil 11:25) Harun, dan penatua:
memimpin upacara/ritual untuk mendamaikan
Allah-manusia Yesus: pengantara: Allah &
manusia (1 Tim 2:5)
Yesus : sungguh Allah, sungguh manusia
Imamat Kristus yg tunggal dihadirkan melalui
imamat jabatan
3 tingkatan sakramen penahbisan

 Episkopat (Uskup)
 Presbyterat (imam, pastor,romo)
 Diakonat (diakon)
Buah penahbisan episkopat:
Memberikan kepenuhan sakramen
penahbisan
Menjadikan uskup menjadi penerus sah para
rasul & mengitegrasikannnya ke dlm kolegium
para uskup untuk bersama2 paus melayani
seluruh Gereja
Memberi wewenang: mengajar, menguduskan,
& memerintah (memimpin)
Wewenang uskup

Uskup diserahi tanggungjawab u/ mengurus


Gereja partikular, ia kepala yg kelihatan dan
dasar dari kesatuan bagi Gereja partikular
tsb.
Demi Gereja & wakil Kristus, uskup
menjalankan wewenangnya sebagai
Gembala, dibantu Pastor dan Diakon
Tugas gembala: melayani 7 sakramen,
mengarahkan umat pd Yesus
Buah penahbisan presbiterat:

Pengurapan Roh memetaraikan imam dgn


suatu meterai rohani yg tak dapat dihapus
Menjadikan ia serupa dgn Kristus, sang
Imam Agung
Memampukan imam bertindak atas nama
Kristus
Sebagai rekan kerja uskup: imam
mewartakan Injil, memimpin sakramen-
sakramen atau upacara tertentu, menjadi
gembala umat beriman
Buah penahbisan diakonat

Diakon dipersatukan dgn Kristus Sang


pelayan untuk semua, ditahbiskan untuk
pelayanan Gereja
Diakon melaksanakan tugasnya dibawah
wewenang uskup dalam pelayanan Sabda,
upacara liturgi, reksa pastoral, dan karya
karitatif (pelayanan sosial, cintakasih)
Ritus penahbisan

Sakramen ini dilaksanakan dalam


tingkatannya, dgn cara penumpangan
tangan ke atas kepala yg akan
ditahbiskan o/ uskup yg mengucapkan
doa agung Penahbisan
Dlm doa, uskup mohon pencurahan
Roh Kudus & anugerah Roh sesuai dg
pelayanan yg dimaksud
Pelayan sakramen penahbisan:
HANYA USKUP

Penerima sakramen penahbisan:


Semua orang pria/laki-laki yang tidak terikat
pernikahan, yang beragama / iman Katolik
Dewasa dalam kepribadian – iman
Telah mendapatkan pendidikan cukup di
Seminari Tinggi
Pendidikan menjadi pastor:

Tahap pembinaan rohani: 1-2 th


Tahap Filosofan (studi Filsafat): 4 th
Tahap TOP (Tahun Orientasi Pastoral) 1 th
Tahap Teologan (studi teologi) 2 Th.
Diakonat: +/- 6 bulan di Paroki (Diakon
sudah termasuk Klerus, artinya bukan
awam, karena sudah ditahbiskan sebagai
Diakon)
Syarat penerima sakramen penahbisan

Wajib selibat, tidak menikah.


Sebab, hendak meneladani cara hidup Yesus,
yg selibat sampai mati.

Anda mungkin juga menyukai