Pengantar
Makalah ini disiapkan atas permintaan Majelis Jemaat GKI Furia Kotaraja,
untuk disampaikan dalam Penataran Majelis Jemaat GKI Furia Kotaraja.
Dari permintaan Majelis Jemaat itu, saya pahami bahwa ada keingintahuan
yang kuat mengenai tata gereja. Apa pemikiran dasar dari sebuah Tata Gereja
atau perumusan gereja, dan bagaimana sistim pemerintahan gereja serta
pelaksanaannya jabatan-jabatan dalam gereja.
Sebuah tata gereja disebut baik, bukan karena tata gereja itu sudah
menampung semua kehendak jemaat dan memenuhi syarat-syarat hukum.
Tata gereja ataupun peraturan-peraturan gereja disebut baik, apabila
memberikan tempat pada Firman Allah. Yaitu bahwa Firman Allah menjadi
landasan dan titik tolak penyusunan dan penetapan peraturan-peraturan
gereja. Firman Allah sebagai kaidah dan ukuran, mengatur dan
menetapkan sebuah peraturan. Dengan begitu, maka tercegah kehendak
dan kemauan memerintah dan berkuasa dari manusia (majelis Jemaat).
Kalau Firman Allah berarati Yesus Kristus yang berkuasa, sehingga yang
berlaku adalah Pemerintahan Kristus (Kristokrasi). Calvin mengatakan ;
Gereja menjadi sejauh ia setia pada Firman Allah, dan Firman Allah
diberitakan dalam gereja.
Dalam teori lingkaran ini, maka yang menjadi pusat seluruh kehidupan
gereja adalah JEMAAT. Bukan klasis dan sinode !
Penutup
Demikian beberapa hal singkat tentang Tata Gereja GKI di Papua.
Abepura 13/09/2004