Anda di halaman 1dari 4

Hukum Gereja

Tujuan

1. Mahasiswa mengenal prinsip-prinsip dalam hokum gereja


2. Mampu memberi tinjauan kritis terhadap peraturan atau hokum gereja dalam denominasinya
3. Mampu merumuskan kembali hokum gereja yang ideal sesuai konteks kekinian

Tugas dan Penilaian

1. Mengikuti kuliah secara peneuh kecuali sakit: 40%


2. Mengikuti Ujian Akhir: 30%
3. Membuat Tinjauan kritis terhadap Anggaran Dasar/Tata dasar dan Anggaran Rumah Tangga/tata
Kerja atau Tata Laksana Gereja atau sinode asal mahasiswa: 30%

Garis Besar

1. Dasar Perumusan Hukum Gereja


2. Bentuk Pemerintahan Gereja
3. Ibadah dan Liturgika
4. Disiplin Gereja

Dasar Perumusan Hukum Gereja

Hukum sebagaimana diterapkan kepada Gereja akan berkontribusi dalam memberi kelanjutan dan
mengekspresikan kemerdekaan anak-anak Allah, kehidupan Gereja disusun dalam institusinya dan
organisasinya sebagai sebuah pemikiran yang sesuai dengan fungsi pastoral dalam sakramentalnya
untuk menghadirkan kehidupan, kematian dan kebangkitan Kristus.

Gereja di muka bumi, berbeda secara institusi dan tidak memiliki sistim yang sama tentang hokum
Kristen. Karena itu masing masing gereja memiliki regulasinya sendiri, sistim kebijakan hukum gereja
yang berkaitan dengan pelayanan, pemerintahan, doktrin, ibadah, ritual, property dan keuangan. Setiap
sistim adalah alat pelayanan. Hal itu memfasilitasi dan menata kehidupannya, misi dan kesaksian serta
mengikat orang percaya dalam tugas dan hak-hak bagi terpeliharan persekutuan gereja. (Common
Vision, WCC)

Hukum Gereja adalah alat penyusunan hukum-hukum yang mengatur kehidupan gereja Kristen.
(Vovabulary.com)

Di gereja Katolik menggunakan istilah Hukum Canon: sebuah set dari ordinansi dan regulasi yang dibuat
oleh otoritas gereja untuk pemerintahan organisasi gereja atau gereja dan anggotanya. (britanica.com)

Abineno: Peraturan Gereja yang digunakan untuk menata dan mengatur kehidupan pelayanan dalam
gereja. (andrafarm.co.id)

1. Misi Allah
Misi Allah Trinitas adalah menciptakan, menebus, memelihara, mengatur dan mentransformasi
semua ciptaan dan semua manusia. Lalu Gereja berpartisipasi dalam misi Allah tersebut.
Seperti Bapa mengutus-Ku, Ku utus engkau, sebuah lagu pengutusan yang menggambarkan
bahwa Misi Allah adalah Bapa mengutus Anak, Bapa dan Anak mengutus Roh Kudus bagi gereja
dan dunia,dan Bapa, Anak dan Roh Kudus mengutus gereja ke dunia untuk berpartisipasi dalam
misi Allah.
Jadi Jelas sesuai Matius 28:18, Kristus memiliki otoritas di Sorga dan di bumi karena itu Kristus
mengutus kita dalam ayat19-20. Oleh sebab itu gereja dibangun di atas Kristus (I Kor. 3:11).
Perlu dirumuskan apa panggilan gereja, apa saja misi gereja lalu bagaimana peranan Roh Kudus
dalam gereja.
Oleh sebab itu dalam Mukadimah Tata Gereja, perlu dicantumkan Misi Allah ini baik secara
umum mau pun dijewantahkan secara khusus.

2. Gereja dan Pengakuan Iman


Gereja biasanya menggunakan Pengakuan Iman Rasuli atau Pengakuan Iman Nicea-
Konstantinopel. Dua hal ini bersifat umum maka masing masing aliran gereja menggunakan
Pengakuan Iman yang sudah ditetapkan ratusan tahun yang lampau misalnya Pengakuan Iman
Westminter untuk Calvinis atau Pengakuan Iman Augsburg (Lutheran), dll.
Sementara itu beerapa gereja mdern merumuskan Pengakuan Iman secara Systematis dalam
bingkai Theologi.
Dalam Mukadimah, kadang pengakuan iman tersebut dicantumkan sebagai symbol gereja yang
orthodox.
3. Prinsip umum tentang aturan dan sistim pemerintahan gereja
Dalam bagian ini biasanya dirumuskan secara teologis tentang Alaah dan mandate kepada
gereja untuk mengatur kehidupannya. Lalu apa wewenang gereja melaksanakan mandate Allah
untuk menentukan kualifikasi keanggotaan gereja dan pejabat gereja. Kemudian pejabat seperti
apa yang diberlakukan dalam gereja. Apakah mellalui sistim rekrutmen seperti pemilihan
Penatua atau bentuk-bentuk yang lain. Rumusan lain yang juga penting adalah bagaimana
kekuasaan gereja termusuk nilai-nilai disiplin gereja.
Rumusan secara teknis adalah berkaitan dengan keesaan gereja, diperintah oleh para presbyter,
berkumpul dalam siding Klasis, sinode, dll. Keputusan bersifat mayoritas. Mereview Badan
Pelayanan Sinode dan ordinansi melalui sidang sinode serta otoritas dari siding sinode.

4. Prinsip kepemimpinan dan pengambilan keputusan


Apakah gereja menggunakan prinsip papalisme atau episkopalisme dalam pengambilan
keputusan? Biasanya papal adalah gereja Katolik dan episcopal gereja Lutheran seperti HKBP dll.
Apakah gereja menggunakan prinsip presbiterial: presbiterial sinodal atau sinodal presniterial
atau sinodal dalam pengambilan keputusan? Biasanya gereja aliran Calvinis seeperti GPIB, GKI,
GMIT, GMIM, GPM, dll
Apakah gereja menggunakan prinsip kongregasional dalam pengambilan keputusan? Biasanya
gereja Baptis dan Pentakosta dengan ciri khusus yaitu semi episcopal do mana Gembala yang
memerintah.

Bentuk Pemerintahan Gereja

1. Gereja Lokal dan Keanggotaan


a. Jemaat Lokal: didefinisikan apa itu jemaat local dan dibuat misi jemaat local yang ditarik dari
misi Allah
b. Pengorganisasian Keanggotaan Jemaat Lokal: mencakup pernyataan anggota untuk
bergabung dengan jemaat local tertentu (juga pengisian KK).
c. Keanggotaan Jemaat Lokal: Arti keanggotaan dan baptisan, penyambutan jemaat baru dan
keterbukaan, konseling jemaat baru tentang aturan gereja, latar belakang gereja dan
program gereja dan bagi yang pindah diperiksa atestasi, dari Katolik perlu dibina dan
pengakuan iman yang diperbaharui, juga kesiapan untuk melayani dengan talenta yang
dimiliki (data base dibuat)
d. Kategori Keanggotaan: anggota baptisan, anggota aktif, anggota afiliasi atau jenis
keanggotaan lainnya, misalnya simpatisan atau anggota kehormatan
e. Pertemuan atau Rapat dalam Jemaat Lokal: Rapat tahunan atau rapat khusus, undangan
untuk rapat tersebut, apa tugas utama dari rapat atau pertemuan jemaat tersebut,
pimpinan rapat, sekretaris rapat dan notulen rapat

2. Pelayan, Tugas dan Sertifikat/SK


a. Penetapan Pelayan Gereja: mencakup definisi Kristus sebagai Pelayan, lalu jabatan apa saja
sebagai pelayan dalam gereja, panggilan untuk penetapan pelayan dan kualifikasi karunia
b. Diaken: Pelayan membagi kasih dan pelayanan: definisi diaken dan kedudukan dalam
koordinasi majelis jemaat atau gembala
c. Penatua yang memerintah: Tugas pelayana dan statusnya: definisi Penatua yang
memerintah atau mengabil keputusan atau dalam hubungan dengan gembala
d. Umum: Ketentuan bagi Penatua yang memerintah dan diaken: cara pemilihan penatua dan
diaken, pembekalan calon penatua dan diajen, peneguhan penatua dan diaken, etika
pelayanan penatua dan diaken, pergantian penatua dan diaken, dibebastugaskan dari
penatua dan diaken serta pengunduran diri dari tugas dan jabatan itu
e. Pendeta (Penatua yang mengajar) selaku Pelayan Firman dan Sakramen: Definisi pendeta,
Pendeta dalam kedudukan atau keanggotaan di Majelis Jemaat termasuk tugas-tugas
pendeta dan pendeta emeritus, hubungan-hubungan pastoral termasuk berapa lama
pendeta bertugas di sebuah jemaat apakah seumur hidup atau sementara waktu atau
adakah pengecualian, transfer Pendeta dari denominasi lain, keanggotaan sementara dalam
majelis Jemaat, membebaskan dari tugas sebagai Pendeta, gagal untuk memenuhi tugas-
tugas pendeta, pengunduran diri dari jabatan pendeta
f. Persiapan bagi Pelayan: sifat dan tujuan dari persiapan, persyaratan lamanya persiapan,
tujuan fase penyelidikan, tujuan fase calon/kandidad, penelitian calon, perjanjian tugas
pelayanan, penilaian akhir dan negosiasi bagi pelayanan, transfer ke jemaat lain,
menyatakan gagal sebagai calom atau ada pengecualian lain.
g. Peneguhan atau Pentahbisan: pengertian pentahbisan, waktu pentahbisan, pelayanan
pentahbisan dan dokumentasi atau pencatatan pentahbisan
h. Pemanggilan dan Penetapan Pendeta di jemaat Lokal: kekosongan pendeta, pemilihan
seorang pendeta, ketentuan pemanggilan dan pentahbisan pendeta
i. Pembubaran tugas Pendeta: Pertemuan Jemaat, kategori Pendeta gembala, pendeta non
gembala, dll, permintaan jemaat, Majelis jemaat memutuskan dan perkunjugan kepada
pndeta
j. Tugas Khusus Pendeta untuk Pelayanan Kependetaan: Fungsinya, pelatihan pengujian dan
penugasan, penugasan pelayanan yang diberikan, dan supervisi
k. Sertifikasi Pelayanan Gereja: Form sertifikasi pelayanan gereja, Majelis Jemaat dan sertfikasi
pelayanan gereja,
3. Lembaga Pengambilan keputusan dalam Gereja
a. Prinsip-prinsip Umum dari Lembaga-lembaga: Lembaga sebagai suatu ekspresi kesatuan
gereja, wilayah kekuasaan hokum gereja, partisipasi dan representasi, pejabat-pejabat,
rapat-rapat, misi administrasi, dokumentasi dan rekaman/pencataan, Review administrasi
meliputi: review administrasi umum, review administrasi khusus, dan respons langsung
tanpa rapat, Komisi dan Komite meliputi komisi hukum dan komisi administrasi, dll, staf
administrasi, proses nominasi, asuransi, dan keuangan
b. Rapat Majelis Jemaat: Komposisi dan tanggung-jawab, hubungan dengan lembaga lain
seperti wilayah atau Sinode, Rapat-rapat dan korum, notulen dan rekaman/pencatatan
mencakup roll call anggota, dan daftar hadir keuangan
c. Klasis/wilayah/resort, dll,: komposis dan tanggung jawab, hubungan dengan lembaga lain,
hubungan dengan majelis jemaat, strategi bagi misi gereja di wilayahnya, rapat-rapat dan
korum, notulen dan rekaman, keanggotaan klasis
d. Sinode: komposisi dan tanggung-jawab, hubugan dengan Sidang Sinode, hubungan dengan
klasis, mengurangi fungsi, rapat-rapat dan korum, notulen dan rekaman
e. Sidang Sinode: Komposisi dan tanggung-jawab, hubungan dengan lembaga lain, sidang dan
korum,

4. Gereja dan Otoritas Sipil


a. Pendaftaran di lembaga pemerintahan dan Perwalian: pendaftaran sebagai lembaga dan
kekuatan perwalian yang mencakup pengelolaan harta bergerak dan tidak bergerak dan
anggota lembaga
b. Property gereja: Property sebagai alat misi, keputusan berkaitan dengan property, property
dan lembaga perwalian, property yang dilakukan bertentangan dengan konstitusi, peleburan
dan pemusnahan property jemaat, penjualan, penghalangan dan penyewaan property
gereja mencakup penjualan atau mempertahankan property gereja dan penyewaan
property jemaat, perebutan property jemaat, pengecualian-pengecualian
c. Kepercayaan diri dan keistimewaan: kepercayaan dan kerahasiaan, mandat laporan

Anda mungkin juga menyukai